Musim Gugur 1939, setahun setengah setelah Nobu mulai bekerja sebagai guru di SD Gomenyo. Ia adalah wali kelas 1 dan Nobu berhasil mengajarkan anak didiknya mengenai jiwa nasionalisme yang tinggi, sehingga banyak siswanya yang punya impian menjadi tentara dan ikut berperang, sedangkan anak perempuan ingin menjadi seseorang yang bisa membantu dalama perang. Dia dipuji oleh para guru dan disukai oleh para siswanya.
Sementara itu, Takashi masih di Tokyo dan menjadi siswa tahun terakhir, dia harus mempersiapkan kelulusannya. Saat itu suasana perang sudah mulai sampai di Tokyo, sehingga gemerlapan Ginza juga mulaia terasa tidak seru lagi. Takashi akhirnya mengerti kata-kata Nobu mengenai berjuang untuk negara atau melakukan sesuatu untuk negara. Sejak pertengkaran waktu itu, Takashi belum pernah bertemu Nobu lagi. Dia juga tidak pernah mengirimkan surat lagi untuk Nobu, padahal Takashi sering menulis surat.
Nobu sudah berusia 20 tahun dan suatu hari perjodohan mulai berdatangan untuk Nobu. Banyak yang ingin menjadikan Nobu sebagai istri. Pada masa itu, semakin banyak anak muda yang berangkat perang, jadi mereka ingin menikah sebelum berangkat, anak muda itu ingin mencari istri untuk mendukung keluarga saat mereka perang. Dan sepertinya itu juga itu salah satu perintah dari Kekaisaran, yaitu menyuruh rakyat untuk melahirkan anak demi negara.
Nobu hanya tersenyum dengan banyaknya lamaran, tapi dia sama sekali belum mau menikah. Dia masih ingin menjadi guru dan mengajari anak-anak banyak hal. Karena menikah di Jepang, perempuan pasti disuruh menjadi ibu rumah tangga = harus berhenti bekerja, makanya Nobu tidak mau. Dia mulai merasakan tekanan akan pembicaraan pernikahan diusia 20 tahun.
Meiko sendiri berfikir Nobu menolak karena sudah ada seseorang dalam hatinya. Tapi Nobu membantah hal itu. Dia mengatakan alasan dia tidak ingin menikah karena dia memang masih ingin mengajari anaka-anak banyak hal. Dia juga mengatakan pada Ranko, saat Gou pulang nanti mereka bisa langsung menikah, tidak perlu memikirkannya.
Meiko membayangkan kakaknya sebagai nyonya pemilik pengukiran batu dan merasa Ranko cocok. Ranko hanya tersenyum malu dan bergumam 345 hari lagi.
Ternyata selama ini Ranko menghitung hari, kapan Gou akan kembali. Dia menulis di buku catatan dan menyilangnya setiap hari. Dia menyembunyikan dibalik baju kerja Gou. Itu adalah rutinitas Ranko sebelum tidur dan kakeknya selalu memperhatikan Ranko. Makanya kakek selalu berdia agar Gou segera pulang.
Suatu hari, seseorang datang membawakan perjodohan untuk Nobu. Kali ini berbeda karena keluarganya sangat serius mengenai hal ini. Kakek bahkan mengatakan kalau ini adalah orang yang ayah Nobu ingin perkenalkan pada Nobu. Nobu terkejut. Perjodohan kali ini datang dari orang yang mengenal ayah Nobu, ayah pria itu dan ayah Nobu sering bertemu di kapal saat ayah Nobu dalam perjalanan bisnis. Bahkan pria itu juga pernah bertemu dengan ayah Nobu. Nobu sedikit excited karena kemungkinan dia bisa mendengar kisah tentang ayahnya jika dia bertemu dengan pria itu.
Dan karena itulah Nobu setuju untuk bertemu dengan pria itu. Nobu berdandan cantik sekali dengan kimono warna oren dan bertemu dengan pria itu di sebuah restoran di Kochi. Tentu saja mereka diantar oleh ibu masing-masing sebagai matchmaker mereka. Pria itu bernama Wakamatsu Jiro, yang bekerja di kapal. Dia menceritakan bagaimana dia pernah bertemu dengan ayah Nobu dan bertukar banyak cerita tentang pekerjaan ayah Nobu. Ia ingat ayah Nobu adalah seorang pria yang suka minum dan mengenakan topi.
Nobu excited karena dia punya topi ayahnya di rumah. Dia dan keluarganya menganggap topi itu pengganti ayahnya dan sering bicara pada topi itu.
Nobu dan Jiro sepertinya menikmati pertemuan itu. Saat mereka berjalan-jalan berdua di taman, mereka membicarakan banyak hal. Jiro mempunyai sebuah kamera yang selalu dia bawa, sepertinya Jiro suka fotografi. Jiro juga mendengar mengenai Nobu yang terkenal dengan pembuat tas imon-bukuro, sebuah tas yang dibuat warga sipil untuk tentara kekaisaran. Saat keduanya menikmati percakapan mereka, Nobu meminta maaf pada Jiro, karena dia datang ke perjodohan ini padahal dia belum berfikir untuk menikah. Dia sebenarnya hanya ingin mendengar kisah tentang ayahnya.
Dan Jiro ternyata juga meminta maaf, sama seperti Nobu, dia sebenarnya belum ada niat menikah, tapi ibunya terlalu berisik karena dia sudah 30 tahun dan belum menikah, sehingga akhirnya dia setuju perjodohan itu.
Keduanya sama-sama lega mendengar hal itu dan mereka melanjutkan pembicaraan mengenai pekerjaan Jiro yang adalah teknisi kapal dan sering berlayar ke berbagai tempat. Dia mendengar comfort bag yang Nobu buat sangat disukai oleh para tentara dan sangat berguna. Nobu senang sekali mendnegarnya dan dia ingin segera memberitahu anak-anak. Jiro kagum melihat bagaimana Nobu menyukai pekerjaannya sebagai guru dan Nobu membenarkan, dia sangat suka berinteraksi dengan anak-anak.
Nobu juga bertanya mengenai kamera Jiro dan Jiro mengatakan kalau kamera itu adalah temannya, dia selalu membawa kemanapun dia pergi. Selain pekerjaannya, memotret adalah hal yang dia nikmati.
Jiro mengatakan bagaimanapun perang ini akan berakhir suatu hari nanti dan bertanya pada Nobu apa yang akan Nobu lakukan saat perang berakhir?
Nobu mengatakan dia tidak pernah memikirkannya.
Nobu menatap langit hari itu dan Jiro seolah terhipnotis dan memotret Nobu.
Dalam perjalanan pulang, ibu mengatakan kalau Jiro adalah pria yang baik. Nobu setuju, dia mendengar banyak cerita mengenai ayahnya. Dia merasa sedikit bersalah karena dia datang bukan karena dia ingin menikah. Ibu kemudian bertanya mengenai Takashi. Nobu mengatakan dia belum mendengar apapun tentang Takashi. Mereka berdua punya pemikiran yang berbeda jadi dia pikir Takashi pasti juga tidak mau bertemu dengannya lagi.
Ibu terdiam, ibu sepertinya cukup peka, tahu kalau mungkin Nobu ini menyukai Takashi.
Beberapa hari kemudian, tiba-tiba pak pos datang ke rumah keluarga Asada mengantarkan sebuah kartu pos. Kakek yang menerimanya dan kakek langsung shock. Begitu pak pos pergi, kakek langsung menangis memanggil nama Gou. Ternyata itu adalah kartu pos yang mengabarkan kalau Gou meninggal dunia dalam perang.
Semua orang terdiam karena hal itu. Ranko yang baru pulang terkejut melihat kakeknya menangis dan dia membaca kartu pos yang dipegang kakek. Ranko terkejut membaca kalau Gou meninggal dunia di China.
Nobu pulang tak lama kemudian saat semua orang terdiam dalam kesedihan. Nobu bertanya apa yang terjadi dan ibunya mengatakan kalau surat kematian Gou tiba. Nobu terkejut dan langsung mengkhawatirkan Ranko.
Tetangga berdatangan untuk mengenang Gou. Semua orang yang datang selalu mengatakan kalau Gou berjuang untuk negara dan mengorbankan nyawanya. Mereka memuji Gou, mengatakan dia hero dan melakukan yang terbaik.
Mereka menanyakan pada Nobu yang adalah model dari patriotisme di desa itu dan Nobu membenarkan kalau Gou melayani negara dengan baik.
Ranko muak sekali mendengar hal itu. Yamonchan juga berkomentar saat dia dan Gou memancing waktu itu, Gou mengatakan dia punya orang yang dia sukai dan melihat orang itu setiap hari. Apakah Gou bahagia sekarang, meninggal dunia dengan melayani negara?
Yamonchan bertanya pada Nobu?
Nobu terdiam.
Besoknya keluarga Asada mengadakan upacara kematian Gou. Mereka tetap membicarakan bagaimana Gou meninggal untuk melayani negara dan itu adalah sebuah kebanggaan dan bla bla bla. Bahkan ada siswa Nobu yang datang ke sana dan mengatakan kalau mereka akan melayani negara setelah besar nanti dan ingin mati terhormat.
Ranko benar-benar muak dengan hal itu. Sejak kematian Gou, Ranko sama sekali belum pernah menangis, dia pergi diam-diam ke tempat jungkat jungkit yang ternyata ada di belakang rumah mereka.
Ranko terdiam menatap langit dan ingat sedikit kenangannya dengan Gou saat Gou memperbaiaki geta-nya yang putus. Ranko sadar kalau Gou sudah tidak akan kembali ke sisinya lagi. Nobu datang menemui Ranko. Ranko kesal melihat Nobu.
Ranko mengatakan dia tidak mengerti apa hebatnya tentang hal itu. Semuanya mengatakan kalau Gou sangat hebat, dia jadi frustasi karenanya.
Nobu mencoba menjelaskan kalau Gou mempertaruhkan nyawa untuk Ranko, keluarganya dan negara, tentu saja itu hebat. Ranko harusnya lebih bangga pada Gou lebih dari siapapun. Semua orang sedang berusaha demi kedamaian negara.
Ranko kesal sekali mendengaranya, apa kamu benar berfikir begitu?! Kamu mengajarkan anak-anak hal seperti itu? Anak laki-laki harus menjadi tentara dan pergi berperang? Bertarung tanpa memikirkan nyawa. Jika mereka mati, mereka dianggap hebat dan membanggakan seperti Gou? Kamu benar berfikir itu sesuatu yang hebat?
Nobu membenarkan dengan berat hati, karena begitulah yang selama ini dia ajarkan pada anaka-anak.
RAnko berteriak, Itu semua bohong! Semuanya bohong! Aku mengatakan aku pasti akan menjadi isyri Gou-chan! DAn Gou-chan juga mengatakan dia akan kembali pulang! Tapi dia tidak akan kembali! Dia tidak akan kembali, bagaimana itu sesuatu yang hebat?! Kalian semua pembohong! Aku tidak berfikir itu hebat! Itu sama sekali tidak hebat!
Ranko meninggalkan Nobu dan ibu muncul. Ibu menyuruh Ranko untuk memangis dan ibu memeluk Ranko. Ranko menangis histeris dipelukan ibunya sambil mengatakan kalau dia ingin bertemu Gou.
Setelah kematian Gou, Nobu libur dari sekolah selama beberapa hari dan saat dia kembali ke sekolah anak-anak menyambutnya dan anak-anak mengatakan kalau mereka akan menjadi tentara yang berjuang untuk negara dengan mempertaruhkan nyawa. Anak perempuan mengatakan kalau dia ingin menjadi perawat militer.
Nobu terdiam mendengar mereka. Bahkan saat jam pelajaran pikiran Nobu terbang entah kemana. Nobu teringat pertanyaan Jiro padanya, apa yang akan Nobu lakukan saat perang berakhir?
Nobu belum menemukan jawabannya.
Sementara itu di Tokyo, Takashi mendapatkan sebuah surat. Kentaro sudah excited berfikir itu surat dari Nobu tapi Takashi mengatakan kalau itu bukan dari Nobu. Dia tidak akan pernah mendapat surat balasan dari Nobu, karena dia tidak pernah mengirim suratnya. Kentaro kecewa.
Surat itu dari Chihiro, mengabarkan kematian Gou. Dia juga mengatakan kalau Gou berencana menikah dengan Ranko saat kembali, tapi Gou tidak kembali dan keluarga Asada sedang berduka. Lalu Chihiro juga menyampaikan mengenai perjodohan Nobu. Dia mengatakan Nobu memdapatkan banyak permintaan perjodohan. Meski sekarang Nobu menolak semuanya, tapi dia pikir ini saatnya TAkashi menyampaikan perasaannya sebelum terlambat.
Takashi terdiam.
Lalu saat memikirkan proyek kelulusannya, Takashi membuat sebuah gambar dan gambar itu dipuji oleh gurunya. Selama ini Takashi ada dalam masa slump dan gurunya senang karena Takashi sepertinya sudah keluar dari masa slumpnya. Takashi kemudian memutuskan apa proyek kelulusannya dan setelah menyelesaikannya, dia akan menyatakan perasaannya pada Nobu. Ia mengatakan pada Kentaro dia akan menemui Nobu dan kali ini dia benar-benar akan mengatakan perasaannya sebenarnya.
Tapi Kentaro agak nggak yakin gitu. Karena pertama, Takashi harus menyelesaikan proyeknya.
Suatu hari, Jiro datang berkunjung ke rumah keluarga Asada. Nobu terkejut dengan kunjungan tiba-tiba itu. Jiro datang memberikan sebuah amplop pada Nobu, saat Nobu membukanya, itu adalah sebuah foto. Foto Nobu yang dipotret Jiro saat perjodohan waktu itu. Jiro meminta maaf karena dia memotret tanpa izin, tapi saat itu Nobu punya ekspresi yang indah dan dia tanpa sadar memotret Nobu. Dan ternyata, kedatangan Jiro bukan hanya untuk menyerahkan foto itu, tapi meminta izin pada seluruh keluarga Asada untuk menikah dengan Nobu.
Semuanya terkejut, terutana Nobu, karena dia pikir Jiro nggak berfikir untuk menikah.
Jiro mengatakan pada hari itu, dia datang ke perjodohan memang tidak ada niat untuk menikah. Tapi setelah hari itu, dia selalu teringat wajah Nobu, senyuman Nobu. Dan saat dia mencetak foto itu, perasaannya semakin kuat. Dia bertanya apakah Nobu mau menjadi teman hidupnya?
Nobu terkejut. Jiro mengatakan kalau dia akan segara berlayar, jadi dia datang hanya untuk menyampaikan perasaannya.
Semua orang terdiam menunggu jawaban Nobu. Tapi Nobu meminta maaf, karena dia belum ingin menikah. Tapi Jiro mengatakan dia akan menunggu sampai Nobu mengubah pikirannya. Dia akan menunggu bahkan 10 atau 20 tahun.
Semuanya terkejut. Nobu kelihatannya masih ragu tentang hal itu, meski semuanya merasa kalau Jiro calon yang baik. Saat itu Ranko mengatakan pada Nobu, jika Nobu tidak menikah karena memikirkannya, maka dia tidak mau hal itu. Jadi, jika Nobu mau menikah, menikahlah, tidak perlu memikirkan dirinya.
Musim berlalu, pada akhir tahun 1939, Takashi mengirimkan kartu pos untuk keluarga Yanai mengabarkan kalau dia sedang mengerjakan proyek kelulusannya. Setelah dia menyelesaikannya dia akan pulang ke Gomenyo. Dan dia juga sudah mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan farmasi. Paman lega membaca surat itu. Bibi juga lega, mungkin Takashi juga berfikir kalau ingin membantu paman dalam pekerjaannya.
Paman tidak sabar melihat proyek kelulusan Takashi. Saat itu, maid mereka mengabarkan kalau ada telpon untuk paman dan paman kemudian segera pergi untuk melakukan pengobatan. Bibi kelihatan khawatir karena belakangan paman sangat sibuk dan jarang tidur karena mengobati pasien.
Suatu hari, sebelum berangkat berlayar, Jiro mengirimkan surat pada Nobu, meminta bertemu sebelum keberangkatannya. Nobu merasa kalau Jiro ini tidak masuk akal, masa mau menunggunya selamanya, jadi dia nggak percaya gitu.
Nobu menerima surat itu tanpa mengatakan apa isi suratnya pada keluarganya. Jadi saat makan malam, semuanya penasaran apa isi surat Jiro. Hanya Meiko yang akhirnya berani bertanya. Nobu mengatakan isi suratnya. Lalu ibunya mengatakan pada Nobu untuk memberikan jawaban pada Jiro sebelum Jiro berangkat. Nobu mengerti.
Nobu bertemu dengan Jiro di restoran di Kochi. Sesuai dengan niat awal, Nobu akan menolak Jiro. Dia mengatakan kalau dia belum mau menikah. Jiro mengerti, bagi wanita Jepang saat itu, menikah sama artinya dengan menyerah akan semuanya dan berbakti pada suami. Dan Jiro menjelaskan bagaimana Nobu adalah seorang guru yang baik, jadi meski Nobu menikah dengannya, dia ingin Nobu tetap menjadi guru.
Nobu terkejut mendengarnya. Jiro mengatakan kalau dia tahu bagaimana Nobu sangat menyukai anak-anak. Nobu kemudian bertanya sebenarnya kenapa Jiro ingin menjadikannya istri?
Jiro menjawab, apakah butuh alasan untuk jatuh cinta pada seseorang?
Jika memang harus ada alasannya, maka mungkin dia tertarik pada kejujuran Nobu. Nobu mengatakan kalau dia bahkan sama sekali belum mengatakan semuanya pada Jiro, bagaimana Jiro tahu kalau dia jujur.
Nobu mengatakan keluarganya ingin dia menikah dengan Jiro. Jiro adalah seseorang yang ayahnya kenalkan padanya dan tentu saja dia sangat senang Jiro tetap memperbolehkannya bekerja setelah menikah. Tapi dia berfikir dia belum cocok untuk sebuah pernikahan.
Dia menjadi guru karena dia ingin mengajarkan kesenangan senam pada anak-anak, belajar dan mengajari mereka punya impian. Tapi pada akhirnya dia malah mengajarkan anak-anak menjadi tentara dan melayani negara. Orang disekitarnya memanggilnya semangat patriotisme, tapi adiknya mengatakan semuanya hanyalah kebohongan. Kata-kata adiknya membuat dia berfikit kembali apakah dia pantas menjadi guru. Sejak saat itu dia kesulitan mengajari anak-anak tentang patriotisme. Sebagai guru dan anak tertua keluarga Asada, dia merasa tidak bisa melakukan apa-apa. Jika dia menikah, dia tidak tahu apakah dia bisa membuat Jiro bahagia.
Jiro mengatakan pada Nobu, jika Nobu menanggung semuanya, sama seperti kapal, kapal akan tenggelam. Untuk negara ini, mereka tidak perlu menanggung beban sebanyak itu. Saat masanya tiba, perang akan berakhir, Nobu bisa berlari sekuat yang Nobu bisa. Ia dengar dari ayah Nobu kalau Nobu pelari yang kencang. Suatu hari, dunia akan berubah. wanita juga punya kesempatan. Saat itu tiba, Nobu bisa berlari meraih impian Nobu.
Nobu terdiam mendengarnya. Dia kemudian bertanya apa impian Jiro. Jiro mengatakan dia akan keliling dunia dengan kameranya dan memotret banyak orang.
Nobu mengatakan kalau dia belum bisa memikirkan apapun, apa impiannya. Jiro meminta Nobu memikirkannya pelan-pelan. Nobu adalah pelari yang cepat, jadi Nobu pasti bisa mengejarnya.
Nobu terkejut mendengar kata-kata itu.
Jiro melanjutkan, Jika ada sedikit tempat baginya untuk hidup dengan Nobu, maka dia ingin menikah dengan Nobu. Tapi jika tidak, maka dia akan menyerah.
Nobu dan Jiro berpisah.
Nobu berjalan sambil memikirkan sesuatu. Dia teringat kata-kata ayahnya dulu yang sama seperti apa yang dikatakan oleh Jiro. Ayahnya dulu mengatakan pada Nobu, Nobu bisa memikirkan impiannya pelan-pelan, dan jika Nobu menemukannya, Nobu bisa berlari mengejarnya. Nobu pasti bisa menyusul karena Nobu adalah pelari yang cepat.
Nobu kemudian tersadar dan berlari kembali ke tempat tadi mengejar Jiro.
Jiro sudah ada di jembatan dan Nobu memanggilnya. Jiro terkejut melihat Nobu, dia pikir Nobu meninggalkan sesuatu.
Nobu dengan nafas terengah mengatakan pada Jiro kalau dia lupa mengatakan hal penting pada Jiro. Nobu mengatakan, jika Jiro memang tidak masalah dengannya, maka dia mau menikah dengan Jiro. Jiro terkejut mendengarnya dan dia bahagia sekali. Keduanya tersenyum saling memandang satu sama lain.
Nobu kembali ke rumah malam harinya dan mengabarkan kalau dia menerima lamaran Jiro. Ibu dan semuanya terkejut karena tadi Nobu pergi untuk menolak Jiro. Tapi semuanya bahagia karena Jiro adalah pria yang baik. Apalagi Jiro adalah orang yang ditemukan ayah Nobu. Semua bahagia. Ibu ingin menikahkan Nobu segera setelah Jiro selesai berlayar. Meiko mengucapkan selamat atas pernikahan kakaknya.
Seluruh keluarga Asada berbahagia kecuali Yamonchan yang sedang membuat adonan. Dia sengaja melempar dengan keras sambil memikirkan Takashi. Dia khawatir Takashi akan mati saat tahu Nobu akan menikah.
To be continued.
Komentar:
Wahhhh, Nobu akhirnya akan menikah. Awalnya aku agak gimana gitu pas tahu kalau Nobu akan menikah dengan orang lain. Tapi setelah menonton episodenya, aku jadi mengerti kenapa Nobu memilih Jiro. Jiro pria yang baik, mengenal ayah Nobu (orang yang sangat dicintai dan dihormati Nobu), pria dewasa yang cintanya lebih besar, yang tidak patriarki, membiarkannya tetap bekerja setelah menikah dan juga orang yang punya keuangan bagus. Nggak ada minusnya, pantes Nobu akhirnya memilih Jiro. Kalau dibandingkan dengan Takashi yang sekarang, ya memang Jiro lebih baik.
Tapi Nobu kok kayaknya sampai episode 40 ini nggak menunjukkan dia punya perasaan romantis pada Takashi ya? Maksudnya nggak ada adegan dia memikirkan Takashi gitu, yang membuat dia galau. Nggak kayak Takashi yang kelihatan banged punya perasaan pada Nobu.
Aku sudah membaca spoiler kalau Gou-chan akan meninggal dunia dalam perang, makanya aku nggak kaget dan sudah mempersiapkan diri juga. Ternyata begitu adegannya, sedih banged jadi Ranko,. yang menunggu calon suami pulang, ternyata meninggal dunia dalam perang. Aku setuju dengan Ranko yang tidak suka pengorbanan Gou dianggap membanggakan atau hebat, berjuang demi negara, mati demi negara dianggap hero. KAlau misalnya Gou memang sengaja mau jadi tentara sih nggak masalah, tapi pada masa itu memang semua warga sipil laki-laki akan dapat surat merah dan nggak bisa menolak untuk berangkat perang.
Ada tulisan di twitter aku lihat mereka berharap Gou akan kembali. Tapi apakah ada kejadian kalau yang meninggal itu salah identifikasi ya?
Drama ini akan lebih mellow di minggu depan dan selanjutnya. Spoiler, masih ada yang akan meninggal dunia, kira-kira 2 orang lagi. Siap-siap guys!
0 komentar:
Posting Komentar