Senin, 13 Maret 2023

[Review] Anime Movie: Suzume no Tojimari (2022)

Suzume no Tojimari (すずめの戸締まり) atau dalam judul resmi internasional 'Suzume' adalah anime movie yang rilis pada 11 November 2022. Movie ini ditulis dan disutradarai oleh Makoto Shinkai yang sebelumnya terkenal lewat movienya Kimi no Na wa (Your Name) dan Tenki no Ko (Weathering with You), meski sebenarnya dia lebih dulu dikenal dengan 5 cm per second dan Kotonoha no Niwa (The Garden of Words). Movie ini sangat ditunggu-tunggu oleh penggemar animasi movie seluruh dunia karena ini adalah movie comeback-nya setelah Tenko no Ko 3 tahun lalu. Selain itu, Makoto Shinkai ini terkenal dengan visualisasi animasi movienya yang memanjakan mata (efek-efek animasinya gitu) dan memang terlihat banged perkembangan animasinya sejak Tenki no Ko.

Movie berdurasi 2 jam 1 menit ini diproduksi oleh CoMix Wave Film dan didistribusikan oleh Toho. Dibintangi oleh Hara Nanoka (Nanba MG5) dan Matsumura Hokuto (Come Come Everybody), movie ini masuk ke Indonesia pada 8 Maret 2023. Bersyukur banged masuk sebelum puasa karena jarak bioskop ke rumahku itu 4 jam perjalanan pake mobil jadi kalau tayang bulan puasa kayaknya aku nggak bisa nonton 😂
BTW, Hara Nanoka mendapat peran seiyuu tokoh utama setelah lulus dalam proses audisi. Aku masih ingat banged dia kaget dan menangis saat tahu dia lulus audisi. Sedangkan Matsumura Hokuto sepertinya dipilih langsung oleh Makoto Shinkai. Sedangkan seiyuu lainnya adalah aktor dan aktris terkenal seperti Fukatsu Eri, Itoh Sairi, Sometani Shota dan Kamiki Ryunosuke. Kamiki sendiri pernah menjadi pengisi suara karya Shinkai, Kimi no Na wa, yaitu pengisi suara tokoh utama laki-lakinya.

Dan untuk movie ini, lagi-lagi Makoto Shinkai berkolaborasi dengan RADWIMPS sebagai pengisi OST. Memang paket Shinkai dan Radwimps itu udah paket lengkap banged, sudah pasti lagu-lagunya ngena dihati. Sayangnya untuk movie Suzume ini, lagunya nggak seheboh Kimi no Na wa dan Tenki no Ko. Ada yang berkesan cuma nggak seberkesan 2 pendahulunya. Kalau di Suzume ini aku cuma suka lagu Suzume dan KANATA HALUKA, tapi kalau di Tenki no Ko dulu aku suka semua lagunya yang ada liriknya, sedangkan di Kimi no Na wa bahkan sampai instrumennya aku suka. Jadi kalau dibandingkan ya, untuk urusan OST, Suzume ini jauh dibawah dua pendahulunya.

Nah, gini sih kalau aku nge-review, pasti akan membanding-bandingkan dengan karya sebelumnya. Karena aku sudah menonton movie Shinkai sebelumnya, jadi mau nggak mau ya pasti aku akan membandingkan. Bahkan saat nonton juga pengennya nggak berharap lebih, tapi ujung-ujungnya berharap movie baru ini lebih bagus dari pendahulunya. Sayangnya, nggak sebagus pendahulunya. Konten ceritanya agak gimana ya, kurang greget gitu. Tapi memang sih, soal visualnya ya jangan ditanya, bagus banged ini Suzume. Hanya saja dari kisahnya aku lebih suka Kimi no Na wa. Bukan karena cinta-cintaan atau apa, cuma ya itu yang aku rasakan setelah selesai menonton. Lah kok cuma gitu?
*Kayaknya dulu pas nonton Tenki no Ko juga aku mikir gitu ya?

Dalam bahasa indonesia, judul movie ini bisa diartikan sebagai Suzume si pengunci pintu atau lebih resminya penguncian pintu Suzume. Seperti judulnya, movie ini intinya adalah Suzume, sang heroine dan pintu yang akan dia kunci. Suzume adalah siswi SMA kelas 2 berusia 17 tahun, yang tinggal di sebuah desa di Kyushu. Suatu hari saat berangkat ke sekolah, ia berpapasan dengan seorang laki-laki yang mengatakan kalau dia sedang mencari pintu. Suzume yang tertarik pada laki-laki itu, mengikutinya ke balik gunung dan ditengah reruntuhan, ia menemukan sebuah pintu. Suzume bingung kenapa ada pintu aneh ditengah reruntuhan dan ia mulai membukanya. Ia terkejut karena dalam pintu itu seperti ada sebuah dunia lain. Tapi saat ia mencoba masuk, ia tidak bisa masuk, hanya bisa melihat dari balik pintu. Ia juga menemukan sebuah batu dekat pintu itu dan karena tertarik, ia mengangkat batu itu yang tiba-tiba berubah menjadi binatang yang langsung lari menghilang. Suzume tidak menyadari terbukanya pintu itu ternyata akan menyebabkan bencana di seluruh Jepang. Dan begitulah Suzume akan memulai perjalanannya ke seluruh Jepang, mencari pintu dan menguncinya kembali.

Kira-kira sinopsis singkatnya begitu. Makoto Shinkai mengangkat tema bencana dalam movie ini, sama seperti di Kimi no Na wa yaitu meteror jatuh, di Tenki no Ko yaitu banjir bandang. Nah, di Suzume ini, temanya adalah gempa bumi. Jepang adalah negara langganan Gempa, saking langganannya mereka itu kalau cuma gempa 4sr santai aja dalam gedung, santai aja gitu. Peringatannya juga sangat cepat dan tersambung ke seluruh ponsel warga. Bahkan dalam mode silent-pun, peringatan gempa akan terdengar suaranya, dan nada peringatannya juga beda dari yang awas, siaga dan waspada.
 
Gempa Tohoku pada tahun 2011 adalah salah satu gempa yang paling terkenal yang terjadi di Jepang dan menyebabkan Tsunami. Dalam movie ini, gempa Tohoku 2011 juga diangkat sebagai temanya. Katanya sih sudah banyak yang lupa mengenai bencana itu, terutama anak-anak yang tidak mengetahuinya lagi, jadi melalui film ini dia ingin membuat yang lain tetap mengingat bencana besar itu, bagaimana bencana itu mempengaruhi hidup banyak orang dan bagi yang belum tahu, ia harap melalui film ini mereka jadi tahu.

Belakangan karena semakin menurunnya angka kelahiran di Jepang, terjadi penurunan populasi dan ada banyak rumah dan area yang ditinggalkan oleh pemiliknya. Makoto Shinkai juga mengangkat tema itu dalam movie ini, dimana pintu yang dicari Suzume itu ada di daerah-daerah yang ditinggalkan oleh penduduk. Produksi movie ini sebenarnya sudah dimulai sejak awal 2020 dan pandemi juga mempengaruhi produksi movie ini, terutama mengenai jiwa yang terperangkap dalam kursi, dimana itu menggambarkan bagaimana Shinkai merasa terperangkap dan tak bebas saat pandemi. Ide kursi katanya muncul saat ia melihat kursi kayu di halte bus yang sepi.

Sampai postingan ini dibuat, Suzume masih tayang di Jepang dan diberbagai negara. Aku belum update lagi mengenai pencapaian Suzume, tapi terakhir aku buat postingan di twitter pada Januari 2023, Suzume sudah masuk dalam daftar TOP 30 film terlaris di Jepang dan TOP 12 film Jepang dengan penghasilan terbanyak. Movie ini juga masuk kompetisi dalam The 73rd Berlin Film Festival dan menjadi film animasi Jepang pertama dalam 21 tahun yang masuk kompetisi di ajang tersebut (terakhir adalah Spirited Away). Movie ini juga masuk nominasi Best Animation dalam Japan Academy Award 2023, sayangnya nggak menang. Kalau nggak salah yang dimenangkan Suzume adalah BEST OST.

SINOPSIS
 *NOTE: Tulisan dibawah ini mengandung SPOILER!!!!
 
 
Iwato Suzume adalah gadis 17 tahun yang tinggal di sebuah kota kecil di Miyazaki, Kyushu. Dia duduk dibangku kelas 2 SMA dan tinggal bersama bibinya. Hari itu, ia bermimpi melihat seorang gadis kecil berlari direrumputan, gadis kecil itu mencari ibunya. Lalu seorang wanita mendekat dan Suzume terbangun dari tidurnya. Suzume kemudian bersiap untuk berangkat ke sekolah. Ia ke sekolah menggunakan sepeda, rumahnya ada di bukit jadi kalau berangkat asik sekali karena jalannya menurun. Dalam perjalanan, Suzume melihat seorang pria yang membuat Suzume terpana karena Suzume merasa pernah melihat pria itu sebelumnya. Mereka berpapasan. Pria itu menghentikan Suzume dengan bertanya apakah Suzume tahu area yang ditinggalkan disekitar desa itu. Suzume kemudian mengatakan kalau dibalik gunung ada daerah onsen yang sudah lama tidak berpenghuni alias ditinggalkan. Kalau nggak salah, pria itu bergumam mengenai mencari sebuah pintu dan membuat Suzume penasaran.

Awalnya ia tetap berangkat ke sekolah, tapi saat menunggu kereta api lewat, Suzume terus kepikiran pria itu dan memutuskan mengikuti pria itu ke balik gunung. Suzume tiba di reruntuhan onsen dan mencoba mencari pria tampan itu, tapi Suzume tidak menemukannya. Yang Suzume temukan adalah sebuah pintu aneh yang berdiri tegak ditengah bangunan. Suzume ingat pria itu mengatakan mengenai sebuah pintu. Suzume mendekati pintu itu dan membukanya, ia kaget karena dibalik pintu itu ada sebuah dunia lain. Suzume mencoba masuk, tapi ia tidak bisa (kayak tembus gitu, tapi Suzume bisa melihat memang ada dunia lain disana). Suzume kemudian melihat sebuah batu dengan bentuk aneh disebalik pintu itu. Suzume mencoba mengambilnya, agak sulit karena batunya seperti tertanam. Saat Suzume berhasil mencabutnya, tiba-tiba batunya berubah menjadi binatang berbulu, lalu melompat dan kabur. Suzume takut dan bingung, ia akhirnya memutuskan meninggalkan tempat itu.

Suzume kembali ke sekolah, tapi ia masih memikirkan hal tadi. Kemudian diponsel masing-masing siswa ada peringatan gempa 4sr. Semua siswa khawatir tapi mereka tetap tenang. Tapi Suzume menunjukkan wajah kaget dan ketakutan karena dia melihat asap hitam mengepul dari balik gunung, tepatnya dari reruntuhan onsen itu. Tapi anehnya, hanya Suzume yang bisa melihatnya karena saat ia bertanya pada teman-teman lain, mereka sama sekali tidak bisa melihat apa yang Suzume lihat. Suzume merasa ada yang aneh dan ia kabur dari sekolah menuju ke reruntuhan onsen itu. Suzume kaget melihat asap hitam itu ternyata keluar dari pintu yang tadi ia buka, dan pria tampan yang tadi pagi sedang berusaha menutup pintu itu. Pintu itu sangat sulit ditutup dan membuat pria itu terluka. Suzume berusaha membantu pria itu menutup pintu meski pria itu melarang Suzume dan menyuruh Suzume untuk pergi, tapi Suzume tetap membantu pria itu. Pada akhirnya, dengan bantuan Suzume, dan pria itu menggunakan mantera aneh, pintu itu berhasil ditutup dan dikunci oleh pria itu. Asap hitam campur merah tadi kemudian berubah menjadi hujan.

Suzume membawa pria bernama Munetaka Shota yang terluka itu ke rumahnya, meski awalnya dia menolak. Suzume mengobati luka Shota itu dan mengikat dengan perban. Shota itu memuji Suzume yang melakukannya dengan baik dan Suzume mengatakan kalau ibunya dulu adalah seorang perawat.
Suzume sangat penasaran dengan apa yang ia lihat tadi dan apa yang terjadi dengan pintu itu. Shota akhirnya menjelaskan apa yang terjadi. Dia adalah 'pengunci' yang berkelana ke seluruh Jepang untuk mengunci pintu yang ada di tempat yang ditinggalkan untuk mencegah keluarnya cacing kehancuran yang menyebabkan gempa bumi. Jadi kepulan asap hitam merah itu dinamakan cacing/worms. Kalau cacing itu keluar dari pintu, dia akan makin panjang dan punya banyak tangan, dia tumbuh keatas gitu dan sampai pada titik tertentu dia akan menjatuhkan diri dan saat itulah terjadi gempa bumi.

Saat mereka masih berdiskusi, tiba-tiba seekor kucing muncul dijendela. Kucing itu lucu dan secara mengagetkan kucingnya bisa bicara. Dia mengatakan dia menyukai Suzume dan ingin menjadi kucing Suzume. Tapi ia menatap tajam pada Shota dan mengatakan kalau Shota pengganggu. Ia kemudian mengutuk Shota dan jiwa Shota pindah ke sebuah kursi milik Suzume kecil. Kursi dengan mata dan punya 3 kaki (kaki satunya hilang). Shota tahu kalau kucing itu adalah kucing penjaga pintu dan ia bingung kenapa bisa lepas. Lalu Suzume ingat kalau dia yang mencabut batu kucing itu tadi. Kucing itu lari dan Shota yang sekarang ada dalam kursi berusaha mengejar kucing itu, tentu saja agar kucing itu mengembalikan dirinya seperti semula. Kucing lucu yang lari dikejar kursi langsung menarik perhatian banyak orang yang melihatnya, mereka merekam dan memotretnya lalu mengupload di SNS. Sementara itu Suzume juga mengejar mereka berdua. Sampai akhirnya mereka naik ke kapal feri menuju Ehime.
 
Shota agak depresi dengan tubuhnya yang sekarang, sedangkan Suzume merasa bersalah dan bertanggungjawab karena ia yang melepaskan batu kucing itu. Sementara itu, kucing itu menjadi sangat populer di internet karena lucu, jadi Suzume dan Shota berusaha mengejar kucing itu dengan melihat postingan diinternet. Netizen menamai kucing itu sebagai Daijin. Awalnya Shota ingin mengejar Daijin sendirian tapi Suzume menolak, karena sangat aneh kalau kursi berjalan sendirian. Suzume saat itu hanya membawa ponselnya dan untung terhubung dengan rekening bank, jadi dengan itulah mereka bisa naik kendraan umum dan makan.

Sementara itu, bibi Suzume sangat khawatir karena Suzume sama sekali tidak bisa dihubungi setelah gempa dan bahkan sekarang nggak pulang,. Suzume mengatakan kalau dia menginap di rumah temannya tanpa penjelasan lebih jauh. Bibinya sangat khawatir dan salah satu teman sekantor bibinya mengatakan kalau mereka bisa mengecek rekening bank Suzume untuk mengetahui dimana Suzume. Dan bibinya sangat kaget karena Suzume sudah keluar pulau.

Dalam perjalanan mencari Daijin, Suzume banyak dibantu oleh penduduk setempat. Misalnya seorang gadis seumuran dengannya yang bekerja di kebun jeruk yang membantunya mencari tempat tinggal. Atau ibu dua anak di Kobe yang juga memberi Suzume tumpangan dan membiarkan Suzume tinggal sementara dengannya. Daijin muncul dari daerah ke daerah lain dan tiap Daijin ada di daerah itu, pasti pintu akan terbuka dan cacing mulai keluar. Suzume dan Shota berusaha untuk menutup dan mengunci pintu itu. Shota berusaha meminta Daijin berubah lagi jadi batu kunci tapi Daijin menolak karena ingin main dengan Suzume. Pokoknya paruh pertama anime ini, aku sangat kesal pada Daijin, bahkan dalam hati aku bilang ini pertama kalinya ada kucing lucu yang aku benci sekali. Karena baik aku, Suzume dan Shota juga merasa kalau Daijin-lah yang membuka pintu-pintu itu. INtinya, Daijin sengaja membuka pintu kehancuran itu agar cacing keluar dan terjadi gempa. Suzume dan Shota yang ada dalam kursi berusaha menutup dan mengunci pintu itu. BTW Shota awalnya punya kunci itu, tapi sejak dia jadi kursi, dia menyerahkan kuncinya pada Suzume dan mengajari Suzume bagaimana cara mengunci pintu. Jadi, sekarang yang menjadi pengunci adalah Suzume.

Saat Daijin muncul di Tokyo, Suzume dan Shota juga ke Tokyo. Shota asalnya memang dari Tokyo, jadi apartemennya ada di sana. Mereka singgah di apartemen Shota dan di sana, Suzume bertemu dengan Serizawa, teman Shota. Shota adalah seorang mahasiswa yang ternyata 3 hari yang lalu harusnya mengikuti ujian menjadi guru gitu, tapi dia nggak datang ujian, makanya Serizawa khawatir. Suzume merasa semakin bersalah karena ini adalah kesalahannya yang membuka batu kunci. Shota menceritakan kalau keluarganya adalah pengunci secara turun temurun. Ia yang sekarang melaksanakan tugas dari kakeknya yang dirawat di rumah sakit. Shota juga menunjukkan sebuah buku kuno mengenai batu kunci. Jadi batu kunci itu ada dua, yang melindungi Jepang utara dan selatan. Sepertinya letaknya berubah-rubah gitu. Makanya pengunci bertugas keliling Jepang untuk mengecek pintu dan memastikan pintunya terkunci. Pintu yang paling besar kekuatannya ada di Tokyo, jika cacing dari pintu Tokyo keluar, maka Jepang akan hancur semuanya.

Saat itulah Daijin muncul lagi dengan wajah menyebalkannya dan pintu Tokyo terbuka. Suzume dan Shota berusaha menutupnya tapi kali ini agak sulit karena pintunya ada dijalur kereta api gitu. Shota yang sudah mulai terbiasa dengan tubuh barunya, berusaha mengejar Daijin yang naik di cacing itu. Suzume juga akhirnya bisa menaiki cacing itu, meski kalau yang lain melihat dia kayak terbang gitu. Nah, disana Daijin mengatakan pada Shota kenapa bukan dia saja yang menjadi batu kunci. Cacing semakin panjang dan akan jatuh, Shota tidak punya pilihan lain dan meminta Suzume menancapkannya. Awalnya Suzume menolak tapi kalau tidak Jepang akan hancur. Akhirnya dengan tangisannya, Suzume menancapkan kursinya dan menjadikan Shota sebagai batu kunci.
Shota sebenarnya sudah mulai sadar sejak ia semakin sulit untuk bangun. Biasanya Shota dalam kursi itu juga tidur layaknya manusia, tapi Suzume selalu kesulitan membangunkannya. Suzume pikir itu kebiasaan shota. Tapi ternyata itu efek dia dikutuk lama-lama dia akan membeku untuk jadi batu kunci.

Suzume yang patah hati terbangun di sebuah gua. Ia akhirnya melihat pintu Tokyo dan melihat Shota ada di dalam sebagai batu kunci. Tapi bagaimana pun Suzume berusaha masuk ke dunia itu, dia tidak bisa masuk. Meski ia sudah menyelamatkan Tokyo, hatinya hancur karena mengorbankan Shota. Daijin yang nggak tau situasi malah ngajak Suzume main dan Suzume marah padanya. Suzume kesal sekali dengan Daijin kenapa Daijin membuka pintu-pintu itu. Daijin shock menyadari kalau Suzume tidak menyukainya, ia yang awalnya kucing ceria berubah menjadi sedih, bulu-bulunya turun gitu.
 
Suzume yang tahu kalau kakek Shota di rumah sakit, menemui kakek Shota untuk meminta petunjuk bagaimana menyelamatkan Shota. Tapi kakek mengatakan pengorbanan Shota adalah hal baik karena Shota sudah menyelamatkan banyak nyawa. Tapi Suzume tidak menerima hal itu karena dia tidak mau hidup di dunia yang tidak ada Shota. Hal itu membuat kakek tertawa dan akhirnya memberi petunjuk pada Suzume. Suzume adalah anak yang pernah tersesat ke dunia lain itu dan Suzume harus menemukan pintu yang ia buka saat masih kecil dulu. Suzume mengerti dan ia memulai perjalanannya menemukan pintu itu, yaitu di kampung halamannya di Tohoku.

Saat akan pergi, Serizawa dengan mobil sport merahnya melihat Suzume dan menawarkan tumpangan. Awalnya Suzume menolak. Tapi kemudian bibi Suzume yang sudah sampai di Tokyo mencari Suzume, melihat Suzume dan menuduh kalau Serizawa adalah pacar Suzume yang membuat Suzume berubah. Terjadi pertengkaran di jalanan dan warga berfikir  itu adalah perselingkuhan. Pada akhirnya Suzume naik ke mobil Serizawa, bibi juga memaksa untuk ikut. Tiba-tiba Daijin juga muncul dan ikut dengan mereka. Suzume masih marah pada Daijin dan Daijin kelihatan lesu, tapi ia tetap bicara dan membuat bibi dan Serizawa kaget.

Mobil Serizawa kelihatan bagus, tapi banyak lucunya karena mobilnya ini atapnya nggak bisa ditutup dan bahkan sempat jatuh ke persawahan gitu selama perjalanan. Serizawa juga orangnya lucu, dia suka menyetel musik yang liriknya cocok selama perjalanan, bahkan saat Suzume dan bibinya bertengkar, Serizawa memutar musik mengenai berbaikan dan jangan bertengkar. Serizawa ini muncul sebentar tapi wow, dia benar-benar karakter yang mencuri perhatian.
Dalam perjalanan, ada kucing hitam besar yang juga ikut dengan mereka. Kucing itu adalah Sadaijin yang sepertinya sangat menyayangi Daijin.

Singkat cerita, Suzume dan bibinya berangkat berdua dengan sepeda karena mobil Serizawa masuk sawah. Keduanya tiba di reruntuhan desa yang ditinggalkan sejak Tsunami 2011. Suzume yang sudah melupakan masa lalu, kembali teringat kenangan membahagiakan di rumah itu bersama ibunya. Ia menemukan pintu yang ia buka waktu kecil dan teringat bagaimana frustasinya ia mencari ibunya ditengah bencana, juga suara-suara kasihan orang-orang karena dia masih kecil dan ditinggalkan oleh ibunya. Suzume masuk ke dalam pintu itu dan berhasil masuk ke dunia lain (ever-after). Dunia itu penuh dengan cacing kehancuran yang ingin keluar melalui pintu. Suzume berusaha keras menuju ke tempat dimana batu kunci shota tertancap. Suzume berusaha membangunkan Shota dan menarik batu kunci shota (yaitu kursi buatan ibunya dulu).

Sementara itu, kucing hitam Sadaijin juga masuk ke dunia lain dan melawan cacing. Suzume berhasil menarik Shota dan Shota berubah menjadi manusia. Lalu mereka melawan cacing itu dan berhasil menyegel pintunya. Daijin yang kecewa pada Suzume juga ada di dalam dan kemudian Suzume baru menyadari kalau selama ini ternyata bukan Daijin yang membuka pintu-pintu itu, justru Daijin menuntun Suzume dan Shota menuju pintu yang terbuka. Mengetahui kalau Suzume ternyata menyukainya, Daijin kembali segar. Tapi ia sadar kalau Suzume tidak mau memilikinya sebagai kucing dan ia memutuskan kembali menjadi batu kunci. Daijin dan Sadaijin kembali menjadi batu kunci, Suzume dan Shota menancapkan mereka dan akhirnya semua cacing terkunci dan berubah menjadi hujan.

Lalu masih di dunia lain itu, semuanya berubah menjadi padang yang luas. Suzume melihat dirinya saat masih kecil tersesat dan mencari ibunya. Seperti dalam mimpinya diawal movie ini. Ia menyadari yang mendekati Suzume kecil bukan ibunya, tapi dirinya dimasa depan. Suzume membawa kursi dan menyerahkannya pada Suzume kecil. Ia mengatakan pada Suzume kecil untuk tidak takut dan jangan menyerah dalam hidup, karena semuanya akan baik-baik saja. Suzume kecil bertanya siapa kakak itu dan Suzume mengatakan kalau dia adalah Suzume dari masa depan.

Suzume dan Shota kemudian keluar dari dunia lain melalui pintu Tohoku dan Shota mengunci pintu itu kembali. Serizawa dan bibi sudah menunggu keduanya. Shota kaget melihat Serizawa di sana. Awalnya Serizawa ikut Suzume karena Serizawa mengatakan dia ada urusan dengan Shota, yaitu menagih utang Shota. Tapi ternyata yang punya utang pada Shota adalah Serizawa. Suzume dan bibinya kembali ke Kyushu, Serizawa kembali ke Tokyo. Sementara itu, Shota menolak ikut dengan mereka karena dia masih harus berkelana untuk mengunci pintu yang tersisa.

Aku rasa itu beberapa bulan kemudian, karena sudah musim dingin. Suzume berangkat ke sekolah dan dijalan yang sama dia bertemu kembali dengan Shota yang sudah mengakhiri perjalanannya. Kali ini tidak dengan wajah terkejut, Suzume menyambutnya dengan senyuman dan mengatakan selamat datang.

Poster yang sempat membuat tertipu, kirain itu anak mereka wkwkwkkw
 
Aku heran kenapa Shota kembali ke Kyushu, nggak ke Tokyo dulu bertemu dengan kakeknya. Atau apakah selama perjalanan hubungan Suzume dan Shota sudah sedekat itu karena Shota memilih tempatnya kembali adalah rumah Suzume?

Yang berhasil menarik perhatian dari movie ini menurutku adalah humornya jauh lebih banyak dari 2 movie terdahulu Shinkai. Movie ini banyak bikin ketawa, terutama pas bagian ada Serizawa, sangat menghibur. Kami yang ada dibioskop kalau Serizawa udah muncul pasti heboh.

Dan yang menarik lagi adalah si kucing daijin. Sumpah dia itu diawal movie sangat sangat menyebalkan. Pengen aku getok kepalanya. Mukanya itu nyebelin banged. Eh, diakhir malah mewek dong gara-gara Daijin yang merasa nggak disayang sama Suzume. Temenku sampe komen ini filmnya mengorbankan kucing demi ayang 😂
Soalnya Suzume itu pas mengorbankan Shota, galau banged dan pengen menyelamatkan, tapi pas kucingnya mau jadi batu kunci, ya itu harapan mereka. Apakah nggak bisa nyari sesuatu yang lain untuk jadi batu kunci, sumpah kasihan banged Daijin. Memang sih, sejak awal Daijin memang batu kunci, mungkin dia bosan dan pengen main. Tapi pada akhirnya karena nggak bisa jadi kucingnya Suzume, dia milih jadi batu kunci aja.

Memang salah satu yang disesalkan adalah Daijin. Kenapa dia harus kembali jadi batu kunci? Kan pengen dia jadi peliharaan Suzume.
Dan satu lagi, di Tenki no Ko dulu ada cameo karakter Shinkai yang lain, aku harap di Suzume ini juga ada. Aku menunggu dan menunggu, sayang sekali nggak ada cameo. Padahal berharap Taki/Mitsuha atau Hodaka/Hina muncul.

Overall, movienya bagus. Kalau kalian mencari visual yang memanjakan mata, efek cinematografi yang wow banged dari sebuah animasi movie, Suzume wajib kalian tonton. Tapi dari segi cerita, building perasaan karakternya agak kurang. Terutama perasaan Suzume dan Shota. Memang sih ini bukan romance, tapi menurutku agak aneh mereka baru ketemu, bersama juga gak nyampe sebulan (bahkan dalam wujud kursi) kok udah yakin aku nggak bisa hidup di dunia tanpamu. Aku ketawa sih pas Suzume bilang gitu 😂
Tapi ya namanya juga film ya.
 
Oia, ada yang aku suka dari movie ini, salah satunya adalah mengenai bagaimana updatenya aplikasi ponsel Jepang dalam peringatan gempa. Kalau disini berita BMKG itu muncul kalau gempatnya sudah terjadi. Kalau di film ini aku lihat bahkan sebelum terjadi atau sedetik setelah terjadi itu notifikasinya langsung masuk. Bunyinya juga beda kalau gempat biasa sama yang sudah gawat. Keren sekali. Maunya ponsel indo juga dibikin gitu.
Dan lagi, saat cacing muncul, burung-burung terlihat heboh di film ini. Ini sama dengan kalau mau gempa besar biasanya hewan juga gelisah nggak sih?
Aku pernah baca katanya sebelum ada kejadian besar, hewan lebih dulu bisa merasakannya. 

Pokoknya wajib nonton! Harus!
Dan maap sudah spoiler hampir keseluruhan ceritanya 😅

Share:

1 komentar:

  1. Mau sedikit menyampaikan opini.

    Secara keseluruhan, "Suzume" sebenernya sangat berbeda kalau dibandingkan dengan "Kimi no Na wa" dan "Tenki no Ko". Walau tema ceritanya masih mengambil latar belakang bencana dan struktur ceritanya mirip dengan 2 film Shinkai sebelumnya, tetapi secara storytelling Suzume ini malah bisa dibilang serupa dengan karya Shinkai yang berjudul "Hoshi wo Ou Kodomo" (kalau masalah konsep 2 protagonis utama cewe-cowo yang saling punya perasaan sih sudah dari karya Shinkai sejak di short movie "Tooi Sekai" ataupin "Hoshi no Koe" dan baru kelihatan banget mungkin di full movie pertama beliau "Kumo no Mukō, Yakusoku no Basho".

    Kalau mau diulik lebih dalam, sebenarnya "Suzume" ini terlihat sebagai karya Shinkai yang paling personal dan filosofis. Walau Shinkai sebenarnya sudah terinspirasi dari Gempa Tohoku 2011 semenjak "Kimi no Na wa", tetapi di "Suzume" inspirasinya bener-bener dituangkan secara maksimal.
    Bisa dibilang "Suzume" ini mengangkat 2 issue yang masih menjadi masalah hangat di Jepang, yaitu Abandoned Places dan trauma membekas pasca Gempa Tohoku 2011.
    Message yang disampaikan di film juga memang lebih ngena ke warga Jepang, makanya untuk orang non-Jepang mungkin jadi kurang relate dan terkesan biasa aja.

    Beberapa hal message / masalah subtle yang ditampilkan:
    1. Cacing di "Suzume" sebenernya based on mitos Namazu di Jepang yang dikenal sebagai penyebab gempa, terutama Gempa Kanto 1923. Bahkan Keystone dan Closer nya juga based on mitos tersebut.
    2. Lokasi yang dikunjungi untuk ditutup pintunya berdasarkan lokasi gempa di Jepang yang punya dampak signifikan: Kobe --> Great Hanshin Earthquake 1995, Tokyo --> Great Kanto Earthquake 1923, dan Miyagi --> Great Tohoku Earthquake 2011 (untuk area Miyagi atau lebih tepatnya sebenernya area Iwate yang notabene kampung halamannya Suzume memang ga di-mention gamblang di film, hanya subtle di maps dan based on diary Suzume))
    3. Kata-kata yang diucapkan oleh Souta ataupun Suzume setiap menutup pintu sebagai penghormatan ke area-area di Jepang yang dahulu ramai, tetapi sekarang ditinggalkan karena beberapa sebab. Issue ini memang masih jadi hot topic di Jepang. Khusus untuk scene terakhir pas menutup pintu di Miyagi, bisa dibilang sebagai bentuk penghormatan ke para korban tsunami ketika gempa Tohoku 2011.
    4. Suzume kecil yang terperangkap di Ever-After sebenernya gambaran bagaimana traumatisnya orang-orang yang mengalami gempa dan tsunami Tohoku 2011 sehingga mereka seperti terjebak di dalam masa lalu. Makanya di film "Suzume" sebenernya juga kisah bagaimana Suzume bisa tumbuh dan bangkit dari trauma masa lalunya.

    Poin perihal kisah cinta Suzume dan Souta jujur memang salah satu kelemahan besar di film ini karena terkesan cepat dan dipaksakan, haha. Walau sebenernya ada poin pendukungnya juga kenapa Suzume bisa nyantol dengan Souta begitu cepat, ya karena pas kecil sebenernya sempat ketemu di Ever-After hahaha (plus Suzume ini sosok yang kurang figur "orang yang disayang")

    Kurang lebih inilah tanggapan saya. Maaf jadi panjang hahaha

    BalasHapus

Translate

Ads Here

NOTE:

DILARANG RE-UPLOAD / COPY PASTE TULISAN DI BLOG INI!

JIKA INGIN SHARE, CUKUP LINK KE POSTINGANNYA SAJA, BUKAN ISINYA!


[Trivia] Japanese Movie Recommendations List

Karena ada banyak yang menanyakan rekomendasi untuk J-Movie, jadi aku memutuskan untuk membuat list rekomendasi Japanese Movi...

Popular Posts This Month

Actor / Actress

Airi Matsui Ando Sakura Anna Ishii Aoi Miyazaki Aoi Morikawa Aoi Wakana Aoi Yu Aom Sushar Araki Yuko Ayase Haruka Bebe Tanchanok Chen Duling Chiba Yudai Chinen Yuri Choi Ara Dai Lu Wa Daiki Shigeoka Darren Wang Dori Sakurada Eikura Nana Eita Elaiza Ikeda Fujiki Naohito Fuka Koshiba Fukagawa Mai Fukatsu Eri Fukuchi Momoko Fukushi Sota Fuma Kikuchi Fumi Nikaido Furuhata Seika Gao Zhi Ting Go Kyung Pyo Gong Yoo Gou Ayano Hamano Kenta Han Seung Yeon Han Yeri Hana Sugisaki Haru Kuroki Haruka Fukuhara Haruma Miura Haruna Kawaguchi Hasegawa Hiroki Hashimoto Ai Hashimoto Kanna Hayami Akari Hayato Isomura Higa Manami Hikari Mitsushima Hirano Sho Hiroki Narimiya Hirose Alice Hirose Suzu Honoka Yahagi Horii Arata Hou Ming Hao Hu Yi Tian Hwang Jung Eum Hyeri Igawa Haruka Imada Mio Inoue Mao Ishihara Satomi Jang Se Hyun Ji Soo Ji Woo Joo Won Jun Shison Jung So Min Kaku Kento Kamiki Ryunosuke Kamishiraishi Moka Kamishiraishi Mone Kaname Jun Kanichiro Kanjiya Shihori Kasumi Arimura kawakami juria Kei Tanaka Kengo Kora Kentaro Kento Hayashi Kento Nagayama Kim Go Eun Kim Ji Won Kim Min Suk Kim So Hyun Kim Soo Hyun Kim Tae Ri Kim Woo Bin Kim Yoo Bin Kim Yoo Jung Kim Yoo Mi Kinami Haruka Kiritani Kenta Kitamura Takumi Kiyohara Kaya Kiyohara Sho Komatsu Nana Koseki Yuta Kou Shibasaki Kubota Sayu Kudo Asuka L Lee Bo Young Lee Chung Ah Lee Dong Hwi Lee Dong Wook Lee Gi Kwang Lee Jong Suk Lee Joon Lee Soo Hyuk Lee Yoo Jin Li Lan Di Lily Franky Mackenyu Mahiro Takasugi Maika Yamamoto Maki Horikita Makita Aju Mamiya Shotaro Marie Itoyo Masahiro Higashide Masaki Okada Masaki Suda Masataka Kubota Matsumoto Jun Matsushima Nanako Mayu Matsuoka Mei Nagano Mikako Tabe Mike D angelo Min Do Hee Minami Hamabe Minami Sara Mio Yuki Mirai Moriyama Mirai Shida mirai suzuki Mitsuki Takahata Mitsushima Shinnosuke Miwa Miyazawa Hio Miyu Yoshimoto Mizuki Yamamoto Moe Arai Mone Kamishiraishi Mugi Kadowaki Nadine Lustre Nagasawa Masami Nagase Ren Nakajima Kento Nakamura Tomoya Nao Nao Matsushita Nijiro Murakami Nounen Rena Okada Kenshi Osamu Mukai Otani Ryohei Park Bo Gum Park Eun Bin Park Hae Jin Park Seo Joon Park Shin Hye Pattie Ungsumalynn Phan Pagniez Reina Visa Rena Matsui Riho Yoshioka Rina Kawaei Ryo Ryusei Ryo Yoshizawa Ryoma Takeuchi Ryota Katayose Ryu Hwa Young Ryu Jun Yeol Sagara Itsuki Sairi Itoh Saito Takumi Sakaguchi Kentaro Sakuma Yui Sakurako Ohara Sato Kanta Satoshi Tsumabuki Seino Nana Seo Hyun Jin Seto Koji Shen Yue Shim Eun Kyung Shimon Okura Shin Hyun Soo Shirota Yuu Shohei Miura Shono Hayama Shuhei Nomura Shunya Shiraishi sometani shota Son Seung Won Song Ha Yoon Suga Kenta Sun Woong Suzuki Ryohei Suzy Taiga Taishi Nakagawa Takahashi Issei Takanori Iwata Takayuki Yamada Takeru Sato Takuya Kusakawa Tamaki Hiroshi Tao Phiangphor Tasuku Emoto Tomita Miu Tomoshita Yamashita Tori Matsuzaka Toyokawa Etsushi Tsubasa Honda Tsuchiya Tao Uchida Rio Ueno Juri Wan Peng Yamazaki Kento Yamoto Yuma Yo Oizumi Yoo In Na Yoo Seung Ho Yook Sung Jae Yoon Park Yoon So Hee Yoshine Kyoko Yosuke Sugino Yu Aoi yua shinkawa Yui Aragaki Yuina Kuroshima Yuki Furukawa Yuki Izumisawa Yuki Yamada Yukino Kishii Yuko Oshima Yuna Taira Yuriko Yoshitaka Yuta Hiraoka Yuya Matsushita Yuya Yagira Zhang Yao

Drama / Movie

3A 99.9 A Love So Beautiful A Story of Yonosuke Age of Youth 2 Always Sunset on Third Street amachan Anikoma Anohana Anone Ao Haru Ride Arbitratily Fond Asa ga Kita Ashi Girl At Cafe 6 Beppin-San Biscuit Teacher and Star Candy Bittersweet Boku Dake ga Inai Machi Boku no Ita Jikan Boukyaku no Sachiko Bubblegum Cafe Waiting Love Carnation Chia Dan Chihayafuru Chimudondon Chugakusei Nikki Churasan Come Come Everybody Crybaby Pierrot's Wedding Crying Out Love in the Center of the World Daily Lives of High School Boys Dating DNA Departures Eulachacha Waikiki Evergreen Love Father is Strange Fight Fleet of Time Forever Young Frankenstein no Koi From Five to Nine Gakko no Kaidan Gegege no Nyobo Gochisousan God Gift Good Morning Call Good Morning Call 2 Goon Ju Hana and Alice Hana Nochi Hare Hanako to Anne Hanbun Aoi Haruchika Hirunaka no Ryuusei Hirune Hime Hiyokko Honey and Clover Hot Road Hyouka I Love You in Tokyo I Want to Eat Your Pancreas If We Were A Season Itakiss LIT Itakiss LIT S2 Itakiss Movie Kahogo no Kahoko Kakegurui Kaze no Haruka Keiji Yugami Kidnap Tour Kiki Delivery Service Kimi no Na Wa Kingyo Club Kiss Me Thailand Koe no Katachi Koinaka Kuragehime Linda Linda Linda Little Forest Love Letter Lucky Romance Ma Boy Maiagare Man From The Stars Manpuku March Comes in Like a Lion Mare Massan May Who? Meteor Garden 2018 Moriyamachu Driving School My Huckleberry Friends My Husband Can Not Work My Little Sweet Pea My Old Classmate Nagi no Asukara Narratage Natsuzora Nodame Cantabile Oboreru Knife Ochoyan Ohisama Okaeri Mone Omotesando On The Wings of Love One Million Yen Girl One Week Friends Operation Love Orange Orange Days Ore Monogatari Our Little Sister Our Times Peach Girl Pinocchio Princess Hours Thailand Rage Rainbow Song ReLIFE Reply 1988 Romance Full of Life Sannin No Papa she was pretty Shigatsu wa Kimi no Uso Sing Salmon Sing Solanin Sound of Your Heart Splish Splash Love Ssam My Way Strobe Edge Sukina Hito ga Iru Koto Teiichi no Kuni Tenno no Ryoriban The 100th Love The Anthem of the Heart The Best Hit The Great Passage The Left Ear The Woodsman and The Rain The World of Us Today's Kira-kun Todome no Kiss Toki wo Kakeru Shojo Tokyo Tarareba Girls Tomorrow Cantabile Tonari no Kaibutsu-kun Toto Nee Chan Twenty Years Old Twilight Saya in Sasara Uchiage Hanabi Under the Hawthorn Tree Unnatural Wakamonotachi Warotenka We All Cry Differently What A Wonderful Family When We Were Young While You Were Sleeping Wise Prison Life Wood Job Yellow Elephant Yesterday Once More Your Lie in April Youth Over Flowers

Blog Archive

Advertise here

Recent Comments

Random Posts