Sabtu, 30 Desember 2017

[Sinopsis] A Love So Beautiful Episode 23 FINAL Part 1


Aduh, aku berusaha dengan keras menjelaskan adegan demi adegan di episode ini dan jujur saja aku kesulitan mencari kata-kata yang pas yang mudah dipahami. Seperti yang kalian tahu, aku menulis tidak menggunakan bahasa baku, jadi kata-katanya sesuai dengan apa yang aku pikirkan saat aku menulisnya. Di episode 23 ini ada banyak sekali adegan yang romantis, aku ketawa-ketawa sendiri saat menulisnya, karena aku nggak bisa mengekspresikan kedalam kata-kata dengan baik. LOL. Maklum aku bukan anak sastra HAHAHAHAHAHA.


A Love So Beautiful Episode 23: To Our Pure Little Beauty

Di akhir episode 22 kemarin, Jiang Chen melihat Xiao Xi tidur di tempat tidur diruangannya, dimana artinya Xiao Xi sudah memaafkan kejadian 3 tahun lalu.
Di awal episode 23 ini, Jiang Chen terlihat tidur memeluk Xiao Xi (*scream!*).
Xiao Xi terbangun beberapa saat kemudian dan melihat Jiang Chen memeluknya. Ia akan bangkit tapi Jiang Chen menahannya dan bertanya dia akan kemana?
Xiao Xi mengatakan ia ingin ke toilet. Jiang Chen bertanya apakah dia akan kembali dan Xiao Xi mengatakan kalau ia akan kembali ke sana. Jadi Jiang Chen memperbolehkannya pergi.
Saat Xiao Xi duduk dan akan pergi, Jiang Chen memeluknya dari belakang dan mulai bermanja-manja pada Xiao Xi. Ia memeluk Xiao Xi dan meletakkan dagunya di bahu Xiao Xi, ia meminta Xiao Xi cepat kembali. Xiao Xi tersenyum dan menyentuh wajah Jiang Chen, ia mengatakan kalau ia akan segera kembali.
Xiao Xi keluar dari kamar itu dan Jiang Chen kembali terbaring. Aku rasa disini Jiang Chen sangat bahagia, karena ini semua adalah kenyataan, Xiao Xi kembali padanya. Ia tersenyum kecil.

Adegan selanjutnya adalah sama dengan adegan awal episode pertama. Xiao Xi sedang ada di ruangannya, menulis komik, ada foto Jiang Chen tergantung disana, foto Bo Song yang tidak mengenakan baju, foto Jing Jing dan Lu Yang. Itu adalah foto yang ia ambil beberapa waktu yang lalu, untuk referensi komiknya.
Xiao Xi mengerjakan komiknya dengan bersemangat, ia bahkan tidak tidur sampai jam 3 pagi. Meski ia kelelahan dan mengantuk, setiap ia melihat foto Jiang Chen yang terlihat lucu, ia akan tersenyum dan bersemangat kembali.

Bo Song dan Lu Yang sedang dibandara, Bo Song sepertinya akan kembali ke Beijing untuk rekaman sebuah program yang membutuhkan waktu 1 bulan. Lu Yang protes karena itu artinya Bo song tidak akan melihat pertandingan finalnya.
Bo Song mengatakan kalau ia butuh waktu untuk mengatur emosi dan luka hatinya. Ia meminta Lu Yang untuk menjaga Xiao Xi. Lu Yang hanya bisa mendesah dan mengatakan kalau ia akan melakukannya. Ia menyuruh Bo SOng untuk cepat pergi karena biaya parkir bandara sangat mahal HAHAHHAHA.
Bo SOng sepertinya berharap Xiao Xi akan datang mengantar kepergiannya, ia sempat melihat-lihat, tapi ia tak menemukan Xiao Xi disana.

Xiao Xi sendiri sibuk bekerja di perusahaan, aku nggak ngerti kenapa Xiao Xi tampak tidak bersemangat setiap ia bekerja. Mungkin karena bos-nya kali ya HAHHAHAHA.
Saat jam makan siang, ia menelpon Jiang Chen dan mereka berdua akan makan siang bersama.

Xiao Xi dan Jiang Chen gandengan tangan menuju restoran dan Jiang Chen berkata sepertinya Xiao Xi sangat lelah belakangan ini. Xiao Xi membantahnya, ia mengubah topik dan bertanya kemana mereka akan makan
Jiang Chen ingin makan hotpot dan Xiao Xi kelihatan nggak semangat karena ini musim panas, kenapa harus makan hotpot. Jiang Chen mengatakan restoran yang ia kenal masakannya enak dan katanya pasangan sering makan disana. Ia sudah lama ingin mengajak Xiao Xi makan disana, jadi ia tak bisa menunggu musim dingin untuk makan disana (Hotpot ini kalau di Jepang kayaknya Nabe gitu kan ya? Rebusan dalam mangkok besar gitu, enaknya memang dimakan dimusim dingin).
Xiao Xi kemudian menghentikan langkahnya dan Jiang Chen bertanya ada apa?
Xiao Xi mengatakan kalau  hari ini sangat panas, tangannya keringatan. Ia merujuk pada tangan kirinya yang digenggam oleh Jiang Chen.
Jiang Chen kemudian pindah ke kanan dan menggenggam tangan kanan Xiao Xi. Xiao Xi tak dapat menahan senyumannya karena JIang Chen benar-benar  nggak mau melepaskan tangan Xiao Xi, jadi kalau nggak bisa dikiri yang genggam yang kanan HAHHAHAHAAHHA.

Malam harinya, Xiao Xi, Jiang Chen, Jing Jing dan Lu Yang minum-minum bersama untuk merayakan Jing Jing yang akhirnya menyandang gelar Master-nya.
Saat mereka bersulang, Xiao Xi mengambil gelas Jiang Chen dan mengatakan kalau perut Jiang Chen sedang tidak sehat, jadi dia tak boleh minum, ia akan minum milik Jiang Chen.
Lu Yang menyipitkan matanya pada Xiao Xi dan meminta Xiao Xi jangan terlalu dramatis dalam menunjukkan rasa cintanya pada Jiang Chen, seolah-olah ia memaksa Jiang chen harus minum HAHAHHAA. Xiao Xi membalas kalau ia memang suka menunjukkan perasaannya secara berlebihan.
Xiao Xi tak peduli dan langsung minum bir-nya dan bir Jiang Chen. Jiang Chen berusaha menghentikannya, ia mengingatkan Xiao Xi untuk tidak minum terlalu banyak.

Mereka kemudian bersulang lagi untuk perayaan kedua, volume pertama komik Xiao Xi sukses dipasaran. Mereka juga bersulang untuk Lu Yang yang sukses masuk ke grand final WCA (World Cyber Area ?)
Xiao Xi bingung karena ia tak mengerti arti WCA, yang ia tahu WC = toilet HAHAHHAHAHHA.  Lu Yang kesal karena Xiao Xi mengejek WCA, ia mengatakan kalau itu sebuah kompetisi game yang besar dan malah mengatakan toilet HAHAHAHA.
Xiao Xi tertawa dan mengatakan akan minum segelas lagi sebagai hukumannya.
Waktu berlalu, mereka berempat menghabiskan 8 botol bir HAHHAHAHA (btw itu bir atau apa sih namanya, kalau di korea soju gitu ya. aku bilang bur karena warnanya kayak bir lol).

Xiao Xi mabuk berat, Jiang Chen mengantarnya pulang. Karena Xiao Xi kesulitan untuk berjalan, Jiang Chen menggendongnya dibelakang.
Xiao Xi terus bicara dalam mabuknya, ia meminta Jiang Chen untuk tersenyum. Jiang Chen bertanya untuk apa?
Xiao Xi mengatakan ia ingin mneyentuh lesung pipi Jiang Chen LOL. Jiang Chen menurut dan tersenyum, Xiao Xi menyukainya, ia terus menyentuh lesung pipi Jiang Chen, awwww.
Jiang chen terus berjalan pulang.

Jiang Chen mengantar Xiao Xi ke rumah dengan selamat. Ia mendudukkan Xiao Xi di sofa dan berusaha membangunkannya. Xiao Xi sangat mabuk, pipinya merah..
Jiang Chen menatap Xiao Xi yang mabuk dan bertanya siapa dia?
Xiao Xi mengatakan kalau Jiang Chen adalah pacarnya, Jiang Chen bertanya siapa nama pacar Xiao Xi dan Xiao Xi menjawab, Jiang Chen.
Jiang Chen gemes banged dan mencubit pipi Xiao Xi dengan manja.
Jiang Chen bertanya apakah Xiao Xi ingin tidur dan Xiao Xi mengatakan ia tak mau. Jadi Jiang Chen membiarkan Xiao Xi tetap di sofa, ia duduk disamping Xiao Xi dan Xiao Xi tiduran di dada/bahu Jiang Chen (begitu kan bahasanya? HAHAHAHAH).

JIang Chen mengganggam tangan Xiao Xi dan mengatakan kalau Xiao Xi sangat manis saat mabuk. Xiao Xi yang mabuk masih sadar, ia belum tidur. Ia menatap Jiang chen dengan mata yang setengah tidur.
Jiang Chen bertanya, Jika aku mengambil keuntungan dari dirimu yang mabuk dan melamarmu, apakah itu terlihat aku seperti memanfaatkan situasi?
Xiao Xi mengatakan tidak dan Jiang Chen mengerti. Tapi ia diam saja kemudian, dan Xiao Xi menyentuh wajah Jiang chen, menyuruhnya melamarnya.
Jiang Chen bertanya, kau?
Xiao Xi membenarkan.
Jiang Chen berkata kalau ia menerima Xiao Xi. Chen Xiao Xi, kau baru saja melamarku dan karena itu kau, aku menerimanya.
Xiao Xi tersenyum sambil menutup mata dan Jiang Chen mulai memainkan tangan Xiao Xi. Ia menyentuhkan jari telunjuknya ke jari telunjuk Xiao Xi. Jiang Chen tersenyum bahagia.
(BTW aku agak bingung sama adegan ini, jadi kayaknya karena mabuk, Xiao Xi nggak ngerti apa yang terjadi, ia pikir ia sudah melamar Jiang chen, mungkin dalam mimpi mabuknya, dan meminta Jiang Chen untuk menjawab, makanya Jiang Chen mengatakan ia menerimanya).

Keesokan harinya, Xiao Xi kembali ke rumah dan Jiang chen sudah menunggu di ruang tamu. Xiao Xi keluar membeli sarapan.
Jiang Chen yang sedang main HP mengatakan kalau ia pikir Xiao Xi keluar untuk mendaftarkan pernikahan mereka.
Xiao Xi bingung, ia tak mengerti, tapi ia nggak bertanya lebih lanjut dan mengajak Jiang chen sarapan.
Jiang Chen mengingatkan Xiao Xi melamarnya semalam. Xiao Xi terkejut mendengarnya. Jiang Chen tersenyum mengejek Xiao Xi dan mengatakan kalau ia sudah melihat biodata Xiao Xi (household registration) yang dibutuhkan untuk mengisi surat nikah. Karena ia juga membawanya, ia mengajak Xiao Xi untuk langsung ke KUA.

Xiao Xi masih bingung dan bertanya apa yang Jiang Chen bicarakan.
Jiang Chen mengejek lagi, meminta Xiao Xi jangan berpura-pura lupa tentang kejadian semalam.
Xiao Xi cemberut dan berjalan mendekati Jiang Chen. Xiao Xi tiba-tiba menangis dan Jiang Chen terkejut, ia panik dan langsung berdiri mendekati Xiao Xi.
Jiang Chen khawatir dan bertanya ada apa?
JIang Chen memeluk Xiao Xi tapi Xiao Xi menepisnya, ia mengatakan kalau ia tak akan menikah dengan Jiang Chen. Ia tidak akan menikah.
Jiang Chen tentu saja terkejut mendengarnya. Ia bertanya ada apa dengan Xiao Xi dan menyentuh bahu Xiao Xi, tapi Xiao Xi menepisnya lagi.

Jiang Chen sedang di rumah sakit dan ia sedang berfikir keras apa yang sebenarnya terjadi pada Xiao Xi pagi ini. Saat perawat masuk dan memanggilnya, Jiang Chen bahkan tidak mendengarkan.
Perawat akhirnya harus mendekati Jiang Chen, barulah kesadaran Jiang Chen kembali. Perawat itu membawa laporan dari dokter Su. Jiang Chen melihat laporan itu dan kemudian ia memikirkan sesuatu.
Ia meminta perawat membantunya melakukan sesuatu.

Beberapa saat kemudian, perawat terlihat bersama Xiao Xi dan mengantarnya ke depan pintu sebuah ruangan, ia meminta Xiao Xi masuk ke dalam.
Xiao Xi tentu saja bingung, tapi ia tetap membuka pintu dan masuk ke dalam.
Saat Xiao Xi berjalan masuk ke dalam, ia terkejut melihat Jiang Chen berdiri disana dengan kardus ditangannya. Jiang Chen berjalan mendekati Xiao Xi. Xiao Xi menatapnya.
Jiang Chen berkata, Chen Xiao Xi, apakah kau mau menikah denganku?
Xiao Xi terkejut mendengarnya, karena ini adalah lamaran dari Jiang Chen. Jiang Chen menjelaskan kalau ia menceritakan masalah Xiao Xi yang menangis tadi pagi pada dokter Su dan dokter Su mengatakan kalau itu karena ia tidak melamar Xiao Xi.
Xiao Xi mengatakan, tentu saja, lamaran harusnya dilakukan oleh pihak pria. Jiang Chen tersenyum dan bertanya apakah Xiao Xi menerima lamarannya.
Xiao Xi terdiam.

Jiang Chen meletakkan kardusnya di tempat tidur pasien dan kembali mendekati Xiao Xi, ia berterima kasih pada Xiao Xi yang sudah membuatnya menemukan cinta yang orang lain tidak bisa temukan.
Xiao Xi tersenyum dan menyentuh dahi Jiang Chen, sejak kapan kau belajar kalimat romantis seperti itu?
Jiang Chen mengatakan kalau ia mendengar sebuah lamaran harus menggunakan kata-kata romantis seperti itu. Xiao Xi hanya tersenyum.
Jiang Chen kemudian bertanya apakah Xiao Xi sudah membuat keputusannya, karena ia masih harus pergi untuk jadwal operasi selanjutnya.
Xiao Xi tahu Jiang Chen sibuk jadi ia menyuruhnya segera pergi karena ia masih harus memikirkan jawabannya.
Jiang Chen menyuruh Xiao Xi jangan berfikir lagi, toh cepat atau lambat, Xiao Xi harus menerimanya.
Xiao Xi kemudian meminta Jiang Chen segera mengeluarkan cincin tunangan.

Jiang Chen mengambil kardus tadi, ia meminta Xiao Xi membukanya dan Xiao Xi mulai membukanya.
Dari dalam kardus itu keluarlah sarung tangan karet yang sudah diubah jadi balon oleh Jiang Chen. Xiao Xi terkejut melihatnya dan dibalon terakhir, terikat sebuah cincin yang didalamnya ada kertas.
Xiao Xi segera mengambil kertas itu sementara Jiang chen mengambil cincinya. Xiao Xi membuka kertas itu dengan harapan ada sesuatu didalamnya, tapi ternyata itu hanyalah sebuah kertas kosong. Xiao Xi bingung kenapa Jiang Chen memasukkan kertas dicincin itu kalau itu cuma kertas kosong.
Jiang Chen mengatakan itu hanya untuk menjaga keseimbangan saja, agar balon itu terbang terakhir dan lebih lambat dari balon lain HAHAHHHAHAAHAHAHHAHAHA.
Xiao Xi kelihatan agak kesal dan memasukkan kertas itu ke saku jas Jiang Chen.

Jiang Chen kemudian menahan tangan kiri Xiao Xi dan memasangkan cincin padanya. Xiao Xi tersenyum bahagia, tapi ia menahannya. Ia mengingatkan Jiang Chen kalau ia masih ada jadwal operasi.
Jiang Chen mengatakan kalau itu bohong (supaya Xiao Xi cepat menjawabnya). Xiao Xi hanya tersenyum sambil bilang 'oh'.
Jiang Chen mengulurkan tangannya dan Xiao Xi menyambutnya, mereka berdua bergenggaman tangan mendekati tempat tidur pasien untuk duduk.
Xiao Xi bertanya kapan Jiang Chen menyiapkan semua ini. Jiang Chen mengatakan ia baru saja menyiapkannya.
Xiao Xi melihat balon di langit-langit dan mengatakan dari mana Jiang chen mendapatkan balon jelek itu. Jiang Chen mengatakan itu adalah sarung tangan untuk operasi, ia mengisinya dengan gas helium.

Xiao Xi terkejut, kenapa kau tidak mengisinya dengan gas yang tidak berbahaya? Kau mau membunuhku?
Jiang Chen meberkata, Chen Xiao Xi, apa kau tertidur setiap pelajaran kimia? Helium adalah gas yang lebih ringan dari udara, dirumah sakit biasanya digunakan untuk Magentic Resonance Imaging.
Xiao Xi mengatakan sepertinya gas itu cukup kuat. Jiang Chen mengatakan kalau Xiao Xi sangat bodoh dan mencubit hidung Xiao Xi, Xiao Xi hanya tersenyum.
Jiang Chen kemudian melihat jamnya dan mengatakan kalau ia masih ada tugas untuk memeriksa pasien. Ia meminta Xiao Xi istirahat disana dan menunggunya, mereka akan pulang bersama-sama. Xiao Xi mengerti.
*Gas yang diisikan Jiang Chen ke balon itu adalah Helium. Huruf dalam tulisan china Helium adalah 'hai' yang sama dengan 'berbahaya' jadi Xiao Xi pikir Jiang Chen mengatakan ia mengisinya dengan gas berbahaya, makanya Xiao Xi tanya kenapa bukan dengan gas tak berbahaya. HAHAHHAAHHAA).

Xiao Xi dan Jiang Chen pulang bersama malam itu, sepanjang jalan, Xiao Xi terus melihat cincinnya dan tersenyum bahagia.
Ia bahkan pamer pada Jiang Chen dan Jiang chen mengingatkan kalau dia-lah yang membeli cincin itu HAHAAHHAHAHHAHAHA.
Xiao Xi  gemes banged pada Jiang Chen, ia kemudian memegang tangan Jiang Chen dan mengingitnya, Jiang chen tentu saja shock HAHAHHAHAHA.
Jiang Chen bertanya apakah Xiao Xi seekor anjing dan Xiao Xi malah mengangguk dan mengonggong HAHAHHAHAHAHAHA.
Jiang Chen dan Xiao Xi melanjutkan perjalanan, Jiang Chen memegang tangannya yang digigit dan betjalan agak jauh dari Xiao Xi. Xiao Xi memintanya jangan berjalan jauh darinya, ia janji nggak akan menggigit Jiang Chen lagi wkkwkkkwkwkww.

Jiang Chen mengantar Xiao Xi sampai ke pintu rumah. Xiao Xi meminta Jiang Chen hati-hati dalam perjalanan pulang. Jiang Chen masih berdiri dipintu dan mengatakan kalau ia tak punya tugas lagi hari ini.
Xiao Xi mengatakan kalau begitu Jiang Chen bisa kembali ke rumah dan beristirahat. Jiang Chen berusaha mencari alasan untuk masuk ke rumah Xiao Xi dan mengatakan kalau ia haus. Xiao Xi mengatakan ada minimarket dibawah. Jiang Chen mengatakan kalau ia juga lapar. Xiao Xi mengatakan restoran mie dibawah sangat enak.
Jiang Chen menatap Xiao Xi, Xiao Xi harusnya tahu maksudnya , Xiao Xi menggaruk belakang telinganya untuk membuat alasan agar Jiang Chen tidak masuk ke rumahnya, ia mengatakan kalau hari ini Jiang Chen baru saja melamarnya, masa sudah mau main ke rumahnya.
Jiang Chen mengingatkan kalau ini bukan pertama kalinya ia masuk ke rumah Xiao Xi. Xiao Xi tentu saja mengatakan kalau situasi sekarang tidaklah sama dengan dulu. Dulu mereka mantan pacar kalau sekarang statusnya sudah tunangan.

Xiao Xi tetap tidak mengizinkan Jiang Chen masuk jadi, ia menyuruh Jiang Chen pulang dan mendorongnya. Xiao Xi panik dan akan menutup pintu, tapi Jiang Chen menahannya dengan tangannya, ia dengan mudah masuk ke dalam rumah Xiao Xi dan mengunci pintu. Xiao Xi terdiam, ia menelan ludah, sementara Jiang Chen dengan enteng berjalan ke ruang tamu HAHAAHHAHAHAHAHAHAHA.
Xiao Xi akhirnya tak punya pilihan selain membiarkan Jiang Chen. Saat ia lewat dekat Jiang Chen, Jiang Chen menarik tangan Xiao Xi sehingga Xiao Xi terduduk di sofa. Jiang Chen mengatakan kalau ia lelah dan ingin istirahat sejenak, ia tiduran di pangkuan Xiao Xi.
Xiao Xi tentu saja kaget tapi ia tak punya pilihan selain membiarkan Jiang Chen.
Jiang Chen menutup matanya dan Xiao Xi menatap wajah Jiang Chen. Ia menyentuh rambut dan kelopak mata Jiang Chen.

Tiba-tiba ponsel Xiao Xi berbunyi, Xiao Xi terkejut karena itu telpon dari ibunya.  Xiao Xi berusaha menjawab dengan suara bisik-bisik.
Ibu bertanya apa yang dilakukan Xiao Xi dan Xiao Xi mengatakan kalau ia tidur. Ibu protes karena Xiao Xi hanya tahu tidur dan tidur, kapan Xiao Xi akan menemukan pacar dan membawa seseorang ke rumah mereka.
Jiang Chen yang mendengar itu tiba-tiba membuka matanya. Xiao Xi panik dan bertanya kenapa ibu menelpon.
Ibu mengatakan kalau ia punya teman baik yang punya anak laki-laki seumuran Xiao Xi dan bekerja disekitar tempat kerja Xiao Xi dan punya perusahaan sendiri.
Xiao Xi meminta ibunya mengatakan langsung ke intinya, Xiao Xi menatap Xiao Xi dengan tajam. Ibu mengatakan kalau ia ingin Xiao Xi dan pria itu kenalan dan membicarakan rasa rindu karena jauh dari kampung halaman. Ibu mengatakan Xiao Xi dan Jiang chen atau pria dengan kulit gelap itu sepertinya tidak ada harapan, jadi ibu berharap Xiao Xi mempertimbangkan orang lain.
Xiao Xi mengatakan kalau ia tak akan pergi, ia tahu ibunya sedang membicarakan perjodohan HAHHAHA.

Jiang Chen tiba-tiba bangkit dan merebut ponsel Xiao Xi, Xiao Xi panik.
Jiang Chen langsung bicara pada calon ibu mertua  dan mengatakan kalau ia adalah Jiang Chen dan mereka sudah balikan lagi. Ia akan mengunjungi ibu kapan-kapan.
Xiao Xi benar-benar panik karena ibu akan memarahinya, Jiang Chen mengembalikan ponsel pada Xiao Xi. Xiao Xi mengambil ponselnya kembali dan ibu berteriak, BUKANNYA TADI KAU BILANG KAU SEDANG TIDUR?!!!!
Xiao Xi segera menggunakan alasan sinyal tidak bagus dan mematikan ponselnya HAHHAHAHHAHAHAHA.

Jiang Chen sama sekali tidak merasa bersalah dan mengatakan kalau masalah perjodohan sekarang sudah selesa. Xiao Xi menatap Jiang chen dengan kesal.
Ia kemudian mengambil tangan Jiang chen dan memperlihatkan jam pada Jiang Chen, ia mengingatkan ini sudah larut malam dan menyuruhnya cepat pulang.
Jiang Chen meminta segelas air pada Xiao Xi. Xiao Xi mendesah dan membawakan segelas air untuk Jiang Chen. Xiao Xi menunggu Jiang Chen untuk pulang saat Jiang Chen minum air-nya.
Jiang Chen kemudian menunjukkan wajag agak marah, ia bangkit dan terdengar suara pintu terbuka dan tertutup.
Xiao Xi menatap ke arah Jiang Chen yang pergi dan tak percaya karena Jiang Chen bukannya keluar dari rumahnya, tapi masuk ke kamar mandi HAHAHHAHAHAHAHAHA. Xiao Xi bertanya pada dirinya sendiri, Apakah dia mandi?
HAHHAHAHAHAHHAHAAHAH. NGAKAK SUMPAH, SEGITUNYA YA JIANG CHEN WKKWKWKKWWKWK.

Waktu berlalu, Xiao Xi masih di ruang tamu, ia membuka-buka majalah saat Jiang Chen keluar dari kamar mandi dengan rambut setengah basah. Ia mengeringkan rambutnya dihadapan Xiao Xi sambil tersenyum. Xiao Xi hanya menatapnya dengan mulut sedikit terbuka karena nggak percaya Jiang Chen benar-benar serius akan tidur di rumahnya HAHHAHAHAHHA.
Jiang Chen menyuruh Xiao Xi minggir, karena ia akan tidur  (di sofa). LOL.

Xiao Xi pergi ke kamarnya dan mengganti pakaian, ia kemudian menemui Jiang Chen di ruang tamu dan memeluknya dari belakang. Ia bertanya apa yang sedang Jiang chen pikirkan.
Jiang Chen mengakan ia sedang berfikir bagaimana hidupnya tanpa Xiao Xi. Xiao Xi terkejut. Ia kemudian berkata, jika Jiang Chen tak bersamanya, Jiang Chen bisa mencari gadis yang lebih tinggi, lebih kurus, lebih cantik, lebih lembut, lebih pintar dan lebih pengertian darinya.
Jiang Chen tersenyum dan mengatakan 'yeah', ia menyentuh rambut Xiao Xi. Xiao Xi tiba-tiba Xiao Xi menangis dan Jiang chen terkejut kenapa Xiao Xi menangis lagi. Xiao Xi menatap Jiang Chen dengan kesal dan memanggilnya pria jahat. Ia mengatakan bahkan jika ia menjadi hantu, ia pasti akan terus mengikuti Jiang Chen.
Xiao Xi memeluk Jiang chen dengan erat sambil terus mengatakan Jiang Chen 'b*st*rd'. HAHAHHA. Jiang chen hanya tersenyum. Jiang Chen tiba-tiba berdiri dan Xiao Xi ikutan terbawa karena dia terus memeluk Jiang Chen dari belakang HAHAHHAHAHAHAHA.
*Njir, Jiang Chen kuat juga ya hahahahaha

Jiang Chen masuk ke kamar mandi dengan Xiao Xi masih bergantung dibelakangnya. Ia mengatakan kalau ia ingin sikat gigi. Xiao Xi mengingatkan Jiang Chen tidak boleh menggunakan sikat giginya, tapi Jiang Chen nggak peduli dan langsung memasukkan ke mulutnya HAHAHHAHAHAHHA.
Xiao Xi mengatakan Jiang chen dilarang sikat gigi dan berusaha mengeluarkan sukat gigi dari mulut Jiang Chen. Jiang Chen mengatakan kalau Xiao Xi sudah cukup memarahinya dan Xiao Xi mengatakan belum cukup. Ia masih marah karena Jiang Chen ingin mencari gadis yang lebih baik darinya HAHAHHAHAHA.
Xiao Xi yang masih bergantung di belakang Jiang Chen terus menambah beratnya ke arah Jiang chen dan Jiang Chen menyuruhnya berhenti karena ia akan luka dalam kalau Xiao Xi terus bergerak. Xiao Xi mengatakan Jiang Chen pantas mendapatkan itu. Xiao Xi terus menyentuh pipi Jiang Chen sementara Jiang Chen terus sikat gigi wkkwkwkww.
Tapi tiba-tiba Xiao Xi kehilangan keseimbangannya dan jatuh dari punggung Jiang Chen, Jiang Chen nggak sempat menangkapnya. Xiao Xi marah banged hHAHAHAHAH, marah + malu. Ia langsung pergi ke kamarnya.

Jiang Chen masuk ke kamar Xiao Xi dan Xiao Xi masih marah, ia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Jiang Chen berjalan mendekatinya dan menyuruh Xiao Xi bangun, Xiao Xi harus cuci muka sebelum tidur. Xiao Xi menolak, masih ngambek.
Jiang Chen akhirnya membuka paksa selimut dan mendekatkan handuk basah pada Xiao Xi. Xiao Xi menolak, Jiang Chen tetap memaksa HAHHAHAAH. Xiao Xi berusaha menghindar tapi Jiang Chen terus membersihkan wajah Xiao Xi. Jiang Chen memaksa Xiao Xi untuk duduk dan membersihkan wajah Xiao Xi. Jiang Chen berkata, lihatlah dirimu, kau senang wajahmu bengkak karena menangis?
Xiao Xi mengatakan kalau itu bukan urusan Jiang chen. Jiang Chen hanya mendesah dan terus membersihkan wajah Xiao Xi sampai ia puas, Xiao Xi terus saja menunjukkan wajah cemberut HAHAAHAHHAHA.
Setelah selesai, Jiang Chen menyuruh Xiao Xi tidur. Xiao Xi menyentuh pipinya dan protes karena Jiang Chen hampir saja melukai wajahnya, Jiang Chen tak perlu melakukannya jika ingin mencari penggantinya.
Jiang chen tidak membalas, ia hanya menatap Xiao Xi dan kemudian mematikan lampu. Jiang Chen keluar dari kamar.

Malam itu, Xiao Xi berbaring di tempat tidurnya, sementara Jiang Chen di sofa. Tapi tentu saja diantara mereka berdua, tak ada yang bisa tertidur HAHAHHAHAHA.
Mereka gelisah dan terbangun sepanjang malam. Xiao Xi gelisah balik sana balik sini, dan akhirnya duduk. Sementara Jiang Chen menatap langit-angit dengan mata terbuka lebar HAHHAHHAHAHAH.
Tiba-tiba terdengar suara dari lantai atas, suara orang memukul sesuatu. Jiang Chen panik dan segera ke kamar Xiao Xi, takut terjadi sesuatu. Jiang Chen langsung menyalakan lampu dan bertanya apakah Xiao Xi baik-baik saja.
Xiao Xi mengatakan kalau itu tetangga diatas rumahnya, selalu melakukan itu setiap malam, dia sudah terbiasa dengan itu.
Jiang Chen mengerti dan akan keluar.
Xiao Xi bertanya jam berapa sekarang dan Jiang Chen mengatakan ini pukul 2 malam.
Xiao Xi mengatakan kalau ia tak bisa tidur. Jiang Chen menatapnya dan berjalan ke arah Xiao Xi, ia duduk di tempat tidur dan menyentuh rambut Xiao Xi, ia menyuruh Xiao Xi berbaring dan tidur.
Xiao Xi melirik Jiang Chen, dan Jiang Chen mengatakan kalau ia akan pergi setelah Xiao Xi tidur. (Lah, bukannya makin ga bisa tidur kalau begono? HAHAHAHHAHAA

Xiao Xi akhirnya menurut, ia kembali berbaring. Jiang chen tersenyum melihatnya.
Xiao Xi masih membuka matanya, tiba-tiba Xiao Xi membuat kode agar Jiang Chen juga ikut tidur disampingnya, Xiao Xi bahkan bergeser sedikit demi sedikit agar ada ruang cukup untuk Jiang Chen.
Jiang Chen melihat hal itu dengan tatapan tak percaya, ia sempat berfikir apakah ia harus menuruti Xiao Xi atau tidak, karena sebenarnya posisinya sudah bahaya LOL.

Xiao Xi menutup matanya menunggu keputusan Jiang chen dan akhirnya Jiang Chen beneran masuk ke selimut dan tidur disamping Xiao Xi. Awwwww.
Xiao Xi melirik ke arah Jiang Chen yang menutup matanya. Jiang Chen sepertinya bisa merasakan hal itu dan memutuskan tidur membelakangi Xiao Xi. Ia mematikan lampu.
Xiao Xi awalnya masih berfikir apa yang harus ia lakukan, tapi kemudian ia memberanikan diri memeluk Jiang Chen dari belakang. Jiang Chen agak kaget sih, tapi kemudian ia menggenggam tangan Xiao Xi dan bertanya ada apa?
Xiao Xi menatap wajah Jiang Chen dari belakang dan bertanya apakah Jiang Chen hari ini benar-benar berniat melamarnya atau hanya karena merasa bersalah sudah membuatnya menangis?
Jiang Chen mengatakan kalau ia memang berniat melakukannya. Xiao Xi tersenyum mendengarnya.
Xiao Xi bicara lagi, Jiang Chen, apa kau benar-benar ingin mencari gadis yang lebih tinggi, lebih kurus, lebih pintar dan lebih pengertian dariku?
Jiang Chen menjawab, dunia ini tidak-lah seluas kamar mandimu. Menemukanmu saja sudah sangat sulit bagiku.
Xiao Xi mengatakan ia tak mengerti. Jiang Chen menyuruh Xiao Xi berhenti bicara dan tidur.

Xiao Xi masih belum puas, ia memanggil Jiang Chen lagi dan mengatakan kalau ia ingin menggosok gigi. Ia lupa menggosok giginya.
Jiang Chen menyuruhnya tidur. Lagi pula ini bukan pertama kalinya Xiao Xi lupa gosok gigi. Xiao Xi mengatakan tapi kali ini dia tidak lupa.
Jiang Chen membalas, lalu kenapa kau selalu lupa betapa aku mencintaimu? Aku sangat mencintaimu, meskipun di dunia ini ada gadis yang lebih tinggi, kurus, cantik, baik dan lebih pengertian darimu, itu bukan urusanku.
Xiao Xi terdiam dan memeluk Jiang Chen lebih erat, ia tersenyum.
Ia kemudian melepaskan pelukannya dan mengatakan kalau di dunia ini tak ada gadis yang lebih tinggi, kurus, cantik, lembut dan lebih pengertian dari pada dirinya.
Jiang Chen tersenyum mendengarnya dan mencium kening Xiao Xi.

Jiang Chen menyuruh Xiao Xi segera tidur, jika Xiao Xi terus bicara ia tak akan bersikap sopan pada Xiao Xi lagi.
Xiao Xi bertanya, memangnya siapa yang menyuruhmu besikap sopan padaku?
Jiang Chen mengingatkan Xiao Xi tidak boleh menyesalinya.
Xiao Xi bertanya, memangnya siapa yang akan menyesalinya?
Mendengar Xiao Xi mengatakan hal itu, Jiang Chen langsung mencium Xiao Xi.
*Jiang Chen mah dipancing begitu langsung lepas kendali, HAHHAAHHAHA

Share:

1 komentar:

  1. Haduch... Sumpah drama ini manis buangeet... Apa lagi episode akhirnya ini... Q udah lebih kali ya 10x nontonnya.. Dan drama pemecah rekor paling gk ngebosenin buat q..biasanya nonton drama 2 3x udh bosen soalnya.. Ini drama bener2 kalau pengen otak fresh nonton ini.. Bisa ya senyum2 sendiri hahahhaah
    Dr awl sampe akhir manis banget.. Mesrah banget... Q suka banget cowok tipe2 jiang chen ini suami idaman banget, perhatian dan dia nikmatin bgt pas xiao xi manja ke dia dr pas pacaran aja udah keliatan.
    Seolah2 memastikan kalau dia beneran udah balikan lagi sama xiao xi mangkannya dia tanya siapa dia. Agak binggung juga si bagian itu knapa tiba2 merujuk kelamaran, tapi menurut q mungkin begini.. Awalnya kan si jiang chen tanya apa dia terliat buruk kalau memanfaatkan ketidak berdayaan xiao xi dan melamar dia saat mabuk? trus xiao xi jawab gak, mangkannya karna jiang chen udah bilang mau ngelamar xiao xi waktu mabuk si xiao xi langsung ngomong melamar (mungkin xiao xi tanya katanya mau melamar mana?) trus dijawab siapa kamu? Trus xiao xi jawabnya iya. Tapi karna dasarnya mau memanfaatkan ketidakberdayaan si xiao xi jadinya sama si jiang chen dibalik seolah2 yang membuat lamaran itu si xiao xi. Dan terjadilah besoknya itu ngeledekin si xiao xi. Hehehhe itu menurut q si miaaann kalau salah. Panjang bener komen ini.. Maaf ya karna memang suka banget q sama drama ini..

    BalasHapus

Translate

Ads Here

NOTE:

DILARANG RE-UPLOAD / COPY PASTE TULISAN DI BLOG INI!

JIKA INGIN SHARE, CUKUP LINK KE POSTINGANNYA SAJA, BUKAN ISINYA!


[Trivia] Japanese Movie Recommendations List

Karena ada banyak yang menanyakan rekomendasi untuk J-Movie, jadi aku memutuskan untuk membuat list rekomendasi Japanese Movi...

Popular Posts This Month

Actor / Actress

Airi Matsui Ando Sakura Anna Ishii Aoi Miyazaki Aoi Morikawa Aoi Wakana Aoi Yu Aom Sushar Araki Yuko Ayase Haruka Bebe Tanchanok Chen Duling Chiba Yudai Chinen Yuri Choi Ara Dai Lu Wa Daiki Shigeoka Darren Wang Dori Sakurada Eikura Nana Eita Elaiza Ikeda Fujiki Naohito Fuka Koshiba Fukagawa Mai Fukatsu Eri Fukuchi Momoko Fukushi Sota Fuma Kikuchi Fumi Nikaido Furuhata Seika Gao Zhi Ting Go Kyung Pyo Gong Yoo Gou Ayano Hamano Kenta Han Seung Yeon Han Yeri Hana Sugisaki Haru Kuroki Haruka Fukuhara Haruma Miura Haruna Kawaguchi Hasegawa Hiroki Hashimoto Ai Hashimoto Kanna Hayami Akari Hayato Isomura Higa Manami Hikari Mitsushima Hirano Sho Hiroki Narimiya Hirose Alice Hirose Suzu Honoka Yahagi Horii Arata Hou Ming Hao Hu Yi Tian Hwang Jung Eum Hyeri Igawa Haruka Imada Mio Inoue Mao Ishihara Satomi Jang Se Hyun Ji Soo Ji Woo Joo Won Jun Shison Jung So Min Kaku Kento Kamiki Ryunosuke Kamishiraishi Moka Kamishiraishi Mone Kaname Jun Kanichiro Kanjiya Shihori Kasumi Arimura kawakami juria Kei Tanaka Kengo Kora Kentaro Kento Hayashi Kento Nagayama Kim Go Eun Kim Ji Won Kim Min Suk Kim So Hyun Kim Soo Hyun Kim Tae Ri Kim Woo Bin Kim Yoo Bin Kim Yoo Jung Kim Yoo Mi Kinami Haruka Kiritani Kenta Kitamura Takumi Kiyohara Kaya Kiyohara Sho Komatsu Nana Koseki Yuta Kou Shibasaki Kubota Sayu Kudo Asuka L Lee Bo Young Lee Chung Ah Lee Dong Hwi Lee Dong Wook Lee Gi Kwang Lee Jong Suk Lee Joon Lee Soo Hyuk Lee Yoo Jin Li Lan Di Lily Franky Mackenyu Mahiro Takasugi Maika Yamamoto Maki Horikita Makita Aju Mamiya Shotaro Marie Itoyo Masahiro Higashide Masaki Okada Masaki Suda Masataka Kubota Matsumoto Jun Matsushima Nanako Mayu Matsuoka Mei Nagano Mikako Tabe Mike D angelo Min Do Hee Minami Hamabe Minami Sara Mio Yuki Mirai Moriyama Mirai Shida mirai suzuki Mitsuki Takahata Mitsushima Shinnosuke Miwa Miyazawa Hio Miyu Yoshimoto Mizuki Yamamoto Moe Arai Mone Kamishiraishi Mugi Kadowaki Nadine Lustre Nagasawa Masami Nagase Ren Nakajima Kento Nakamura Tomoya Nao Nao Matsushita Nijiro Murakami Nounen Rena Okada Kenshi Osamu Mukai Otani Ryohei Park Bo Gum Park Eun Bin Park Hae Jin Park Seo Joon Park Shin Hye Pattie Ungsumalynn Phan Pagniez Reina Visa Rena Matsui Riho Yoshioka Rina Kawaei Ryo Ryusei Ryo Yoshizawa Ryoma Takeuchi Ryota Katayose Ryu Hwa Young Ryu Jun Yeol Sagara Itsuki Sairi Itoh Saito Takumi Sakaguchi Kentaro Sakuma Yui Sakurako Ohara Sato Kanta Satoshi Tsumabuki Seino Nana Seo Hyun Jin Seto Koji Shen Yue Shim Eun Kyung Shimon Okura Shin Hyun Soo Shirota Yuu Shohei Miura Shono Hayama Shuhei Nomura Shunya Shiraishi sometani shota Son Seung Won Song Ha Yoon Suga Kenta Sun Woong Suzuki Ryohei Suzy Taiga Taishi Nakagawa Takahashi Issei Takanori Iwata Takayuki Yamada Takeru Sato Takuya Kusakawa Tamaki Hiroshi Tao Phiangphor Tasuku Emoto Tomita Miu Tomoshita Yamashita Tori Matsuzaka Toyokawa Etsushi Tsubasa Honda Tsuchiya Tao Uchida Rio Ueno Juri Wan Peng Yamazaki Kento Yamoto Yuma Yo Oizumi Yoo In Na Yoo Seung Ho Yook Sung Jae Yoon Park Yoon So Hee Yoshine Kyoko Yosuke Sugino Yu Aoi yua shinkawa Yui Aragaki Yuina Kuroshima Yuki Furukawa Yuki Izumisawa Yuki Yamada Yukino Kishii Yuko Oshima Yuna Taira Yuriko Yoshitaka Yuta Hiraoka Yuya Matsushita Yuya Yagira Zhang Yao

Drama / Movie

3A 99.9 A Love So Beautiful A Story of Yonosuke Age of Youth 2 Always Sunset on Third Street amachan Anikoma Anohana Anone Ao Haru Ride Arbitratily Fond Asa ga Kita Ashi Girl At Cafe 6 Beppin-San Biscuit Teacher and Star Candy Bittersweet Boku Dake ga Inai Machi Boku no Ita Jikan Boukyaku no Sachiko Bubblegum Cafe Waiting Love Carnation Chia Dan Chihayafuru Chimudondon Chugakusei Nikki Churasan Come Come Everybody Crybaby Pierrot's Wedding Crying Out Love in the Center of the World Daily Lives of High School Boys Dating DNA Departures Eulachacha Waikiki Evergreen Love Father is Strange Fight Fleet of Time Forever Young Frankenstein no Koi From Five to Nine Gakko no Kaidan Gegege no Nyobo Gochisousan God Gift Good Morning Call Good Morning Call 2 Goon Ju Hana and Alice Hana Nochi Hare Hanako to Anne Hanbun Aoi Haruchika Hirunaka no Ryuusei Hirune Hime Hiyokko Honey and Clover Hot Road Hyouka I Love You in Tokyo I Want to Eat Your Pancreas If We Were A Season Itakiss LIT Itakiss LIT S2 Itakiss Movie Kahogo no Kahoko Kakegurui Kaze no Haruka Keiji Yugami Kidnap Tour Kiki Delivery Service Kimi no Na Wa Kingyo Club Kiss Me Thailand Koe no Katachi Koinaka Kuragehime Linda Linda Linda Little Forest Love Letter Lucky Romance Ma Boy Maiagare Man From The Stars Manpuku March Comes in Like a Lion Mare Massan May Who? Meteor Garden 2018 Moriyamachu Driving School My Huckleberry Friends My Husband Can Not Work My Little Sweet Pea My Old Classmate Nagi no Asukara Narratage Natsuzora Nodame Cantabile Oboreru Knife Ochoyan Ohisama Okaeri Mone Omotesando On The Wings of Love One Million Yen Girl One Week Friends Operation Love Orange Orange Days Ore Monogatari Our Little Sister Our Times Peach Girl Pinocchio Princess Hours Thailand Rage Rainbow Song ReLIFE Reply 1988 Romance Full of Life Sannin No Papa she was pretty Shigatsu wa Kimi no Uso Sing Salmon Sing Solanin Sound of Your Heart Splish Splash Love Ssam My Way Strobe Edge Sukina Hito ga Iru Koto Teiichi no Kuni Tenno no Ryoriban The 100th Love The Anthem of the Heart The Best Hit The Great Passage The Left Ear The Woodsman and The Rain The World of Us Today's Kira-kun Todome no Kiss Toki wo Kakeru Shojo Tokyo Tarareba Girls Tomorrow Cantabile Tonari no Kaibutsu-kun Toto Nee Chan Twenty Years Old Twilight Saya in Sasara Uchiage Hanabi Under the Hawthorn Tree Unnatural Wakamonotachi Warotenka We All Cry Differently What A Wonderful Family When We Were Young While You Were Sleeping Wise Prison Life Wood Job Yellow Elephant Yesterday Once More Your Lie in April Youth Over Flowers

Blog Archive

Advertise here

Recent Comments

Random Posts