All These Years (这么多年) adalah movie youth romance China yang dirilis pada 20 April 2023. Movie ini diangkat dari web novel 'So Many Years' karya Ba Yue Chang An (My Huckleberry Friends, With You, My Old Classmate) yang mengambil kisah di sekolah elit China/Taiwan, Zhen Hua High School. Bagi penggemar dracin atau movie China, pasti nggak asing dengan Zhen Hua High School, salah satu sekolah paling bergengsi di sana yang katanya kalau mau sukses maka luluslah dari Zhen Hua. Novel ini adalah series terakhir dari 4 novel Ba Yue Chang An bertema SMA Zhen Hua.
Movie berdurasi 116 menit ini disutradarai oleh Layla Zhuqing Ji (Front Cover, Victims) dan naskahnya ditulis oleh Mei Ah (Under The Hawthorn Tree, Wedding Invitation), Wei Li dan sang sutradara sendiri. Movie ini dibintangi oleh Sun Qian (Wo zai weilai deng ni, Take My Brother Away), Zhang Xin Cheng/Steven Zhang (My Huckleberry Friends, Skate Into Love, Go Ahead), Liu Dan (Reset, Night Train), Sun Mei Lin (She is Still Cute Today, White Cat Legend), Zhang Ruo Nan (Be Yourself, The End of endless Love, My Love) dan lain-lain.
Kemaren aku tuh milih movie random aja di dramacools, aku pilih karena poster dan judulnya. Pas nonton aku kaget karena yang main adalah Steven Zhang dan bahkan ada Zhang Ruo Nan juga di movie ini. Padahal pengen nonton movie yang nggak banyak konfliknya, tapi coming-of-age chinese movie memang sentuhannya beda dari movie Jepang dan Korea, selalu ada masalah kompleks dan durasi hampir 2 jam itu sudah bisa memperlihatkan kehidupan tokoh utama dari SMA, masa kuliah dan bahkan dewasa secara jelas. Menonton movie ini tu aku puas banged.
Setelah kemaren capek dengan tema anak perempuan pertama yang selalu harus berkorban dan harus menjadikebanggaan
keluarga, aku nggak nyangka akan mendapatkan hal itu dalam movie ini
juga. Ini lebih parah sih karena budaya patriarki itu kelihatan banged di movie ini. Bagaimana anak perempuan pertama dituntut untuk sukses demi adik laki-lakinya yang bisa dibilang nggak pedulian orangnya. Anak perempuan harus selalu mengalah, paling berusaha tapi yang disayang cuma anak laki-laki. Aduh. Pokoknya di movie ini aku muak banged melihat ibu heroine yang selalu merasa kalau anak perempuannya salah. Masa dia mau menjadikan anak perempuannya sukses supaya bisa membantu adiknya nanti? Pokoknyaa nyebelin banged.
Tapi ini adalah draam bucin guys. Aku suka melihat Steven Zhang menjadi cowok bucin dan hanya setia pada satu wanita. Meski kehidupan heroine memang dari segi keluarga dan pertemanan itu penuh tekanan, tapi ada sang hero disampingnya yang selalu ada untuknya. Movie ini temanya sebenarnya pertemuan kembali mantan kekasih setelah berpisah bertahun-tahun. Itu membuat kita penasaran alasan mereka berpisah apa. Tapi ternyata pisahnya baik-baik, jadi saat bertemu kembali, rasa yang nggak pernah hilang itu justru tambah kuat. 😍
SPOILER ALERT!
Movie ini diawali dengan kembalinya tokoh utama Chen Jian Xia (Sun Qian) ke kampung halamannya karena ayahnya sakit. Saat dipesawat, dia nggak fokus karena menelpon ibunya yang marah-marah, tangannya sempat terluka karena kena bagasi. Lucunya, saat dia menemukan tempat duduknya, dia sekilas melihat seseorang yang duduk di bangku depan, padahal nggak kelihatan wajahnya, tapi dari belakang aja, Jian Xia sudah tahu kalaua itu adalah Li Ran (Steven Zhang), mantan pacarnya. Selama perjalanan, Jian Xia tidak tenang dan menatap Li Ran. Saat mereka tiba, Jian Xia mencari bagasinya tapi ternyata sudah dibawakan/diambil oleh seseorang yang duduk di bangku depan karena tangan Jian Xia sakit (kata pramugari). Jian Xia terdiam karena ternyata yang menyadari bukan hanya dia, Li Ran juga menyadari dia ada di pesawat yang sama.
Ini adalah pertama kalinya Jian Xia pulang ke rumah sejak ia lulus SMA. Ia bekerja di Singapura karena terikat kontrak dan ia mendapat cuti setelah mendengar ayahnya sakit. Ibunya yang awalnya marah-marah sempat memeluk Jian Xia tapi Jian Xia tidak merasakan apapun.
Pada tahun 2005, Jian Xia diterima di SMA Zhen Hua, SMA paling elit di dataran China. Orang tuanya sangat senang dia diterima disana dan karena mereka dari desa, jadi memang diterima di SMA elit itu adalah langkah awal untuk sukses dan mengubah nasib. Pokoknya orang tuanya menggantungkan nasib mereka pada Chen Jian Xia dan Chen Jian Xia harus sukses.
Di hari pertama Jian Xia masuk asrama, ia bertemu dengan Li Ran (Steven Zhang)yang entah datang dari mana dan terluka. Jian Xia memberinya tissue. Jian Xia kayaknya masuk ke SMA itu agak telat dari yang lain. Temannya yang lain sudah punya kamar dan Jian Xia harus mendapatkan kamar yang kecil banged, tapi sekamar itu sendiri. Jian Xia senang sekali karena ini pertama kalinya dia punya kamar sendiri.
Kamar Jian Xia ada di lantai 4. Saat dia beres-beres, Li Ran tiba-tiba melompat ke jendelanya dan Jian Xia kaget banged, karena itu lantai 4. Saat itu Li Ran membawa pemutar CD dan ingin memberikannya pada Jian Xia. Awalnya Jian Xia menolak, tapi saat Li Ran ingin membuangnya, Jian Xia akhirnya mengatakan dia mau. Jian Xia kayaknya nggak pernah punya pemutar CD dan Jian Xia senang sekali. Li Ran menatap Jian Xia dengan penuh arti. Saat orientasi mahasiswa baru, Ling Xiang Qian (Zhang Ruo Nan) si gadis populer muncul menyapa ketua kelas Jian Xia dkk, ternyata mereka pacaran. Semuanya heboh dengan hal itu. Tapi kehebohan itu beralih saat Li Ran tiba-tiba muncul menyapa Jian Xia dan melemparkan pengecas CD player itu.
Salah satu teman Jian Xia bernama Yu Si Si yang melihat itu sudah menunjukkan permusuhan awal pada Jian Xia. Dia suka sama Li Ren tapi Li Ren ini dekat banged sama Jian Xia, jadi dia cemburu. Dia mulai mencari gara-gara dengan Jian Xia, sambil menunjukkan wajah polos dia selalu menyinggung Jian Xia. Misalnya saat Si Si menanyakan kampung Jian Xia dan kok bisa Jian Xia masuk Zhen Hua dll. Karena orang kampung jarang yang bisa lolos Zhen Hua. Jian Xia ingin membuktikan saat pretest, sayangnya dia hanya mendapat urutan 50-an.
Frustasi dengan belajar, nilainya yang nggak naik dan bahkan orang tuanya yang sama sekali tidak mengkhawatirkannya, suatu malam Jian Xia keluar untuk jalan-jalan menikmatai kota yang baru pertama dia datangi itu. Ia kemudian bertemu dengan Li Ran di toko CD dan seperti biasa Li Ran selalu menggoda Jian Xia. Li Ran bahkan memasukkan nomor hp-nya ke ponsel Jian Xia karena katanya dia kasihan Jian Xia nggak punya teman, kontak di HP-nya cuma ayah, ibu dan rumah saja.
Singkat cerita, Si Si tahu kedekatan antara Jian Xia dana LiRan, apalagi dia melihat CD player milik Li Ran yang sama dengan punyanya yang hilang. Dia menuduh Jian Xia mencuri miliknya hanya karena Jian Xia orang desa yang nggak mungkin punya CD player seperti itu. Sekelas mulai curiga pada Jian Xia. Ketua kelas mengecek CD player milik Jian Xia yang kata Si Si punyanya itu ada nama dibelakangnya. Jian Xia udah takut, untungnya itu bukan CD player milik Si Si karena nggak ada nama dibelakangnya. Si Si bukannya minta maaf malah dengan sombong merasa nggak bersalah, padahal karena dia Jian Xia jadi dicurigai. Jian Xia yang kesal sekali akhirnya kabur dari kelas. Ia menelpon LiRan untuk membawanya kabur dari sana.
Li Ran naik taksi mengejar Jian Xia. Jian Xia khawatir argo taksi itu naik terus, taapi Li Ran santai sajaa. Keduanya pergi ke sebuah tempat, kayak mesjid gitu. Kata Li Ran, kakeknya pernah membawanya ke sana dan menjadikan tempat itu tempat merenung karena sedih. Ia mengajarkan cara menenangkan perasaan pada Jian Xia dan Jian Xia menangis sambil menutup mata. Li Ran akhirnya tahu alasan pertengkaran itu dan ternyata memang Si Si ada memberikan CD player pada Li Ran. Jian Xia kesal sekali ternyata memang Li Ran yang melibatkannya dalam hal ini. Tapi keduanya kemudian baikan saat Li Ran mengajak Jian Xia makan di restoran barat. Jian Xia kan nggak pernah makan makanan mewah, jadi dia akhirnya mau. Itu adalah restoran yang dikenalkan kakeknya pada Li Ran dan karena makanannya enak, dia sering ke sana.
Sejak awal, Jian Xia sudah merasa kalau Li Ran ini hidup di dunia berbeda. LiRan adalah anak orang kaya karena kelihatan banged dia nggak pernah kesulitan akan uang. Dan lagi mendengar Li Ran cerita mengenai kakeknya, Jian Xia merasa kalau Li Ran dibesarkan dikeluarga yang harmonis, berbeda dengan dirinya. Awalnya aku pikir bakalan ada plot twist kalau Li Ran sebenarnya miskin juga atau gimana, tapi ternyata dia memang anak orang kaya. Hanya saja, ibunya meninggal saat masih kecil dan ayahnya menikah lagi. Ia punya ibu tiri yang nggak terlalu akrab dengannya dan dia juga sering dipukul. Makanya Li Ran lebih nyaman bersama kakeknya.
Saat liburan, Jian Xia sempat pulang kampung dan ibunya membawanya ke rumah kakek gitu, untuk pamer pada saudaranya kalau Jian Xia sekolah di Zhen Hua. Jian Xia merasa kalau keluarganya toxic banged. Dia hanya dijadikan sebagai alat untuk pamer ibunya. Ibunya hanya memujinya kalau nilai ujiannya bagus. Karena itu saat pulang ke asrama, Li Ren datang menganggunya dan ia kesal sekali. Ia mengatakan kalau dia dan Li Ren itu hidup di dunia berbeda. Li Ren punya keluarga harmonis sementara dirinya tidak. Li Ran kesal mendengarnya kenapa Jian Xia suka sekali membandingnya seperti itu padahal Jian Xia tidak tahu bagaimana keluarganya. Akhirnya mereka bertengkar.
Si Si masih belum menyerah untuk membully Jian Xia. Dia bahkan menjelek-jelekkan Jian Xia saat pesta ulang tahun Xiang Qian, mengatakan hadiah ulang tahun pemberian Jian Xia pada Xiang Qian adalah palsu dan kampungan. Li Ran ada di pesta itu, dan mereka berdua sedang tidak sapaan saat itu (bertengkar gitu). Tapi Li Ran tetap membela Jian Xia dan mengingatkan Sisi yang selalu membully Li Ran. Si Si bertanya kenapa Li Ran selalu membela Jian Xia, apakah mereka pacaran?
Jian Xia yang kesal mengenggam tangan Li Ran dan bertanya, memangnya kalau pacaran kenapa?
Li Ran sampai kaget. Jian Xia menariuk tangan Li Ran dan mereka berdua berlari meninggalkan pesta itu. Lucunya, Jian Xia kemudian menangis dan meminta maaf pada Li Ran karena melibatkan Li Ran dalam hal ini. Jian Xia mengatakan ketidaksempurnaan dirinya dan mengatakan kalau Li Ran mau menerima apa adanya maka dia mau jadi pacar Li Ran. Li Ran tentu saja senang sekali dan akhinya keduanya resmi pacaran.
Era pacaran Jian Xia dan Li Ran ini manis banged. Mereka sering menghabiskan waktu berdua, jalan-jalan kesana kemari, belajar bersama di cafe meski yang belajar adalah Jian Xia. Li Ran nggak terlalu peduli pada ranking karena pada akhirnya dia akan mewarisi perusahaan sang ayah. Keduanya saat itu berjanji akan masuk ke Universitas Nanjiang. Jian Xia mengatakan impiannya adalah pindah dari rumahnya ke tempat yang jauh dari keluarganya. Karean Jian Xia selalu tertekan dengan keluarganya. Li Ran mengatakan meski dia nggak akan bisa masuk ke Universitas yang dituju oleh Jian Xia (karena nilanya nggak cukup), tapi dia akan masuk universitas mana saja di Nanjiang. Yang penting mereka bersama.
Suatu hari terjadi masalah di asrama Jian Xia. Ada kebocoran pipa dan kamarnya banjir. Dia harus mencari tempat tinggal malam itu. Dia menghubungi Li Ran dan Li Ran mengajaknya ke hotel. Hal itu dilihat oleh Si Si yang masih cemburu dan memotret keduanya. Tentu saja foto Jian Xia dan LiRan di hotel tersebar dan orang tua mereka dipanggil ke sekolah. Ibu Li Ran malu banged dan mengatakan akan mengeluarkan Jian Xia dari Zhen Hua. Sementara itu ibu Li Ran mengatakan jangan menghalangi masa depan anak mereka, tapi malah menuduh Jian Xia sengaja mendekati Li Ran karena pengen uangnya. Ibu Jian Xia ternyata kesal juga karena anaknya dituduh begitu.
Saat itu, Si Si muncul di ruang guru dengan teman sekelasnya, tentu saja dia ingin membuat gosip itu menyebah. Jian Xia sangat kesal pada Si Si dan menamparnya.
Jian Xia akhirnya pindah ke sekolah biasa dan itu membuat dia banyak digosipkan di sekolah barunya. Soalnya Jian Xia masih menggunakan seragam Zhen Hua dan pindah saat kelas 3 dimana hal itu sangat jarang terjadi kecuali anaknya benar-benar bermasalah. Semuanya bisik-bisik penasaran kenapa Jian Xia dikeluarkan dari Zhen Hua. Tapi Jian Xia berusaha fokus dengan belajarnya. Saat itu ketua kelasnya mengajak Jian Xia untuk bertanding menyelesaikan soal dan Jian Xia unggul 50 poin dari ketua kelas. Disana ketua kelas baru percaya kalau Jian Xia dikeluarkan bukan karena nggak bisa mengikuti pelajaran disana, tapi karena hal lain. Ketua kelas ternyata mencoba masuk Zhen Hua juga tapi dia gagal karena poinnya kurang. Dan sekarang dia juga gagal mengalahkan siswa Zhen Hua yang ada diperingkat 50.
Li Ran akhirnya datang mengunjungi Jian Xia hari itu. Dia kelihatan terluka karena kabur dari rumah. Selama ini dia dikurung oleh ayahnya dan nggak boleh keluar, karena keluarganya tahu kalau Li Ran keluar dia akan mencari Jian Xia. Awalnya Jian Xia mau kabur dari Li Ran, tapi tahu Li Ran terluka. Li Ran mengingatkan janji mereka untuk masuk Nanjiang bersama-sama dan itu menumbuhkaan motivasi Jian Xia untuk tidak menyerah akan sekolahnya. Saat kembali ke rumah, diaa memohon pada ibunyaa untuk mengembalikannya ke Zhen Hua. Dia bisa kembali jika dia mendapat peringkat 1 di ujian sekolahnya. Dia akan melakukannya. Jian Xia melakukan itu demi janjinya dengan Li Ran yang akan ke Nanjiang. Awalnya ibunya nggak mau karena dia malu banged nanti kalau Jian Xia kembali ke Zhen Hua lagi.
Jian Xia sangat kesal dengan keluarganya. Setelah dia kembali ke rumah lagi setelah keluar dari Zhen Hua, dia sangat tertekan di rumah. PAdahal dia belajar dan hanya menjatuhkan penanya, tapi adiknya malah marah karena berisik. Mendengar anaka laki-lakinya marah, Ibu ikutana marah pada Jian Xia yang menganggu adiknya padahal adiknya ada disaat penting karena ada ujian masuk SMA atau apa gitu. Jian Xia frustasi sekali kenapa orang tuanya selalu marah padanya dan bahkan mengatakan kalau sejak dia kembali ke rumah semuanya berantakan. Karena itu Jian Xia ingin kembali ke Zhen Hua karena itu satu-satunya cara mengubah takdirnya. Tentu saja dia mengatakan pada ibunya jika dia lulus dari Zhen Hua masa depannya akan cerah dan dia akan bisa membantu keuangan keluarga dan juga adiknya, karena selama ini itu yang ibunya inginkan darinya.
Akhirnya Jian Xia mendapat ranking 1 di sekolahnya yang sekarang dan berhasil kembali ke Zhen Hua. Si Si kembali mencari gara-gara dengannya tapi kali ini Jian Xia bukan anak yang hanya diam karena dibully. Ia mengatakan ia kembali dengan usahanya sendiri jadi Si Si nggak pantas mengkritiknya. Ia bahkan mengejek Si Si yang sempat ia tampar dulu.
Singkat cerita, semuanya ternyata nggak berjalan lancar. Ranking Jian Xia menurun dan kata gurunya dia akan kesulitan untuk masuk Universitas Nanjiang. Tapi gurunya menawarkan Universitas Singapura untuk Jian Xia mengingat Jian Xia sangat pintar bahasa Inggris. Mendapat beasiswa dan masuk universitas itu ada syaratnya, setelah lulus dia harus kerja disana selama 6 tahun. Jian Xia jadi bingung.
Apalagi saat dia mengatakan itu pada ibunya, ibunya tak setuju dia pergi dan meninggalkan mereka. Tapi Jian Xia benar-benar ingin mengubah nasib hidupnya dan ini adalah kesepatan yang nggak akan datang dua kali. Ia mengatakan ia ingin kuliah di luar negeri dan segera ameninggalkan keluarga toxic ini. Ibunya langsung mengamuk. Karena itu meski dia dilarang ibunya, dia tetap akan pergi. Jian Xia juga tidak mengatakan aapapun pada Li Ran mengenai rencananya itu.
Kakek yang sangat disayangi Li Ran meninggal dunia dengan meninggalkan tabungan deposit yang sudah lama ia buatkan untuk cucunya itu. Itu adalah peninggalan langsung dari kakek untuknya. Sebenarnya sebelum kakek meninggal, Li Ran sempat tidak bisa dihubungi oleh Jian Xia. Ia mencari Li Ran di seluruh sekolah tapi nggak ada. Kemudian dia mendapat kabar kalau kakek Li Ren meninggal dunia. Jian Xia pergi ke sana dana mereka menghabiskan waktu di dekat mesjid favorite Li Ran. Disana Li Ran mengatakan lagi mengenai rencana kuliah mereka dan Jian Xia merasa bersalah karena ia sudah memutuskan kuliah di Singapura.
Suatu hari, Jian Xia dan Li Ran melakukan perjalanan ke Nanjiang, kota yang menjadi impian mereka untuk bersama-sama saat masuk kuliah nanti. Mereka menghabiskan waktu berkencan di sana. Aku suka adegaana utamanya adalah keduanya naik perahu di danau yang viral itu (danau yang hijau karena alga). Karena dengan begitu, Jian Xia nggak akan bisa lari. Jian Xia ini biasanya kalau ada masalah suka lari kabur. Disana Li Ran mengatakan kalau dia tahu Jian Xia akan ke Singapura dan Li Ran sama sekali tidak melarang Jian Xia. Hanya saja Li Ran kecewa kenapa Jian Xia tidak mengatakan apapun padanya. Ia merasa kalau Jian Xia tidak cukup mempercayainya untuk curhat mengenai hal itu. Ini pertama kalinya Li Ran tampak sangat kecewa pada Jian Xia.
Bagaimanapun, Li Ran ingin Jian Xia menggapai impiannya meski dia tidak ada di sana. Ia bahkan mengajak Jian Xia naik pesawat saat pulang, dengan begitu pesawat ke Singapura nanti bukan pertama kalinya Jian Xia naik pesawat. Dan begitulah, Jian Xia dan Li Ran putus dengan berangkatnya Jian Xia ke Singapura. Li Ran sama sekali tidak mengantarnya ke bandara, tapi sepertinya ia ada di sekitar bandara untuk melihat pesawat Li Ran berangkat.
Jian Xia tidak pernah pulang sama sekali sejak saat itu. Meskipun setelah lulus kuliah dia pulang balik Singapaura-Shanghai, tapi dia nggak pernah kembali ke kampung halamannya. Ia pulang pertama kalinya adalah saat adegan di awal movie ini. Karena ayahnya sakit, Jian Xia membantu untuk mengantar ke rumah sakit. Ternyata ayahnya mengidap kanker hati dan harus dioperasi. Disaat seperti itu, ibunya masih sempat membahas harusnya mereka punya mobil dan adik Jian Xia bisa membawa ayah dengan mudah berobat.
Jian Xia beneran berbakti banged, dia bahkan membelikan mobil untuk adiknya itu. Saat di showroom mobil itu dia bertemu lagi dengan Li Ran. Kayaknya yang punya showroom adalah Li Ran, soalnya Li Ran ada di lantai atas sebelum turun ke bawah menyapa Jian Xia. Jian Xia awalnya ingin kabur tapi tidak bisa.
Malam harinya dia juga datang ke rumah Jian Xia, dengan bantuan adik Jian Xia, Li Ran bisa bertemu lagi dengan Jian Xia. Waktu di showroom itu banyak becandanya, tapi pas malamnya baru resmi saling menyapa. Mereka mulai membicarakan masa lalu, padahal masing-masing punya nomor telpon tapi tidak ada satupun yang menghubungi duluan. Mantan yang berpisah baik-baik membahas masa lalu ya tentu saja perasaan waktu itu muncul lagi kan ya.
Saat pemeriksaan selanjutnya, ayah Jian Xia ternyata membutuhkan donor. Di hari itu, Jian Xia ingin memperpanjang cutinya tapi bosnya marah padanya dan dia juga jadi memarahi bosnya. Jian Xia frustasi sekali dengan semuanya. Lalu Li Ran muncul mengulurkan tangan untuk membantu Jian Xia. Ia mengatakan dia akan menggunakan koneksi ayahnya untuk mencari donor dan memindahkan ayah Jian Xia ke rumah sakit yang bagus. Hal yang dilakukan Jian Xia untuk mencaro donor adalah dengan minum-minum bersama orang berpengaruh, meski harga dirinya terluka, tapi demi Jian Xia dia melakukan semuanya. Akhirnya donor ditemukan dan ayah pindah ke rumah sakit bagus. Melihat pacar Jian Xia yang kaya, ibu malah mengatakan kalau Jian Xia harus menangkap pria itu dan jangan melepaskan. Pokoknya aku kesal banged sama emak Jian Xia ini.
Pada akhirnya, ayah Jian Xia meninggal dunia karena kankernya. Ayah Jian Xia ini nggak sekejam ibunya, dia masih ada rasa sayang pada Jian Xia. Dia bahkan nggak mau Jian Xia repot lagi dan meminta menyudahi perawatannya.
Saat masa berkabung, Jian Xia akhirnya baikan dengan adiknya. Selama Jian Xia di Singapura, ibunya ternyata memikirkannya. Saat Jian Xia mengatakan ingin ke Singapura, ibunya merobek semua piagam penghargaannya. Ternyata selama Jian Xia di sana, ibunya mengelem kembali piagam itu. Ibunya menyimpan dengan baik. Adik Jian Xia juga bertanya apakah kakaknya membencinya dengan semua apa yang dilakukan ibunya selama ini?
Tapi Jian Xia bagaimanapun tidak bisa membenci adiknya itu.
Sebelum kembali ke Singapura, Jian Xia dan Li Ran sempat makan malam bersama. Jian Xia bertanya apakah kali ini Li Ran akan mengantarnya ke bandara dan Li Ran mengatakan tidak akan. Jian Xia hanya tersenyum. Tapi Li Ran berjanji, dia akan menjemput Jian Xia saat Jian Xia kembali nanti.
Di Singapura, Jian Xia ternyata melakukan keputusan besar dalam hidupnya. Dia resign dari perusahaan. Jian Xia punya foto ubur-ubur bersinar yang ia beri bingkai. Dulu Jian Xia mengatakan dia sekali ke akuarium bersama orang tuanya dan dia melihat ubur-ubur bersinar. Dia selalu mencoba mencari jenis ubur-ubur itu tapi nggak pernah ketemu. Selama di Singapura dan Shanghai, Jian Xia mengunjungi banyak akuarium dan mencari ubur-ubur itu. Saat dia menemukannya, dia memfotonya dan memajangnya dengan bingkai.
Kalau nggak salah, Jian Xia kembali ke China beberapa hari kemudian. Ia menelpon Li Ran untuk menjemputnya ke bandara. Li Ran sampai kaget kenapa kok cepat banged. Jian Xia mengatakan keputusannya untuk resign dan kembali ke China sepenuhnya. Ia juga menyatakan perasaannya pada Li Ran, meski ia tahu ini sudah terlambat, ia ingin memulai kembali dengan Li Ran. Li Ran tentu sangat bahagia, meski dia agak khawatir dan mengatakana kalau sebenarnya sekarang dia punya banyak hutang.
Semoga Jian Xia akhirnya mendapatkana kebahagiannya ya. Karena sepertinya satu-satunya hal yang membahagiakan dalam hidupnya selama ini adalah Li Ran. Jian Xia ini sabar banged menghadapi keluarganya, terutama ibunya yang selalu menuntut dia sempurna dan untuk melindungi adiknya dia harus sukses. Pokoknya nasib keluarga kayaknya dibebankan semuanya pada Jian Xia. Karena hal itu juga Jian Xia bahkan nggak bisa curhat mengenai hal-hal tidak menyenangkan di sekolah yang ia hadapi, atau rasa frustasi saat dia belajar. Bahkan sampai dia dewasa, dia membiayai keluarga. Kalau aku kayaknya nggak kuat sih 😭
Kisah cinta Jian Xia dan Li Ran ini manis banged. Aku suka Li Ran yang begitu bucin pada Jian Xia. Jian Xia yang aawalnya pemalu dan nggak percaya diri, menjadi lebih terbuka dan lebih banyak tersenyum sejak ada Li Ran. Soalnya Li Ran ini medekatinya secara ugal-ugalan. Li Ran juga setia pada satu wanita dan bahkan selama perpisahan mereka, dia masih menunggu Jian Xia. Mereka putus baik-baik saja waktu itu, atau bahkan nggak ada kata putus tapi nggak ada komunikasi sama sekali. Tentu saja pas bertemu lagi, ada rasa awkward. Tapi untungnya Li Ran bergerak duluan. Li Ran juga sudah menduga, kalau dia nggak menemui Jian Xia duluan, maka Jian Xia nggak akan datang menemuinya. Makanya dia menemui Jian Xia di rumah waktu itu.
Akting Li Ran saat masih SMA dan dewasa itu kelihatan banged bedanya. Saat masih remasa dia banyak becandain Jian Xia dan menggoda Jian Xia, setelah dewasa dia juga menggoda Jian Xia tapi dengan cara dewasa. Bikin klepek klepek juga. Fokus movie ini adalah mereka berdua jadi adegan mereka banyak. Zhang Ruo Nan kerasa seperti cameo aja di movie ini, kurang tereksplor karakternya.
Aku kalau movie China tu kagum banged bagaimana mereka merangkai adegan demi adegan selama kurang dari 2 jam tapi lengkap gitu, nggak merasa ada yang kurang. Misalnya era pacaran tokoh utama, banyak banged adegan manisnya meski cuma beberapa menit saja. Dibuat kayak MV gitu ada musiknya. Oia ini dramanya juga musiknya ada banyak jadi kita nggak bosan menontonnya.
Bagi kalian anak perempuan pertama tulang punggung keluarga, wajib banged menonton ini. Mungkin kalian relate dengan Jian Xia. Dan mungkin juga ada sosok Li Ran dalam hidup kalian, meski nggak sekaya Li Ran tapi yanag selalu ada. Jangan disia-siakan guys.
0 komentar:
Posting Komentar