Mai membawa Haruto pulang ke rumah dan meninggalkan teman-temannya. Ayah dan ibu kaget sekali melihat Haruto akhirnya muncul dan ibu mulai protes kenapa Haruto sulit sekali dihubungi. Haruto tahu kalau orang tuanya khawatir mengenai pekerjaan dan ia memberikan dokumen kalau ia diterima di sebuah perusahaan besar. ayah dan ibu kaget karena itu memang perusahaan bagus. Akhirnya ayah dan ibu bisa bernafas lega dan Haruto mengatakan seolah-olah itu bukan hal yang hebat, mengingat dia lulus dari Universitas Tokyo, jadi masuk ke perusahaan seperti itu adalah hal yang seharusnya.
Ayah dan Haruto kemudian minum bir berdua dan ayah mulai menceramahi Haruto mengenai sebuah pekerjaan, kalau Haruto bisa menahannya selama 3 tahun, maka Haruto akan menemukan kenikmatan dalam bekerja. Haruto mengatakan kalau ia akan berhenti setelah 3 tahun, ia ingin menjadi investor. selama 3 tahun kuliah, ia menghasilkan 20 juta yen dari stok dan ia akan menghasilkan 10 kali lipat lagi. Ayah mengkhawatirkan puteranya yang sepertinya lebih menyukai hal-hal seperti investasi stok. Ayah bertanya apa impian Haruto dan Haruto mengatakan impiannya adalah menghasilkan 100 juta dolar hanya dengan menggunakan jarinya.
Ayah ingin Haruto punya impian yang nyata, misalnya seperti impiannya yang ingin membuat sesuatu yang sekarang tidak ada dan membuat orang lain tersenyum. Tapi bagi Haruto itu bukan impian melainkan sebuah kekosongan. Memangnya apa yang ayahnya dapatkan dari bekerja dengan rajin?
Ayah mengatakan impiannya membuat bagian dari pesawat terbang dan Haruto bertanya, sudah berapa tahun ini dan berapa tahun lagi yang dibutuhkan untuk itu?
Intinya udah bertahun-tahun tapi ayah masih belum bisa melakukannya. Saat itu, semuanya terdiam.
Mai dikamarnya saat Haruto masuk. Mai kesal pada kakaknya kenapa kakaknya mengatakan hal seperti itu pada ayah. Mereka harusnya berterima kasih karena pekerjaan ayah lancar makanya mereka bisa melakukan apa yang mereka inginkan. Haruto kelihatan nggak peduli dan Mai meminta kakaknya itu minta maaf pada ayah. Meski begitu, Mai tetap memuji kakaknya yang bekerja keras untuk menggapai impiannya dan punya tujuan hidup. Ia juga punya senior yang seperti itu, berusaha keras menggapai tujuannya meski dia seorang wanita dan dicintai banyak orang. Mai mengatakan ia ingin seperti seniornya itu. Haruto mngatakan kalau Mai harus menjadi gadis yang kuat yang memegang impiannya. Ia menyemangati adiknya dan kemudian keluar dari kamar.Haruto kemudian pergi ke Umezu untuk makan okonomiyaki dan ia kembali ke Tokyo besok paginya.
Ayah ingin menunjukkan pada Haruto kalau impian besar juga bisa dicapai. Aya mengikuti pelatihan membuat satelit buatan yang diadakan oleh Asosiasi Riset Luar Angkasa Osaka. Disaat yang sama Mai dan teman-temannya fokus membuat pesawat terbang tenaga manusia. Mai dan anak baru lainnya membuat bingkai sayap pesawat. Mereka juga membantu Kariya membuat sesuatu dari styrofoam. Semua anggota klub fokus membuat pesawat impian mereka. Mereka akan melakukan tes penerbangan pada bulan Juli. Sepertinya satu bulan setelah Mai dkk masuk klub baru lah mereka mengadakan penyambutan anggota baru. Malam itu mereka minum-minum di restoran dengan bahagia.
***
Kenapa belakangan kakak heroine tidak meyakinkan ya?
Meski nggak mungkin separah Kenshu sih, tapi kakak Mai ini mencurigakan. Aku takutnya nanti dia membuat masalah bagi keluarganya. Mengingat dia penuh percaya diri melakukan sesuatu dengan mudah biar dapat untung banyak. Sebenarnya investasi stok itu bagus sih, kalau pakai uang dingin. Mudah-mudahan dia nggak melakukan sesuatu yang aneh. Jangan-jangan nanti Mai nggak bisa jadi pilot gara-gara kakaknya.
0 komentar:
Posting Komentar