Bake Bake adalah asadora NHK ke-113 yang tayang mulai mulai 29 September 2025 menggantikan asadora Anpan. Asadora ini dibintangi oleh Takaishi Akari (Baby Warukyure) dan Tommy Bastow, yang kedua tokoh utamanya dipilih melalui proses audisi oleh NHK. Kalian bisa mengecek cast & details-nya di postingan sebelumnya untuk lebih jelasnya mengenai asadora ini.
Seperti biasa, asadora memang sangat sulit aksesnya. Jangankan subtitlenya, untuk menontonnya aja sulit sekali. Tempat aku biasa menonton asadora kayaknya udah mulai di notice NHK nih, soalnya yang episode baru aja nggak bisa ditonton lagi disana. Aku sedih banged. Aku nggak sempat menonton setiap hari, jadi aku biasanya nabung nontonya per minggu. Aku sudah sempat menonton 2 minggu pertama, dan untuk minggu ke-3 kemarin pas aku coba menonton kok videonya gak bisa diputar. Sedih banged. Itu memang situs haram sih, soalnya yang halal tuh nggak ada yang nayangin, apalagi masih baru tayang.
Asadora Bake Bake ini diangkat dari kisah nyata istri dari penulis terkenal Lafcardio Hearn. Lafcardio Hearn adalah seorang penulis, penerjemah dan guru berkebangsaan Irlandia yang banyak menulis buku-buku tentang kisah mistis, kisah hantu dan cerita rakyat Jepang. Yang kisah itu ia dapatkan dari cerita sang istri yang sangat menyukai kisah hantu. Dan dalam drama ini, akan diceritakan dari pov sang istri sebelum dia bertemu dengan Hearn yang datang ke Jepang sebagai seorang guru bahasa Inggris.
Drama ini dimulai dari tahun 1890an saat Matsuno Toki (Takaishi Akari) menceritakan kisah hantu pada Lefkada Heaven (Tommy Bastow). Kemudian adegan berubah ke awal era Meiji (Sekitar tahun 1868) saat era samurai berakhir. Matsuno Toki, tokoh utama drama ini dibesarkan di keluarga samurai yang miskin. Keluarganya terdiri dari kakek, ayah, ibu dan dirinya. Awalnya mereka adalah keluarga samurai yang punya ranking tinggi, tapi setelah era samurai berakhir mereka jatuh miskin. Kakek dan ayahnya sangat menjunjung tinggi nilai samurai dan masih hidup dengan hal itu. Itu membuat keluarga Toki sebenarnya terlihat aneh, apalagi ayahnya sama sekali tidak mau bekerja karena dia adalah samurai.
Toki sering diejek karena ayahnya pengangguran dan tidak mau bekerja, bahkan gurunya mengatakan ayah Toki tidak berguna. Meski begitu, Toki sangat menghormati keluarganya. Ibu juga mengerti kenapa ayah begitu. Itu karena selama ini ayah adalah seorang samurai, saat Toki lahir, era Meiji dimulai dan ayah masih bingung mengenai perubahan zaman. Ibu yakin kalau ayah akan berubah.
Sementara itu, Toki terpengaruh oleh temannya yang punya impian menjadi seorang guru. Dia juga berfikir untuk menjadi seorang guru dan mendukung keluarganya. Ibunya bangga puterinya punya impian besar. Toki sejak kecil selalu mengikuti les minum teh di rumah seorang ketua samurai di desa-nya. Keluarga Ushimizu adalah keluarga samurai yang berpengarauh di daerah itu. Saat Toki mengatakan kalau dia akan berhenti les minum teh, istri keluarga Ushimizu, Tae-san tidak setuju. Tae mengatakan kalau seorang puteri samurai harus dibesarkan seperti seorang puteri dan tidak perlu menghasilkan uang untuk keluarga, atau menjadi seorang guru. Tae ini adalah puteri samurai yang dibesarkan dengana terhormat gitu dan selalu mengajari Toki bagaimana menjadi puteri samurai yang baik.
Sementara itu, suami keluarga Ushimizu, Den-san yang adalah seorang samurai mulai mengganti gaya rambutnya menjadi modern dan membuat istrinya Tae terkejut. Den sudah mulaia ingin melepaskan gelar samurainya dan menerima perubahan zaman. Dia bahkan memikirkan membuka bisnis baru, yaitu sebuah pabrik tekstil. Tae kelihatan tidak suka dengan ide itu. Tapi Den merasa kalau mereka harus berubah kalau tidak mau jatuh miskin. Toki yang menyaksikan hal itu merasa sedikit iri dan berharap ayahnya seperti Den yang melepaskan gelar samurainya dan memulai bisnis.
Dan harapan Toki itu ternyata terkabul saat ayahnya yang biasanya sibuk latihan pedang, mulai membuka bisnis. Bisnisnya agak mencurigakan, yaitu menjual kelinci. Katanya sekarang kelinci sedang populer, mereka bisa membelinya dari pemasok dengan harga 5 yen dan menjualnya dengan harga 600 yen. Ibu Toki merasa itu mencurigakan tapi dia mencoba percaya karena ini pertama kalinya suaminya mulai melangkah maju. Kakek Toki awalnya tidak tertarik pada bisnis kelinci itu, tapi dia mengakui kalau kelincinya lucu dan mengambil satu untuk dia pelihara dan bahkan bermain dengan kelinci itu dengan memakaikan baju samurai.
Beberapa minggu kemudian, keluarga Matsuno sudah merasakan keuntungan 200 yen dari bisnis kelinci. Dan karena untung itu, ayah ingin memasok banyak kelinci lagi, dia yakin dia bisa menjadi penjual kelinci terkaya di Matsue. Dan ayah mulaia meminjam uang pada rentenir untuk bisnis itu. Dan disitulah masalahnya dimulai. Bisnis ayah rugi karena pemasok kelinci itu ditangkap karena ilegal. Disaat yang sama, Toki kecil melihat ada seorang gadis ditangkap oleh rentenir untuk dijual demi membayar hutang ayahnya.
Ayah Toki menghilang beberapa hari karena bisnisnya gagal. Keluarga Matsuno sudah berusaha mencari ayah dan mereka tidak menemukannya. 10 hari kemudian ada kabar kalau ada yang bunuh diri di jembatan, keluarga Toki sudah sangat khawatir, tapi untung itu bukan ayah. Lalu suatu hari, Toki melihat sosok seseorang yang tinggal di bawah pohon dekat danau dan dia mengenali itu adalah ayahnya. Ternyata selama ini ayahnya tinggal di daerah kumuh tempat para homeless tinggal. Toki menemui ayahnya disana dan awalnya ayahnya akan kabur karena malu. Toki untuk seorang anak kecil cukup dewasa mengatakan pada ayahnya kalau dia sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi asalkan ayahnya hidup. Ia meminta ayahnya pulang dan mengatakan kalau dia akan bekerja juga untuk menghasilkan uang. Dan akhirnya ayahnya kembali pulang. Aku pikir ayah Toki adalah seorang ayah yang nggak akan membiarkan anaknya kesulitan, tapi ternyata pas di rumah ayahnya menagih janji Toki untuk bekerja, kapan Toki akan mulai bekerja dan mengasilkan uang?
Dan untuk itu tentu saja dia meminta Toki berhenti sekolah. Ibu terkejut mendengarnya, apalagi saat tahu kalau ternyata ayah punya sangat banyak hutang pada rentenir. 
Dalam sehari, impian Toki untuk menjadi guru hilang sudah. Seperti janjinya, dia mulai bekerja dan sepertinya dia memang tidak lanjut sekolah. Sawa temannya yang katanya ingin menjadi guru juga mulai bekerja untuk keluarga. 10 tahun kemudian, pada tahun 1886, Toki berusia 18 tahun dan dia bekerja di pabruk tekstil milik Ushimizu Den. Uang yang dia hasilkan tentu saja untuk membayar hutang ayahnya yang setelah 10 tahun diangsur membayar tetap tidak lunas.
Toki tumbuh menjadi gadis yang tidak punya hal yang dia sukai karena sibuk bekerja. Yang menjadi penyemangatnya hanyalah mendengarkan cerita hantu tiap malam. Keluarga Matsuno juga sudah pindah dari desa samurai ke kota tempat banyak pelacuran. Mereka hidup miskin tapi bahagia. Meski Toki harus bekerja di usia muda, dia tetap menyayangi keluarganya. Ayahnya juga mulai bekerja kecil kecilan dan sekarang ayah bekerja mengantarkan susu ke rumah-rumah. Sawa juga tinggal di daerah itu dan keduanya sering bertemu di sela pekerjaan mereka. Mereka berdua punya tempat favorit untuk curhat, dibelakang sebuah rumah pelacuran. Anak yang waktu itu dijual orang tuanya karena hutang, juga ada disana dan wanita bernama Nami itu sering menasehati keduanya cara untuk lkeluar dari kemiskinan bagi mereka wanita adalah dengan menjual diri.
Suatu hari, rentenir datang menagih hutang pada keluarga Matsuno. Karena hutang mereka gak juga lunas, rentenir itu punya ide untuk menjual Toki ke rumah pelacuran saja, mengingat Toki sudah 18 tahun. Tapi tentu saja keluarga Matsuno tidak mau. Toki juga berfikir bagaimana caranya untuk menghasilkan uang demi membayar hutang dan berfikir untuk menikah saja. Jika ada laki-laki yang mau menikah ke keluarga mereka, maka penghasil uang jadi 2 orang. Ibu bertanya apakah Toki yakin dengan itu? Toki sangat yakin dan ingin segera menikah. Dia bahkan berdoa di sebuah kuil yang terkenal dengan dewa jodohnya. Jadi para gadis menaruh kertas di kolam gitu, diatasnya dikasih koin. Kalau kertasnya cepat tenggelam, artinya cepat dapat jodoh. Toki dan dua temannya yang bekerja di pabrik Ushimizu melakukan hal itu, dia temannya itu cepat banged tenggelam kertasnya, sementara kertas Toki sama sekali tidak tenggelam. Mereka menunggu mungkin 1 jam tapi nggak tenggelam dan malah makin jauh dan makin menjauh berlayar. Toki sedih sekali.
Di rumah, Toki masih kepikiran dengan hal itu. Ayahnya meminta Toki jangan memikirkan takhayul seperti itu. Ibu juga setuju, mereka gak tau itu benar atau tidak. Ibu mengatakan dia juga sedang berusaha mencari pasangan untuk Toki. Ayah bertanya orang seperti apa yang Toki mau dan Toki dengan yakin menjawab seseorang yang mau bekerja keras dan menghasilkan banyak uang. Kalau bisa menyukai kisah hantu seperti dirinya.
Pada akhirnya, Ibu menemui Tae untuk meminta bantuan mencarikan pasangan yang baik untuk Toki. Ibu mengatakan dia sudah mencoba mencari sendiri tapi dia belum menemukan pasangan yang cocok untuk Toki, karena itu dia meminta bantuan Tae. Tae mengerti akan hal itu, karena dia tau mereka mencari pasangan untuk Toki, sebenarnya dia juga sudah mencoba mencari tahu dan sudah menemukan seseorang. Ibu mengatakan hal mencurigakan saat dia mengatakan pada Tae sebagai ibu dari anak itu, harusnya Tae memberitahunya. 
Teman Toki yang waktu itu ke kuil bersama, menikah satu per satu. Toki kelihatan kesal sekali tapi dia mencoba menyembunyikannya, meski wajah bete nya mudah terbaca. Toki mengerti kenapa sulit baginya mencari jodoh, itu karena keluarganya miskin.
Suatu hari, Den mengajak Toki ke sebuah kuil yang ada bekas darah dalam kuil itu. Toki takut tapi juga excited. Den mengatakan itu adalah lokasi dari kisah hantu Matsukaze. Den mengatakan jika Toki menyanyikan Noh disini hantu akan muncul. Toki ketakutan mendengarnya. Den mengatakan kisah hantu itu tidak hanya menakutkan tapi ada kesedihan di dalamnya. Dan dia merasa lucu bagaimana Toki menyukai kisah hantu tapi juga mudah takut. Taki mengakui hal itu tapi dia sangat senang dan menyukai kisah hantu.
6 bulan kemudian, omiai Toki akhirnya dilakukan. Acara perjodohannya dilakukan di rumah keluarga Ushimizu. Keluarga yang dijodohkan dengan Toki adalah putera keluarga Nakamura, yang juga adalah keluarga samurai yang tingkatnya sama dengan keluarga Matsuno. Jadi berbeda dengan omiai yang selama inikita lihat dimana dua orang yang dijodohkan akan bertemu, pada masa itu, yang bertemu adalah keluarga pihak perempuan (laki-laki) dan keluarga pihak laki-laki serta laki-laki yang dijodohkan. Para ibu tidak ikut dalam cara itu dan menunggu di ruangan lain. Bahkan Toki juga tidak ikut di sana. Toki hanya muncul saat menyajikan teh saja dan momen singkat itulah keduanya akan melihat wajah satu sama lain dan memutuskan mereka mau atau tidak.
Toki saat itu deg degan banged karena ini pertama kalinya dia menyajikan teh di acara resmi, apalagi perjodohannya sendiri. Dia sempat bertatap mata dengan calonnya selama beberapa detik sebelum dia keluar dan akhirnya lega karena mengantarkan teh berjalan dengan lancar. 
Beberapa hati kemudian, jawaban sudah datang dan sayang sekali lamaran mereka ditolak. Ternyata keluarga Nakamura menolak dihari yang sama tapi Den baru mengatakan beberapa hari kemudian.  Toki shock banged karena hal itu. Ayah tidak menyerah dan akan mencarikan partner lagi untuk Toki tapi kali ini dia akan mencarikan samurai yang masih menggunakan gaya rambut samurai. Saat itu Toki sepertinya masih marah pada ayahnya atau pada diri sendiri, dia mengatakan kalau dia tidak masalah bersama seorang samurai tapi setidaknya jadilah samurai yang berguna bagi orang lain, disukai orang lain dan membuat orang lain bahagia. Jika tidak bisa, setidaknya jangan menjadi samurai yang menyebabkan masalah bagi orang lain. Toki meminta ayahnya jangan menghalangi acara perjodohannya. Toki keluar dari rumah dan menangis.
Aku lupa alasan kenapa keluarga Nakamura itu menolak perjodohan itu. Mungkin ada hubungannya dengan ayah Toki, makanya Toki marah pada ayahnya.
Besoknya keluarga Matsuno datang ke rumah keluarga Ushimizu untuk meminta maaf. Lalu ada pembicaraan mencurigakan saat Tae meminta ayah dan ibu keluar dan meninggalkan Toki bersama mereka karena ada pembicaraan rahasia. Ayah dan ibu khawatir kalau keluarga Ushimizu akan membicarakan hal 'itu'. 
Tae dan Den bicara bertiga dengan Toki. Mereka bertanya apakah Toki mau menikah ke keluarga lain, bukan mencari mukoyoshi (seseorang yang menikah ke keluarga Matsuno). Karena keluarga Matsuno punya banyak hutang, jadi sulit bagi Toki mencaru mukoyoshi. Kalau Toki mau menikah ke keluarga lain, yang artinya meninggalkan keluarga Matsuno, maka mungkin lebih mudah mencari pasangan untuk Toki.
Toki yang mendengar itu mengatakan kalau dia tidak akan menikah ke keluarga lain yang artinya meninggalkan keluarganya. Itu akan sangat membosankan jika hanya dia yang bahagia.  Jika memang sesulit itu mencari pasangan, dia akan terus berusaha membayar hutang keluarganya. Den mengerti jika itu keputusan Toki. Tae juga mengerti dan memutuskan untuk mencoba sekali lagi mencari pasangan untuk Toki.
 Beberapa hari kemudian, perjodohan kedua Toki dilakukan. Untuk perjodohan kedua Toki ini, ayahnya akhirnya melepas rambut samurainya. Ia mengatakan kalau dia memutuskan menjadi samurai yang membuat Toki bahagia. Pasangan Toki kali ini adalah dari keluarga Yamane, keluarga samurai yang masih mengenakan rambut samurai. Perjodohan itu sepertinya berjalan lancar karena dari dalam ruangan terdengar gelak tawa. Tapi itu malah membuat Toki nervous saat gilirannya masuk. Kali ini Toki baru merasakan ketakutannya akan menikah dengan seseorang yang dia sama sekali tidak kenal dan hanya melihat wajahnya sekali. Ibu akhirnya harus membantu Toki membuka pintu dan Toki sempat mengatakan ketakutannya saat menyajikan teh. Pasangan perjodohkan Toki yang mendengar ketakutannya itu mengajak Toki untuk bicara berdua.
Toki dan Ginjiro (Kanichiro) kemudian berjalan berdua dan keduanya pergi ke kuil Seikoin, kuil yang ada darahnya waktu itu. Toki terkejut Ginjiro membawanya kesana, apalagi saat Ginjiro mengatakan sejak dulu dia ingin ke tempat itu. Ginjiro mengatakan kalau dia suka kisah-kisah hantu dan disini adalah lokasi setting kisah hantu Matsukaze. Ia mengatakan Matsukaze adalah seorang hantu yang kesepian. Kisah hantu itu menakutkan tapi juga menyedikan. Karena itu dia menyukai kisah hantu.
Toki yang mendengar itu langsung mengatakan kalau dia juga menyukai kisah hantu, dia sangat menyukai kisah hantu. Jantung Toki  berdetak dengan cepat saat tahu kalau pasangannya kali ini menyukai kisah hantu sama seperti dirinya.
Dan acara perjodohan itu berjalan dengan lancar, keluarga Yamane menerima perjodohan Toki dan Ginjiro. Beberapa hari kemudian, acara pernikahan Toki dan Ginjiro. Di hari pernikahannya, Toki terkejut karena Ginjiro sudah memotong rambut samurainya. Pernikahan Toki dan Ginjiro dirayakan oleh banyak orang. Ibu dan Tae melihat dari kejauhan dan Tae mengatakan kalau ibu sudah membesarkan Toki dengan baik. Ibu mengatakan tentu saja, Toki adalah puterinya dan dia mencintai Toki.
Pada saat yang sama, Lefkada Heaven (Tommy Bastow) bekerja sebagai direktur sastra sebuah surat kabar Amerika. Surat kabar itu sedang mengadakan rapat perencanaan untuk topik artikel unggulan mereka. Eliza Belsland (Charlotte Kate Fox) menyarankan Jepang. Jika mereka membuat laporan lokal Jepang, mungkin mereka bisa menuliskan artikel yang bagus. Ia kemudian mengajak Heaven untuk pergi ke Jepang bersama-sama.
To Be Continued....
Komentar: 
Itulah dia gambaran kisah Bake Bake dua minggu pertama tayang. Ada banyak sekali hal yang baru dan karena masih pengenalan, jadi sedikit membingungkan. Aku sejak episode pertama sudah menyukai asadora ini, kisahnya cukup unik menurutku. Tapi kenapa akses nontonnya sulit sekali 😓
Jadi setelah dua minggu pertama ini, aku jadi yakin kalau Toki kemungkinan bukan anak kandung keluarga Matsuno. Aku sempat membaca spoiler dari guide book-nya dan ternyata benar. Tapi alasan kenapa Toki diadopsi itu belum jelas. Selain itu ada kisah Ushimizu Sannojo juga hanya saja disini tidak aku ceritakan karena dia munculnya juga baru dikit. Sannojo adalah anak ketiga keluarga Ushimizu yang entah kenapa tidak dianggap oleh ayahnya. Di pabrik aja dia tidak diperbolehkan masuk. Dan dia sepertinya tidak terlalu menyukai Toki.
Toki ini sayang banged pada keluarganya meski ayahnya begitu. Tapi untung saja ayahnya tidak seperti ayah Nami yang menjual anaknya untuk membayar hutang. Meski hidup miskin, keluarga Matsuno adalah keluarga bahagia. Karena itu Toki tidak mau meninggalkan keluarganya. Jika dia menikah ke keluarga lain, otomatis dia akan menjadi menantu dan pindah ke keluarga suaminya. Lalu bagaimana dengan hutang ayahnya?
Toki cukup realistis mencari pasangan yang mau bekerja dan menghasilkan banyak uang.
Untuk dua minggu pertama ini, tokoh utama laki-laki yaitu Heaven tidak banyak keluar, hanya sekilas sekila saja. Aku sebenarnya bingung bagaimana membaca namanya itu. Apakah Heaven? Atau Hebun? Tapi untuk sekarang aku tetap memakai Heaven saja.
Aku penasaran bagaimana pertemuan antara Heaven dan Toki nantinya.



 
.png)











 
 
 
 
 
 
 

Siapa aja tolong kasih tau akses buat nonton asadora ini, akun juga susah nyarinya, cuma bisa nonton di week 1 aja sisanya belum nonton sama sekali, nyari di avistaz juga gak ada, tolong kasih tau dong akses buat nontonnya
BalasHapus