"Once you've really hurt someone, It always be in their mind. Even if they still have a smile on their face."
Sebuah anime movie yang sudah lama aku tunggu-tunggu, tertarik karena posternya saat itu, tanpa tahu ceritanya tentang apa. Aku menantikan movie ini cukup lama, bersamaan dengan Kimi no Na Wa. Movie ini tayang hampir sama dengan Kimi no Na Wa, tapi Kimi no Na Wa menjadi tren dan sangat populer, sampai detik ini belum rilis blu-ray-nya.
Movie ini mendapat cukup banyak penghargaan, jadi aku pikir mungkin bluray-nya juga bakalan lama rilisnya, makanya aku nggak tahan lagi dan mengecek manga-nya.
Lucu banged, 2 hari setelah aku baca manganya, bluray-nya rilis HAHAHHAHAHAHHA Dasar. Dan tentu saja itu mempengaruhi saat aku menonton animenya, karena animenya nggak selengkap manganya.
A Silent Voice a.k.a Koe no Katachi adalah sebuah anime movie yang rilis pada musim panas 2016 dan sempat menjadi box office, memenangkan berbagai penghargaan, termasuk best anime film. Movie berdurasi 2 jam 10 menit ini disutradarai oleh Yamada Naoko (K-On!!, Tamako Market, Tamako Love Story).
Diangkat dari manga berjudul sama karya Yoshitoki Oima yang rilis pada tahun 2013-2014, movie ini bergenre drama, slice-of-life, school, shounen. Manganya sendiri memasukkan genre romance kedalam genre-nya, tapi sebenarnya menurut aku romance di manganya hanya sedikit saja.
Movie ini diproduksi oleh studio Kyoto Animation, Sochiku. Untuk seiyu-nya sendiri, main seiyu adalah Hayami Saori dan Miyu Irino, pengisi suara Shouko dan Shouya. Mereka berdua pernah bersama-sama menjadi seiyuu di anime series dan movie Anohana sebagai pengisi suara karakter Tsuruko dan Jintan.
A Silent Voice menceritakan tentang seorang anak perempuan yang pindah ke sebuah sekolah dan menjadi target bully karena ia tidak bisa mendengar dan ia kesulitan bicara, suaranya sangat aneh. TApi ia selalu menunjukkan wajah tersenyumnya meski ia dibully dan membuat yang lain makin kesal. Sampai suatu hari ia harus pindah sekolah dan semua orang menargetkan satu orang untuk disalahkan atas kasus bully itu. Orang itu adalah lead male kita, dimana setelah si anak perempuan pindah sekolah, ia menjadi target bully selanjutnya. Dan ia menghadapi masa SD dengan sulit, bahkan di SMP dan SMA ia tidak punya teman dan ia memutuskan untuk bunuh diri. Tapi saat itu ia kembali bertemu dengan gadis yang dulu ia bully dan bunuh dirinya gagal saat bertemu dengan gadis itu karena kali ini ia tidak ingin membuat gadis itu menangis lagi.
Sebenarnya jujur saja aku agak kecewa dengan movienya karena sudah membaca manganya duluan.
Movienya kurang jelas dan kadang bikin bingung, kita hanya bisa melongo dengan apa yang terjadi, kok bisa, bagaimana dan lain-lain.
Tapi dibalik itu ide ceritanya sendiri sangat menarik dan terima kasih pada mangaka-nya, ini ceritanya memang TOP banged. Selain itu artwork-nya juga mantap, menyejukkan hati. Musiknya juga oke, meski ada beberapa bagian yang terasa kosong.
Ini movie banyak bahasa isyaratnya, jadi beneran bikin bingung karena ada beberapa yang nggak diterjemahkan, dan bahkan sampai detik ini aku masih mencari satu bahasa isyarat yang belum aku temukan artinya
SINOPSIS
-FYI: Sinopsis ini mengandung spoiler ending anime dan spoiler ending manga, karena aku sudah baca manganya jadi aku akan memasukkan beberapa cerita yang nggak ada di movie ini-
"Back then, If we could have heard each other's voice, everything would have been so much better."
Movie ini diawali dengan tokoh utama kita, Ishida Shouya yang terlihat menandai tanggalan di kamarnya dengan aneh, ia bekerja sambilan dengan rajin sampai ia mengumpulkan uang yang cukup, ia meletakkannya di tempat tidur ibunya dan ia akan melaksanakan niatnya hari ini, bunuh diri.
Tapi hari ini ia gagal lagi, pada akhirnya ia jalan-jalan lagi disekitaran kota dan kita melihat kenangan masa kecilnya, apa alasan ia ingin bunuh diri?
Saat itu Shouya ada di bangku SD, saat seorang anak perempuan pindah ke kelas mereka. Anak ibu bernama Nishimiya Shouko, seorang anak yang tidak bisa mendengar dan tak bisa bicara, ia menggunakan buku sebagai alat komunikasinya. Shouko adalah gadis yang ceria, ia selalu tersenyum dan mencoba berteman dengan semua orang. Awalnya semua anak berteman baik dengannya, tapi lama kelamaan mereka kesulitan, terutama Ueno Naoka yang duduk di belakang Shouko, karena Shouko tak bisa mendengar dan bicara, ia harus menjelaskan banyak hal pada Shouko, kalau guru memanggil ia yang harus mengingatkan Shouko, kalau Shouko nggak ngerti ia harus menjelaskannya.
Saat pelajaran musik semuanya ikut menyanyi tapi Shouko selalu salah kapan mulai dan suaranya yang jelek membuat paduan suara mereka terasa aneh. Karena guru harus menganggap Shouko sama seperti anak yang lain, kadang ia membuat Shouko membaca dan suara Shouko sangat aneh dan menjadi bahan ejekan lead male kita, Ishida Shouya, ia bahkan menirukan suara Shouko dengan sangat aneh. Bahkan guru mereka membuat mereka belajar bahasa isyarat lima menit sebelum pulang sekolah agar semua bisa berkomunikasi dengan Shouko.
Dan itu membuat teman-temannya lelah, sehigga akhirnya Shouko dikucilkan dan tidak punya teman lagi. Shouko saat itu hanya punya 1 teman tapi temannya berhenti datang ke sekolah.
Shouya dkk mulai membully Shouko, mereka mengejek suaranya yang jelek dengan menulis di papan tulis menjelekkan Shouko meski Shouko membalas dengan terima kasih. Anak-anak makin muak padanya dan mulai melakukan hal yang lebih parah seperti mencabut paksa alat bantu pendengaran Shouko yang membuat telinga Shouko berdarah dan bahkan membuang buku Shouko yang biasanya digunakan untuk berkomunikasi.
Pihak sekolah akhirnya mengambil tindakan karena ibu Shouko akhirnya melapor mengenai alat bantu pendengaran anaknya yang sudah hilang 8 buah, padahal alat itu sangat mahal. Saat kelas di interogasi, semua anak-anak melimpahkan kesalahan pada Shouya, Shouya tentu saja membela diri saat itu karena anak-anak lain juga menggaggu Shouko, tapi mereka membantah mereka tidak melakukan separah Shouya dan begitulah semua kesalahan ditimpakan ke Shouya dan ia menjadi target bully selanjutnya, oleh teman-temannya sendiri. Sepatunya di buang, mejanya ditulisi oleh teman-temannya, dilempar ke kolam dlsb.
Setelah anak-anak mulai membully Shouya, Shouko tidak dibully lagi, tapi Shouko tetap baik pada Shouya dan bahkan menghapus tulisan di meja Shouya tapi Shouya sangat kesal pada Shouko karena merasa ini salah Shouko yang sellau tersenyum. Pada akhirnya terjadi pertengkaran hebat diantara keduanya dan setelah itu Shouko pindah sekolah.
Sebelum itu ibu Shouya mendatangi ibu Shouko untuk meminta maaf, bahkan membawakan uang dan ibu Shouya dimarahi oleh ibu Shouko, di versi anime kita tak melihat hal itu, hanya saat ibu kembali telinganya sudah berdarah.
Itu adalah rasa bersalah Shouya karena itu sebelum bunuh diri ia menabung untuk tebusan uang yang diberikan ibunya pada ibu Shouko.
Adegan selanjutnya aku sebenarnya agak bingung. Karena sebelumnya Shouya (SMA) setelah gagal bunuh diri jalan-jalan lewat jembatan dan tiba-tiba dia udah tiba disebuah gedung dan disana-lah dia berpapasan dengan Shouko. Shouya cukup terkejut bertemu dengan Shouko setelah sekian lama, bahkan Shouko sempat kabur karena shock tapi Shouya berhasil mengejarnya. Shouya membawa sebuah buku, buku yang 5 tahun lalu digunakan Shouko untuk berkomunikasi, ia membuangnya ke kolam dan sekarang ia ingin mengembalikan buku itu.
Shouya selama 5 tahun setelah kejadian itu sudah belajar bahasa isyarat dan ia menggunakan bahasa iyarat untuk berkomunikasi dengan Shouko dan tiba-tiba ia mengajak Shouko berteman. Shouko sih kelihatan senang ya, matanya berkaca-kaca.
Setelah pertemuan itu, niat bunuh diri Shouya jadi menghilang. Ibunya yang sebenarnya tahu niat anaknya marah-marah karena menemukan uang itu dan mengancam akan membakarnya kalau Shouya tidak berjanji tidak akan melakukan hal itu lagi. Dan pada akhirnya Shouya janji ia tidak akan berfikir bunuh diri lagi, meskipun akhirnya uang hasil kerja Shouya terbakar jadi abu HAHHAHHAHAA.
"Don't look at yourself through everyone else's eyes."
Shouya sekarang duduk di bangku SMA dimana ia sama sekali tidak punya teman. Alasannya adalah, karena masalah bully di SD dulu. Saat ia SMP dan SMA muncul gosip kalau ia membuat seorang anak di sekolahnya harus pindah sekolah karena ia mengganggunya dan itu membuat ia dijauhi oleh teman-temannya.
Di masa SMA ini, Shouya tidak terlalu peduli, ia bahkan tidak pernah memandang wajah teman-temannya dan memperlihatkan kalau ia tak peduli, ada tanda X di setiap wajah teman-temannya. IA selalu sendirian dan merasa was was kalau ada dikelas karena merasa semua orang memandanginya dengan pandangan menjijikan.
Tapi suatu hari ia melihat salah seorang siswa di SMA itu dijahili anak laki-laki yang menginginkan sepedanya tapi si anak alki-laki tidak menyerahkan begitu saja dan bahkan berteriak minta tolong pada Shouya yang ada disana. Akhirnya Shouya menolongnya dengan mengatakan pada si anak tukang bully untuk membawa sepedanya saja. Dan begitulah Shouya kehilangan sepedanya.
Tapi kemudian ternyata anak yang ia tolong menemukan sepeda itu dan mengantar ke rumahnya. Anak itu ternyata sekelas dengannya dan duduk dibelakangnya, bernama Nagatsuka yang menjadi teman pertama Shouya. Meski awalnya Shouya menolak sih tapi Nagatsuka nggak menyerah mendekati Shouya.
Shouko sendiri menghabiskan waktu di sebuah klub yang memberi makan ikan mas di sebuah sungai, disana juga tempat Shouya dan Shouko bertemu pertama kali, jadi Shouya datang kesana lagi untuk menemui Shouko. Tapi seorang anak mengatakan kalau Shouko tak ada meski Shouya melihat Shouko ada disana, si anak tetap bilang kalau Shouko tidak ada. Anak itu mengaku sebagai pacar Shouko dan Shouya percaya 100% HAHAHHAHAHHA. Padahal anak itu adalah adik perempuan Shouko, bernama Yuzuru, yang nantinya ditolong oleh Shouya karena Yuzu kabur dari rumah setelah bertengkar dengan Shouko.
Yuzu suka memotret, ia selalu membawa kameranya. Ia sangat protective pada kakaknya. Ia tahu kakaknya dulu dibully dan Shouya adalah pelakunya. Tapi melihat Shouya bersungguh-sungguh ingin berteman dengan kakaknya, ia jadinya malah menjadi teman baik Shouya dan selalu membantunya.
Yuzu pernah mengupload foto Shouya yang menjatuhkan diri ke sungai dan karena itu dia di skors. Sebenarnya saat itu Shouko dan Shouya bertengkar dan buku komunikasi Shouko jatuh jadi Shouko duluan yang melompat dan Shouya melompat bersamanya ke sungai untuk mencari buku itu. Shouko malah mengatakan sampai jumpa pada Shouya yang membuat Yuzu tak mengerti kenapa kakaknya selalu tersenyum pada orang yang sudah berbuat jahat padanya.
Singkat cerita, Shouya, Shouko, Yuzu dan Nagatsuka mulai berteman dan mereka sering bertemu sepulang sekolah di jembatan tempat memberi makan ikan. Suatu hari Shouya ingin meminta no telpon Shouko tapi Shouko mengatakan akan memberikannya kalau Shouya mau mencari tahu dimana Sahara Miyoko sekarang. Sahara Miyoko adalah satu-satunya teman Shouko saat ia dibully dulu dan berhenti sekolah setelah beberapa saat.
Shouya bertanya pada Kawaii, teman sekelasnya di SD dulu dan sekarang mereka sekelas. Setelah tahu dimana Sahara bersekolah, Shouko dan Shouya melakukan perjalanan berdua kesana dan akhirnya bertemu dengan Sahara yang ternyata juga sangat merindukan Shouko. Dan disana juga Shouya bertemu kembali dengan Ueno. Ueno satu sekolah dengan Sahara dan bahkan satu klub.
Tahu saat Shouya dan Shouko berteman, Ueno tertawa bagaimana bisa si tukang bully dan yang dibully berteman baik. Ueno masih tidak menyukai Shouko sampai akhir karena ia merasa Shouko sudah menghancurkan masa SMA mereka. Tapi ia tidak mengatakan langsung, melainkan dengan tindakannya yang sok baik pada Shouko.
Tahu kalau teman-teman SD berkumpul lagi, ia sengaja datang ke tempat ketemuan mereka di jembatan dan selalu merusak suasana.
Shouya sendiri mempunyai teman baru, teman sekelasnya Mashiba yang tiba-tiba ingin berteman dengannya dan Kawaii memperkenalkannya. Aku rasa KAwaii menyukai Mashiba dan mereka menjadi dekat dengan Shouya. Mereka juga jadi ikut berkumpul bersama Shouko dkk.
Shouko sebenarnya menyukai Shouya, ia bahkan mengubah gaya rambutnya demi Shouya dan menyatakan perasaannya tapi karena Shouko bicaranya aneh, Shouya jadi tidak mengerti maksud Shouko. Shouko mengatakan 'suki =suka' tapi Shouya berfikir Shouko mengatakan 'tsuki = bulan'.
Shouya nggak ngerti apa hubungan bulan dengan perubahan gaya rambut Shouko dan setelah itu Shouko bahkan meninggalkannya. ia jadi galau dan curhat pada Yuzu yang membuat Yuzu ketawa, pantes kakaknya marah pada Shouya.
Untuk memperbaiki hati Shouko, mereka menyarakan membawa Shouko kesuatu tempat dan begitulah mereka ke taman hiburan. Awalnya sih hanya Shouya, Shouko, Yuzu, Nagatsuka, Kawaii dan Mashiba, tapi ternyata Ueno juga ikut.
Disana Shouya merasa aneh karena Ueno terus dekat-dekat Shouko, terlihat bersikap baik pada Shouko. Tapi lama kelamaan ia lupa akan hal itu karena perjalanan ke taman hiburan ini benar-benar sangat menyenangkan baginya, ia bahkan bertanya apa boleh ia merasa sesenang ini. Karena ini pertama kalinya ia melakukan perjalanan dengan teman-temannya.
Ueno tau kalau salah satu teman SD mereka bekerja di taman hiburan itu dan sengaja membuat Shouya bertemu dengannya, pria itu adalah sahabat Shouya saat SD dulu, mereka sering bermain bersama, tapi setelah kejadian itu, temannya malah membully-nya dan temannya itu juga yang menyebarkan gosip di SMP sehingga ia tak punya teman.
Shouya sebenarnya masih trauma dengan hal itu dan Ueno sendiri memanas-manasinya. Ia ingin Shouya dekat kembali dengan teman SD dulu dan berkata kalau semuanya salah Shouko, kalau Shouko tidak pindah ke SD mereka, kalau Shouko tidak ada, maka masa SD mereka pasti menyenangkan dan tak ada masalah, mereka pasti tetap dekat seperti sekarang. Bagaimanapun, Ueno tidak menyukai Shouko, ia bahkan mengajak Shouko naik ke kincir berdua saja dan membuat semuanya khawatir.
Untung Yuzu meminta kakaknya membawa kameranya yang ternyata mode rekaman dan ia menonton rekaman bersama-sama dengan Shouya di hari berikutnya. Di kincir terjadi pertengkaran antara Ueno dan Shouko dimana Ueno menyalahkan Shouko atas semuanya dan ia benci Shouko selalu tersenyum dengan apa yang terjadi dan malah meminta maaf padahal bukan salahnya.
Intinya sih Ueno ini kesal dengan Shouko yang menghancurkan hubungan teman-temannya dan selalu bersikap lemah dan bahkan membenci diri sendiri, ia tak memahami Shouko dan Shouko juga tak memahaminya, jadi mereka berdua tidak akan pernah bisa cocok.
Di anime tak diperlihatkan bagaimana Shouko keluar dari kincir dimana wajahnya sudah merah karena dipukul.
"If crying will solve anything, I want you to cry."
Masalah bully saat SMA terbongkar di kelas Shouya, karena Kawaii membongkarnya.
Kawaii ini sebenarnya anak bermuka 2, ia selalu membela diri sendiri dan membuat dirinya terlihat baik. Saat SD dia menyalahkan Shouya dan mengatakan ia tidak membully Shouko, ia bahkan menangis untuk mendapatkan hati semuanya.
Di SMA ini nggak ada bedanya juga, padahal Shouya sudah bisik-bisik, Kawaii malah sengaja keras keras mengatakan masalah Bully dulu dan menyalahkan Shouya. Shouya tentu saja berfikir setelah mereka bertemu Shouko setidaknya teman-temannya sadar kalau mereka juga salah saat itu, tapi lagi-lagi Shouya yang disalahkan. Dan begitulah semua teman-teman sekelas tahu dan Shouya sakit perut karena traumanya dibicarakan dibelakang.
Pada saat semuanya berkumpul di jembatan, mereka semuanya berkumpul lagi masalah bully itu dan mereka hanya bisa membela diri masing-masing dan membuat Shouya kesal, ia menyadari kalau semuanya salahnya dan diawali oleh dirinya, tapi yang lain bukan berarti nggak bersalah. Ia mengatakan nggak ada yang innocent dalam hal ini, Sahara yang melarikan diri saat SD karena takut di bully dan tak datang ke sekolah, Ueno yang membully Shouko terang-terangan dan mulai cuek pada Shouko serta Kawaii yang bisanya hanya menyalahkan orang lain dan membuat diri sendiri terlihat tak bersalah.
Setelah kejadian itu, anak-anak tak lagi berkumpul di jembatan. Ada adegan dimana nenek Yuzu meninggal dunia, sayangnya nggak terlalu dijelaskan di anime dan jalan ceritanya juga sedikit berubah.
Setelah itu, karena sedang liburan musim panas, Shouko dan Shouya banyak menghabiskan waktu berdua, karena mereka janji akan jalan-jalan. Hari berikutnya mereka juga jalan-jalan lagi dan lagi, kali ini mengajak Yuzu juga.
Shouya bahkan membantu membuat kue ulang tahun untuk ibu Shouko meski ibu masih membenci Shouya.
Mereka bahkan menonton acara kembang api bersama-sama. Tapi disini Shouko memang kelihatan sudah sangat aneh sih, seperti sesuatu terjadi padanya dan ia bahkan pulang duluan.
Yuzu sengaja meminta Shouya ke rumahnya untuk mengambil kamera, sebenarnya ia ingin Shouya banyak menghabiskan waktu bersama kakaknya.
Dan disanalah terjadi sesuatu yang aku sama sekali tidak menduganya.
Ternyata Shouko menyalahkan diri sendiri lagi karena pertengkaran Shouya dkk waktu itu dan ia ingin bunuh diri. Untung Shouya ada dirumah dan melihat hal itu. Ia berhasil menolong Shouko tapi ia tertarik ke bawah dan jatuh.
Shouya terluka dan koma.
Ueno kembali menyalahkan Shouko atas kejadian itu, karena SHouko merasa menyelesaikan semuanya jika ia mati. Ia menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi.
Ibu Shouko sendiri meminta maaf pada ibu Shouya karena itu semua terjadi karena puterinya yang mencoba bunuh diri. Demi kesadaran Shouya, Shouko ingin meminta maaf pada semua orang, termasuk Ueno meski Ueno berkali-kali menolak.
Tapi cara bagaimana Shouya sadar benar-benar membuat aku merinding, seolah ada telepati yang kuat antara Shouya dan Shouko. Adegan di jembatan saat mereka membuat janji benar-benar menyentuh.
Anime vs Manga
"We live in a world in which judgement is more important than getting to know that person."
Aku minta maaf karena aku sama sekali nggak konsentrasi saat menulis review ini karena kecampur-campur antara anime dan movienya.
Saat menonton anime ini, aku sudah membaca manganya sampai capter dimana mereka jalan-jalan ke taman hiburan, jadi aku sebenarnya cukup kecewa dengan animenya karena sangat banyak hal yang nggak dijelaskan dan membuat aku bingung sendiri saat menonton animenya.
Jadi sangat membantu banged kalau setelah kalian menonton animenya dan baca manganya untuk lebih jelasnya. Manganya cuma 62 chapter kok.
Banyak sekali hal yang tidak diperlihatkan di anime dan tidak dibahas dengan dalam.
Aku sangat kecewa dengan part Yuzu di anime ini. Di manga dijelaskan kenama Yuzu terlihat seperti pria, ternyata karena ia ingin melindungi kakaknya makanya ia mencoba terlihat seperti pria dan kuat. Pernah suatu hari kakaknya pulang kerumah dengan menangis dan mengatakan kalau ia ingin mati (kalau nggak salah kejadiannya setelah Shouya mendorong Shouko ke kolam) dan saat itulah Yuzu mulai memotret hal-hal aneh, hewan-hewan yang mati dan menempelkannya di dinding, untuk memperlihatkan pada kakaknya kalau mati itu menyeramkan, jadi jangan berfikir mati lagi.
Yuzu juga berhenti sekolah dan hubungannya dan neneknya sangatlah dalam, di movie hanya diperlihatkan sedikit. Nenek ingin yuzu memikirkan diri sendiri dan jangan hanya memikirkan kakaknya, makanya Yuzu mengenakan seragam saat pemakaman neneknya. Sebenarnya di manga yang melihat ibu menangis adalah Shouya, di anime yang melihat adalah yuzu. Si manga, Yuzu merasa ibunya sangat dingin karena tidak menangis sedikitpun dan ia sangat kesal pada ibunya.
Akhirnya ibu dan ayah Shouko bercerai dan ibu Shouko menjadi ibu tunggal dimana ia kemudian tahu ia sedang hamil Yuzu. Nenek Shouko selalu ada disisi ibu dan membantu ibu merawat anak-anaknya. Ibu mengatakan kalau ia akan menjadi ibu yang kuat dan membuat anak-anaknya bisa berdiri sendiri, sejak itu ibu tak pernah menangis dan memperlakukan anaknya dengan sangat keras. Itu sebabnya Shouko masuk ke kelas biasa karena ia ingin Shouko diperlakukan seperti anak normal dan jangan mengasihaninya karena Shouko harus menjadi anak yang kuat.
Dan begitulah ia sebagai ibu tunggal yang diakhir manga akhirnya ia baikan dengan ibu Shouya dan mereka berdua menjadi berteman.
Awalnya aku membenci Ueno lho, tapi lama-lama diversi manga Ueno malah terlihat seperti gadis jujur kalau benci ya bilang benci dan tidak bermuka dua, justr yang bermuka dua adalah Kawaii, sumpah aku nggak nyangka kalau aku beneran benci sama Kawaii.
Jujur aja, di versi manganya, Kawaii ini lebih memuakkan dari versi animenya. Ia suka mengambil hati orang lain dan membuat dirinya terlihat innocent dimata orang lain.
Di versi manga meja Shouya dan Shouko sebelahan dan Shouya mengira Shouko masih dibully setelah target pindah padanya dan Shouko membersihkan mejanya sendiri, tapi setelah Shouko pindah Shouya baru menyadari kalau ternyata selama ini yang dibersihkan oleh Shouko adalah mejanya dan disana dia baru melihat kata-kata kejam yang ditulis teman-temannya.
Saat pertemuan mereka kembali, ia berjanji tak akan membuat Shouko menangis lagi dan akan berteman dengannya, ia sebenarnya ingin menebus kesalahannya dulu.
Ending di versi anime hanya sampai Shouya membuka hatinya untuk orang lain, dimana selama ini ia selalu membatasi dirinya dengan melihat kebawah dan melihat orang lain dengan tanda X di wajah mereka, karena ia trauma dibicarakan dibelakang dan diejek.
Tapi di ending dia akhirnya bisa membuka hatinya untuk menatap kedepan dan jangan melihat kebelakang lagi.
Di versi manga, endingnya lebih jauh dari itu. Di manga juga membahas tentang impian para tokoh setelah semuanya berbaikan. Dimana Sahara dan Ueno berniat ke Tokyo setelah lulus, mereka berhasil memenangkan penghargaan fashion, mereka ikut klub fashion di sekolah.
Shouko sendiri menemukan impiannya ingin menjadi seperti ibu Shouya yang membuka salon dan ia berangkat ke Tokyo bersama ibunya. Sementara Yuzu tinggal di desa bersama Shouya dan ia memenangkan kontes memotret.
Mashiba dan Kawaii lanjut ke universitas. Nagatsuka menyukai membuat film dan lanjut belajar film.
Ending manga adalah pertemuan kembali semuanya saat upacara kedewasaa yang diadakan di desa.
Oia, di manga, mereka mempunyai sebuah proyek film, dimana film ini tentang bully di SD dulu. Dan mereka melanjutkan membuat film saat Shoya dalam keadaan koma. Kalau di versi anime dipelihatkan Shouko mendatangi smeua teman-teman untuk minta maaf, kalau di versi manga Shouko mendatangi semua teman-teman untuk memohon agar proyek film mereka dilanjutkan.
Di anime diperlihatkan sedikit saat Shouya jatuh dari lantai atas apartment Shouko, ada teman SD-nya disana. Awalnya aku nggak ngerti sih tapi di manga dijelaskan kalau yang menyelamatkan Shouya adalah temannya itu (yg dulu membully-nya).
Ini anime ide ceritanya bagus banged. Anime ini mengalahkan Kimi No Na Wa dalam sebuah ajang dimana Koe No Katachi memenangkan Best Film dan Kimi No Na Wa kalau nggak salah menang di best director atau cinematigraphy gitu.
Katanya sih ide mengenai bully ini di Jepang masih ditakuti gitu membuat sebuah karya yang mirip dengan kenyataan. Karenanya manga Koe No Katachi sangat populer di Jepang. Kita melihat bully dari berbagai sisi si tukang bully, alasan kenapa ia melakukannya dan sisi yang dibully bagaimana ia bertahan. Shouko berusaha bertahan dengan senyumannya dan ia meminta maaf karena alasan ia dibully adalah karena kekurangannya. Ia hanya ingin berteman dengan semua orang. Sementara disisi lain, tukang bully malah menjadi sasaran bully berikutnya karena semua kesalahan dilimpahkan padanya. Ia jadi tak punya teman, takut bersosialisasi , selalu merasa semua orang membicarakannya. Ia melewati rasa bersalah sepanjang waktu.
Tapi ada kalanya ia berubah seperti Shouya yang sudah tahu bagaimana rasanya di bully dan akhirnya saat ia bertemu kembali dengan shouko ia tidak ingin membuat gadis itu menangis lagi dan mengajaknya berteman. Meski begitu bukan berartii kesalahan masa lalunya langsung menghilang. Ia terus merasa bersalah dan bertanya-tanya, apakah ia boleh bahagia, apakah ia benar-benar sudah berteman dengan Shouko dan lain sebagainya.
Di anime sendiri, karena diperuntukkan untuk semua umur kali ya, jadi kekerasannya tidak diperlihatkan. Ada beberapa bagian dimana hanya bayangan para tokoh utama yang terlihat dan kita nggak tahu apa itu kalau kita nggak baca manganya, karena disana nggak dijelaskan. Aku sih nggak bisa bilang ini anime memuaskan ya, banyak yang nggak membuat aku puas LOL, karena aku udah baca manganya duluan. Jujur aja, aku nyesel baca manganya duluan, soalnya aku nggak tahu ini anime rilis 17 Mei, aku malah baca sekitaran tanggal 15 ato 16 HAHAHAHHAHA.
Di adegan ini Shouya meminta Shouko untuk membantunya hidup kembali dan Shouko menjawab dengan tanda itu. Apa artinya aku janji ya? Memang kelihatan kaya janji sih HAHAHAHAHA.
Overall, ini anime asik banged dan sangat direkomendasikan. Tapi ingat, jangan harap ada romance-nya disini karena ini bukan anime romance dan menurut aku malah sama sekali nggak ada romancenya. Fokus di anime ini adalah Shouya dan bagaimana ia akhirnya minta maaf pada Shouko dan berteman baik dengannya. Bagaimana Shouko bertemu lagi dengan teman-teman yang dulu membully-nya dan menghadapi semuanya.
"People and fireworks bloom for an instant and wither away. Even though both are fleeting, we're still entranched by them."
Skor:
Story: 4/5
Artwork: 5/5
Cinematography: 5/5
Music: 4/5
Opening: 4/5
Ending: 4/5
Recommended!
Quote englishnya seseuai bangets.. dapat dari mana quotenya? Anime atau manga nya?
BalasHapusKeren2 ni anime related banget ama gue yang waktu sd bully cewe, ampe 2 cewe keluar sekolah, terus untungnya pas zaman fb gue sempet minta maaf ama 1 cewe, cuman ampe hari ini gue belom minta maaf ama yang satu lagi euy.
BalasHapusSedih euy, ceritanya juga sedih, btw gue juga belom baca manganya sih, kayanya bakalan lanjut ke manga sih, kalo lebih lengkap biarin masih cerita yang sama, kalo lebih lengkap kayanye gue bakalan namatin 68 chapternya deh.
Makasih dah ngejelasin semuanya di post ini, gila lo nulis lengkap banget, alias spoiler tapi gue gak apa2 sih, hahaha, lagian gue orangnya pelupa, entar lanjut baca manganya dah. Makasih review, ama spoilernye, yu bye Om!