Fokus minggu ke-5 ini adalah tahun pertama Nobu di sekolah khusus wanita. Betapa sulitnya bersekolah di sana karena mereka anak baru dan ternyata kehidupan asrama tidak seperti yang mereka bayangkan. Takashi juga sedang fokus untuk ujian masuk SMA dan akhirnya menemukan SMA tujuannya, apa tujuan hidupnya setelah lama sekali dia mencari-cari dan ragu.
Anpan Week 5: Life is A Game of Pleasing
April 1938, Nobu yang lulus Women Normal School (setara SMA) berangkat untuk tinggal di asrama sekolah tersebut. Itu pertama kalinya dia berpisah dengan keluarga. Kepergiananya diantar oleh keluarga Asada yang bangga pada Nobu. Kakek yang selama ini tidak setuju Nobu lanjut sekolah, justru menjadi yang paling sedih dengan kepergian cucunya itu.
Nobu berjalan sendirian ke stasiun dengan penuh kebanggaan dan harapan. Sementara itu Takashi hanya bisa diam-diam menatap kepergian Nobu, dia nggak berani bertemu langsung dengan Nobu. Yamonchan selalu yang menjadi saksi keduanya, dia mengatakan kalau mereka hidup di dunia berbeda, yang satu lanjut sekolah, yang satu lagi harus berjuang satu tahun lagi agar bisa lulus.
Nobu satu sekolah dan satu kamar dengan sahabatnya Usako. Pertama kali masuk asrama sudah banyak hal tidak menyenangkan. Para senior terlihat tidak ramah dan kejam. Bahkan guru mereka Kuroi sensei juga terlihat sangat ketat. Ia adalah tipe yang ingin wanita menjadi model untuk para wanita lain, jadi dia melatih mereka dengana sangat keras. Ia ingin wanaita tidak kalah dari pria dan menjadi kebanggaan Jepang. Makanya dia tidak terlalu suka pada Nobu yang lanjut sekolah dan ingin menjadi guru karena keluarga, dia ingin mereka melakukannya karena negara dan mereka harus bisa melayani negara setelah lulus, karena negara yang membayar uang sekolah mereka. Kuroi sensei ini sering sekali memarahi guru, bahkan meski Nobu nggak salah apa-apa.
Usako yang lemah dan merasa terintimidasi benar-benar menyesal masuk sekolah itu. Karena dia tidak sekuat Nobu. Dia sering dimarahi dan Nobu yang membantunya. Kehidupan mereka sebagai anak baru juga sangat sulit karena mereka harus bangun pagi-pagi sekali melayani senior yang antri kamar mandi, mereka juga yang bertugas mencuci selimut dll. Usako sampai depresi dan kehilangan kepercayaan dirinya karena dia merasa lemah. Tapi Usako yang terus bilang mau berhenti sekolah, malah menjadi semakin kuat nantinya.
Usako menunjukkan kemampuannya setelah dia sungguh sungguh belajar dan bahkan dia berhasil mengalahkan Nobu dalam olahraga. Hal ini cukup membuat Nobu terkejut. Kuroi sensei bahkan memuji Usako yang mengalahkan Nobu. Nobu memang selama sekolah cukup sering pulang kampung dan selama itu Usako terus mengasah kemampuannya.
Saat pertama kali Nobu pulang kampung, itu 1 bulan setelah tinggal di asrama. Dia pulang pertama kalinya dan akhirnya merasakan betapa dia merindukan keluarganya dan betapa dia bahagia bisa terlahir dalam keluarga Asada. Sedangkan kedua kali pulang kampung, itu saat dia mendapat kabar kalau Ranko akan menerima lamaran seseorang.
Jadi, Ranko dilamar oleh Iwao, yang adalah teman sekelas Nobu saat SD, anak yang suka membully Takashi dulu. Ranko saat itu berfikir menerima lamaran Iwao karena Iwao dari keluarga kaya, jadi setidaknya nanti keluarga Iwao akan mau membantu keluarga Asada. Tapi salah satu penyebabnya adalah karena perasaan Ranko pada orang yang dia sukai tidak tersampaikan. Saat Ranko dilamar, Ranko sempat bertanya pada Gou-chan, yang bekerja bersama kakek di tempat pemahatan batu keluarga Asada, dan Gou mengatakan kalau itu adalah lamaran yang baik. Makanya Ranko mau menerima Iwao. Padahal Ranko sebenarnya menyukai Gou. Ibu juga sudah berusaha meyakinkan Ranko untuk menikah dengan orang yang dia cintai, tapi Ranko menolak. Makanya ibu akhirnya memberitahu Nobu dan Nobu lah yang berhasil menghalangi Ranko menerima Iwao. Padahal Iwao sudah berharap akan diterima tapi Nobu malah datang menganggu. Nobu tidak mau Ranko mengorbankan dirinya demi keluarga. Dia ingin Ranko bahagia.
Ranko sendiri mengatakan kalau sebenarnya dia menyukai rumah mereka, dia tidak mau pergi dari sana. Saat bangun dia mendengar suara pahatan batu, mencium aroma roti, itu adalah rumah yang dia cintai. Ambisinya adalah untuk berguna bagi keluarga. Tapi jika dia menikah ke keluarga lain, maka dia akan pindah dari rumah mereka.
Sementara itu Takashi sibuk belajar untuk ujian masuk tahun depan. Takashi tidak bisa membohongi dirinya lagi kalau dia sangat suka menggambar. Ia akhirnya mengatakan perasaan sebenarnya saat curhat dengan Chihiro bahwa dia membenci dirinya yang seperti ini. Dia nggak tahu kenapa dia hidup, atau alasan dia hidup. Tapi sebenarnya dia tahu bagaimana dia suka menggambar dan ia ingin hidup dengan menggambar. Chihiro juga tahu akan hal itu, dan dia ingin kakaknya mengatakan dengan mulutnya sendiri.
Meskipun awalnya Takashi masih ingin merahasiakan hal itu, tapi paman dan bibi mendengarnya karena dia mengatakan dengan suara besar. Paman akhirnya mengerti dan dia mengharagai pilihan Takashi. Bahkan saat Takashi sendiri tidak yakin apakah dia bisa makan dengan menggambar, pamannya justru menyemangatinya. Jalan Takashi akhirnya terbuka, dia akan mencoba ujian masuk sekolah seni. Saat Nobu pulang ke desa, Takashi akhirnya mengatakan impiannya dan dia akan masuk ke sekolah seni. Nobu tersenyum mendengarnya dan mengatakan sejak dulu dia tahu kalau Takashi dilahirkan untuk menggambar.
Sementara itu bibi menyalahkan dirinya sendiri. Dia mengharapkan pewaris untuk meneruskan klinik Yanai, tapi dia malah tidak bisa melahirkan penerus. Kemudian dia membesarkan keponakan suaminya, tapi malah memilih jalan masing-masing. PAman sangat pengertian pada istrinya dan meminta istrinya jangan menyalahkan diri sendiri. Dia menikah dengan bibi karena dia mencintai bibi, bukan karena dia ingin punya penerus. Dia nggak masalah kliniknya berakhir pada masanya, dan dia akan melakukan pengobatan sampai dia tidak bisa lagi melakukannya.
Aku suka banged adegan ini, memperlihatkan betapa paman dan bibi saling mencintai satu sama lain. Bahkan ayah dan ibu Nobu nggak ada adegan romantisnya, tapi mereka memberikan beberapa menit adegan romantis bagi paman dan bibi. Aku malah berharap Chihiro nanti menikah dengan pembantu mereka, kalau nggak salah namanya Uto Shin-chan. Soalnya Shin-chan ini manis banged, seandainya dia diangkat anak sama keluarga Yanai.
Waktu berlalu dengan sangat cepat, tahun baru tiba, dan ini adalah saatnya Takashi mengikuti ujian masuk sekolah seni. Takashi mendaftar di dua sekolah seni, yang pertama adalah di Kyoto Technical School dan yang kedua adalah di Tokyo Higher Art School. Selama 1 tahun ini Takashi sudah belajar maksimal dan ini adalah saatnya dia membuktikan kalau dia bisa lulus ujian. Kali ini dia tidak lupa kartu ujiannya. Dia diantara keluarga sampai di depan rumah. Dalam perjalanan ke stasiun dia bertemu dengan Yamonchan yang seperti biasa memberinya anpan untuk menyemangatinya. Takashi berangkat sendirian ke Kyoto/Tokyo tempat ujiannya.
Saat Takashi Ujian, Nobu masih di desa dan dia berdoa di kuil. Chihiro juga datang dan berdoa bersama-sama untuk kelulusan Takashi. Aku suka banged sama Chihiro ini dan kalau ada love line dia dan Nobu, kayaknya bagus deh. Mereka cocok soalnya.
Ujian pertama adalah di Kyoto dengan peserta ujian dari seluruh penjuru Jepang, hanya 20 orang yang akan diterima. Keluarga Yanai menunggu hasil ujian dengan sangat cemas dan kemudian mereka mendapatkan telegram kalau Takashi tidak lulus. Semuanya kecewa dan semakin khawatir, karena sekolah di Tokyo levelnya lebih tinggi dari di Kyoto. Kalau di Kyoto tidak lulus, apalagi di Tokyo.
Saat Ujian di Tokyo, Takashi disapa oleh seseorang yang juga adalah peserta ujian di Kyoto tapi tidak lulus. Keduanya asik bicara sebelum ujian dimulai dan sempat-sempatnya menertawakan seseorang yang mirip tokoh kartun. Peserta ujian itu mengingat Takashi karena waktu ujian di Kyoto, gambar Takashi sangat bagus. Peserta ini nantinya akan menjadi sahabat pertama Takashi.
Saat pengumuman hasil ujian, Takashi tidak berani melihat papan pengumuman. Ia bertemu dengan peserta ujian waktu itu dan terlihat berjalan dengan lemas. Takashi langsung makin lemas karena temannya itu kelihatan tidak lulus. Takashi tidak berani melihat papan pengumuman dan hanya duduk sambil bersedih karena yakin tidak akan lulus. Kemudian paman yang ternyata juga mengkhawatirkan Takashi, sengaja datang ke tempat ujian dalam perjalanan bisnisnya. Melihat Takashi yang bersedih, paman mencoba menyemangati Takashi dan mengajaknya pulang. Tapi Takashi mengatakan dia belum melihat papan kelulusan dan paman terkejut sekali, soalnya Takashi udah lemas banged, dia pikir Takashi tidak lulus. Lalu keduanya pergi melihat papan pengumuman dan Takashi mencari nomor ujiannya.
Takashi kemudian shock melihat nomor ujiannya ada di papan pengumuman dan dia lulus. Takashi dan paman senang sekali. Takashi ingat kalau ada satu soal yang pamannya ajarkan, soal yang persis itu keluar saat ujian. Ia ingat pamana menyuruhnya menghapal soal itu dan paman senang sekali mendengarnya. Takashi sampai nggak percaya dia lulus, dan memastikan ke papan ujian lagi, melihat nomor dan namanya tertulis disana.
Paman dan Takashi berpelukan, mereka berdua tidak sadar kalau ibu Takashi ternyata ada dibelakang dan melihat kebahagiaan Takashi yang lulus ujian.
Sementara itu di rumah keluarga Yanai, Bibi, pembantu mereka dan Chihiro cemas bukan main. Mereka bingung kenapa belum ada telpon yang masuk padahal harusnya jadwal pengumuman sudah lama berlalu. Mereka takut terjadi sesuatu dan sudah berfikir kalau Takashi mungkin tidak lulus, makanya Takashi tidak menghubungi mereka. Lalu telpon berdering, bibi dengan cepat mengangkat telpon. Saat dia tahu Takashi lulus, bibi senang sekali dengan mata berkaca-kaca. Chihiro juga senang sekali, dia bangga pada kakaknya Takashi.
Sebelum pulang, Takashi dan paman singgah ke Ginza. Takashi mengatakan kalau saat kecil orang tuanya mengajaknya membeli anpan di Ginza dan dia ingat tokonya, dia ingin membeli oleh oleh anpan dari toko itu. Karena anpan dari toko itu sangat spesial baginya, tanda kebahagiaan keluarganya. Paman mengatakan jika ayah Takashi hidup, dia juga pasti akan bahagia melihat Takashi lulus.
Takashi dan paman masuk ke toko dan membeli anpan. Takashi sempat melihat foto-foto disana, tapi dia tidak sadar ada wajah Yamonchan di foto itu. Sepertinya dulu Yamonchan adalah baker di toko itu.
Nobu kembali ke desa saat liburan. BTW desa Nobu dan Takashi namanya adalah Gomenyo. Di stasiun, Nobu bertemu Yamonchan yang menunggu seseorang. Yamonchan sedang menunggu Takashi dan Nobu baru ingat kalau hari ini pengumuman kelulusan Takashi. Nobu khawatir Takashi tidak lulus, dan Yamonchan agak kaget karena Nobu belum tau.
Takashi dan paman kemudian tiba dan Nobu kaget ternyata mereka satu kereta api. Takashi ingin mengatakan langsung pada Nobu mengenai kelulusannya, tapi dia lama banged ngomongnya, akhirnya Yamonchan mengucapkan selamat atas kelulusan Takashi. Nobu terkejut, Takashi kecewa karena Yamonchan mengatakannya duluan.
Nobu mengucapkan selamat pada Takashi. Paman memberikan anpan dari Tokyo sebagaia oleh oleh. Sementara itu Yamonchan memberikan anpan special yang ia buat untuk merayakan kelulusan Takashi. Semuanya berbahagia hari itu.
To be continued...
Komentar:
Akhirnya Takashi lulus juga. Dan dia akan berangkat ke Tokyo untuk sekolah. Dia dan Nobu akan benar-benar berpisah nih. Hubungan Nobu dan Takashi ini masih sebatas teman yang saling mendukung satu sama lain. Takashi mungkin menyadari perasaannya pada Nobu, tapi bagi Nobu Takashi adalah teman spesialnya. Keduanya masih sama-sama berjuang untuk impian mereka.
Tapi Nobu mulai kesulitan di sekolahnya. Gurunya selalu mengatakan kalau dia lemah, tidak punya ambisi untuk negara. Awalnya mungkin dia biasa saja, tapi lama-lama setelah Usako bahkan bisa mengalahkannya, aku pikir Nobu sedikit terpukul dengan hal itu. Saat kembali ke desa di adegan terakhir dia juga nggak kelihatan bersemangat. Sekolah ini nantinya akan mengubah prinsip Nobu ke jalan yang salah.
Aku suka bagaimana drama ini menyisipkan komedi komedi yang sebenarnya cuma beberapa detik, tapi bisa lah membuat kita tertawa. Komedinya banyak adlib dari kakek Nobu dan Yamonchan. Padahal drama ini bagus banged lho penceritaannya, tapi kok ratingnyaa belum naik ya. Aku berharap asadora ini bisa mencapai rating 20%. Semoga terus naik dari 15%.
kakk, nonton di manaa yaa
BalasHapus