Jumat, 08 Desember 2017

[Sinopsis] A Love So Beautiful Episode 11-1


Musim dinginnya Xiao Xi dan kawan-kawan penuh dengan hari-hari memikirkan hadiah untuk sang pujaan hari. Xiao Xi ingin memberikan sesuatu yang ia buat sendiri tapi sepertinya sangat sulit bagi Xiao Xi. Sementara itu Bo Song makin lama makin bikin baper, pengorbanannya ini udah melebihi batas banged, aku nangis banged dengan apa yang dilakukan Bo Song di episode ini. Dia tuh pengen Xiao Xi bahagia dan tersenyum, ya ampuuun T_T

To Our Pure Little Beauty Episode 11: Winter Joy

Xiao Xi dan Jing Jing sedang berbelanja di minimarket sambil membicarakan rencana natal. Jing Jing bertanya apa yang akan diberikan Xiao Xi pada Jiang Chen, apakah dia sudah menabung untuk hadiah natal Jiang Chen.
Xiao Xi tidak mendengarkan dan asik memilih kartu ucapan. Jiang Chen mengerutkan kening dan bertanya, kau tidak berfikir hanya memberikan kartu ucapan padanya kan?
Xiao Xi cemberut dan mengatakan kalau ia tidak punya cukup uang, ia juga tak punya ide lain. Xiao Xi kemudian bertanya, apa aku harus menggambar komik untuknya?
Jing Jing bertanya, kau pikir Jiang Chen akan membacanya?
Xiao Xi cemberut lagi dan mengatakan Jiang Chen tidak akan membacanya.
Jing Jing kemudian berkata, Baiklah, karena kau sangat menyedihkan, sebagai kakak perempuanmu aku akan membagi ideku.
Xiao Xi senang mendengarnya.
Jing Jing mengatakan tidak ada cara mengekspresikan perasaan seorang gadis lebih baik dari merajut syal atau bisa dibilang tidak ada lagi yang lebih hangat dari mengenakan syal buatan seorang gadis.
Xiao Xi setuju dengan hal itu tapi ia tidak bisa merajut. JIng Jing mengatakan merajut sangat lah muda, mereka bisa mengikuti tutorial online.
Xiao Xi mengerti dan excited karena mereka berdua akan merajut syal, dia akan merajut untuk Jiang Chen sementara Jing akan merajut untuk dokter Li.
JIng Jing menyuruh Xiao Xi tidak berisik, karena masalah mereka naksir seseorang adalah rahasia.

Kelompok cowok sedang bersama dan Lu Yang sedang membicarakan sesuatu dengan Jiang Chen, mengenai sebuah sertifikat yang dikirim melalui pos internasional, ia sepertinya ingin merencanakan sesuatu untuk Jing Jing dan meminta bantuan Jiang Chen. Tapi Jiang Chen mengatakan mengurus itu butuh waktu lama, harusnya Lu Yang melakukan persiapan sejak jauh jauh hari.
Bo Song tidak mengerti mereka membicarakan apa dan malah berfikir mereka membicarakan sesuatu tentang mengakhiri pornografi dan publikasi ilegal LOL
Lu Yang mengatakan ia akan mempersiapkan sebuah event besar dalam hidupnya. Bo Song curiga kalau Lu Yang kena tipu lagi seperti yang waktu itu dan Lu Yang kesal tentu saja itu tidak akan terjadi lagi.
Mereka semuanya tertawa, kemudian Jiang Chen dan Bo Song tampak saling pandang dan senyuman mereka perlahan menghilang. wew, aroma-aroma rival mulai tercium HAHAHAAHAHA.

5 sekawan bergabung, Xiao Xi dan Lu Yang sibuk mengobrol dalam perjalanan, Xiao Xi ingin meminjam sarung tangan Lu Yang karena dingin. Tapi Lu Yang menolak dan Xiao Xi protes karena ia sudah mentraktir Lu Yang es krim dan mengerjakan tugas Lu Yang, harusnya Lu yang mengabulkan permintaannya, atau apakah ia perlu membungkus Jing Jing dan memberikan pada Lu Yang?
Mendengar itu Jing Jing bertanya apa yang mereka bicarakan, apakah membicarakan hal buruk tentang dirinya?
Mereka semuanya sama sekali tidak sadar kalau Bo Song menghilang dari sana setelah mendengar Xiao Xi menginginkan sarung tangan. awwwww, please dont be like this T_T
Xiao Xi dkk asik mengobrol dan tidak memperhatikan jalan, kemudian ada seseorang menggunakan sepeda yang lewat dan hampir menabrak Xiao Xi, untungnya Jiang Chen sigap menarik Xiao Xi pindah ke sisi lain.

Bo Song tiba di kelas dan memberikan sarung tangan itu pada Xiao Xi. Xiao Xi mengatakan ia tidak mau dan meminta Bo Song berhenti membelikannya sesuatu. Bo Song terkejut, ia kemudian membuat alasan kalau ini adalah hadiah natal, semuanya mendapatkan sepasang.
Xiao Xi merasa tak enak, tapi ia juga tak bisa menerimanya. Bo Song kemudian berfikir dan meminta Xiao Xi menunggu sebentar.
Saat Bo Song akan pergi, di pintu, ia dan Jiang Chen bertabrakan, sarung tangan yang dibeli Bo song jatuh dan Jiang Chen membantu mengambilkannya. Suasana benar-benar awkward diantara yang berdua ini.

Jiang Chen kembali ke tempat duduknya dan Xiao Xi sudah menunggu disana. Xiao Xi bertanya apakah Jiang Chen sudah punya rencana untuk natal nanti.
Jiang Chen mengatakan kalau dia tidak merayakan natal HAAHAHAAHHAHA. Xiao Xi kecewa banged XD

wali kelas masuk untuk memeriksa kelas mereka dan melihat bangku Bo Song kosong. Wali kelas bertanya pada Lu Yang dimana Bo Song, apakah dia latihan lagi hari ini?
Lu Yang mencoba membuat alasan dan mengatakan ada pertandingan persahabatan. Wali kelas curiga karena pelatih sama sekali tidak mengatakan apapun mengenai itu.
Lu Yang mencoba menjawab lagi, mengatakan kalau itu adalah rahasia. Wali kelas tahu Lu Yang berbohong dan mendekatinya, ia mengatakan tidak ada yang namanya pertandingan rahasia.
Lu yang masih mencoba menjawab kalau pemain pertandingan itu diseleksi secara random HAHHAAHAHHAHA.
Saat wali kelas akan memarahi Lu Yang, Bo Song kembali ke kelas.
Lu Yang udah ketakutan banged dan mengatakan pada Bo Song kalau dia sudah menyelamatkan Bo Song. Bo Song berterima kasih padanya.

Setelah pelajaran berakhir, Bo Song memberikan sarung tangan hadiah natal pada Lu Yang. Lu Yang mengatakan ia sudah punya sarung tangan dan minta hadiahnya diganti dengan kaos kaki HAHAHAHAHAHAHAHAH.
Bo song memberikan juga pada Jing Jing dan dengan awkward memberikan pada Jiang Chen. Xiao Xi tersenyum melihat Bo Song yang ternyata benar-benar membelikan untuk semuanya, dengan begitu Xiao Xi tidak punya beban lagi menerima hadiah Bo Song.
Bo Song bertanya apakah Xiao Xi menyukai warnanya dan Xiao Xi mengatakan semua gadis menyukai warna pink. Jing Jing membantah ia tak suka pink XD
Jiang Chen menatap Xiao Xi dengan sudut matanya LOL.
*hayo loh Jiang Chen, kamu ga pernah ngasih apa-apa sama Xiao Xi lho, plis deh.

Saat pulang sekolah, Lu Yang bertanya pada Jing JIng apa hadiah yang dia inginkan untuk natal, ia mengatakan ia bisa memetik bintang pada Jing Jing. Jing Jing kemudian menyuruh Lu Yang memetikkan satu untuknya. Lu Yang sombong mengatakan tunggu saja saatnya nanti.
Jing Jing mengatakan jika Lu Yang mampu melakukannya sebaiknya Lu Yang menurunkan salju untuknya karena ia menyukai salju.
Xiao Xi mengatakan kalau akan sangat bagus jika salju turun, apalagi saat natal nanti karena itu sangat romantis.
Jiang Chen berkomentar, ya sangat romantis bagaimana kau selalu tergelincir disalju.
Xiao Xi mengatakan itu karena jalan sangat licin jika salju turun.
Bo Song memeluk bahu Xiao Xi dan mengatakan kalau ia akan membuatkan salju untuk Xiao Xi.
Jiang Chen malas melihat mereka dan naik ke atas sepedanya, meninggalkan mereka.

Mereka berlima berpisah dipersimpangan, ke arah masing-masing. Jiang Chen sudah menunggu Xiao Xi dan menyuruhnya cepat. Ia melihat ke belakang dan Jing Jing ada disana juga. Xiao Xi kemudian mendekati Jiang Chen dan mengatakan kalau Jing Jing akan ke rumahnya hari ini.
Jiang Chen mengerti dan meninggalkan mereka dengan kecepatan ekstra lol.
Jing Jing curiga melihat Jiang Chen dan bertanya apakah Jiang Chen selalu mengendarai sepeda dengan kecepatan itu dan Xiao Xi mengatakan tidak biasanya dia begitu.

Jing Jing tersenyum dan mengatakan kalau sepertinya monster bermata hijau dalam diri Jiang Chen sedang bingung, makanya dia ingin cepat-cepat kembali ke rumah.
Xiao Xi menatap Jing Jing dengan wajah bingung, tak mengerti apa yang dikatakan Jing Jing. Jing Jing mengatakan bukan apa-apa dan mengajak Xiao Xi segera pulang.
*HAHHHAHAHAHAHA monster bermata hijau? lol Kalau aku sih nangkepnya, si Jiang Chen mau pulang sama-sama makanya nungguin Xiao Xi, dia nggak tahu Jing ikut juga, pas tahu dianya jadi malu sendiri karena ketahuan nungguin Xiao Xi dan pengen pulang berdua? Atau kesal karena nggak bisa pulang berdua dengan Xiao Xi? HHAHAHAHHAHA Pokoknya gitu deh, lol.

Jing Jing dan Xiao Xi menghabiskan waktu di kamar, mereka membaca majalah untuk referensi syal yang akan mereka buat. Jing JIng menunjukkan model yang disukai pria dan Xiao Xi mengatakan ia ingin merajut inisial JC dan menambah tanda hati di syalnya nanti wkkwkwkwwk.
Xiao Xi sudah excited sendiri sementara Jing Jing mengejeknya.
Ibu kemudian datang membawa makanan untuk mereka dan bertanya apa yang mereka lakukan. Karena masalah hadiah natal ini rahasia, Jing Jing berusaha bersikap manis dan meminta ibu Xiao Xi mengajarkan mereka merajut. Ibu Xiao Xi ternyata sangat pandai merajut dan mengajarkan mereka basic-nya, begini dan begini.
Jing Jing bisa mengikuti dengan baik tapi Xiao Xi benar-benar nggak bisa, Jing Jing mengatakan ia akan mengajarkan Xiao Xi nanti. Melihat Xiao Xi yang kebingungan sendiri, ibu berkata, Jika seorang ibu bisa melakukan segalanya, kau akan berakhir dengan seorang anak perempuan yang bodoh (HAHAHHAHAAHHA).
Xiao Xi protes pada ibunya, ibu kemudian meninggalkan mereka, ia mengatakan kalau ada yang mau ditanya, mereka bisa bertanya padanya. Ibu Xiao Xi sangat menyukai Jing Jing.

Keduanya lanjut merajut setelah ibu meninggalkan mereka, tapi Xiao Xi sangat memprihatinkan, ia sama sekali tak bisa, bahkan untuk memulainya saja ia tak bisa melakukannya.
Jing Jing menatapnya tak percaya kalau Xiao Xi separah ini HAHHAAHHAHA. Ngakak banged benang Xiao Xi entah kenapa bisa kusut dan ia bahkan susah melepaskan dari tangannya. Xiao Xi mulai kehilangan rasa percaya dirinya, ia tak akan bisa melakukan ini.

Beberapa hari kemudian, Xiao Xi dan Jing Jing masih berjuang dengan rajutan mereka, mereka merajut di lapangan olahraga. Milik Jing Jing sudah cukup panjang dan bahkan sudah bisa menutupi lehernya, sementara milik Xiao Xi masih 5cm HAHAHAHAAHA.
Jing Jing menyuruhnya menyerah dan membelikan syal untuk Jiang Chen. Tapi tentu saja Xiao Xi tidak mau, karena ia ingin membuatkan sesuatu yang special, setidaknya ia harus membuatnya sendiri.
Li Wei ternyata membuat syal juga dan warna benangnya sama dengan milik Xiao Xi. Xiao Xi terkejut saat melihatnya. Tapi Li Wei tak khawatir karena Xiao Xi seperinya nggak akan bisa menyelesaikan lebih dari 10cm sampai natal nanti HAHAHAHHAHAHAHAH.
Li wei dan Qiao Lu lewat didepan Xiao Xi dengan tatapan mengejek. Xiao Xi kesal banged melihat mereka.
Jing Jing benar-benar mengkhawatirkan rajutan Xiao Xi yang nggak bertambah panjang.

Ibu sedang membersihkan kamar Xiao Xi dan melihat sebuah kartu ucapan degan tulisan I <3 You disampulnya. Ibu terkejut dan mengambil kartu itu.

Di kelas, anak-anak sibuk dengan urusan masing-masing, kebanyakan dari mereka mempersiapkan hadiah natal. Hampir semua anak perempuan merajut.
Lu Yang sedang sibuk dengan kamus dan akan menulis sebuah surat berbahasa inggris. Ia menulis 'Dear name astar live, My name is Lu Yang, where is my star?'
Jing Jing sibuk dengan rajutannya, sementara Xiao Xi sibuk dengan benang rajutannya yang kusut HAHAHHAAHHAHA.
Guru masuk ke kelas dan tak ada seorangpun yang sadar sampai guru memukul meja dan semuanya panik menyembunyikan apa yang mereka lakukan.
Guru mulai memarahi mereka yang sibuk merajut, terutama Jing Jing yang tidak sadar alat merajutnya ia selipkan di rambutnya.
Lu yang berusaha memberitahu Jing Jing, tapi terlambat. semuanya menahan tawa termasuk Xiao Xi, Jing Jing malu banged. Ia kesal karena Xiao Xi tidak memberitahunya, Xiao Xi membuat alasan kalau ia bahkan nggak sadar wkwkwkkwkkw.

Saat makan di rumah, ayah dan ibu menatap Xiao Xi dengan khawatir dan sama-sama pergi ke dapur. Ibu ternyata menyembunyikan kartu ucapan itu di kulkas dan memperlihatkan pada ayah, kartu ucapan dimana Xiao Xi masih belum mengisinya, ia baru menulis 'dear' disana.
Orang tua Xiao Xi khawatir karena ini terjadi lagi. ayah mengatakan kalau ia harus bicara pada Xiao Xi dan ibu melarangnya, karena ia sudah akan melakukannya tadi tapi ayah melarangnya.
Ibu mengingatkan terakhir kali mereka juga menemukan hal yang sama dan bisa mengurusnya dengan baik. Ia pikir kali ini mereka juga harus melakukan seperti waktu itu.
Ayah kemudian berfikir, mengingat apa yang mereka lakukan terakhir kali. Ia pikir mereka memang harus melakukan dengan cara yang sama.

Ayah dan ibu kembali ke meja makan dan Xiao Xi bingung melihat keduanya menatapnya dengan wajah aneh, ia bertanya apa yang terjadi?
Ayah kemudian bicara, Xiao Xi, apa kau masih ingat bibi Liu dari pabrik makan yang kita temui dulu?
Xiao Xi mengatakan ia tak ingat HAHAHAHAHA. Ibu mengatakan tak masalah jika Xiao Xi tak ingat. Ibu melanjutkan, bibi Liu itu punya anak perempuan yang lebih tua darimu 2 tahun dan mempunyai nilai sekolah yang bagus. Kau tahu kan, yang sering datang ke tempat les kita (?).
Xiao Xi bertanya, memangnya kenapa? apa ibu ingin memintaku untuk membayar uang les?
Ibu melanjutkan, dia mulai berpacaran dan nilai ujiannya jadi turun, tidak bisa masuk kuliah dan bahkan punya masalah kejiwaan sekarang.
Xiao Xi berkomentar, kenapa tiba-tiba ceritanya jadi seram begini?
Ibu kesal dan menyuruh Xiao Xi untuk mendengarkan dengan serius.
Tapi Xiao Xi tidak mengerti apa hubungan cerita itu dengannya, karena ia bukan orang yang membuat gadis itu mengalami gangguan kejiwaan.
Ibu mendesah karena Xiao Xi tidak mengerti dan memutuskan untuk melanjutkan makan. Ayah setuju untuk tidak membicakan itu sekarang.
*HAAHHAHAHAHAHA jadi dulu Xiao Xi pernah begini, ibu melihat ada surat cinta dan berfikir anaknya pacaran, terus ibu menggunakan cerita itu dan berhasil menghentikan Xiao Xi menyukai seseorang. Pertanyaan aku adalah, itu Xiao Xi dulu umur berapa? HAHAHHAAHA kok dia percaya cerita itu lol.

Ayah kemudian bicara dengan ibu di dapur, ayah pikir tidak ada masalah dengan itu, mungkin mereka salah paham, karena mereka sudah memberi hint beberapa kali tapi Xiao Xi tidak mengerti juga. Ia pikir Xiao Xi belum memikirkan ke arah saja (belum berfikir menyukai seseorang atau pengen pacaran).
Ibu tidak setuju dan bertanya, lalu coba pikirkan untuk apa kartu dengan tulisan 'dear' itu?
Ayah mengatakan kalau itu tidak punya arti apa-apa, mungkin Xiao Xi menulis surat untuk gurunya. Ayah meminta ibu jangan khawatir berlebihan.

Xiao Xi sendiri masih berjuang untuk merajut di kamarnya, tapi benangnya kusut lagi dan Xiao Xi mulai kesal dan akhirnya menyerah. Ia mengatakan kalau ia tak akan bisa mengalahkan rajutan Li Wei, jadi ia memutuskan untuk memikirkan hadiah natal lain bagi Jiang Chen.
*btw Xiao Xi ternyata fans manga & anime itakiss wkwkwkkwkw, ada poster itakiss di kamarnya hahahhaahha

Jiang Chen ada di parkiran sepeda, akan berangkat sekolah sata ibu Xiao Xi keluar dari apartemen dan menyapanya.
Ibu menggunakan kesempatan ini untuk bertanya pada Jiang Chen mengenai Xiao Xi. Ia bertanya apakah belakangan ini Jiang Chen menyadari sesuatu yang aneh pada Xiao Xi dan Jiang Chen mengatakan tidak.
Ibu bertanya lagi, apakah dia sering berkumpul dengan teman sekelas pria-nya? Apakah ada anak laki-laki yang dekat dengannya? Apakah ada anak laki-laki yang mendekatinya, sering bicara padanya dan mereka pergi berdua, sesuatu seperti itu?
Jiang Chen menjawab semua pertanyaan dengan 'tidak'. Ibu menghela nafas dan mengatakan tak ada gunanya bertanya pada Jiang Chen yang hanya fokus pada belajarnya, ia yakin Jiang Chen tidak akan memperhatikan hal seperti itu di kelas.
Ia kemudian menyuruh Jiang Chen untuk berangkat sekolah dan saat ia akan pergi, Xiao Xi keluar dari apartemen. Ibu menyuruh Xiao Xi cepat karena Jiang Chen sudah menunggunya HAHAHHAHAHHAHA.
*mami mami, apakah Jiang Chen itu bukan pria? LOL. Mami khawatir anak gadisnya dekat dengan pria lain, tapi kalau sama Jiang Chen nggak apa-apa ya XD XD

Jiang Chen dan Xiao Xi berangkat bersama-sama. Xiao Xi bertanya apakah Jiang Chen benar-benar menunggunya tadi?
Jaing Chen mengatakan tidak dan Xiao Xi tahu pasti begitu. Xiao Xi bertanya apa yang dibicarakan Jiang Chen dengan ibunya.
Jiang Chen mengatakan mereka membicarakan mengenai cuaca, apakah akan turun salju atau tidak.
Xiao Xi percaya dan malah excited bertanya apakah akan turun salju atau tidak?
Jiang Chen menatap Xiao Xi dan mengatakan ia tak tahu. Ia meninggalkan Xiao Xi.
Xiao Xi kesal dan bergumam, ck, lalu kenapa mereka membicarakan hal itu?

Bo Song sibuk di kursinya, menggambar sesuatu, sebuah kurva.
Lu Yang bertanya apa yang dilakukan Bo Song, karena ia sama sekali tidak mengerti. Bo Song mengatakan sangat normal kalau Lu Yang tidak tahu apa yang sedang ia lakukan dan Lu Yang kesal sekali, ia mengatakan ia paling tak suka dengan sikap Bo Song yang begitu wkwkkkwkw.
Lu Yang keburu penasaran dan bertanya apa yang dilakukan Bo Song. Bo Song kemudian menjawab, cuaca. Aku sedang mempelajari cuaca beberapa bulan belakangan dan mencoba mencari tahu apakah akan turun salju saat natal nanti. (OMG thus guy, whyyyyyy? T_T).
Xiao Xi yang mendengarnya excited dan bertanya bagaimana hasilnya, apakah akan turun salju atau tidak?
Bo Song mengatakan sepertinya akan turun salju. Xiao Xi dan Jing Jing senang mendengarnya dan bertanya berapa persen kemungkinannya.
Bo Song dengan enteng menjawab, 50%.
Xiao Xi dan Jing Jing kemudian kecewa karena itu sama saja dengan bohong HAHAHAHAHHA.

Mantan teman sebangku Xiao Xi menyelesaikan rajutannya dan bertanya pendapat Xiao Xi dan Jing Jing. Mereka memuji rajutan temannya dan bahkan mengambilnya, bertanya kepada siapa temannya akan memberikan itu. Temannya malu dan mengambilnya lagi, ia keluar kelas saat Jiang Chen masuk.
Li Wei yang melihat Jiang Chen mengatakan ia ingin bicara sesuatu pada Jiang Chen dan mengajaknya keluar. Jiang Chen nurut. Xiao Xi melihat hal itu dan curiga, karena Li Wei membawa sesuatu. Xiao Xi panik dan mengikuti mereka.
Bo Song yang melihat Xiao Xi pergi, juga mnegikutinya dari belakang.

Li wei dan Jiang Chen bicara di tempat sepi, Xiao Xi mengintip dan mendengarkan. Li Wei akan memberikan syalnya pada Jiang Chen.
Bo Song datang dan ikutan mengintip, Xiao Xi panik dan menyuruhnya diam. Bo Song awalnya belum tahu apa yang diintip Xiao Xi, tapi begitu melihatnya ia terkejut.
Xiao Xi melihat Li Wei memberikan syalnya pada Jiang Chen. Ia sangat sedih.
Tiba-tiba Lu Yang datang, ternyata dia mengikuti mereka dan tak tahu apa yang terjadi, ia bicara dengan suara besar bertanya apa yang mereka lakukan.
Xiao Xi panik dan segera menarik Lu Yang dan Bo Song kembali ke kelas, Lu Yang bertanya lagi apa yang Xiao Xi lakukan, kenapa tiba-tiba menariknya.
Jiang Chen mendengar hal itu dan melihat ke arah teman-temannya yang berlari menjauh.
Li Wei bertanya ada apa dan Jiang Chen mengatakan bukan apa-apa. Li Wei ingin memberikan syal-nya lagi tapi Jiang Chen menolak dengan alasan kalau bel sudah berbunyi.

Xiao Xi menarik Bo Song sampai turun tangga dan Lu Yang kelelahan datang belakangan, ia tak mengerti kenapa mereka lari.
Xiao Xi sendiri kelihatan sedih dan Lu YAng bertanya kenapa Xiao Xi kelihatan seperti akan menangis.
Bo Song kesal dan menyuruh Lu Yang diam. Lu Yang yang masih ngos-ngosan protes dengan sikap Bo Song dan ia menuruni tangga.
Xiao Xi masih cemberut dan sedih, Bo song terus menatapnya.
*Wait. Kelas Xiao Xi dkk kan dilantai 1, tadi Xiao Xi dkk jelas berlari di lantai 1, kok tiba-tiba mereka turun tangga? harusnya kan naik tangga. Atau mereka naik disana trus turun disisi lain? LOL. I am lost!

Xiao Xi kemudian masuk ke kelas dan mulai menganalisis laci meja Jiang Chen. Ia mengintip untuk melihat hadiah-hadiah yang diterima Jiang Chen, apakah ada syal Li wei disana.
Jiang Chen tahu kalau Xiao Xi terus mengintip ke lacinya, dan Jiang Chen sengaja bersandar di kursinya, supaya Xiao Xi bisa melihat lebih jelas, ia bertanya apakah Xiao Xi sudah selesai melihat-lihat?
Xiao Xi berkomentar kalau Jiang Chen kelihatan menerima banyak hadiah belakangan ini.
Jiang Chen menyuruh Xiao Xi untuk melihat lacinya lagi dan Xiao Xi beneran melihat dengan mata lebar sampai ke sudut laci wkkkwkwkwkw. Ia kemudian tertawa dan mengatakan hadiahnya banyak banged.
Jiang Chen mendesah dan berkata, apa kau pikir aku sepertimu?
Xiao Xi membalas, aku juga punya orang yang memberikanku hadiah.
Jiang Chen bertanya, Wu Bo Song?
Xiao Xi diam saja dan duduk di bangkunya.

Ayah dan ibu masih penasaran dengan kartu ucapan Xiao Xi dan mereka saling menolak untuk mengembalikan kartu ucapan itu.
Pada akhirnya ibu yang masuk ke kamar Xiao Xi dan mengembalikan kartu itu, ibu membuat alasan menemukannya saat bersih-bersih tadi. Xiao Xi mengambilnya dan bertanya kenapa kartunya dingin sekali?
Ibu terkejut dan mengatakan itu karena cuaca sangat dingin belakangan ini HAHAAHHAHA.
Xiao Xi yang sedang tidak bersemangat kembali cemberut saat ibu bertanya kepada siapa Xiao Xi akan memberikan kartu itu.
Xiao Xi kemudian berfikir dan bergumam 'si bajingan'.
Ibu terkejut dan Xiao Xi kemudian mengatakan bukan apa-apa, ia hanya sedang memikirkan sesuatu. Ibu bingung dengan sikap Xiao Xi. Xiao Xi kembali melipat tangannya di meja dan merenung.

Xiao Xi sedang menunggu Jiang Chen di tempat parkir. Saat Jiang Chen keluar, Xiao Xi sangat senang dan akan menyapanya. Tapi kemudian ia melihat Jiang Chen mengenakan syal abu-abu milik Li wei.
Jiang Chen menyapa Xiao Xi tapi Xiao Xi keburu kesal dan pergi meninggalkannya. Jiang Chen bingung sendiri.


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Ads Here

NOTE:

DILARANG RE-UPLOAD / COPY PASTE TULISAN DI BLOG INI!

JIKA INGIN SHARE, CUKUP LINK KE POSTINGANNYA SAJA, BUKAN ISINYA!


[Trivia] Japanese Movie Recommendations List

Karena ada banyak yang menanyakan rekomendasi untuk J-Movie, jadi aku memutuskan untuk membuat list rekomendasi Japanese Movi...

Popular Posts This Month

Actor / Actress

Airi Matsui Ando Sakura Anna Ishii Aoi Miyazaki Aoi Morikawa Aoi Wakana Aoi Yu Aom Sushar Araki Yuko Ayase Haruka Bebe Tanchanok Chen Duling Chiba Yudai Chinen Yuri Choi Ara Dai Lu Wa Daiki Shigeoka Darren Wang Dori Sakurada Eikura Nana Eita Elaiza Ikeda Fujiki Naohito Fuka Koshiba Fukagawa Mai Fukatsu Eri Fukuchi Momoko Fukushi Sota Fuma Kikuchi Fumi Nikaido Furuhata Seika Gao Zhi Ting Go Kyung Pyo Gong Yoo Gou Ayano Hamano Kenta Han Seung Yeon Han Yeri Hana Sugisaki Haru Kuroki Haruka Fukuhara Haruma Miura Haruna Kawaguchi Hasegawa Hiroki Hashimoto Ai Hashimoto Kanna Hayami Akari Hayato Isomura Higa Manami Hikari Mitsushima Hirano Sho Hiroki Narimiya Hirose Alice Hirose Suzu Honoka Yahagi Horii Arata Hou Ming Hao Hu Yi Tian Hwang Jung Eum Hyeri Igawa Haruka Imada Mio Inoue Mao Ishihara Satomi Jang Se Hyun Ji Soo Ji Woo Joo Won Jun Shison Jung So Min Kaku Kento Kamiki Ryunosuke Kamishiraishi Moka Kamishiraishi Mone Kaname Jun Kanichiro Kanjiya Shihori Kasumi Arimura kawakami juria Kei Tanaka Kengo Kora Kentaro Kento Hayashi Kento Nagayama Kim Go Eun Kim Ji Won Kim Min Suk Kim So Hyun Kim Soo Hyun Kim Tae Ri Kim Woo Bin Kim Yoo Bin Kim Yoo Jung Kim Yoo Mi Kinami Haruka Kiritani Kenta Kitamura Takumi Kiyohara Kaya Kiyohara Sho Komatsu Nana Koseki Yuta Kou Shibasaki Kubota Sayu Kudo Asuka L Lee Bo Young Lee Chung Ah Lee Dong Hwi Lee Dong Wook Lee Gi Kwang Lee Jong Suk Lee Joon Lee Soo Hyuk Lee Yoo Jin Li Lan Di Lily Franky Mackenyu Mahiro Takasugi Maika Yamamoto Maki Horikita Makita Aju Mamiya Shotaro Marie Itoyo Masahiro Higashide Masaki Okada Masaki Suda Masataka Kubota Matsumoto Jun Matsushima Nanako Mayu Matsuoka Mei Nagano Mikako Tabe Mike D angelo Min Do Hee Minami Hamabe Minami Sara Mio Yuki Mirai Moriyama Mirai Shida mirai suzuki Mitsuki Takahata Mitsushima Shinnosuke Miwa Miyazawa Hio Miyu Yoshimoto Mizuki Yamamoto Moe Arai Mone Kamishiraishi Mugi Kadowaki Nadine Lustre Nagasawa Masami Nagase Ren Nakajima Kento Nakamura Tomoya Nao Nao Matsushita Nijiro Murakami Nounen Rena Okada Kenshi Osamu Mukai Otani Ryohei Park Bo Gum Park Eun Bin Park Hae Jin Park Seo Joon Park Shin Hye Pattie Ungsumalynn Phan Pagniez Reina Visa Rena Matsui Riho Yoshioka Rina Kawaei Ryo Ryusei Ryo Yoshizawa Ryoma Takeuchi Ryota Katayose Ryu Hwa Young Ryu Jun Yeol Sagara Itsuki Sairi Itoh Saito Takumi Sakaguchi Kentaro Sakuma Yui Sakurako Ohara Sato Kanta Satoshi Tsumabuki Seino Nana Seo Hyun Jin Seto Koji Shen Yue Shim Eun Kyung Shimon Okura Shin Hyun Soo Shirota Yuu Shohei Miura Shono Hayama Shuhei Nomura Shunya Shiraishi sometani shota Son Seung Won Song Ha Yoon Suga Kenta Sun Woong Suzuki Ryohei Suzy Taiga Taishi Nakagawa Takahashi Issei Takanori Iwata Takayuki Yamada Takeru Sato Takuya Kusakawa Tamaki Hiroshi Tao Phiangphor Tasuku Emoto Tomita Miu Tomoshita Yamashita Tori Matsuzaka Toyokawa Etsushi Tsubasa Honda Tsuchiya Tao Uchida Rio Ueno Juri Wan Peng Yamazaki Kento Yamoto Yuma Yo Oizumi Yoo In Na Yoo Seung Ho Yook Sung Jae Yoon Park Yoon So Hee Yoshine Kyoko Yosuke Sugino Yu Aoi yua shinkawa Yui Aragaki Yuina Kuroshima Yuki Furukawa Yuki Izumisawa Yuki Yamada Yukino Kishii Yuko Oshima Yuna Taira Yuriko Yoshitaka Yuta Hiraoka Yuya Matsushita Yuya Yagira Zhang Yao

Drama / Movie

3A 99.9 A Love So Beautiful A Story of Yonosuke Age of Youth 2 Always Sunset on Third Street amachan Anikoma Anohana Anone Ao Haru Ride Arbitratily Fond Asa ga Kita Ashi Girl At Cafe 6 Beppin-San Biscuit Teacher and Star Candy Bittersweet Boku Dake ga Inai Machi Boku no Ita Jikan Boukyaku no Sachiko Bubblegum Cafe Waiting Love Carnation Chia Dan Chihayafuru Chimudondon Chugakusei Nikki Churasan Come Come Everybody Crybaby Pierrot's Wedding Crying Out Love in the Center of the World Daily Lives of High School Boys Dating DNA Departures Eulachacha Waikiki Evergreen Love Father is Strange Fight Fleet of Time Forever Young Frankenstein no Koi From Five to Nine Gakko no Kaidan Gegege no Nyobo Gochisousan God Gift Good Morning Call Good Morning Call 2 Goon Ju Hana and Alice Hana Nochi Hare Hanako to Anne Hanbun Aoi Haruchika Hirunaka no Ryuusei Hirune Hime Hiyokko Honey and Clover Hot Road Hyouka I Love You in Tokyo I Want to Eat Your Pancreas If We Were A Season Itakiss LIT Itakiss LIT S2 Itakiss Movie Kahogo no Kahoko Kakegurui Kaze no Haruka Keiji Yugami Kidnap Tour Kiki Delivery Service Kimi no Na Wa Kingyo Club Kiss Me Thailand Koe no Katachi Koinaka Kuragehime Linda Linda Linda Little Forest Love Letter Lucky Romance Ma Boy Maiagare Man From The Stars Manpuku March Comes in Like a Lion Mare Massan May Who? Meteor Garden 2018 Moriyamachu Driving School My Huckleberry Friends My Husband Can Not Work My Little Sweet Pea My Old Classmate Nagi no Asukara Narratage Natsuzora Nodame Cantabile Oboreru Knife Ochoyan Ohisama Okaeri Mone Omotesando On The Wings of Love One Million Yen Girl One Week Friends Operation Love Orange Orange Days Ore Monogatari Our Little Sister Our Times Peach Girl Pinocchio Princess Hours Thailand Rage Rainbow Song ReLIFE Reply 1988 Romance Full of Life Sannin No Papa she was pretty Shigatsu wa Kimi no Uso Sing Salmon Sing Solanin Sound of Your Heart Splish Splash Love Ssam My Way Strobe Edge Sukina Hito ga Iru Koto Teiichi no Kuni Tenno no Ryoriban The 100th Love The Anthem of the Heart The Best Hit The Great Passage The Left Ear The Woodsman and The Rain The World of Us Today's Kira-kun Todome no Kiss Toki wo Kakeru Shojo Tokyo Tarareba Girls Tomorrow Cantabile Tonari no Kaibutsu-kun Toto Nee Chan Twenty Years Old Twilight Saya in Sasara Uchiage Hanabi Under the Hawthorn Tree Unnatural Wakamonotachi Warotenka We All Cry Differently What A Wonderful Family When We Were Young While You Were Sleeping Wise Prison Life Wood Job Yellow Elephant Yesterday Once More Your Lie in April Youth Over Flowers

Blog Archive

Advertise here

Recent Comments

Random Posts