Jumat, 27 Oktober 2023

[Review] Asadora: Ranman / らんまん (2023)

Asadora Ranman adalah asadora NHK ke-108 yang tayang mulai April sampai September 2023. Diproduksi oleh NHK Tokyo, asadora ini ditulis oleh Osada Ikue (Tabiya Okaeri) dan diangkat dari kisah nyata bapak botani Jepang, Makino Tomitaro (1862-1957). Drama ini pertama kali diumumkan pada Februari 2022, dimana Kamiki Ryunosuke diumumkan sebagai hero asadora ini. Ya, ini adalah asadora dengan tokoh utama laki-laki. Sedangkan heroinenya Hamabe Minami diumumkan pertama kalinya pada Mei 2022.

Keduanya dipilih langsung oleh NHK tanpa proses audisi dan menjadi topik hangat saat pengumumannya. Mengingat sudah banyak yang berharap Hamabe Minami menjadi heroine, akhirnya dia jadi heroine juga, meski tokoh utamanya bukan dia. Tapi serius, di asadora ini, Hamabe Minami aktingnya bagus banged dan sangat cocok dengan Kamiki Ryunosuke sebagai suaminya.

Sebenarnya asadora ini sudah aku tulis sejak pengumuman cast, details dramanya dan bahkan review-nya sampai minggu ke-7 (episode 35) [klik disini], tapi aku nggak punya banyak waktu menulis reviewnya, dan akhirnya aku drop. Meski masih mengikuti dramanya lewat akun resmi twitter Ranman, aku belum menonton lanjutannya. Dan saat dramanya sudah tamat, aku malah pengen nonton lagi. Dan akhirnya aku lanjut menonton sampai aku menyelesaikan episode terakhirnya sebelum menulis postingan ini.

Asadora Ranman adalah satu dari sedikit asadora yang aku beri rating 5. Karena asadora ini memang sebagus itu. Ceritanya sangat lengkap, padat, cemistry antar karakternya bagus, tidak ada bagian yang membosankan dalam kisahnya. Biasanya kalau tokoh utama asadora itu udah punya anak, nanti akan ada bagian seminggu gitu menceritakan anaknya, alias fokus pindah ke anaknya dan itu nggak ada di Ranman. Cerita tetap fokus pada tokoh utama dan bagaimana cara dia menggapai impiannya. Tapi tetap, kisah keluarganya diselipkan, tapi tidak mengubah bahwa dia adalah fokusnya.

Tapi mungkin bagi sebagian orang bakalan protes juga. Kok cuma segitu, kok tiba-tiba nikah, kapan pacarannya dll. Tapi kali ini aku nggak masalah, karena aku merasa ya beberapa bagian nggak perlu diceritakan sedetail itu. 😂
 
Karena sebelumnya aku sudah menjelaskan mengenai detail dramanya, maka disini aku tidak akan menjelaskan tentang itu lagi. Kalian bisa baca di postingan sebelumnya. [KLIK DISINI UNTUK DETAIL CASTNYA]
 

Kisah Ranman ini dimulai sejak hero masih kecil. Makino Mantaro adalah tuan muda dari keluarga pembuat sake terkenal di Kochi, Sagawa. Ia diharapkan meneruskan bisnis keluarga tapi sejak kecil dia sering sakit-sakitan sehingga dia sering dibully.  Mantaro sejak kecil menyukai tanaman, ia suka mengamati dan bicara dengan tanaman yang ia lihat. Ia dianggap aneh oleh anak-anak di desanya dan Satu-satunya temannya adalah Takeo, yang merupakan putera dari manajer di toko Sake Mineya milik keluarganya. Takeo sendiri sejak kecil sudah diminta oleh nenek Mantaro untuk fokus menjaga Mantaro.

Selain Mantaro yang sering sakit dan tidak boleh capek, ibu Mantaro juga seorang ibu yang sakit-sakitan. Tapi ia adalah seorang ibu yang lemah lembut bagi Mantaro dan kakak perempuan Mantaro, Aya. Ibu Mantaro adalah menantu keluarga Makino, ayah Mantaro lah sebenarnya yang merupakan pewaris Mineya, tapi ayah Mantaro meninggal saat Mantaro masih kecil. Dan ibu Mantaro juga tidak bertahan lama dan meninggal dunia sebelum Mantaro masuk usia sekolah.

Pembuatan sake saat itu masih sangat tradisional dimana hanya laki-laki yang boleh masuk ke dalam ruang pembuatan sake. Makanya pewaris laki-laki sangat dibutuhkan. Padahal sejak awal sudah terlihat kalau Mantaro sama sekali tidak tertarik dengan sake, justru kakaknya Aya yang sangat tertarik dengan pembuatan sake. Hanya saja karena dia adalah wanita, jadi dia tidak boleh mendekati tempat pembuatan sake. Katanya sih dewa sake itu tidak suka dengan wanita, jika sampai wanita masuk ke ruangan itu maka bakteri-bakteri sake itu akan mati.

Sebagai pewaris, Mantaro disekolahkan di sekolah yang bagus oleh neneknya. Itu adalah sekolah khusus untuk anak samurai, tapi karena pengaruh neneknya, Mantaro bisa sekolah di sana. Tapi Mantaro tidak terlalu tertarik masuk ke kelas karena seperti biasa dia tidak disukai. Ia bahkan jadi malas ke sekolah dan berniat tidak mau ke sekolah lagi meski ia dimarahi neneknya. Tapi semuanya berubah sejak Mantaro menemukan buku flora dalam bahasa inggris dan China. Ada banyak tanaman didalamnya dan Mantaro sangat terkesan. Ia ingin sekali membaca buku itu. Karena keinginannya untuk mengerti arti buku itu, Mantaro belajar dengan giat. Ia dalam waktu singkat mampu mengejar ketertinggalannya

dan bisa aksara China dan bahasa Inggris. Ia juga belajar dengan giat dan menjadi anak yang penuh rasa ingin tahu, terutama tentang tanaman. Ia bahkan membeli buku tanaman, lalu membuat copy-an sendiri. Karena hal itu juga neneknya semakin khawatir karena Mantaro lebih tertarik pada tanaman daripada pekerjaan di Mineya.

Saat nenek memutuskan mengeluarkan Mantaro dari sekolah itu, sekolah tersebut juga akan ditutup karena ada sistem sekolah baru dari pemerintah. Mantaro sangat sedih akan hal itu. Salah seorang  temannya yang dulu adalah musuhnya, Hirose Yuichiro, juga sedih karena sekolah mereka ditutup. Bersama sensei yang mereka sukai, keduanya melakukan perjalanan sehari yang sangat bermakna dan menjadikan mereka teman seumur hidup nantinya.

Sistem sekolah baru dari pemerintah adalah sekolah negeri, dimana anak perempuan juga bisa bersekolah. Aya senang sekali karena akhirnya dia bisa belajar (dulu anak perempuan gak sekolah). Tapi Mantaro tidak puas dengan sistem yang baru. Karena sistem baru itu dimulai dari awal, membaca hiragana dan cara menulis, sedangkan Mantaro kan sudah bisa bahasa inggris dan aksara China. Jadi dia bosan dan nggak puas dengan belajar dari awal lagi. Dan ia juga ingat kata-kata sensei kalau belajar bisa darimana saja, akhirnya Mantaro memutuskan berhenti sekolah.

Singkat cerita, Makino Mantaro (Kamiki Ryunosuke) sudah remaja dan kecintaannya akan tanaman semakin dalam. Suatu hari, kakaknya Aya akan dijodohkan oleh neneknya, tapi Aya menolak karena dia nggak yakin dengan seseorang yang jauh lebih tua darinya dan lagi Aya ingin bekerja di Mineya (kalau dia nikah nanti nggak akan bisa bekerja). Sementara itu ada masalah juga dengan pewaris, mengingat Mantaro sama sekali tidak tertarik bekerja di Mineya. Nenek juga pusing, Aya yang seorang wanita malah suka dengan sake, sedangkan Mantaro yang pewaris malah tidak peduli dengan sake. Akhirnya untuk melindungi dua cucunya itu, Nenek memutuskan menjodohkan keduanya. Ternyata Mantaro dan Aya itu bukan saudara kandung, mereka sepupuan gitu. Tapi karena Aya dan Mantaro sudah dibesarkan sebagai kakak adik sejak kecil, tentu saja keduanya menolak perjodohan itu. Mantaro juga mengatakan niatnya yang ingin mendalami tumbuhan dan ia ingin pergi ke Tokyo untuk meneliti lebih banyak tumbuhan.

Mantaro dan Takeo pernah sekali ke Tokyo untuk mempromosikan sake Mineya. Tapi alasan Mantaro pergi ternyata karena dia ingin bertemu dengan seorang Prof yang pernah membuat buku botani yang dulu sangat ia sukai sejak kecil. Kepergiannya ke Tokyo juga untuk melihat tanaman-tanaman dan dia benar-benar yakin akan kecintaannya pada tanaman. Bahkan di Tokyo ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang gadis penjual makanan ringan.
 
Meski tidak mudah meyakinkan neneknya dan banyak masalah lainnya, akhirnya Mantaro memutuskan untuk meninggalkan keluarganya dan berangkat ke Kochi. Dengan berangkatnya Mantaro ke Tokyo, maka Mineya tidak akan membiayai hidup Mantaro lagi, jadi Mantaro harus mandiri di Tokyo. Takeo yang tidak bisa membiarkan Mantaro sendirian di Tokyo memutuskan ikut dengan Mantaro untuk membantunya, meski itu artinya dia harus meninggalkan Aya yang dia cintai.

Di Tokyo, Mantaro dan Takeo tinggal di sebuah rumah susun gitu, namanya Jittoku Nagaya dan itu terkenal sebagai tempat tinggal orang miskin. Meski mereka yang tinggal di sana memang orang-orang yang tidak banyak uang, tapi kebersamaan mereka sangat terasa, apalagi sejak Mantaro tinggal disana. Awal Mantaro datang, mereka tidak bersahabat, bahkan barang bawaan Mnataro dicuri oleh salah satu penghuni Jittoku Nagaya. Untungnya Mantaro mendapatkannya kembali dan ia bahkan tidak segan membantu anak pencuri barangnya, yang sedag sakit keras. Karena itu Mantaro diterima dengan baik di sana. (Awalnya Mantaro dan Takeo bingung mau tinggal dimana, karena nggak ada tempat yang murah dan cocok).

Setelah menemukan tempat tinggal di Jittoku Nagaya, MAntaro mulai misinya, yaitu untuk diterima di Universitas Tokyo. Dia nggak mau jadi mahasiswa, dia mau meneliti saja di sana. Awalnya tentu saja nggak bisa, karena Mantaro adalah orang asing, tapi Mantaro mendapat surat rekomendasi dari Prof yang ia temui dulu, dan profesor Tanabe, yang merupakan dekan Fakultas Botani saat itu, akhirnya memperbolehkannya meneliti disana.

Awalnya ia diperlakukan tidak baik dan mungkin lebih sering diejek. Tapi pengetahuan Mantaro dan obsesinya terhadap tumbuhan tidak kalah dari yang lain. Karena itu dengan cepat dia bisa berteman dengan dua mahasiswa yang ada di sana. BTW saat itu Mantaro membawa tanaman dari kampung halamannya untuk diteliti, kalau nggak salah itu spesies baru atau gimana.

Setelah pindah ke Tokyo, Mantaro juga tidak lupa menemui Sueko (Hamabe Minami), gadis yang membuat dia jatuh cinta saat pertama kali ia ke Tokyo dulu. Mantaro menjadi langganan toko kue Sueko dan keduanya cepat akrab. Sueko ini gadis yang suka sekali membaca buku cerita komedi, dan dia merasa kalau Mantaro ini mirip dengan tokoh yang ada dibuku kesukaannya itu. Ibu Sueko sendiri khawatir karena anak gadisnya tidak tertarik dengan percintaan, malah tertarik pada buku.

Kedekatan Mantaro dan Sueko membuat Mantaro menemukan impiannya membuat buku bergambar tanaman. Karena gambar pertama Mantaro di Tokyo adalah gambar bunga kesukaan Sueko dan Sueko merasa kalau Makino pandai sekali menggambar mirip dengan aslinya. Tapi, Mantaro malah jadi jarang bertemu Sueko sejak ia fokus pada impiannya itu. Karena Mantaro ingin belajar dulu, kalau dia sudah bisa, baru dia menemui Sueko lagi. Disaat yang sama, Sueko didekati oleh seorang pejabat gitu/orang kaya yang tertarik pada kecantikan Sueko. Sueko saat itu belajar menari gaya barat gitu. Padahal pria kaya itu sudah punya istri tapi dia tetap mau pada Sueko. Hanya saja hati Sueko sudah ada pada Mantaro, tapi Mantaronya sibuk banged, susah ditemui, makanya Sueko jadi galau. Bibi Sueko sendiri sangat ingin Sueko menikah dengan pria itu, terserah jadi istri kedua, yang penting pria itu cinta padanya. Sedangkan ibu Sueko ingin anaknya bahagia, dia pikir Mantaro lebih cocok dengan Sueko.

Suatu hari, Takeo yang bekerja di restoran, melihat Sueko bersama pria itu dan dia panik sendiri. Ia pulang dan memberitahu Mantaro akan hal itu. Mantaro sendiri, saat tidak punya waktu bertemu Sueko, dia sibuk di toko percetakan gitu, belajar untuk membuat copy-an dengan mesin, karena ini akan berguna kalau dia membuat buku nanti. Saat tahu Sueko didekati oleh laki-laki lain, dia juga semakin fokus pada apa yang dia kerjakan dan setelah yakin, dia kemudian meminta pemilik percetakan itu untuk menjadi wakilnya melamar Sueko.

Aku suka bagaimana disana Mantaro nggak langsung menemui Sueko dan bilang I Love You atau I will Marry You, tapi Mantaro menyerahkan sepenuhnya pada master percetakan itu, master menemui ibu Sueko untuk membicarakan pernikahan. Kayak taaruf jadinya, pake perantara 😂
Dan Sueko sendiri, karena Mantaro nggak juga datang menemuinya, akhirnya dia yang datang menemui Mantaro dan menyatakan perasaannya.

Singkat cerita, akhirnya keduanya memutuskan untuk menikah. Mantaro pulang ke kampung halamannya setelah sekian lama dengan membawa Sueko bersamanya. Kakaknya Aya sangat senang melihat adiknya yang sudah lama tidak ia temui. Keluarga Makino reuni kembali, sayangnya nenek ternyata mulai sakit-sakitan. Awalnya dia bilang dia nggak mau langsung menyetujui pernikahan mereka, tapi itu cuma cara nenek mengetes Sueko saja. Tentu saja Sueko disambut hangat oleh keluarga. Ia bahkan dibelikan kimono pernikahan terbaik.
 
Sementara itu kesehatan nenek semakin memburuk. Mantaro tentu saja sangat khawatir akan hal itu. Sueko bahkan mengatakan kalau dia bersedia tinggal di Kochi bersama Mantaro, dia nggak masalah jika Mantaro memutuskan untuk menetap di Kochi. Mantaro juga mulai ragu, apakah dia akan tetap disamping neneknya atau bagaimana. Saat itulah temannya di Universitas Tokyo mengirimkan surat dari Dr. Maximovich, seorang ahli penamaan ilmiah tanaman gitu, dia memuji tanaman-tanaman yang dikirim Mantaro padanya (btw Mantaro mengumpulkan flora dari Tosa) dan mengatakan kalau diantara tanaman  ada yang diakui sebagai spesies baru dan menamakannya 'sedum makinoi maxim'. Makinoi diambil dari nama Makino, tentu saja Makino senang sekali. 

Itu menjadi pemicu dia ingin segera kembali ke Tokyo, tapi tetap saja, dia tidak bisa meninggalkan neneknya yang sakit. Mantaro di Kochi juga melakukan suatu penelitian, kalau nggak salah tentang sakura gitu. Ada pohon sakura kesukaan neneknya yang sudah mati dan nggak bisa berbunga lagi, jadi dia ingin membuat sakura itu berbunga. Dia bahkan mengirim sampelnya ke Tokyo untuk diteliti masalahnya ada dimana, sayangnya tanamannya memang sudah mati dan nggak bisa ditolong lagi. Nenek sendiri, melihat cucu kesayangannya itu bahagia dan tumbuh baik, dia menyesal selama ini tidka minum obat dengan teratur. Dia bahkan memohon pada dokter untuk membuat hidupnya lebih lama lagi, karena dia ingin melihat cicitnya dari Mantaro. Tapi meski begitu, nenek tidak melarang Mantaro pergi, dia justru ingin Mantaro segera kembali ke Tokyo dan melakukan banyak penelitian tentang tanaman lagi.

Sementara itu Takeo membuat keputusan juga. Karena sekarang Mantaro sudah punya Sueko sebagai pendukungnya, maka ia akan menyerahkan posisinya sebagai asisten pada Sueko. Takeo memutuskan untuk tinggal di Kochi dan membantu Mineya. Ia juga menyatakan perasaan pada Aya lagi, perasaannya sama sekali tidka berubah dan kali ini Aya akhirnya menerimanya. Takeo juga mengajarkan banyak hal pada Sueko yang akan menggantikannya sebagai pendukung penelitian Mantaro, misalnya bagaimana Mantaro kalau pergi mencari spesimen, dan Mantaro tipe yang lupa tidur lupa makan kalau sudah menggambar, makanya Takeo mengingatkan Sueko harus tegas akan hal itu.
  
Hari pernikahan Mantaro dan Sueko, ibu Sueko, pemilik percetakan dan istrinya diundang ke Kochi. Mereka bertiga shock banged karena ternyata keluarga Mantaro itu kaya banged. Selama ini kan Mantaro di Tokyo hidup miskin dan pekerjaannya nggak jelas, ternyata anak orang kaya. 
Nenek juga mengundang keluarga besar Mineya dan mengumumkan kalau ia akan pensiun, seluruh urusan Mineya ia akan serahkan pada Aya dan Takeo. Ada anggota yang shock banged, karena mereka tidak setuju akan hal itu, karena diantara Aya dan Takeo tidak ada keturunan langsung dari Mineya (satu-satunya keturunan langsung adalah Mantaro). Tapi itu adalah keputusan nenek dan ia tidak akan mengubahnya.
 
Sebelum kembali ke Tokyo, Nenek, Aya, Takeo, Sueko dan Mantaro jalan-jalan ke tempat pohon sakura kesukaan nenek. Mantaro meminta maaf karena dia pada akhirnya tidak bisa menemukan obat untuk menyembuhkan sakura itu agar hidup lagi, tapi sebagai gantinya ia menemukan ranting pohon sakura itu yang masih sehat dan bisa dijadikan bibit. Mantaro menanam bibit baru itu tak jauh dari pohon induknya. Nenek senang sekali. Ia bisa membayangkan bagaimana sakura baru itu akan mekar saat MAntaro dan Aya nanti sudah punya anak. Nenek bahagia sekali dan ingat kenangannya bersama ibu Mantaro, bayi Mantaro dan Aya yang masih kecil dibawah pohon sakura itu.
Lalu tak lama kemudian, nenek meninggal dunia.
 
Mantaro dan Sueko kembali ke Tokyo tak lama kemudian. Mereka memulai kehidupan pengantin baru mereka di Jittoku Nagaya, hidup seadanya tapi bahagia. Tentu saja ada banyak hal yang terjadi diawal mereka hidup bersama. Misalnya, kalau Mantaro itu udah fokus dengan pekerjaannya, maka dia nggak akan peduli pada apapun, dia nggak ingat makan, nggak ingat istri, nggak pake tidur. Sueko sebenarnya sudah diingatkan oleh Takeo sebelumnya, pokoknya Mantaro tuh harus dikeraskan karena dia suka lupa makan dan tidur. Kalau nggak salah itu menjadi pertengkaran pertama Mantaro dan Sueko. Sueko ngambeknya lucu banged, dia nggak mau bicara pada Mantaro karena kesal. Setelah dibujuk akhirnya Sueko mengatakan kalau meski ayahnya meninggal saat dia masih kecil, tapi dia tidak pernah makan sendirian, ibunya selalu ada untuknya. Waktu makan baginya adalah waktu dengan keluarga dan tidak mau makan sendirian. Sejak saat itulah bagaimana sibuknya Mantaro, dia akhirnya akan tetap makan bersama Sueko.
 
Mantaro sendiri bisa melakukan penelitian di Universitas Tokyo itu adalah karena profesor Tanabe. Dan Profesor Tanabe sendiri sebenarnya mengakui bakat Mantaro dalam menemukan dan melukis tanaman yang benar-benar mirip dengan aslinya, tapi ia juga takut dengan bakat Mantaro itu. Entah niat baik atau buruk, Profesor Tanabe menyarankan Mantaro untuk belajar lagi dan masuk ke universitas Tokyo, juga belajar ke luar negeri mengingat Mantaro ini tidak punya background akademis dan Mantaro dianggap amatir jadi kemungkinan tidak akan bisa mempublikasikan karyanya sendiri. Ia bahkan meminta Mantaro untuk menjadi rekannya. Intinya dia ingin Mantaro mencari tanaman untuknya, tapi Profesor Tanabe yang akan mempublikasikannya, tentu saja kalau Mantaro menemukan spesies baru, maka ia akan memberikan reward pada Mantaro dan juga menambah nama Mantaro di spesies baru yang ditemukan MAntaro. Ia bahkan mengatakan kalau Dr. Maximovich juga mempunyai asisten seperti itu. Mantaro mungkin tidak berpendidikan, tapi dia tahu apa maksudnya dan tentu saja dia menolak. Dia tidak mau apa yang dia temukan menjadi milik orang lain. Hal ini lah yang menjadi perpecahan antara Mantaro dan Profesor Tanabe. Profesor Tanabe mengatakan kalau Mantaro nggak punya status sosial, bahkan nggak lulus SD, nggak mungkin Mantaro bisa survive, dan itu membuat Mantaro galau. Tapi untungnya Sueko menyemangatinya mengatakan kalau Mantaro pasti bisa mempublish tanamannya sendiri tanpa bantuan Profesor Tanabe.
 
Singat cerita (lagi), karena Mantaro menolak bekerja sama dengan Profesor Tanabe, akhirnya Profesor Tanabe tidak mengizinkan Mantaro untuk meneliti di Universitas lagi. Profesor Tanabe ini kelihatannya iri sekali pada Mantaro, apalagi orang disekitarnya selalu memuji Mantaro, karena itu pada akhirnya dia tidak mau melihat Mantaro lagi. Mantaro yang diusir dari Universitas, mencoba mendatangi museum dan meminta izin untuk meneliti di sana (museum ini tempat prof siapa itu namanya yang dulu disukai Mantaro waktu masih kecil, pas pertama ke Tokyo, mantaro juga ke museum itu, prof itu juga yang menyurati Tanabe untuk menerima mantaro). Sayangnya mereka nggak bisa menerima Mantaro juga mengingat hubungan antara museum dan Universitas.
 
Sementara itu, Mantaro dan Sueko juga mulai melangkah untuk mewujudkan impian Mantaro membuat buku ensiklopedia tumbuhan. Menggunakan uang pernikahan yang diberikan Mineya, Sueko membeli sebuah mesin gitu, sepertinya sih mesin fotocopy gitu. Sueko bahkan belajar pada percetakan bagaimana menggunakannya, agar dia bisa membantu Mantaro. Mantaro juga mendapat kesempatan bagus untuk belajar di luar negeri dan bahkan Sueko bersedia ikut suaminya di luar negeri nanti. Mereka berencana meminjam uang pada Mineya untuk biaya ke sana. Tapi hal yang terduga terjadi yang membuat mereka melupakan hal itu. Sueko melahirkan anak pertama mereka bernama Sonoko, anaknya lucu dan sehat. Tapi suatu hari dia jatuh sakit dan meninggal dunia. Itu menjadi pukulan terbesar bagi Mantaro dan Sueko. Sementara itu, di Mineya, karena penelitian sake baru Aya, bakteri sake Mineya yang sudah ada 3 generasi mati semua. Hal ini juga menjadi cobaan berat bagi Mineya, karena pada akhirnya Mineya bangkrut.
 

Kemalangan demi kemalangan terjadi dalam keluarga Mantaro dan Sueko, tapi itu tidak mengubah semangat Mantaro untuk impiannya menerbitkan buku. Dengan dibantu oleh 2 temannya di universitas dulu, Mantaro bangkit lagi. Sedangkan Profesor Tanabe akhirnya menyadari bagaimana dia mulai berubah sejak awal tujuannya ada di Universitas Tokyo. Awalnya dia disana karena tanaman, tapi akhirnya dia masuk ke politik dan semakin ingin naik jabatan. Ia bahkan sempat meninggalkan jabatannya di kampus dan menjadi kepala sekolah para wanita gitu. Tapi gosip demi gosip muncul mengenai dirinya, hingga pada akhirnya sistem sekolah wanita dihapuskan dan Tanabe tidak punya jabatan lagi. Ia disadarkan oleh istrinya kalau apa yang dilakukan Mantaro dll sekarang ini adalah apa yang Tanabe mulai dulu, mencari tanaman, mempublikasikan dll. Harusnya Tanabe menjadi masternya tapi entah sejak kapan Tanabe mulai melupakan itu. Disaat ia akhirnya sadar dan ingin kembali ke jalannya yang dulu, bahkan ingin menghabiskan watu dengan keluarga, tiba-tiba saja terdengar berita bahwa Profesor Tanabe meninggal dunia karena tenggelam.
Istri Tanabe yang adalah teman Sueko, datang ke rumah Mantaro tak lama setelah suaminya meninggal. Sebelum meninggal, Tanabe sempat mengatakan pada istrinya untuk memberikan sebuah buku pada Mantaro. Aku lupa itu buku apa, tapi kayaknya buku tentang botani gitu dan buku itu akan membantu Mantaro untuk meneliti tanamannya.
 
Karena penelitian Mantaro, keuangan keluarga benar-benar sangat tidak bagus. BTW setelah anak pertama mereka meninggal, Sueko hamil lagi dan sekarang anak mereka sudah 3. Aku sih nggak ngerti ya selama ini mereka dapat uang dari mana, paling Sueko ada kerja bikin korek api gitu tapi aku rasa nggak banyak uang dari sana. Kadang kalau uangnya nggak ada lagi, Sueko akan menggadaikan barang yang ada di rumah mereka. Terakhir, dia menggadaikan buku favoritnya dan saat Mantaro tahu akan hal itu, dia sedih banged, dan memohon pada Sueko apapun yang terjadi, Sueko tidak boleh menggadaikan buku itu, karena Mantaro tahu kalau buku itu adalah favorit Sueko.
 
Tapi bagaimanapun keuangan benar-benar sangat sulit. Sueko akhirnya menemui bibinya untuk meminjam uang. Bibi Sueko ini dulu marah banged sama Sueko karena nggak mau menerima lamaran orang yang dia jodohkan dulu (yang waktu Sueko latihan menari dan menarik hati bangsawan yang sudah beristri itu). Bibi Sueko ini menikah dengan pemilik penginapan gitu, ya berduit lah. Sebenarnya meminjamkan mudah saja bagi bibi, tapi dia tidak mau. Dia ingin Sueko bekerja di penginapannya itu. Sebenarnya ini semacam restoran gitu, tapi bisa juga menginap. Yang mereka layani adalah petinggi-petinggi pemerintah. Sueko mulai bekerja di sana dan akan pulang malam. Untung Mantaro bisa menjaga anak-anak dengan dibantu oleh ibu kos. Dengan bekerja di sana, Sueko mendapatkan relasi dan aku rasa itu adalah tujuan bibinya.
  
Setelah 7 tahun, Mantaro akhirnya dipanggil kembali ke Universitas. Dulu ada teman Prof Tanabe kenalan Mantaro, tapi dia pergi belajar ke luar negeri. Begitu kembali dan menjadi prof, dia sepertinya jadi dekan fakultas botani dan dia yang memanggil Mantaro kembali. Dia ingin mempekerjakan Mantaro disana, meski gajinya nggak banyak, tapi Mantaro sadar betul dengan keuangan keluarganya, jadi akhirnya dia bekerja di sana. Tentu saja Mantaro juga tetap melakukan pekerjaannya mengumpulkan spesies. Mantaro ini biasanya melakukan perjalanan berminggu-minggu ke hutan gitu mengumpulkan spesies. Biasanya dia mengumpulkan sendirian. Ada saat dimana dia bertemu dengan seorang anak di daerah Tosa dan anak itu sangat tertarik dengan Mantaro. Sejak mereka bekenalan, anak itu selalu mengirimkan tanaman pada Mantaro, bahkan anak itu memberitahu gurunya di kampung dan gurunya serta teman anak itu juga jadi banyak mengirimkan tanaman. Dan sejak itu, Mantaro juga nggak terlalu sering keluar lagi, karena ada banyak yang mengirim tanaman padanya. Kalau nggak salah ini terjadi tepat saat dia nggak terlalu bisa pergi-pergi lagi karena harus menjaga anak. Jadi dia sangat berterima kasih menerima banyak tanaman. KAlau nggak salah orang asing juga banyak mengirim tanaman pada Mantaro.

Nah, anak ini nantinya akan datang pada Mantaro. Namanya Kotetsu. Dia akan menjadi asisten Mantaro, menggantikan Sueko yang sudah sangat sibuk. Sueko mendapat kesempatan dari bibinya untuk membuka restoran sendiri di Shibuya. Ini demi menggapai impian suaminya, jadi Sueko benar-benar menjadi okami dan membuka restoran sendiri. Jadi saat Sueko sibuk dengan restorannya, maka Kotetsu yang membantu Mantaro. Kotetsu bahkan nantinya akan menjadi menantu Mantaro, karena Kotetsu menikah dengan anak kedua Mantaro, Chinatsu.
 

Mantaro dan Sueko tidak pernah menyerah akan impian mereka merilis picture book yang berisi tanaman-tanaman di seluruh Jepang, hanya saja mereka kesulitan mencari penerbit yang bisa menerbitkannya dan tentu saja uang yang dibutuhkan sangat banyak. Tapi kemudian, seseorang yang sangat Mantaro kenal datang ke restoran Sueko dan saat tahu kalau Sueko adalah istri Mantaro dari Sagawa, ia datang menemui Mantaro. Itu adalah sebuah reuni yang ditakdirkan dimana pria itu nantinya akan mengenalkan Mantaro pada seorang pemuda kaya yang bersedia membantu Mantaro menerbitkan buku bergambar tanamannya. 
 
Saat kehidupan Mantaro dan Sueko mulai membaik, Aya dan Takeo juga melangkah untuk impian mereka. Setelah Mineya bangkrut, keduanya entah tinggal dimana, lalu mereka sempat jualan di Tokyo. Saat di Tokyo, mereka meminta tolong pada teman Mantaro yang bisa meneliti bakteri sake, sayangnya belum ada Prof di Jepang yang konsentrasinya ke arah bakteri gitu. Dan salah satu teman Mantaro itu malah tertarik untuk meneliti itu. Entah dia pindah prodi atau melakukan penelitian diwaktu senggang, tapi dia membantu Aya dan Takeo. Kemudian Aya dan Takeo memulai kehidupan baru di tempat lain untuk membangun kembali Mineya. Beberapa tahun kemudian, setelah punya 2 anak, mereka mengunjungi Mantaro dan Sueko. Lalu nantinya, mereka akan datang lagi dengan sake baru buatan Aya, dimana rasanya sangat enak. Mantaro yang tidak suka sake bahkan sangat menyukainya.

Gempa besar Kanto (The Great Kanto Earthquake) yang terjadi pada tahun 1923 menjadi titik balik kehidupan Mantaro dan Sueko. Saat gempa terjadi, Mantaro kehilangan banyak spesimen yang sudah dia kumpulkan di ruang kerjanya (btw, awalnya mereka cuma menyewa satu kamar, kemudian jadi 2 kamar, lama-lama mereka menyewa banyak kamar dan ada satu kamar khsusu menyimpan spesimen dan tempat kerja mantaro). Mantaro dan Sueko berhasil menyelamatkan beberapa spesimen, tapi banyak juga yang terbakar. Padalah buku bergambar belum selesai dan itu menjadi pukulan berat bagi keduanya. Sueko juga menyadari kalau mereka perlu tempat yang bisa melindungi spesimen Mantaro dan dengan dibantu oleh 2 anak laki-laki, 2 anak perempuan dan 1 menantunya, Sueko mengambil, keputusan untuk menjual restorannya. Ia kemudian membeli sebuah lahan yang aman untuk tempat tinggalnya dan MAntaro, juga melindungi spesimen Mantaro. Aku sangat terharu dengan bagaimana perjuangan Sueko dalam membantu suaminya menggapai impiannya.

Mantaro sendiri harus mulai dari awal lagi untuk membuat buku bergambar. Ia juga sempat mengumpulkan tanaman lagi, tapi kebanyakan juga dia ingat dengan tanaman yang dia gambar, jadi dia menggambar diluar kepala. Banyak yang bilang kalau Mantaro adalah satu-satunya di Jepang yang bisa menggambar tanaman itu benar-benar mirip dengan aslinya. Ia tidak akan menyerah meski membutuhkan 10 tahun untuk membuatnya.

Dan sebelum Mantaro menyelesaikan bukunya, ternyata 2 temannya memperjuangkan gelar Mantaro. Mantaro sudah sangat banyak berjasa bagi Universitas Tokyo, dengan menyumbangkan banyak tanaman disana, jadi mereka ingin Mantaro mendapat gelar Doktor. Awalnya Mantaro menolak, karena ia merasa tidak berhak dengan gelar itu, karena dia bahkan tidak lulus SD. TApi Sueko meyakinkan Mantaro menerima gelar itu, karena dengan begitu, nanti buku bergambar Mantaro (ensiklopedia) akan laku terjual. Dan akhirnya Mantaro menerima gelar kehormatan itu. Ia menjadi seorang doktor bidang botani.

Pada masa itu, Mantaro dan Sueko sudah berusia 60 tahunan (kalau nggak salah Mantaro 64 dan Sueko 62). Sueko sendiri menderita penyakit yang tidak bisa diobati dan sebelum upacara penerimaan gelar, Mantaro sudah tahu akan hal itu. Itu membuat Mantaro semakin sibuk untuk menyelesaikan ensiklopedianya. Ia menyadari kalau dia tidak akan bisa melakukannya sendirian. Karena itu dia menghubungi teman-teman lamanya untuk membantunya. Bahkan temannya itu membawa teman lagi, mahasiswa dan lain-lain untuk membantu Mantaro menyelesaikan bukunya.
Dalam perjalanannya mengumpulkan tanaman, dia menemukan sebuah spesies baru dan spesies itu ada dihalaman terakhir dari ensiklopedianya. Ia menamakan tanaman itu Suekozasa dengan nama latin Sasa Suekoana Makino. Sueko terharu sekali melihat tanaman itu dinamakan atas namanya, karena dengan itu ia merasa ia selalu dekat dengan Mantaro. Ensiklopedia itu selesai sebelum Sueko meninggal dunia. Sebelum meninggal, Sueko juga mengatakan pada Mantaro untuk tetap mencari tanaman, karena mereka sudah berjanji, jika Mantaro pergi mengumpulkan tanaman, maka hanya ada Mantaro dan tanaman (Mantaro jangan memikirkan tentang dirinya meski ia akan selalu ada dekat dengan Mantaro).

Mungkin bagi sebagian orang ini adalah sad ending, tapi jujur saja, kalau di asadora, meski tokohnya meninggal, meski sedih dan kadang menangis, tetap bisa tersenyum di akhir episode. Ini adalah ending yang menurutku di eksekusi dengan sangat baik. Endingnya buku bergambar Makino Mantaro 'Illustrated Encyclopedia of Japanese Plants' akhirnya selesai. Buku ini masih digunakan sampai sekarang oleh para pelajar Jepang lho. Mungkin karena perjuangannya itu Tomitaro Makino disebut sebagai bapak botani Jepang. Katanya sih memang saat itu hanya Makino yang bisa menggambar tanaman sebagus dan semirip itu. Hal itu karena kecintaannya terhadap tanaman sangat lah besar. Dia selalu menganggap tanaman adalah anaknya.

Aku sempat membaca sekilas kisah Makino Tomitaro yang sebenarnya dan ternyata agak beda dari dramanya. Di kisah aslinya, Makino memang menikah dengan dengan sepupunya Nao (di drama, Aya). Mereka di jodohkan seperti di drama dan akhirnya menikah. Tapi Makino fokus sama tanaman dan sering bolak balik Tokyo-Kochi, jadi dalam kisah aslinya, Makino tidak pindah permanen ke Tokyo. Makino saat itu bertemu dengan Sueko yang masih berusia 14 tahun dan jatuh cinta padanya (kalau nggak salah Makino usianya 24 atau 26). Dan mereka memang menikah, jadi Makino ceritanya nih mendua. Kayaknya sih istri aslinya tuh tau dan tetap mengirim uang pada Makino. Makino aslinya punya 13 anak tapi yang hidup ada 7, beda dari dramanya, Mantaro punya 5 anak dan 4 yang hidup. Nama anak pertamanya sama-sama Sonoko.
Dan katanya sih ya, Sueko di kisah aslinya ya memang hidup miskin gitu, makanya dia meninggal saat masih muda. Beda dengan dramanya dimana jarak usia mereka cuma 2 atau 3 tahun, jadi ibarat seumuran, dan meninggalnya bukan meninggal muda. 

Patung Makino dikelilingi oleh tanaman Suekozasa

Drama Ranman ini termasuk asadora yang menurutku sangat memuaskan. Aku biasanya kurang suka dengan akting Hamabe Minami yang menurutku agak kaku, tapi di drama ini dia memerankan Sueko dengan sangat baik. Aktingnya natural, bahkan saat Sueko sudah berusia 60an tahun. Dan lagi, chemistry antara Kamiki dan Minami tidak usah diragukan lagi, mereka udah kayak suami istri beneran. Meski skin ship jarang karena ini adalah asadora, tapi mereka itu so sweet banged.
 
Dramanya juga dibuat padat dan fokus, tidak ada plot yang terasa melenceng. Biasanya kalau hero & heroine asadora sudah punya anak dan anaknya udah dewasa, akan ada fokus ke kisah anaknya, entah itu kisah cinta atau masalah pekerjaan, tapi disini kisah anak mereka dibuat hanya sekilas saja, jadi tetap terasa fokusnya pada pasangan utama. Memang sih, mungkin bagi yang nggak terbiasa bakalan bingung kok tiba-tiba anak Mantaro udah nikah aja sama asistennya, emangnya saling sukanya kapan?
Aku juga kaget sih, tapi aku salut karena itu tidak mempengaruhi fokus cerita utamanya. Jadi ya adegan menikahnya cuma sebentar gitu, gak berlarut-larut masalah cinta anaknya. Bahkan saat anak pertama mereka meninggal juga nggak difokuskan lama saat anaknya sakit, justru masa berkabungnya di fokuskan pada keduanya dan bagaimana mereka menghadapi hal itu dan menemukan semangat baru.
 
Di minggu terakhir drama ini, ada masa depan yang diperlihatkan setelah Mantaro meninggal dunia. Rumah dan tempat kerjanya, juga kumpulan tanaman-tanaman dirawat oleh puteri bungsunya. Sepertinya puterinya yang tinggal di rumah itu setelah orang tuanya meninggal. Ada adegan dimana puterinya itu memanggil asisten untuk merawat spesimen yang ada disana. Uniknya, peran anak bungsu Mantaro adalah nenek Mantaro dulu, dan Aoi Miyazaki yang merupakan narator drama ini muncul sebagai asisten itu. Jadi, memang minggu terakhir drama ini tidak terasa membosankan, karena semua tokoh penting muncul lagi.
 
Satu-satunya yang mengejutkanku saat menonton drama ini adalah kematian Profesor Tanabe. Setelah berhenti membuat recap dulu, aku masih mengikuti sedikit kisahnya dan aku lihat banyak yang komen sebenarnya Tanabe itu baik atau jahat. Aku pikir dia akan ada sampai akhir drama ini dan mendukung Mantaro. Kaget banged karena tiba-tiba dia meninggal karena tenggelam. Saat itu dia liburan bersama anak dan istrinya. Ada disinggung juga sih mungkinkah itu konspirasi dari Universitas untuk menyingkirkan Tanabe. Tapi Tanabe ini meski jahat sama Mantaro, tetap dia lah yang membuka jalan bagi Mantaro masuk Universitas Tokyo. Kalau surat rekomendasi ditolak Tanabe, maka dulu Mantaro nggak akan bisa masuk Universitas Tokyo. Tapi tentu saja teman-temannya lah yang menjadi pendukungnya dari awal sampai akhir. Mereka bahkan memperjuangkan agar Mantaro mendapat gelar. Selain temannya, ada juga sahabatnya sejak kecil yang terus berhubungan dengan Mantaro sampai mereka tua. Dan juga anggota Jittoku Nagaya yang selalu membantu Mantaro dan Sueko.
 
Semasa hidupnya, dikatakan kalau Makino Tomitaro berhasil mengumpulkan 400.000 spesimen dan memberi nama lebih dari 1500 spesimen tanaman baru. Di prefektur Kochi, ada Makino Botanical Garden dengan lebih dari 3000 spesies yang dipajang. Di sana juga ada herbarium dengan 300000 spesimen yang kebanyakan dikumpulkan dari Kochi. Awalnya Makino memang mau mengumpulkan tumbuhan di Kochi, lalu impiannya berubah menjadi lebih besar dengan mengumpulkan tumbuhan seluruh Jepang. Bukunya yang berjudul 'An illustrated Flora of Nippon by Dr. T. Makino' (bukunya yang rilis di akhir episode drama ini) masih terus di revisi dan dibaca oleh peminat botani sampai hari ini.

Bagi kalian penggemar Kamiki Ryunosuke dan Hamabe Minami, ini adalah drama yang wajib kalian tonton, karena ini sangat memuaskan. 130 episode, kalau nonton tiap hari pas tayang, maka 6 bulan bersama keduanya. Dijamin tidak akan menyesal menontonnya. Ini adalah salah satu asadora yang aku beri bintang 5, karena ya sebagus itu. Bisa lah bersanding dengan Asa ga Kita.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Ads Here

NOTE:

DILARANG RE-UPLOAD / COPY PASTE TULISAN DI BLOG INI!

JIKA INGIN SHARE, CUKUP LINK KE POSTINGANNYA SAJA, BUKAN ISINYA!


[Trivia] Japanese Movie Recommendations List

Karena ada banyak yang menanyakan rekomendasi untuk J-Movie, jadi aku memutuskan untuk membuat list rekomendasi Japanese Movi...

Popular Posts This Month

Actor / Actress

Airi Matsui Ando Sakura Anna Ishii Aoi Miyazaki Aoi Morikawa Aoi Wakana Aoi Yu Aom Sushar Araki Yuko Ayase Haruka Bebe Tanchanok Chen Duling Chiba Yudai Chinen Yuri Choi Ara Dai Lu Wa Daiki Shigeoka Darren Wang Dori Sakurada Eikura Nana Eita Elaiza Ikeda Fujiki Naohito Fuka Koshiba Fukagawa Mai Fukatsu Eri Fukuchi Momoko Fukushi Sota Fuma Kikuchi Fumi Nikaido Furuhata Seika Gao Zhi Ting Go Kyung Pyo Gong Yoo Gou Ayano Hamano Kenta Han Seung Yeon Han Yeri Hana Sugisaki Haru Kuroki Haruka Fukuhara Haruma Miura Haruna Kawaguchi Hasegawa Hiroki Hashimoto Ai Hashimoto Kanna Hayami Akari Hayato Isomura Higa Manami Hikari Mitsushima Hirano Sho Hiroki Narimiya Hirose Alice Hirose Suzu Honoka Yahagi Horii Arata Hou Ming Hao Hu Yi Tian Hwang Jung Eum Hyeri Igawa Haruka Imada Mio Inoue Mao Ishihara Satomi Jang Se Hyun Ji Soo Ji Woo Joo Won Jun Shison Jung So Min Kaku Kento Kamiki Ryunosuke Kamishiraishi Moka Kamishiraishi Mone Kaname Jun Kanichiro Kanjiya Shihori Kasumi Arimura kawakami juria Kei Tanaka Kengo Kora Kentaro Kento Hayashi Kento Nagayama Kim Go Eun Kim Ji Won Kim Min Suk Kim So Hyun Kim Soo Hyun Kim Tae Ri Kim Woo Bin Kim Yoo Bin Kim Yoo Jung Kim Yoo Mi Kinami Haruka Kiritani Kenta Kitamura Takumi Kiyohara Kaya Kiyohara Sho Komatsu Nana Koseki Yuta Kou Shibasaki Kubota Sayu Kudo Asuka L Lee Bo Young Lee Chung Ah Lee Dong Hwi Lee Dong Wook Lee Gi Kwang Lee Jong Suk Lee Joon Lee Soo Hyuk Lee Yoo Jin Li Lan Di Lily Franky Mackenyu Mahiro Takasugi Maika Yamamoto Maki Horikita Makita Aju Mamiya Shotaro Marie Itoyo Masahiro Higashide Masaki Okada Masaki Suda Masataka Kubota Matsumoto Jun Matsushima Nanako Mayu Matsuoka Mei Nagano Mikako Tabe Mike D angelo Min Do Hee Minami Hamabe Minami Sara Mio Yuki Mirai Moriyama Mirai Shida mirai suzuki Mitsuki Takahata Mitsushima Shinnosuke Miwa Miyazawa Hio Miyu Yoshimoto Mizuki Yamamoto Moe Arai Mone Kamishiraishi Mugi Kadowaki Nadine Lustre Nagasawa Masami Nagase Ren Nakajima Kento Nakamura Tomoya Nao Nao Matsushita Nijiro Murakami Nounen Rena Okada Kenshi Osamu Mukai Otani Ryohei Park Bo Gum Park Eun Bin Park Hae Jin Park Seo Joon Park Shin Hye Pattie Ungsumalynn Phan Pagniez Reina Visa Rena Matsui Riho Yoshioka Rina Kawaei Ryo Ryusei Ryo Yoshizawa Ryoma Takeuchi Ryota Katayose Ryu Hwa Young Ryu Jun Yeol Sagara Itsuki Sairi Itoh Saito Takumi Sakaguchi Kentaro Sakuma Yui Sakurako Ohara Sato Kanta Satoshi Tsumabuki Seino Nana Seo Hyun Jin Seto Koji Shen Yue Shim Eun Kyung Shimon Okura Shin Hyun Soo Shirota Yuu Shohei Miura Shono Hayama Shuhei Nomura Shunya Shiraishi sometani shota Son Seung Won Song Ha Yoon Suga Kenta Sun Woong Suzuki Ryohei Suzy Taiga Taishi Nakagawa Takahashi Issei Takanori Iwata Takayuki Yamada Takeru Sato Takuya Kusakawa Tamaki Hiroshi Tao Phiangphor Tasuku Emoto Tomita Miu Tomoshita Yamashita Tori Matsuzaka Toyokawa Etsushi Tsubasa Honda Tsuchiya Tao Uchida Rio Ueno Juri Wan Peng Yamazaki Kento Yamoto Yuma Yo Oizumi Yoo In Na Yoo Seung Ho Yook Sung Jae Yoon Park Yoon So Hee Yoshine Kyoko Yosuke Sugino Yu Aoi yua shinkawa Yui Aragaki Yuina Kuroshima Yuki Furukawa Yuki Izumisawa Yuki Yamada Yukino Kishii Yuko Oshima Yuna Taira Yuriko Yoshitaka Yuta Hiraoka Yuya Matsushita Yuya Yagira Zhang Yao

Drama / Movie

3A 99.9 A Love So Beautiful A Story of Yonosuke Age of Youth 2 Always Sunset on Third Street amachan Anikoma Anohana Anone Ao Haru Ride Arbitratily Fond Asa ga Kita Ashi Girl At Cafe 6 Beppin-San Biscuit Teacher and Star Candy Bittersweet Boku Dake ga Inai Machi Boku no Ita Jikan Boukyaku no Sachiko Bubblegum Cafe Waiting Love Carnation Chia Dan Chihayafuru Chimudondon Chugakusei Nikki Churasan Come Come Everybody Crybaby Pierrot's Wedding Crying Out Love in the Center of the World Daily Lives of High School Boys Dating DNA Departures Eulachacha Waikiki Evergreen Love Father is Strange Fight Fleet of Time Forever Young Frankenstein no Koi From Five to Nine Gakko no Kaidan Gegege no Nyobo Gochisousan God Gift Good Morning Call Good Morning Call 2 Goon Ju Hana and Alice Hana Nochi Hare Hanako to Anne Hanbun Aoi Haruchika Hirunaka no Ryuusei Hirune Hime Hiyokko Honey and Clover Hot Road Hyouka I Love You in Tokyo I Want to Eat Your Pancreas If We Were A Season Itakiss LIT Itakiss LIT S2 Itakiss Movie Kahogo no Kahoko Kakegurui Kaze no Haruka Keiji Yugami Kidnap Tour Kiki Delivery Service Kimi no Na Wa Kingyo Club Kiss Me Thailand Koe no Katachi Koinaka Kuragehime Linda Linda Linda Little Forest Love Letter Lucky Romance Ma Boy Maiagare Man From The Stars Manpuku March Comes in Like a Lion Mare Massan May Who? Meteor Garden 2018 Moriyamachu Driving School My Huckleberry Friends My Husband Can Not Work My Little Sweet Pea My Old Classmate Nagi no Asukara Narratage Natsuzora Nodame Cantabile Oboreru Knife Ochoyan Ohisama Okaeri Mone Omotesando On The Wings of Love One Million Yen Girl One Week Friends Operation Love Orange Orange Days Ore Monogatari Our Little Sister Our Times Peach Girl Pinocchio Princess Hours Thailand Rage Rainbow Song ReLIFE Reply 1988 Romance Full of Life Sannin No Papa she was pretty Shigatsu wa Kimi no Uso Sing Salmon Sing Solanin Sound of Your Heart Splish Splash Love Ssam My Way Strobe Edge Sukina Hito ga Iru Koto Teiichi no Kuni Tenno no Ryoriban The 100th Love The Anthem of the Heart The Best Hit The Great Passage The Left Ear The Woodsman and The Rain The World of Us Today's Kira-kun Todome no Kiss Toki wo Kakeru Shojo Tokyo Tarareba Girls Tomorrow Cantabile Tonari no Kaibutsu-kun Toto Nee Chan Twenty Years Old Twilight Saya in Sasara Uchiage Hanabi Under the Hawthorn Tree Unnatural Wakamonotachi Warotenka We All Cry Differently What A Wonderful Family When We Were Young While You Were Sleeping Wise Prison Life Wood Job Yellow Elephant Yesterday Once More Your Lie in April Youth Over Flowers

Blog Archive

Advertise here

Recent Comments

Random Posts