Kamis, 28 Desember 2017

[Sinopsis] A Love So Beautiful Episode 22-1


Setelah aku mengeluh mengenai sifat Jiang Chen di beberapa episode sebelumnya, aku berfikir drama ini akan meninggalkan bekas luka mengenai male lead yang tidak aku sukai dan script yang mulai kehilangan kendali, tapi episode 22 menyelamatkan drama ini.
Aku sangat menyukai episode ini terutama endingnya, aduh, meski Bo Song patah hati dan akhirnya benar-benar menyerah, Jiang Chen juga akhirnya mengatakan permintaan maafnya pada Xiao Xi, hal yang paling aku tunggu sejak time jump HAHAHHAHHAAHHAH.

To Our Pure Little Beauty Episode 22: Chen Xiao Xi, Have You Heard?

Xiao Xi sedang di kantor, mengedit karakter kartun yang ia buat, wajahnya cemberut dan bos menghampirinya, mengatakan karakter kartun yang digambar Xiao Xi dulu diikutsertakan dalam kompetisi dan memenangkan juara pertama. Tapi Xiao Xi sama sekali tidak senang mendengarnya, karena nggak ada hadiah uangnya HAHAHHAHAHA.
Bos mengeluh karena Xiao Xi selalu membicarakan uang. Xiao Xi bertanya lalu apa yang harus ia bicarakan. Bos mengatakan Xiao Xi tentu saja harus bicara mengenai impiannya. Xiao Xi kemudian mengatakan impiannya adalah membuat komik yang sepopuler doraemon, tapi dia mengatakan itu dengan nada tidak bersemangat lol.

Jiang Chen sendiri ada di rumah sakit, melakukan persiapan untuk operasi. Tapi ia tidak berkonsentrasi karena ia kepikiran Xiao Xi, dilihat dari sinar matanya, sepertinya Jiang Chen akan melakukan sesuatu.

Xiao Xi, rekan kerjanya dan bos akan makan malam bersama diluar, saat mereka membahas akan makan apa, mata mereka menangkan Jiang Chen yang sudah menunggu. Aku nggak tahu kapan bos ini kenal sama Jiang Chen, tapi saat melihat Jiang Chen ia langsung mendekat dan bertanya kapan Jiang Chen kembali. Xiao Xi sendiri terlihat acuh tak acuh, ia menolak menatap ke arah Jiang Chen.
Jiang Chen mengatakan kalau ia kembali sudah cukup lama. Bos mengejek Jiang Chen mengatakan kalau Jiang Chen sama sekali tidak berubah (selalu mesra dengan Xiao Xi) dan Xiao Xi menegur Bos jangan mengatakan apapun kalau tidak mengerti apapun.
Bos kemudian mengatakan kalau mereka akan makan malam bersama untuk merayakan kemenangan Xiao Xi dan mengajak Jiang Chen. Jiang Chen melirik Xiao Xi, Xiao Xi tidak mengatakan apapun.

Malam itu, Jiang Chen ikut makan malam bersama Xiao Xi, rekan kerjanya dan bos. Mereka kemudian bersulang untuk kemenangan Xiao Xi dan impiannya untuk merilis komik yang sepopuler Doraemon. Rekan kerjanya memuji Xiao Xi.
Bos memanggil karyawannya dengan baby dan Xiao Xi dengan 'dear', ia meminta mereka mengambilkan saos untuknya, tapi nggak ada yang mau. Jiang Chen akhirnya mengambilkan untuk bos.
Bos bertanya dimana Jiang Chen bekerja sekarang dan Jiang Chen mengatakan di Rumah Sakit Qian Jiang. Bos cukup terkejut karena Xiao Xi dan Jiang Chen berasal dari desa. Xiao Xi mengingatkan bos kalau kampung halamannya bukan desa. Ia bahkan menjelaskan dimana kampung halaman mereka dan bos bertanya bagaimana disana, Xiao Xi mengatakan pemandangannya lumayan.
Jiang Chen ikut nimbrung, itu adalah desa kecil dan kami tidak memanggil orang lain dengan 'dear'. HAHHAAHHAHAHAHA Bos langsung terdiam.

Bos kemudian mendapat telpon dari Bo song yang menanyakan Xiao Xi dan bos memberikan telpon pada Xiao Xi. Xiao Xi mengatakan ia sedang makan malam, Bo song ingin mengajaknya keluar karena ada hal penting. Xiao Xi bertanya ada masalah apa dan Bo Song mengatakan ia akan menceritakannya nanti.
Xiao Xi akhirnya setuju untuk bertemu Bo song dan meninggalkan yang lain. Jiang Chen juga ikutan permisi dan mengikuti Xiao Xi.

Di luar sedang hujan, Xiao Xi menunggu Bo song dan Jiang Chen berdiri disampingnya. Tentu saja awalnya mereka diam saja dan tak saling bicara. Tapi suasananya jadi awkward, mereka kadang saling melirik tapi nggak tahu mau bicara apa.
Xiao Xi akhirnya bicara menyuruh Jiang Chen pergi, tidak perlu menemaninya. Jiang Chen membalas, memangnya keluargamu yang punya tanah disini (suka suka aku donk aku mau pergi atau enggak LOL).
Bo Song kemudian datang dan langsung merangkul Xiao Xi, ia mengatakan kalau Xiao Xi memintanya, ia akan membelikan tanah disini atas nama Xiao Xi. Jiang Chen menatap keduanya.
Bo song mengajak Xiao Xi pergi dan meninggalkan Jiang Chen yang terus menatap mereka.

Hujan sudah berhenti, Xiao Xi dan Bo Song jalan-jalan berdua. Bo Song mengajak Xiao Xi makan steak dan Xiao Xi bertanya masalah penting apa yang ingin Bo Song bicarakan.
Bo song tentu saja tadi berbohong, ia hanya mencari alasan untuk mengajak Xiao Xi keluar. Ia menggunakan ulang tahun managernya sebagai alasan dan Xiao Xi ingat kalau manager Bo song baru merayakan ulang tahunnya. Bo Song membuat alasan lagi, kali ini berdasarkan kalender China.
Xiao Xi bertanya dimana manager dan Bo Song malah mengatakan managernya meyuruh mereka berdua merayakan ulang tahunnya tanpa dia HAHAHAAHAHAHAHA.
Bo Song pintar banged ngomong dan membuat Xiao Xi tertawa HAHHAHAHAHHA.
Bo song meletakkan tangannya di bahu Xiao Xi lagi dan Xiao Xi dengan natural melepaskannya, ia mengatakan Bo Song selalu seperti ini dan mengatakan ia akan mentraktir. Bo Song sih oke aja, tapi dia ingin makan steak dan bertanya apakah Xiao Xi punya uang?
Xiao Xi langsung menjawab tidak dan Bo song berfikir harus makan apa. Keduanya melanjutkan perjalanan sambil tertawa.

Seorang pasien menemui Jiang Chen di ruangannya dan saat melihat data pasien itu, Jiang Chen tahu dia dari perusahaan penerbitan. Jiang Chen menjelaskan mengenai keadaan pasien itu kemudian meminat waktu pada pasien itu karena ia ingin mendiskusikan sesuatu.
Mereka berdua kemudian pergi ke sebuah cafe dan bicara disana. Jiang Chen memberikan hasil gambar Xiao Xi saat SMA pada pasien yang bernama tuan Hu itu. Tuan Hu melihat gambar Xiao Xi dan memujinya, ia melihat Xiao Xi punya kreativitas. Tapi sayangnya perusahaan mereka adalah perusahaan besar yang mempublikasikan komik dari manga-ka yang sudah populer, intinya mereka nggak mempublikasikan karya manga-ka yang masih rookie.
Jiang Chen mengerti akan hal itu, karena itu ia ingin bertanya apakah perusahaan tuan Hu menerima Vanity Publication dan tuan Hu mengatakan jarang sekali mereka melakukan vanity publication, karena modalnya juga tidak murah. Jiang Chen tahu kalau permintaannya ini akan menyulitkan tuan Hu, tapi ia berharap Tuan Hu mau membantunya untuk ini.
Tuan Hu berfikir dan kemudian mengatakan ia akan menelpon Jiang Chen setelah mendiskusikan dengan timnya nanti. Jiang Chen berterimakasih.
(Jadi, Vanity Publication ini adalah penerbitan berbayar, jadi perusahaan itu akan menerbitkan karya kita dimana kita yang menanggung semua biayanya, jadi biayanya tidak ditanggung oleh perusahaan. Kalau penerbit biasa-kan mereka tertarik karya kita, mereka publikasi sendiri pake modal perusahaan. Nah disini Jiang Chen pengen perusahaan tuan Hu menerbitkan karya Xiao Xi dan Jiang Chen akan membayar semuanya biayanya).

Bo Song sedang dilokasi pemotretan, sepertinya dia akan merilis photobook. Manager mengatakan mereka akan menemui perusahaan penerbitan dalam 2 hari dan Bo Song boleh menuliskan beberapa kata mutiara atau puisi di photobooknya nanti.

Jiang Chen bertemu dengan tuan Hu lagi untuk membicarakan masalah penerbitan komik Xiao Xi. Tuan Hu menjelaskan bagaimana Xiao Xi tidak pernah mempublikasikan karyanya di internet (misalnya entah itu Xiao Xi membuat blog sendiri, atau upload di situs online komik dll), jadi Xiao Xi memang belum punya penggemar dan namanya juga tidak dikenal, jika perusahaan mereka mempublikasikan komik Xiao Xi, resikonya sangat besar.
Jiang Chen kemudian bertanya apakah itu maksudnya jika dia menanggung resikonya maka mereka akan mempublikasikannya?
Tuan Hu membenarkan. Ia juga mengatakan ia sudah menghitung masalah biaya penerbitan dan juga laba untuk perusahaan, semuanya membutuhkan 400.000 (RMB? Dolar?).
Jiang Chen tidak masalah dengan itu, ia akan menanggung semua biayanya.
(WOW, biasanya cewek nggak suka nih, kalau ada cowok yang melakukan hal kayak gini buat dia, maksudku ya pasti merasa nggak enak lah make uang orang).

Jiang Chen mengajak Lu Yang dan Jing Jing bertemu, tapi yang datang adalah Lu Yang karena JIng Jing ada urusan. Lu Yang protes pada JIang Chen yang mengajaknya keluar padahal ia sangat kelelahan, kalau masalah ini tak penting, ia akan marah pada Jiang Chen.
Jiang Chen mengatakan kalau ia mengetahui perusahaan penerbitan yang sangat tertarik pada karya Xiao Xi dan ia ingin membantu Xiao Xi menerbitkan komiknya.
Lu Yang tak mengerti kenapa Jiang Chen membicarakan masalah penerbitan padanya.
Jiang Chen mengatakan Xiao Xi selalu menghindarinya sejak ia kembali karena itu ia ingin Lu yang dan Jing Jing yang menemui Xiao Xi untuk mengatakan hal itu. Ia tak ingin kalau Xiao Xi tahu ini berita darinya, Xiao Xi akan khawatir kalau ia melakukan sesuatu untuk Xiao Xi.
Lu Yang kembali protes kenapa Jiang Chen dan Xiao Xi selalu membuat Jing JIng menyelesaikan masalah mereka berdua.
Jiang Chen tidak peduli dan mengatakan kalau ia akan menjual mobilnya, ia bertanya apakah Lu Yang punya teman yang tertarik. Lu Yang bertanya kenapa Jiang Chen menjualnya dan Jiang Chen berbohong kalau ia ingin mengganti dengan yang baru.

JIng Jing menemui Xiao Xi di perusahaan dan mengatakan kalau ia punya kabar bagus. Xiao Xi pernah mengirim gambar kartun yang ia buat (yang memenangkan hadiah pertama) dan Lu Yang mengirimnya secara random pada teman-temannya, kemudian ada seseorang dari perusahaan penerbitan yang melihatnya dan ingin bicara dengan Xiao Xi, mereka sepertinya tertarik menerbitkan komik Xiao Xi.
Xiao Xi tentu saja terkejut mendengarnya dan tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.
Ia dan Jing Jing datang ke perusahaan itu beberapa hari kemudian dan tentu saja skenarionya sudah dirancang oleh Jiang Chen, jadi Tuan Hu tidak mengatakan mengenai vanity publication, tapi mereka memang tertarik untuk menerbitkan komik Xiao Xi.
Mereka bertanya apakah Xiao Xi punya ide untuk komiknya dan Xiao Xi mengatakan ide aneh seperti cerita tentang seorang gadis dari planet lain yang datang ke bumi dan membuat versi modern dari cerita klasik China.
Tuan Hu kurang tertarik dan ingin Xiao Xi membuat sebuah cerita mengenai kehidupan sekolah atau kampus, ia pikir itu cocok untuk Xiao Xi. Xiao Xi kelihatan nggak puas sih, tapi karena ini memang kesempatan bagus jadi ia setuju.

Xiao Xi ada di rumahnya, sibuk mengatur ini dan itu. Bel kemudian berbunyi dan Xiao Xi segera membuka pintu. Ternyata hari itu teman-temannya datang berkunjung ke rumah. Jing Jing dan Xiao Xi langsung pelukan dan Lu yang seperti biasa cemburu melihat mereka. Bo song juga datang dan tak lupa membawa makanan.
Mereka duduk di ruang tamu dan Lu Yang langsung membuka apa yang dibawa Bo Song, ia protes kenapa tidak ada buah pir. Xiao Xi menyuruh Lu yang keluar karena meminta pir di rumahnya. (Katanya kalau di China memberikan pir sebagai oleh-oleh atau hadiah itu akan membawa ketidakberuntungan.).

 
Xiao Xi mengumpulkan mereka untuk inspirasi komiknya, karena ia akan membuat cerita mengenai masa SMA, jadi ia ingin mengambil foto mereka. Ia juga akan memikirkan karakter tokoh utama komiknya, mungkin dia akan memilih diantara mereka. Lu Yang protes, mengingat mereka sekarang populer bagaimana Xiao Xi bisa membuat karakter mereka saat SMA sebagai tokoh utama lol.
Bo Song sih tak peduli, demi Xiao Xi dia rela melakukan apapun. Saat mereka asik bicara, tiba-tiba bel berbunyi, yang lain bingung siapa yang datang.
Jing Jing  mengatakan kalau ia menelpon Jiang Chen, ia pikir kehidupan sekolah/kampus mereka tidak lengkap tanpa Jiang Chen. Ia langsung keluar dan membuka pintu.

Jiang Chen datang dengan menggunakan pakaian SMA dan membuat semuanya kaget dan menahan tawa. Lu Yang bertanya, bro, kau melakukan perjalanan waktu?
Jiang Chen mengatakan ia pikir mereka harus mengenakan pakaian SMA karena komik Xiao Xi akan bertema kehidupan sekolah mereka. Mereka membayangkan bagaimana Jiang Chen naik taksi pake pakaian SMA.
Suasana mulai bersahabat dan Xiao Xi mengeluarkan kameranya untuk memotret mereka. Xiao Xi akan memotret Bo song pertama kali dan ingin Bo Song melakukan pose seperti saat ia ikut kompetisi renang. Lu Yang mengatakan saat SMA Bo song jarang pake baju, jadi ia menyuruh Bo Song buka baju.
Xiao Xi tertawa dan Bo Song benar-benar buka baju. Xiao Xi mengambil foto Bo song. Jing Jing mengomentari abs Bo Song, ia cukup kagum dan Jiang Chen malah mengencek abs-nya sendiri, ia kalah dari Bo Song dalam hal roti sobek HAHHAHAAHAHHAHHA.

Setelah Bo Song selesai, Xiao Xi memberi kode pada Jiang Chen dan Jiang Chen mulai berdiri untuk di foto. Karena Jiang Chen sangat kaku, Xiao Xi meminta Jiang Chen berpose cute dan Jiang Chen tentu saja mengatakan ia tak bisa melakukannya.
Xiao Xi menyuruh Lu yang memberi contoh dan Lu Yang langsung berpose cute banged, ia tahu banyak pose dan PD banged melakukannya, yang lain nggak tahan melihatnya dan tertawa HAHAHHAHHAHA.
Xiao Xi menyuruh Jiang Chen melakukan seperti Lu yang tapi Jiang Chen tetap menolak, ia mengatakan ia tak tahu cara melakukannya.
Xiao Xi jadi kesal dan berkata jika Jiang Chen tidak mau lalu kenapa dia datang kemari?
Pada akhirnya Xiao Xi mengatakan jika Jiang Chen tak mau ia tak akan mengambil foto Jiang Chen, tapi Jiang Chen akhirnya mengalah dan mulai berpose, mencoba pose cute dengan aegyo tapi kaku banged hHAHAHHAHAHAHAAH.
Semuanya tertawa dan Xiao Xi menikmati memotret Jiang Chen sambil tertawa. Bo song memperhatikan Xiao Xi dan Jiang Chen yang menikmati waktu mereka.

Ternyata perusahaan penerbitan yang akan menerbitkan photobook Bo Song adalah perusahaan dimana tuan Hu bekerja. Mereka mengadakan pertemuan untuk membicarakan masalah photobook Bo Song yang berjudul 'Descendants of the Son' HAHAHAHAHAHAAAHHAHAHA.
Bo Song mengatakan kalau managernya akan memilihkan foto yang akan dimasukkan dalam photobook, tapi mengenai kata-kata dan puisi yang diminta ia belum memikirkannya.
Bo Song menawarkan bagaimana kalau tempat kosong diphotobooknya nanti diisi dengan gambar, ia mengenal seseorang yang bisa menggambar untuknya. Perusahaan mengatakan kalau mereka sudah memikirkan itu, hanya saja mereka tak bisa menggunakan animator/kartunis/manga-ka random, jadi harus menggunakan manga-ka dari perusahaan mereka, ia sudah mengumpulkan karya mereka dan meminta Bo Song memilih mana yang ia sukai.
Bo Song kemudian mengecek gambar satu per satu di laptop dan tertarik pada satu gambar yang manga-ka nya bernama Chen Xiao Xi.
Tuan HU mengatakan kalau dia adalah rookie yang belum punya karya official, dia akan merilis komik dalam waktu dekat, tapi ia tak merekomendasikan Xiao Xi yang menggambar untuk Bo Song, karena komik Xiao Xi adalah vanity publication, jadi belum tentu akan populer.
Bo Song terkejut mendengar itu. Mereka menjelaskan kalau ada temannya yang sangat memikirkan karya Xiao Xi dan membayar untuk publikasi ini tanpa memberitahu Xiao Xi. Biayanya sangat mahal dan orang itu bahkan sampai menjual mobilnya.
Bo Song berfikir dan kemudian bertanya apakah orang itu bernama Jiang Chen dan tuan Hu kaget karena Bo Song mengenalnya. Bo song mengatakan kalau Jiang Chen adalah teman lamanya.

Share:

3 komentar:

  1. yg sabar ya kak☺☺☺💪💪💪💪

    benar2 ya mreka ..gk tau mengargai krja keras orang lain

    pasti nanti ada ganjaran nya juga kok kak...

    yg penting kakak terus lakukan yg terbaik menurut kakak... pasti nanti akan ada waktunya
    buat " mereka" ngerasain gmna hasil tulisan sendiri di copas sama orang lain.

    fighting kak😙😙😙👏👏👏👏

    BalasHapus
  2. kayaknya bosnya Xiao Xi itu senpainya Jiang Chen pas kuliah,yang muncul di episode 17 pas Jiang Chen lagi nunggu telpon Xiao Xi di tempat makan, sama episode 18 yang pas main truth or dare.makanya dia bisa kenal sama Jiang Chen dan nanya sejak kapan dia udah balik 😂😂😂

    BalasHapus
  3. Sumpah geregetan banget sama wu bo song kenapa si nggak nyerah aja, nonton drama ini sambil maki" gara gara wu bo song 😭😭😭

    BalasHapus

Translate

Ads Here

NOTE:

DILARANG RE-UPLOAD / COPY PASTE TULISAN DI BLOG INI!

JIKA INGIN SHARE, CUKUP LINK KE POSTINGANNYA SAJA, BUKAN ISINYA!


[Trivia] Japanese Movie Recommendations List

Karena ada banyak yang menanyakan rekomendasi untuk J-Movie, jadi aku memutuskan untuk membuat list rekomendasi Japanese Movi...

Popular Posts This Month

Actor / Actress

Airi Matsui Ando Sakura Anna Ishii Aoi Miyazaki Aoi Morikawa Aoi Wakana Aoi Yu Aom Sushar Araki Yuko Ayase Haruka Bebe Tanchanok Chen Duling Chiba Yudai Chinen Yuri Choi Ara Dai Lu Wa Daiki Shigeoka Darren Wang Dori Sakurada Eikura Nana Eita Elaiza Ikeda Fujiki Naohito Fuka Koshiba Fukagawa Mai Fukatsu Eri Fukuchi Momoko Fukushi Sota Fuma Kikuchi Fumi Nikaido Furuhata Seika Gao Zhi Ting Go Kyung Pyo Gong Yoo Gou Ayano Hamano Kenta Han Seung Yeon Han Yeri Hana Sugisaki Haru Kuroki Haruka Fukuhara Haruma Miura Haruna Kawaguchi Hasegawa Hiroki Hashimoto Ai Hashimoto Kanna Hayami Akari Hayato Isomura Higa Manami Hikari Mitsushima Hirano Sho Hiroki Narimiya Hirose Alice Hirose Suzu Honoka Yahagi Horii Arata Hou Ming Hao Hu Yi Tian Hwang Jung Eum Hyeri Igawa Haruka Imada Mio Inoue Mao Ishihara Satomi Jang Se Hyun Ji Soo Ji Woo Joo Won Jun Shison Jung So Min Kaku Kento Kamiki Ryunosuke Kamishiraishi Moka Kamishiraishi Mone Kaname Jun Kanichiro Kanjiya Shihori Kasumi Arimura kawakami juria Kei Tanaka Kengo Kora Kentaro Kento Hayashi Kento Nagayama Kim Go Eun Kim Ji Won Kim Min Suk Kim So Hyun Kim Soo Hyun Kim Tae Ri Kim Woo Bin Kim Yoo Bin Kim Yoo Jung Kim Yoo Mi Kinami Haruka Kiritani Kenta Kitamura Takumi Kiyohara Kaya Kiyohara Sho Komatsu Nana Koseki Yuta Kou Shibasaki Kubota Sayu Kudo Asuka L Lee Bo Young Lee Chung Ah Lee Dong Hwi Lee Dong Wook Lee Gi Kwang Lee Jong Suk Lee Joon Lee Soo Hyuk Lee Yoo Jin Li Lan Di Lily Franky Mackenyu Mahiro Takasugi Maika Yamamoto Maki Horikita Makita Aju Mamiya Shotaro Marie Itoyo Masahiro Higashide Masaki Okada Masaki Suda Masataka Kubota Matsumoto Jun Matsushima Nanako Mayu Matsuoka Mei Nagano Mikako Tabe Mike D angelo Min Do Hee Minami Hamabe Minami Sara Mio Yuki Mirai Moriyama Mirai Shida mirai suzuki Mitsuki Takahata Mitsushima Shinnosuke Miwa Miyazawa Hio Miyu Yoshimoto Mizuki Yamamoto Moe Arai Mone Kamishiraishi Mugi Kadowaki Nadine Lustre Nagasawa Masami Nagase Ren Nakajima Kento Nakamura Tomoya Nao Nao Matsushita Nijiro Murakami Nounen Rena Okada Kenshi Osamu Mukai Otani Ryohei Park Bo Gum Park Eun Bin Park Hae Jin Park Seo Joon Park Shin Hye Pattie Ungsumalynn Phan Pagniez Reina Visa Rena Matsui Riho Yoshioka Rina Kawaei Ryo Ryusei Ryo Yoshizawa Ryoma Takeuchi Ryota Katayose Ryu Hwa Young Ryu Jun Yeol Sagara Itsuki Sairi Itoh Saito Takumi Sakaguchi Kentaro Sakuma Yui Sakurako Ohara Sato Kanta Satoshi Tsumabuki Seino Nana Seo Hyun Jin Seto Koji Shen Yue Shim Eun Kyung Shimon Okura Shin Hyun Soo Shirota Yuu Shohei Miura Shono Hayama Shuhei Nomura Shunya Shiraishi sometani shota Son Seung Won Song Ha Yoon Suga Kenta Sun Woong Suzuki Ryohei Suzy Taiga Taishi Nakagawa Takahashi Issei Takanori Iwata Takayuki Yamada Takeru Sato Takuya Kusakawa Tamaki Hiroshi Tao Phiangphor Tasuku Emoto Tomita Miu Tomoshita Yamashita Tori Matsuzaka Toyokawa Etsushi Tsubasa Honda Tsuchiya Tao Uchida Rio Ueno Juri Wan Peng Yamazaki Kento Yamoto Yuma Yo Oizumi Yoo In Na Yoo Seung Ho Yook Sung Jae Yoon Park Yoon So Hee Yoshine Kyoko Yosuke Sugino Yu Aoi yua shinkawa Yui Aragaki Yuina Kuroshima Yuki Furukawa Yuki Izumisawa Yuki Yamada Yukino Kishii Yuko Oshima Yuna Taira Yuriko Yoshitaka Yuta Hiraoka Yuya Matsushita Yuya Yagira Zhang Yao

Drama / Movie

3A 99.9 A Love So Beautiful A Story of Yonosuke Age of Youth 2 Always Sunset on Third Street amachan Anikoma Anohana Anone Ao Haru Ride Arbitratily Fond Asa ga Kita Ashi Girl At Cafe 6 Beppin-San Biscuit Teacher and Star Candy Bittersweet Boku Dake ga Inai Machi Boku no Ita Jikan Boukyaku no Sachiko Bubblegum Cafe Waiting Love Carnation Chia Dan Chihayafuru Chimudondon Chugakusei Nikki Churasan Come Come Everybody Crybaby Pierrot's Wedding Crying Out Love in the Center of the World Daily Lives of High School Boys Dating DNA Departures Eulachacha Waikiki Evergreen Love Father is Strange Fight Fleet of Time Forever Young Frankenstein no Koi From Five to Nine Gakko no Kaidan Gegege no Nyobo Gochisousan God Gift Good Morning Call Good Morning Call 2 Goon Ju Hana and Alice Hana Nochi Hare Hanako to Anne Hanbun Aoi Haruchika Hirunaka no Ryuusei Hirune Hime Hiyokko Honey and Clover Hot Road Hyouka I Love You in Tokyo I Want to Eat Your Pancreas If We Were A Season Itakiss LIT Itakiss LIT S2 Itakiss Movie Kahogo no Kahoko Kakegurui Kaze no Haruka Keiji Yugami Kidnap Tour Kiki Delivery Service Kimi no Na Wa Kingyo Club Kiss Me Thailand Koe no Katachi Koinaka Kuragehime Linda Linda Linda Little Forest Love Letter Lucky Romance Ma Boy Maiagare Man From The Stars Manpuku March Comes in Like a Lion Mare Massan May Who? Meteor Garden 2018 Moriyamachu Driving School My Huckleberry Friends My Husband Can Not Work My Little Sweet Pea My Old Classmate Nagi no Asukara Narratage Natsuzora Nodame Cantabile Oboreru Knife Ochoyan Ohisama Okaeri Mone Omotesando On The Wings of Love One Million Yen Girl One Week Friends Operation Love Orange Orange Days Ore Monogatari Our Little Sister Our Times Peach Girl Pinocchio Princess Hours Thailand Rage Rainbow Song ReLIFE Reply 1988 Romance Full of Life Sannin No Papa she was pretty Shigatsu wa Kimi no Uso Sing Salmon Sing Solanin Sound of Your Heart Splish Splash Love Ssam My Way Strobe Edge Sukina Hito ga Iru Koto Teiichi no Kuni Tenno no Ryoriban The 100th Love The Anthem of the Heart The Best Hit The Great Passage The Left Ear The Woodsman and The Rain The World of Us Today's Kira-kun Todome no Kiss Toki wo Kakeru Shojo Tokyo Tarareba Girls Tomorrow Cantabile Tonari no Kaibutsu-kun Toto Nee Chan Twenty Years Old Twilight Saya in Sasara Uchiage Hanabi Under the Hawthorn Tree Unnatural Wakamonotachi Warotenka We All Cry Differently What A Wonderful Family When We Were Young While You Were Sleeping Wise Prison Life Wood Job Yellow Elephant Yesterday Once More Your Lie in April Youth Over Flowers

Blog Archive

Advertise here

Recent Comments

Random Posts