Sepertinya
masih terlalu cepat untuk pasangan taaruf ini. Seharusnya mereka
pengantin baru menikmati masa-masa pengantin baru mereka, tapi di
episode ini sedih banged. Saat sudah mulai nyaman, tumbuh rasa cinta,
ternyata berpisah sesakit itu. Meski cuma karena pekerjaan, tapi galau
juga jadi istri yang nggak tahu kapan suami akan kembali.
Meoto Biyori Episode 3
Di
ending episode 2 kemaren, karena Takimasa cemburu pada teman masa kecil
Natsumi, Seta-san, dia dengan tegas mengajak Natsumi melakaukan malam
pertama malam ini sampai selesai. Natsumi mau nggak mau sudah
mempersiapkan hatinya. Tapi sayang sekali saudara-saudara, Takimasa
masih belum berani karena Natsumi polos banged, akhirnya dia
mengurungkan niatnya. Dia juga merasa bersalah sebenarnya mengatakan hal
itu karena cemburu, padahal dia sudah janji akan melakukan
perlahan-lahan dengan Natsumi.
Besok
paginya, Takimasa mengajak Natsumi jalan-jalan di kota kecil itu. Sejak
tinggal di sana, Natsumi belum pernah keliling kota, jadi Takimasa
mengajaknya keliling di sekitar lingkungan mereka. Seperti biasanya
keduanya awkward banged, tapi pada akhirnya mereka bisa berjalan dengan
bergandengan tangan untuk pertama kalinya. Itu terjadi saat Natsumi
hampir jatuh dan menolongnya. Kemudian Takimasa memberanikan diri
menggenggaam tangan Natsumi dan keduanya berjalan sambil bergandengan
tangan. Natsumi senang sekali.
Malamnya
mereka mengobrol sambil minum teh. Takimasa menyukai kota itu dan berharap Natsumi juga menyukainya. Itu pertama kalinya Takimasa
membicarakan mengenai dirinya sendiri, secara excited pada Natsumi.
Takimasa membicarakan mengenai tempat rahasianya di bukit, ada sungai
kecilnya. Sayangnya itu hanya ada pada bulan Juni dan Juli, jadi
sekarang tidak ada. Karena Takimasa kelihatannya suka musim panas,
Natsumi bertanya apakah Takimasa suka kunang-kunang. Takimasa mengatakan
dari pada mengatakan menyukai kunang-kunang, lebih tepatnya Takimasa
punya kenangan bersama ayahnya melihat kunang-kunang. Dulu kalau ayahnya
pulang k rumah, ayahnya sering mengajaknya meelihat kunang-kunang.
Takimasa ingin mengajak Natsumi ke sana tapi sadar kalau musim kunang
kunang sudah berlalu. Tapi Natsumi mengatakan kalau tahun depan dan
seterusnya, dia ingin pergi bersama Takimasa ke sana, dan ingin
menjadikan itu event tahunan keluarga mereka. Takimasa tersentuh dengan
kata 'keluarga' yang sudah lama tidak dia dapatkan sejak orang tuanya
meninggal dunia. Dia berjanji kalau mereka akan pergi bersama-sama
setiap tahun.
Lucu
banged pas Natsumi menggenggam tangan Takimasa saat mengatakan hal itu.
Dan janji tiap tahun itu, Natsumi sebenarnya agak ragu mengingat
Takimasa nggak tahu kapan pulang. Tapi Takimasa menatap Natsumi dengan
penuh cinta, mengatakan kalau dia akan pulang pada saat itu setiap
tahunnya.
Karena
sebuah perintah, Natsumi dan Takimasa datang ke tukang jahit, untuk
membuatkan Takimasa jas. Ternyata Takimasa nggak punya jas, jadi kalau
ada acara menggunakan jas, dia memakai seragam. Suami Ikuko yang adalah
atasannya menyuruhnya membuat jas dan dia akan memberikan alamat tukang
jahitnya. Begitulah Natsumi dan Takimasa datang ke tukang jahit. Disana
ada anak-anak yang menyambut
mereka. Takimasa agak khawatir karena dia tidak terlalu dekat dengan
anak-anak. Tapi Natsumi malah terpesona melihat Takimasa bersama
anak-anak dan excited sendiri membayangkan anak Takimasa yang mirip
Takimasa.
Dan Takimasa sendiri saat
melihat Natsumi bersama anak itu, Takimasa berfikir hal yang sama, kalau
Natsumi cocok bersama anak-anak dan akan menyenangkan punya anak yang
mirip Natsumi.
Lucu banged pasutri ini!!!! 😍
Begitu
tiba di rumah, keduanya membicarakan hal itu. Natsumi membayangkan
punya anak bersama Takimasa, anak yang mirip Takimasa. Perempuan atau
laki-laki nggak masalah. Sedangkan Takimasa berfikir kalau perempuan
alangkah manisnya mirip Natsumi saja. Natsumi gugup karena dipanggil
manis. NAtsumi berfikir memanggil Takimasa dengan 'Otou-san' jika punya
anak nanti. Tapi Takimasa meminta Natsumi tetap memanggilnya TAkimasa
meski mereka sudah punya anak. AWWWWW.
Soalnya cuma Natsumi yang memanggilnya begitu, seperti panggilan ayah dan ibunya dulu.
MAlam harinya, Natsumi bingung bagaimana memberikan sepasang kancing
dengan ukiran capung. Itu dikatakan sebagai sebuah doa agar suami pulang
selamat dalam berperang. PAdahal Takimasa tidak pergi perang, jadi Natsumi bingung bagaimana memberikannya.
Mereka masih membicarakan mengenai anak dan Natsumi rupanya nggak
tahu kalau mau punya anak, mereka harus melewati malam pertama dulu
😂😂😂
PAdahal
Takimasa udah agak excited tuh diminta membuat anak sama Natsumi, tapi
maksud Natsumi itu berdoa dikuil agar diberikan anak. Padahal dia nggak
tau proses awalnya gimana.
*Berdoa sih pasti ya, tapi kan berdoa aja sampai kapan pun nggak akan dikasih anak kalau nggak malam pertama 😂
Takimasa
jadi awkward saat
menjelaskan hal itu padanya. Natsumi gugup sampaia tersandung, untung
Takimasa menangkapnya. Dan saat itu Takimasa tahu Natsumi menyembunyikan
sesuatu di bajunya. Akhirnya Natsumi memberikan kancing itu pada Takimasa dan Takimasa agak gimana gitu saat Natsumi mengatakan kalau 'padahal Takimasa nggak pergi berperang'. Dan ternyata saking menikmati liburnya, Takimasa lupa kalau besok dia sudah harus berangkat lagi.
Takimasa bingung bagaimana mengatakan pada Natsumi. Natsumi hari itu menyetrika baju Takimasa yang mereka jahitkan waktu itu. Takimasa memperhatikan Natsumi yang menyetrika.
Takimasa teringat saat mereka jalan-jalan, NAtsumi terpesona dengan
studio foto dan mengajak foto bersama. Hal utu di dengar oleh Ikuko yang
datang berkunjung dan dia excited sendiri memikirkan baju apa yang
harus dikenakan Natsumi. Saat ditanya pada Takimasa, Takimasa malah mengatakan pakai apa aja boleh. Ikuko kesal karena Takimasa mengatakan hal itu. PAdahal maksud Takimasa itu, Natsumi pake baju apa aja tetap cantik.
Ikuko mendandani Natsumi dan Natsumi baru tahu kalau suami Ikuko sudah berangkat. Natsumi kaget, karena itu artinya Takimasa juga akan segera berangkat. Ikuko mengatakan pada Natsumi kalau ini hal biasa yang harus mereka lalui, jadi jika Takimasa nanti mengatakan dia akan pergi, maka Natsumi harus bicara baik-baik pada Takimasa. (mungkin maksudnya ya mendukung kepergian suami gitu)
Natsumi
jadi kepikiran, bahkan saat mereka berfoto di studio untuk foto
pernikahan mereka, dia nggak konsen dan menunjukkan wajah sedih. Natsumi
takut kalau dia menanyakan pada Takimasa, Takimasa akan membencinya
karena dia sedih suami pergi demi negara. Natsumi mengatakan fotonya bisa diamabil besok dan berharap Takimasa mengatakan 'ayo pergi mengamabilnya bersama-sama besok'. Tapi Takimasa malah mengatakan 'kamu bisa mengamabilnya besok dan mengirimkan paadaku'. Natsumi makin sedih.
Setelah sampai di rumah, Natsumi berusaha menjadi seorang istri harusnya
mendukung suami. Tapi Natsumi tidak bisa menahan air matanya
dan akhirnya menangis. Natsumi akhirnya jujur kalau dia kesepian kalau
Takimasa tidak ada. Takimasa juga tahu akan hal itu dan dia tidak
bisa mengatakan apapun, dia hanya memeluk bahu Natsumi untuk
menenangkannya. Dia nggak tahu bagaiamana menenangkan Natsumi dan akhirnya teringat ayah dan ibunya. Ia kemudian mengambil gunting.
Lalu
dia mengatakan dulu saat ayahnya pergi, ibunya selalu menggunting
rambut ayahnya, sebagai sebuah janji kalau ayahnya akan kembali. Itu
adalah kebiasaan di keluarga mereka. Dia bertanya apakah Natsumi mau
melakukannya.
Dan
begitulah Natsumi mulai memotong rambut Takimasa. Takimasa juga
mengenang masa lalu, mengingat saat dimana ayahnya tidak kembali dan
ibunya menangis sedih. Sepertinya Takimasa memastikan dirinya sendiri
kalau itu tidak akan terjadi. Dan dia mengatakan ini pertama kalinya dia menceritakan mengenai orang tuanya setelah mereka meninggal. Natsumi jadi bersalah karena membuat Takimasa mengingat kenangan yang menyedihkan, tapi dia juga bahagia karena Takimasa mau berbagi cerita denganya.
Besoknya,
Takimasa berangkat untuk bekerja. Natsumi mengantarnya sampai keluar
rumah. Takimasa menunjukkan kalau dia memasang kancing diseragamnya.
Itu adalah kancing yang dibeli Natsumi untuknya. Kancing dengan ukiran
capung, dengan harapan Takimasa akan kembali dengan selamat. Natsumi dan
Takimasa akhirnya berpisah tak tahu kapan akan bertemu lagi.
Istri-istri
para perwira Angkatan Laut punya kelompok persatuan merangkaia bunga. Hari itu,
mereka akan berkumpul. Ini pertama kalinya Natsumi ikut berkumpul dan
sebagai yang paling muda, Natsumi sangat sibuk menyiapkan tempat dan
juga perjamuan untuk senior-seniornya. Saat melakukan kesalahan, ada
seseorang yang menatap Natsumi dengan tajam. Untung saja, seorang wanita
muda bernama Yoshinori Fumiko membantunya. Ternyata Fumiko adalah
keponakan wanita tadi. Mereka berkumpul di rumah wanita itu, makanya
Fumiko ikut meski dia bukan anggota karena dia belum menikah. Natsumi kaget saat tahu kalau Fumiko lebih tua darinya.
Natsumi
senang sekali karena ada yang seumuran dengannya, meski Fumiko lebih
tua, tapi usia tidak berbeda jauh. Dia bahkan kagum saat tahu Fumiko
bekerja sebagai wanita karir, yang bekerja sebagai tukang ketik. Natsumi yang hanya tamat SMA dan mengatakan dulu pekerjaan mengetik adalah impiannya. Sayang sekali dia orangnya nggak cekatan, jadi tidak cocok dengan pekerjaan itu. TApi berkat Fumiko, Natsumi bisa melalui acara itu dengan baik,
ya, meski dia sempat menumpahkan teh pada seniornya.
Episode
2 kemarin banyak lucunya, episode ini entah kenapa banyak sedihnya.
PAdahal aku menantikan ekspresi lucu Takimasa. Sayangnya, justru
ekspresi nangis Natsumi yang banyak. Ya paham sih perasaan NAtsumi.
Bayangin, kamu baru menikah, masih mesra-mesranya, masih
kangen-kangennya, tapi pekerjaan suamimu itu selalu pergi tiba-tiba dan
nggak tahu kapan pulang. Bisa jadi 1 minggu atau bahkan 2 bulan nggak
pulang, tentu saja Natsumi kesepian.
Dan
itu sebenarnya salah satu yang dikhawatirkan para kakaknya saat Nastumi
menikah. Karena sudah banyak gosip kalau istri perwira angkatan laut
itu sering kesepian.
Tapi
aku suka bagaimana Takimasa mencoba menenangkan hati sang istri.
Bagaimanapun juga Takimasa tidak bisa membantah perintah atasan, itu
adalah pekerjaan, berhubungan dengan negara mereka. Tapi dia
meyakinkan Natsumi kalau dia akan kembali. Meskipun Takimasa masih kikuk
dalam mengekspresikan perasaannya, tapi aku yakin Natsumi bisa
merasakan ketulusan Takimasa.
Maklum lah ya, Takimasa ini nggak pernah pacaran, jadi ya gitu deh.
Aku
suka bagaimana keduanya membicarakan masa depan dalam percakapan
mereka. Misalnya rencana tahun depan itu dan juga keinginan mereka untuk
punya keturunan. Tapi ya kalau nggak malam pertama, sampai kapanpun
nggak akan ada keturunan 😂
Nggak tahu sampai kapan itu akan berlangsung.
Episode
minggu depan, Seta-san akan muncul lagi dan aku suka kalau Seta
muncul, Takimasa pasti cemburu. Jadi kayaknya episode 4 nanti akan
sangat seru!!!
Yoshinori fumiko bakal jd org ketiga ga kak?
BalasHapus