Minggu ke-3 ini, asadora ini mulai fokus pada impian tokoh utama. Yui baru menyadari kalau semua orang disekitarnya, bahkan anggota Hagaren yang kelihatan santai ternyata sudah punya impian masa depan. Sedangkan dirinya sama sekali belum punya dan memang nggak punya. Kalau ditanya mau jadi apa, Yui selalu menjawab dimasa depan dia ingin meneruskan pertanian keluarga kakeknya. Apakah itu adalah impiannya?
Asadora memang ciri khasnya adalah heroine yang mengejar impiannya. Sejauh ini heroine yang nggak punya impian besar dan hanya melanjutkan hidup adalah Mineko di Hiyokko. Tapi meski dia nggak punya mimpi besar untuk menjadi sesuatu, kehidupan normalnya itu sebenarnya impianku. Punya pekerjaan, keluarga yang selalu menunggu kepulanganmu, suami yang setia, sahabat yang selalu ada. Duh, jadi kangen Mineko 😃
Omusubi Week 3: What is Dream?
Yui yang sudah mulai menerima anggota Hagaren sebagai temannya, mulai serius latihan parapara dance untuk tampil di festival Itoshima. Yui latihan di Tenjin hampir setiap hari dan tentu saja dia tidak memberitahu orang tuanya. Tapi ia berusaha menepati janjinya kalau dia akan di rumah sebelum jam 7 malam. Karena itu, selesai latihan, dia akan segera pulang ke stasiun kereta dan setelah 1 jam perjalanan dengan kereta api, dia mengayuh sepedanya ke desa tempat tinggalnya. Jadi bisa dibilang dari rumah Yui ke Tenjin itu mungkin butuh waktu sekitar 1 jam 15 menit. Saat latihan di Tenjin, teman sekelasnya Koga Yota nggak sengaja melihat Yui. Yota ini berfikir Yui dibully atau dipaksa oleh para gals. Karena itu dia selalu mengawasi Yui setiap hari secara diam-diam. Dan suatu hari, Yui udah telat banged tiba di rumah, dia ke tempat karaoke bersama teman-temannya sampai lupa waktu. Untung ibu menelponnya mengingatkan bentar lagi jam 7, jadi Yui segera pulang.
Yota yangbiasanya mengikutinya diam-diam dari belakang, hari itu dia menghampiri Yui dan mengatakan kalau dia akan melindungi Yui. Saat tiba di rumah, Yota berbohong mengatakan alasan kenapa Yui sering pulang malam belakangan ini adalah karena dirinya. Ia mengatakan kalau dia dan Yui berpacaran. Yui shock banged mendengarnya. Ayah Yui tentu saja lebih shock lagi sampai nggak bisa berkata-kata. Tapi ibu Yui tahu apa yang terjadi, jadi dia nggak menanggapi hal itu dengan serius. Padahal Yota memang suka sama Yui sih. Yui nggak nyangka Yota sampai segitunya akan melindunginya, maksudnya itu adalah ide perlindungan yang tidak ia pikirkan. Tapi Yui nggak menanggapi hal itu dengan serius. Yui juga nggak menolak atau gimana, dia kayaknya ya udah gitu aja.
Tapi Yota ini serius ingin melindungi Yui dari para gals meski Yui mengatakan kalau mereka adalah teman-temannya.
Yui yang punya crush pada Kazami-senpai, hari itu deg degan banged karena Kazami senpai mengatakan ingin bicara dengannya. Teman Yui, Emi, mengatakan kalau jangan-jangan senpai akan menembak Yui dan Yui makin deg degan. Saat kegiatan klub selesai, Yui makin deg degan karena mereka tinggal berdua di kelas. Yui sudah siap dengan segala kemungkinan dan senpai udah mau ngomong serius, tapi mereka diganggu oleh ketua klub. Yui kesal banged.
Tapi ternyata senpai hanya tertarik pada tempat kuas Yui, sebuah kain yang dijahit neneknya. Senpai tahu itu kain dibuat warna dengan pewarna alami dari sayuran dan tumbuhan. Ternyata senpai punya ketertarikan dengan hal itu dan bahkan meminta Yui mengajaknya ke rumah Yui karena ia ingin melihat kain berwarna koleksi milik Yui. Makanya saat hari minggu, senpai main ke rumah Yui dan bertemu dengan nenek Yui. Nenek Yui lah yang pandai mewarnai kain putih dengan pewarna kain alami dari tumbuhan. Hari itu, mereka bahkan diajak nenek untuk mempraktekkan bagaimana cara mewarnai kain dengan bahan alami.
Anggota Hagaren dan Yui sering berkumpul di sebuah pusat perbelanjaan di Tenjin. Tapi belakangan ini aga rumor kalau ada preman berpakaian gals yang memeras di sana. Polisi jadi sering patroli dan bahkan mencurigai member Hagaren. Untung saja polisi wanita disana tahu bukan member Hagaren pelakunya. Hanya saja, agar tidak menimbulkan kecurigaan, mereka meminta member Hagaren untuk tidak berkumpul-kumpul di Tenjin agar tidak dicurigai. Karena itu, anggota Hagaren kehilangan tempat latihan para para mereka. Mereka bisa saja latihan di tempat karaoke, tapi itu butuh uang. Saat Yui curhat pada ibunya, ibu menawarkan mereka untuk latihan di rumah mereka saja, Yui terkejut mendengarnya. Tapi member Hagaren langsung bahagia banged dan bersemangat latihan di rumah Yui,. Mereka latihan dengan sangat serius. Saat istirahat, mereka disuguhi cemilan sayuran. Mereka bahkan bisa melihat kamar Ayumi yang sangat mereka kagumi. Mereka heboh banged.
BTW, ayah Yui hari itu nggak ada di rumah karena dia sibuk dengan menjadi panitia festival Itoshima.
Ayah Yui yang menjadi panitia, belakangan memamg sibuk rapat dengan para warga di kota. Mereka menyusuh acara apa saja dan bagaimana mereka akan merayakan festival itu. Hal itu mengingatkan ayah pada saat keluarga mereka tinggal di Kobe dulu. Ia juga pernah bersemangat menyusun rencana untuk festival. Sedikit cerita tentang ayah Yui, dia tidak punya hubungan bagus dengan kakek Yui. Mereka memang sering bertengkar di rumah. Dulu saat kuliah, ayah Yui ini memberontak pada kakek. Dia nggak mau kuliah dan malah meninggalkan Itoshima untuk ikut tukang pangkas rambut langganannya yang pindah ke Kobe. Sejak itu juga dia memutuskan hubungan dengan ayahnya dan nggak kembali ke Itoshima, bahkan sampai Ayumi dan Yui lahir. Tapi karena sebuah kejadian, dia meninggalkan Kobe dan kembali ke Itoshima. Masih belum dijelaskan kejadian apa yang terjadi, tapi kayaknya itu adalah Gempa besar Hanshin yang terjadi ditahun 1995. Mungkin gempa itu menghancurkan rumah keluarga Yoneda di Kobe dan mereka kembali ke Itoshima untuk menyambung hidup.
Saat tiba di rumah, ayah yang selama ini jarang membicarakan tentang Kobe malah bertanya pada Yui apa yang Yui pikirkan jika mereka kembali ke Kobe dan Yui terkejut dengan pertanyaan itu. Ibu sepertinya juga sudah lama melihat bagaimana ayah merindukan pekerjaan lamanya sebagai tukang pangkas, jadi dia nggak kaget saat suaminya bertanya seperti itu. Dia juga meminta Yui memikirkan mengenai hal itu. Ibu mengatakan mereka hanya ingin tahu bagaimana pendapat Yui jika mereka kembali ke Kobe. Tapi jika Yui tetap ingin tinggal di Itoshima, ibu juga tidak melarangnya. Yui hanya terdiam.
Yui sebenarnya sedang galau mengenai masa depannya. Para member Hagaren, meski kelihatan santai dan nggak banyak pikiran, ternyata masing-masing dari mereka sudah punya impian masa depan. Misalnya Suzurin yang ingin menjadi nail artist, Tamacchi yang ingin menjadi dancer, Ruri yang ingin menjadi bos, dan bahkan Lisapon teman sekelas Yui juga sudah punya rencana masa depan. Yui kalau ditanya tentang hal itu, dia hanya mengatakan kalau dia ingin meneruskan pertanian keluarganya.
Kazami senpai juga sudah punya impian yang ingin ia lakukan di masa depan, Yota juga sudah punya impian. Bahkan, si kappa Shoya juga sudah punya catatan impian yang ingin dicapainya sesuai dengan umurnya. Yui menjadi sadar kalau dia ternyata tertinggal dari yang lainnya. Ia tidak punya mimpi apapun, dia nggak punya sesuatu yang ingin dia lakukan dimasa depan, dan merasa apakah melanjutkan pertanian kakeknya itu bukan sebuah impian.
BTW, di minggu ke-3 ini, Yui sudah bertemu dengan calon ibu mertuanya dimasa depan. Lucu banged karena ibu Shoya ternyata kelihatan sangat muda. Ibu Shoya yang sedang hamil besar saat itu tersesat di stasiun dan Yui menolongnya. Yui nggak tahu kalau ternyata itu ibu Shoya. Ibu Shoya memberi hadiah strawberry pada Yui. Dan besoknya saat Shoya bertemu dengan Yui, dia memberikan 2 kotak lagi.
Minggu depan kayaknya seru karena Ayumi yang selama ini disebut-sebut akhirnya akan muncul. Ayumi, si gals legendaris dari Itoshima, kakak Yui yang pergi ke Tokyo tiba-tiba kembali ke Itoshima. Kira-kira kenapa ya? Tapi sepertinya kembalinya Ayumi ini akan menjadi titik balik hidup Yui untuk menemukan impiannya.
0 komentar:
Posting Komentar