Kamis, 30 Oktober 2014

[Sinopsis] Naeil's Cantabile Episode 6 ~ Part 1

Sinopsis Tomorrow Cantabile Episode 6 Part 1
--------------------------------------------------------------------


[Vivaldi Concerto For Violin and Strings Op. 8 in G Minor No.2 "Summer": III. Presto]
Cha Yoo Jin yang jatuh di dorong ke dalam kolam air dangkal kehilangan kesadaran. Ia ternggelam. Seseorang yang lewat disana melihat hal itu dan menolong Yoo Jin. Nae Il yang panik berlari menuruni tangga. Si pria itu melakukan pertolongan pertama, untung ga pake CPR dan Yoo Jin kembali sadar meski ia masih lemah.
Nae Il yang panik mendorong si pria dan mencoba membangunkan Yoo Jin. Il Rak juga panik. Nae Il memanggil-manggil orabang orabang dan si pria melihat ke arah Nae Il. Si penolong pun meninggalkan mereka sambil memegang tangan kirinya.
Nae Il menangis dan mengatakan kalau semua salahnya.

Nae Il merasa sangat khawatir, ia berada di luar ruang UGD waterpark.
Cha Yoo Jin masih kesulitan membuka matanya, bukan berarti ia tak sadar, ia hanya ingat kenangan masa kecilnya saat badai di pesawat dan badai di lautan. Ia menarik nafas dan bangun. Ia mengasihani dirinya sendiri yang takut naik pesawat dan takut air, tak akan ada caranya ia bisa ke luar negeri.

Cantabile Tomorrow
~Lesson 6~

[Tchaikovsky Sleeping Beauty Suite Op. 66a: IV. Panorama]
Pria penolong Cha Yoo Jin, terlihat didalam mobil. Ia mendapat telpon dari ibunya. Pria itu adalah Lee Yoon Hoo (Park Bo Gum). Yoon Hoo mengatakan pada ibunya ia pergi ke waterpark seperti yang ibunya suruh dan ia akan melakukan sesuatu yang ia ingin lakukan, bukan yang harus ia lakukan.
Ibu nya mengatakan untuk tidak memaksakan diri. Yoon Hoo melihat tangannya kirinya sambil menjawab. Ia menutup telponnya dan mencoret list di ponselnya. Ia menghela nafas.

Lee Yoon Hoo tiba di suatu tempat bergaya Eropa. Tempat itu sangat cantik dan elegan. Yoon Ho berjalan yakin sambil melihat sekitar.
*BTW aku kira itu Petite France. Tapi ternyata bukan ^^

Yoo Il Rak, Ma Soo Min dan Seol Nae Il sedang duduk di tangga. wajah mereka kelihatan khawatir + takut. Il Rak bertanya apakah dia masih tidur?
Soo Min menyuruhnya memelankan suaranya, karena kalau berisik takut akan membangunkan Yoo Jin. Soo Min bertanya pada Nae Il bagaimana nanti mereka akan bertemu Yoo Jin setelah kejadian itu. Nae Il mengatakan ia takut. Ia gemetaran, hahahhaha. 
Nae Il memandangi keduanya sambil bicara gemetaran, Jika dia mati, ani, jika mengingat apa yang akan terjadi padanya aku menjadi takut.

Nae Il memegang tangan Ma Soo Min dan menyandarkan kepalanya. Ma Soo Min mengerti perasaan Nae Il karena ia juga merasa ketakutan. Ia mengatakan sepertinya Yoo Jin takut air. 
Il Rak yang berfikir positif mengatakan sebagai teman, mereka harus mencari tahu hal yang disembunyikan Yoo Jin. Keduanya memandangi Il Rak. Tiba-tiba pintu terbuka, terdengar rintihan Yoo Jin.
Stresemann membawa Yoo Jin keluar kamar sambil menjewer telinganya. Stresemann kesal karena Yoo Jin asyik-asyik tidur.
Tiga serangkai ketakutan disudut, tapi Nae Il mengatakan pada Stresemann jangan terlalu menyakiti Yoo Jin, Yoo Jin adalah pasien yang hampir mati dan kembali hidup.
Stresemann tidak mendengarkan, ia malah memuji Nae Il makin cantik sejak terakhir mereka bertemu. Ia senang merekomendasikan Nae Il iku kelas master.
Nae Il berwajah khawatir tapi geer mengatakan jadi Milch merekomendasikan berdasarkan wajah?
Soo MIn malah ikut-ikutan memegang pipinya, karena ia cantik juga. LOL. 

Yoo JIn sudah tak tahan dijewer + diseret, ia melepaskan telinganya dan kesal karena trio baka mempercayai Stresemann. Nae Il menyangka Yoo Jin marah dan ketakutan, ia hampir menangis lucu di pelukan Soo Min, LOL. 
Yoo JIn kemudian bertanya, Maestro, apakah kau merekomendasikan ku untuk menjalankan tugasmu?
Stresemann dengan santai mengiyakan, kau sudah tahu dan masih bermalas-malasan.
Yoo Jin kesal dan menghela nafas panjang.

Nae Il kesal dan mendekati Yoo Jin memeluk lengannya,  Kenapa kau mengganggunya lagi?
Soo MIn pergi ke sisi satunya dan mengeluh juga pada Stresemann, Prof, kau harus kembali dan memberikan vote mu!
Il Rak ikutan, ia mengambil posisi di belakang Yoo Jin dan melingkarkan tangannya di leher Yoo JIn, Cha Yoo Jin, kami akan melindungimu!
Saking eratnya Il Rak melingkar di leher Yoo Jin, Yoo Jin sampai batuk-batuk.

 
Stresemann menatap mereka dan bertanya, jadi aku hanya harus memberikan vote-ku?
Ketiganya mengangguk. Stresemann bertanya lagi, menurut kalian aku akan memvote untuk siapa?
Cha Yoo Jin menatap Stresemann. Stresemann mengatakan lagi, Aku tidak mem-vote, menurutmu siapa yang diuntungkan, A atau S?
Semuanya terdiam, jelas jika ia tak mem-vote S-Oke lah yang diuntungkan, setidaknya hasilnya seri. Sementara mereka tak yakin Stresemann akan memberikan suaranya pada S-Oke. Melihat reaksi mereka, Stresemann kembali menarik kuping Yoo Jin dan menyeretnya.
Tiga serangkai tak bisa apa-apa lagi. Nae Il sedih dan memeluk Soo MIn, Soo Min juga sedih kehilangan Yoo Jin dan Il Rak hanya bisa menarik nafas kecewa.

Seorang guru wanita berjalan disekitaran tempat bergaya eropa itu, aku pikir itu adalah kampus Yoon Yi?
Si wanita ini cekatan, ia tahu nama-nama siswa, tahu siapa yang merokok dan lain-lain. Ia kemudian di sapa oleh Yoon Hoo yang datang kesana. Wanita itu adalah guru Yoon Hoo, ia memeluk wanita itu. Wanita itu berkata Yoon Hoo terlalu berlebihan menunjukkan perasaannya, itu sebabnya penampilan Yoon Hoo juga berlebihan. Yoon Hoo mengatakan ini sudah 2 tahun sejak mereka terakhir bertemu, ia senang mendapat undangan dari gurunya. Wanita itu mengatakan kalau penampilan UNICEF Yoon Hoo di Eropa bersamaan dengan pertunjukan mereka, jadi ia pikir Yoon Hoo tak akan datang.
Yoon Hoo mengatakan ia tak bisa menolak undangan festival musik itu.

 
[Liszt Grandes Etudes De Paganini S. 141 No. 3 in G Sharp Minor (La Campanella)]
Yoon Hoo mulai memuji gurunya yang semakin cantik. Tapi gurunya tak tertipu dengan rayuan. Yoon Hoo kecewa karena ia mengatakan hal yang sebenarnya. Ia memegang tangan kanan gurunya dan mengelusnya, ia mengatakan ini adalah tangan terindah yang pernah ia lihat. Tangan ini membuat orang lain merasa gembira, bahagia dan bahkan sedih.
Guru itu hanya tersenyum, aku rasa dia menyimpan kesedihan yang dalam dibalik sifatnya yang keras. Yoon Hoo mengajaknya makan bersama, tapi ia menolak. Gurunya senang Yoon Hoo datang, jadi festival bisa di upgrade, ia kesal karena Stresemann hanya merekomendasikan orang aneh dan ia merasa terganggu. Yoon Hoo terkejut dan bertanya, Maestro Frans von Stresemann datang?

Dan orang yang disebut sedang asyik selfie di jembatan kampus. LOL.
Si Stresemann ini beneran maestro dunia ga sih, masa dia selfie dengan pose aneh sampe kakinya diangkat gitu, HAHAHAAHHHA.
Setelah beberapa pose, ia mendapatkan hasil yang bagus dan akan mengirimkannya ke Song Mi Na. Ia masih menulis pesan saat tiba-tiba Mi Na menelponnya. Stresemann kelihatan senang.

Mereka berdua telpon telponan membicarakan tentang masalah yang dibuat Stresemann karena kabur saat penjurian. Stresemann merasa bersalah karena hal itu, membuat Mi Na dalam posisi yang tidak baik. Tapi Mi Na yakin Stresemann punya rencana dibalik semuanya. Mereka mengatalan tentang lukisan besar sebagai rencana Stresemann, ia akan menunggunya apakah itu benar atau hanya main-main.
Mi Na menutup telpon dengan kasar membuat Streseman patah hati HAHHAHHAHAHHAHHH.
Kakek kakekkk~

Nae Il sedang di taman Yoon Yi, ia melakukan hal aneh dengan tiang lampu jalan, entah apa yang dilakukannya, entah memanjat atau menedangnya, HAHHAHAH.
Yoon Hoo kebetulan lewat disana dan melihat Nae Il, ia mendekati Nae Il, menyentuh bahunya dan bertanya apakah Nae Il tidak apa-apa?
Mereka berdua saling bertatapan. Yoon Hoo kelihatan seperti pernah melihat Nae Il, tapi ia tak tahu. Nae Il bertanya apakah kebetulan Yoon Hoo akan ke ruang santai?
Yoon Hoo mengiyakan.

Nae Il memainkan kakinya dan tersenyum malu-malu berkata, kalau begitu, jika kau kesana, Orabangku yang tampan dan tinggi, ah, maksudku Cha Yoo Jin, bisakah kau menemuinya dan menyuruhnya mendekati jendela?
Yoon Hoo menunjukkan wajah bingungnya. Nae Il cemberut sedih dan melihat ke arah ruang istirahat kalau ia tak bisa melihat orabang-nya dari sini. Nae Il kembali melihat-lihat ke arah ruang istirahat tapi Yoo Jin tak kelihatan. Yoon Hoo berfikir, Orabang?
Ia lalu teringat saat ia menyelamatkan Yoo Jin dan seseorang memanggil Yoo Jin 'orabang'.
Yoon Hoo sedikit tersenyum dan bergumam, kita bertemu lagi.

Nae Il tak mendengarkan ia malah menyuruh Yoon Hoo cepat-cepat kesana. Nae Il mengatakan ia sudah 2 jam tak melihat wajah Yoo Jin dan merasa pusing. LOL. Rupanya dari tadi dia nyoba manjat ya? HAHAHA. Nae Il lagi-lagi membuka mata lebar-lebar melihat ke arah ruang istirahat.
Yoon Hoo masih tak mengerti, ia bertanya kenapa ia yang harus pergi, kan Nae Il bisa saja kesana.
Nae Il berbalik menatap Yoon Hoo kecewa, Jika kau tak mau, lupakan saja. Kenapa kau malah datang dan menggangguku. HAHHAHHAA.

Nae Il mencoba memanjat lagi, Yoon Hoo khawatir dan menghalanginya, ia menarik Nae Il karena takut ia akan terluka.  Yoon Hoo akhirnya setuju akan membantu Nae Il, tiba-tiba ia menggenggam  lengan Nae Il. Nae Il tersenyum senang karena Yoon Hoo akan membantunya melihat Yoo Jin.
Nae Il tersenyum dan berterima kasih.

Yoon Hoo sudah berdiri di depan Cha Yoo Jin. Nae Il berdiri di belakang Yoon Hoo. Yoo Jin menghela nafas kesal dan bertanya, kau mengikutiku sampai kemari?
Yoon Hoo terkejut, karena Nae Il bersembunyi dengan baik, tapi Yoo Jin sudah tahu.
Nae Il keluar perlahan-lahan dan sedikit takut. Yoo Jin dengan kesal berkata, apa kau koala? kenapa kau bersembunyi di punggung orang lain?
Nae Il memainkan tangannya dan meminta maaf. Yoon Hoo melirik keduanya. Yoo Jin hanya bisa menghela nafas.

Yoo Jin melangkah pergi melewati keduanya, tapi ternyata ia menggenggam tangan Nae Il dan akan membawa Nae Il bersamanya.Tapi ternyata Yoon Hoo juga memegang tangan Nae Il yang sebelahnya. Nae Il berada diantara dua pria yang memegang tangannya, ia bingung dan memandangi keduanya.
Yoon Hoo tak suka cara Yoo Jin memperlakukan Nae Il dan berkata kalau Yoo Jin menganiaya wanita.
Yoo Jin biasa saja, wanita? ini?
Ia melihat pada Nae Il. Yoon Hoo kesal, bagaimana Yoo Jin bisa memperlakukan Nae Il seperti itu. Yoon Hoo menatap Yoo Jin dengan tatapan menantang, Kau tak mungkin seorang musisi bukan?
Keduanya saling tatap dengan tajam
Nae Il yang ada di tengah setengah senang, tapi ia juga bingung mau ngapain. Aigoo~ >.<

Stresemann masuk ke ruangan itu dengan wajah bete. Ia masih sedih karena Mi Na menutup telponnya tanpa permisi. Ia meminta air es dan Yoo Jin mengiyakan. Saat Yoo Jin akan pergi, langkahnya terhenti saat Yoon Hoo memanggil Maestro dan bertanya apakah Maestro masih ingat padanya, karena tahun lalu, Maestro hadir di recital-nya. Yoo Jin menatap Yoon Hoo dengan wajah berkerut.
Tiba-tiba Nae Il ingat sesuatu, AAAAA, pemain cello terkenal itu?
Yoon Hoo menatap Nae Il, Nae Il tersenyum dan mengatakan senang bertemu denganmu.
Stresemann juga ingat dan mengatakan kalau itu recital yang pantas di ingat. Yoon Hoo tersenyum dan membungkuk.
Yoo Jin masih berdiri disana, ia masih penasaran dengan Yoon Hoo. Stresemann mengingatkan kalau ia meminta air dingin. Yoo Jin terlihat sopan didepan Stresemann tapi dibelakang ia mengeluh kesal. HAHAHHHA.

Rupanya Yoon Hoo membawakan air dingin juga sementara Yoo Jin datang membawakan air hangat. Yoo Jin mengatakan air dingin tidak baik untuk kesehatan gigi Stresemann, Yoon Hoo mengingatkan kalau Stresemann minta air hangat.  Yoo Jin berkata, kau akanmemberikan semuanya hanya karena dia meminta?
Stresemann yang tanpa ekspresi meminum air yang dibawakan Yoo Jin. Ia menyuruh mereka ke pembukaan festival di gedung Gala, ia tak suka lagu Yoon Yi yang jelimet, tapi ia butuh wine sekarang. Ia ingin minum banyak malam ini. Nae Il tertarik dan dia ingin ikut. Stresemann senang karena Nae Il ikut tapi Yoo Jin tak setuju, ia segera menyuruh Nae Il latihan dan membawa Stresemann bersamanya.

Nae Il kecewa. Ia melihat kepergian mereka dan berkata sekarang ia menyadari kalau rivalnya bukan stalker sunbae (Do Kyung) tapi Milch. HAHAH.
Nae Il sedih. Yoon Hoo hanya menadanginya saja.

Yoo Jin menemani stresemann sampai malam, Stresemann beneran mabuk dan Yoo Jin harus menggendongnya. Ia kelelahan membawa stresemann dan mengatai Stresemann si pria tua. Ia keluar dan minum karena kelelahan. Stresemann dalam mabuknya mengatakan ia mendengar semuanya. Ia mengatakan suatu kehormatan Yoo Jin bisa kekerja sebagai asistennya, itu adalah pekerjaan yang sulit. Yoo Jin hanya mengiyakan saja. Ia mengatakan pekerjaan menjadi asisten hanyalah tugas-tugas sulit karena ia melakukan segala macam tugas mulai A sampai Z.
Stresemann bertanya, Apa kau pikir itu hanya tugas sederhana?

Yoo Jin terdiam. Stresemann melanjutkan, Dari seorang pria yang hanya mempelajari full score tanpa tahu anggoranya, bagaimana bisa aku meninggalkan kondukting padanya? Seorang pria yang bahkan tidak bisa melihat orang-orang, bagaimana ia bisa memimpin sebuah orkestra? Kau tahu kenapa posisi konduktor itu ditengah? Agar dapat melihat semua anggota. Agar berusaha melihat seluruh anggota orkestra. Itu sebabnya. Sekarang kau sudah sedikit terlihat sebagai seorang konduktor. Kenapa mengeluh?
Yoo Jin terdiam mendengar kata-kata Stresemann yang memang tepat sasaran. Ia berfikir dan menghela nafas.
Yoo Jin masuk ke dalam kamar lagi dan menyelimuti Stresemann yang tertidur. Ia kemudian keluar dan menutup pintu. Ia duduk sambil membaca score lagi. Stresemann ternyata belum tidur, ia bangun dan melihat Yoo Jin diluar.

Prof. Ahn sedang menelpon asisten Dekan. Sepertinya Prof. ahn dekat dengan asisten dekan, karena dari semua dosen hanya dia yang ditelpon untuk menanyakan keadaan kampus. Saat Prof. Do masuk, Prof. Ahn mematikan ponselnya. Prof. Do menanyakan kabar festival musik Yoon Yi, apakah siswa yang dikirim kesana melakukan masalah. Prof. Ahn mengatakan belum ada kabar dan ingin Prof. Do tidak khawatir.
Prof. Do bagaimanapun tetap khawatir, meski ia yakin kemampuan mereka meningkat karena sudah pernah tampil di orkestra, tapi tidak untuk level festival musik seperti Yoon Yi.

Dan tentu saja Trio baka (aku belum bisa menemukan nama yang tepat untuk mereka, HAHHA) mendapat masalah. Il Rak diusir dari ruang latihan biolanya dengan omelan dari pengajar, kenapa Il Rak bisa lulus audisi dengan level seperti itu. 
Ketiganya makan di kantin dan Soo Min sok sok nasehatin, dia bilang siswa yang diterima untuk festival adalah siswa terbaik. Il Rak masih kesal karena ia tak mengira mereka akan sebagus itu. Padahal dia juga kena usir saat latihan karena ia melempar tongkat timpani ke pengajarnya tapi ia malah senang, karena yang memarahinya adalah idolanya.
Keduanya bersedih, Soo Min mengatakan ia tak bermaksud membuang tongkatnya, hanya saja itu bagian dari penampilannya, padahal banyak yang suka saat mereka tampil (eh lho? kapan dia lempar-lempat tongkat? apa aku yang ga liat?).

Il Rak mengenyahkan pikiran kesalnya dan menuntut Nae Il tak boleh diusir seperti mereka. Ia bertanya apakah Nae Il sudah berlatih.
NAe Il meyakinkan kalau ia sudah latihan. Il Rak puas, pokoknya ia yakin Nae Il tak akan dikeluarkan. Ma Soo Min mengingatkan kalau pengajar di Yoon Yi sangat keras, jadi Nae Il tak boleh membuat kesalahan.
Tiba-tiba Nae Il kehilangan semanagat, menakutkan? Aku tidak suka itu.
Il Rak memandang Nae Il aneh. Soo Min mengatakan guru yang baik memang hanya prof. Ahn. 
Nae Il mulai khawatir, ia tak tahan jika tentang hal-hal menakutkan.

Nae Il ada di ruang latihan. Yang melatih piano adalah guru yang ditemui Yoon Hoo itu (aku akan memanggilnya guru piano karena tak tahu namanya). Nae Il ada diantara para siswa. Salah seorang mencoba duluan, ia dipukul dengan kayu karena bungkuk dan guru piano menyuruhnya meluruskan badannya, karena penampilan bagus jika postur tubuh tepat. Nae Il ketakutan melihat siswa itu di pukul. Si siswa minta maaf, guru piano marah dan menyuruhnya jangan menangis dan jangan menjawab.
Nae Il ketakutan, ia memainkan tangannya.
Guru memanggil siswa berikutnya, giliran Nae Il. Nae Il kehilangan akal, ia memainkan jarinya dan ketakutan, apalagi saat guru memanggilnya dengan memukulkan tongkat kayu.

Nae Il berdiri dan duduk didepan piano. Ia ketakutan, tak bisa berkonsentrasi. Ia meletakkan jarinya di tuts piano dan mulai tapi berhenti. Nae Il tak bisa menggerakkan jarinya jika ingat trauma lama.
Si guru kesal dan memukul punggung Nae Il, ia menyuruh Nae Il mengulangnya lagi dan menyuruhnya meluruskan jarinya.
Nae Il gugup, ia melihat score Jeax D'Eau dan mencobanya lagi, tapi jarinya gemetar, ia tak bisa.

Kenangan muncul. Nae Il kecil dipukul tangannya karena ia membuat banyak kesalahan saat berlatih piano.
Nae Il kecil menolak, ia tak ingin main lagi. Tapi gurunya memaksa, ia bahkan memegang tangan Nae Il agar berada di tuts piano. Gurunya mneyuruhnya mengulang lagi klau salah, sekali salah harus mengulang 100 kali. Kata gurunya piano dimainkan bukan untuk kesenangan,  tapi untuk masa depan.

Nae Il yang teringat hal itu tidak bisa konsentrasi. Ia selama ini bermain untuk kesenangannya, ia tak pernah dipaksa bermain piano dan berlatih. Nae Il ketakutan memandang tangannya di atas tuts, ia melihat score dan pandangannya kabur, ia melihat tangannya yang tak mau bergerak dan ia khawatir dan membelalakkan matanya Nae Il akhirnya keluar dari ruang latihan itu, tak peduli seberapa keras guru piano memanggilnya. 

Nae Il berlari keluar gedung. Ia duduk di bangku taman, nafas-nya sesak. Ia menangis. Ia teringat saat kecil ia dipaksa berlatih ratusan kali, ia menangis.  Piano tak lagi menyenangkan bagi Nae Il kecil yang terus bermain dengan linangan air mata. Nae Il masih sesak, ia terisak dan menghapus air matanya dan mencari orabang.

Nae Il akhirnya menemukan Yoo Jin di tempat menginapnya setelah mencari kesana-kemari. Nae Il langsung memegang tangan Yoo Jin, ia memegang dan memeluknya. Yoo Jin tertawa, Ya, apa aku anjing?
Yoo Jin melepaskan tangannya, ia bertanya latihan Nae Il. Nae Il mengtakan ia tak tahu hal seperti itu, ia ingin segera pulang, ia ingin makan masakan Yoo Jin dan main piano dengan menyenangkan bersama Yoo Jin.
Yoo Jin tidak mendengarkan dan berkata, cepat dan pergilah (latihan).
Nae Il terkejut. Yoo Jin mengatakan Jangan malas, kesempatan itu sangat berharga bagi orang lain.

Yoo Jin meninggalkan Nae Il. Nae Il masih duduk disana. Ia mulai menangis dengan sedih lagi.

Do Kyung ada di cafe ibu Yoo Jin. Keduanya sedang ngobrol. Ibu Yoo Jin memuji Do Kyung yang semakin cantik, padahal dulu dia masih kecil. Mereka juga membicarakan tentang putusnya Yoo Jin dan Do Kyung, meski Do Kyung mengatakan kalau mereka masih berteman.

Min Hee yang bekerja di cafe melihat keduanya ia menelpon seseorang yang tak lain adalah Nae Il dan memastikan Do Kyung dan Yoo Jin sudah putus. Min Hee senang mendengarnya. Min Hee mengatakan pada Nae Il kalau Do Kyung sedang bertemu dengan boss-nya dan mereka kelihatan seperti mertua dan menantu , jadi ia pikir Do Kyung pacaran dengan anak bos-nya, karena ia dengan putera bos-nya juga satu sekolah dengan mereka.
HAHHAAHAHA. They dont know, Sajang-nim adul is Cha Yoo Jin!!:D

Seseorang di kamar menginap Yoo Jin dan Stresemann sedang pusing. Stresemann kebanyakan minum wine semalam dan sakit perut, bahkan nggak sanggup berjalan keluar kamar. si pria bingung,bagaimana mungkin mereka bisa mulai tanpa Stresemann sebagai konduktor.
Stresemann kali ini memanggil Yoo Jin muridnya dan menyuruh Yoo Jin yang menjadi konduktor. Si Pria lega karena ternyata ada murid Stresemann disana. Yoo Jin menolak, bagaimana ia bisa jadi konduktor ensemble workshop, meski ia sudah mempelajarinya.

[Schubert Piano Quintet in A, D.667 "The Trout": V. Finale (Allegro giusto)]
Tapi akhirnya dia beneran menjadi konduktor untuk ensemble workshop.
Yoo Jin menikmati konduktingnya, hanya untuk beberapa instrumen, ada piano, biola, kontrabass dan dua lagi. Ma Soo Min dan Il Rak juga nonton. guru Piano dan Yoon Hoo juga ikutan nonton.
Yoo Jin menjadi konduktor dengan baik dan mendapat tepuk tangan meriah.

Seorang reporter menelpon seseorang dan mengatakan tentang Cha Yoo Jin, murid stresemann yang tampan. Ia bahkan terkejut saat tahu kalau dia anak Cha Dong Woo, pianis terkenal.
Nae Il yang sedang duduk di ayunan mendengar hal itu. Ia diam saja. Nae Il masih bersedih.

Yoo Jin masih disana, ia mendapat tepuk tangan. Ia memberi hormat pada semuanya. Yoon Hoo memandang Yoo Jin dengan tatapan kagum atau aneh atau tak percaya.
Guru piano tertarik karena Cha Yoo Jin adalah murid Stresemann, karena Stresemann tak pernah mengangkat murid sebelumnya.
semuanya memuji penampilan Yoo Jin.

Nae Il rupanya ingin melihat Yoo Jin juga, jadi ia berjalan ke arah gedung.
Nae Il mendengar pembicaraan beberapa orang yang mengatakan mungkin Yoo Jin akan ikut Stresemann ke luar negeri. Nae Il menghentikan langkahnya. Ia terkejut, ke luar negeri?
Il Rak dan Soo Min melihat Nae Il, mereka berlari mendekatinya. Il Rak berkomentar Cha Yoo Jin benar-benar bagus, dia tampan dan pandai kondukting, ia iri.
Nae Il tidak memandang mereka. Ia masih bersedih dan tambah sedih. Nae Il berkata, Itu sebabnya aku menyukainya, tapi sekarang itu membuatku gelisah.
Il Rak da Soo Min tak mengerti. Nae Il menghela nafas sedih.

Mina dan Do Kyung duduk bersama. Mereka membicarakan tentang Do Kyung yang gagal audisi, Mi Na mendengarnya dari ayah Do Kyung dan ayahnya sangat kecewa.
Mi Na mengatakan ia punya harapan tinggi pada Do Kyung, Do Kyung akan lebih diakui jika melakukan banyak audisi. Mi Na mengatakan hanya sedikit lagi....
Do Kyung memotong pembicaraan dengan sedih, 'Hanya sedikit berusaha lagi', Begitulah caraku sampai sejauh ini. Bu Dekan, Apa menurutmu aku benar-benar akan berhasil jika aku mencoba lebih keras? Kau sudah tahu, hanya usaha saja tidak akan bisa mengimbangi jenius. Apa yang bisa aku lakukan saat aku tidak jenius?
Mi Na ingin menenangkan Do Kyung, tapi Do Kyung memotongnya lagi, Todak apa-apa. Apa yang bisa aku lakukan jika aku tak jenius? Aku harus puas berdiri disamping jenius.
Mi Na menepuk punggung Do Kyung.

Il Rak dan Soo Min berjalan berdua. Ayah Il Rak menelpon menanyakan keadaan mereka berempat, ia menanyakan Nae Il juga, Il Rak bahkan heran kenapa Nae Il selalu menghilang seharian.
Il Rak bahkan berbohong pada ayahnya kalau ia juga baik-baik saja dengan latihannya. Soo Min hanya bisa menatapnya dengan tatapan tak percaya. setelah menutup telponnya, Il Rak meminta cemilan yang dimakan Soo Min, tiba-tiba HP nya bergetar.

Shi Won menelpon Soo Min menanyakan keadaannya. Soo Min sangat senang dan mulai curhat sedikit, tapi kemudian ia mengatakan kalau ia akan lebih bagus kalau Shi Won datang, sayang sekali Shi Won tidak ikut audisi karena konser A-Oke waktu itu.
Il Rak yang mendengar nama SHi Won langsung tertarik bersemangat, ia mengikuti Soo Min dari belakang dengan gaya yang lucu, ingin mendengarkan suaranya. Ia bahkan menempelkan telinganya di ponsel dengat telinga Soo Min membuat Soo Min geli dan kesal. Soo Min bete, Yoo Il Rak ada apa dengan kepribadianmu yang cabul hah?
Il Rak bingung, ia kan hanya ingin mendengar suara Shi Won. Soo Min kesal dan menutup telpon. Tiba-tiba Il Rak menyadari kalau Soo Min mengatainya cabul sebelum menutup telpon. Ia menyuruh Soo Min menelpon balik Shi Won karena takut Shi Won akan salah paham. Soo Min ga ngerti maksud Il Rak yang aneh, keningnya berkerut dan meninggalkan Il Rak. Il Rak sendiri masih berdiri dan malah berfikir, apakah Shi Won menyukai orang pervert?
\HAHHAHHAHHAHA, Aigooo, udah suka pak??

 Shi Won menutup ponselnya dengan bingung. Shi Won bersama Jae Yong dan Sun Jae di restoran ayah Il Rak. Jae Yong mengatakan kalau Soo Min adalah pengkhianat. Shi Won tak setuju, karena Soo Min hanya berusaha yang terbaik untuk orkestranya. Jae Yong tertawa, ia mengatakan direktur tak akan tinggal diam karena mereka membiarkan siswa terbuang ikut event musik sebesar itu.
Tiba tiba Ayah Il Rak sudah ada disamping mereka, ia menjatuhkan buku menu dengan keras dan semua terkejut.Ia kesal karena mereka mengatai puteranya. Ia menyuruh mereka segera memesan. Ketiganya terdiam. Hehehhe

Yoo Jin dikamarnya memakai stelan jas. Il Rak dan Soo mIn disana, mereka mendengar Yoo Jin diundang makan malam oleh  Profesor Yoon Yi Song. Il Rak berkomentar kalau Yoo Jin mendapatkan semuanya sedangkan mereka kalah.
Soo Min terpesona dengan Yoo Jin, ia mengatakan ia senang bisa jadi fans Yoo Jin. Yoo Jin yang melihat dirinya di kaca memikirkan sesuatu, kemudian ia bertanya, dimana Seol Nae Il?
SOo Min mengatakan mereka tak tahu, Nae Il bersikap aneh sepanjang hari seperti kehilangan pikirannya.
Yoo JIn memikirkannya dan memiringkan kepala. Ia juga bingung, meski ia terlihat cuek, ia tetap khawatir.

Sepertinya guru piano itu namanya Yoon Yi Song XD aku baru nyadar, Mian,
Ia mengatakan ia merasa terhormat menjadi tuan rumah festival musik tahun ini. Yoo Jin berterima kasih, ia mengatakan kalau gurunya sedang tak enak badan jadi tak bisa datang. Prof. Yoon Yi tersenyum, ia sudah tahu kalau Stresemann seperti itu. Prof. Yoon Yi mengatakan kalau Cha Yoo Jin yang terbaik diantara terburuk yang direkomendasikan Stresemann. Jika Yoo Jin tak ada, mungkin ia akan mempermasalahkannya dengan sekolah. Ia tak tahu kenapa Stresemann melakukan itu, merekomendasikan mereka.

Prof Yoon Yi mengomentari pemain biola yang tidak punya kompetensi, pemain timpani yang gembira berlebihan dan pemain piano yang lambat dalam membaca score. Kenapa dia merekomendasikan mereka? Terutama Seol Nae Il. Kenapa ia lari setelah aku memarahinya sedikit? Semua siswa musik mendapat reputasi buruk karena siswa seperti itu.
Yoo Jin yang diam saja teringat saat Nae Il menemuinya dan menggenggam tangannya. Ia menutup mata, menyesal tak menyadari Nae Il yang sedang sedih.

Prof. Yoon Ji terus bicara, mengatakan kalau mereka sangatlah buruk. Yoo Jin mulai bicara, ia tak setuju, ia berkata, mereka tidaklah sangat buruk. Pemain biola mungkin tidak memiliki kompetensi, tapi dia menikmati musik dengan penuh emosi, pemin timpani mungkin berlebihan, tapi ia pekerja keras, Juga bukan karena dia (Nae Il) tak ingin bermain, dia adalah seorang pianis yang menikmati musik dengan pikiran yang murni.
Yoo Jin yang kesal meninggalkan acar makan malam yang hanya berempat itu. Prof. Yoon Yi tertawa tak percaya.

Yoo Jin berlari kesana kemari mencari Nae Il. Tapi ia tak menemukannya, ia sudah ke cafetaria, cafe dan toko tapi NAe Il tidak ada. Yoo JIn bingung kemana Nae Il menghilang.

[Debussy Suite Bergamasque: III. Clair De Lune]
Stresemann sedang duduk merenung saat Yoon Hoo mendatanginya dan menanyakan apakah Stresemann ada waktu. stresemann tidak menjawab. Ia mengatakan kalau sekarang Yoon Hoo tidak bermain cello lagi dan punya banyak waktu, Lakukan apa yang ingin kau lakukan, sampai kau ingin melakukannya lagi.
Mata Lee Yoon Hoo berkaca-kaca. Stresemann berdiri meninggalkannya. Yoon Hoo ingin memanggilnya tapi tak bisa. Ia hampir menangis, bergumam meski ia melakukan apa yang ia inginkan, ia tak ingin melakukannya. Ia bertanya apa yang harus ia lakukan.
Yoon Hoo masih larut dalam kesedihan saat ia mendengar suara piano.

Seol Nae Il sedang bermain piano. Ia memainkan Ravel Jeux d'eau (Water Games), musik yang tadi harus ia mainkan saat latihan. Ia memainkannya dengan penuh penghayatan.

Yoon Hoo mengikuti suara piano dan menemukan Nae Il bermain di sebuah ruangan. Ia mengintip dari luar dan terhanyut dalam melodi. Permainan Nae Il cepat, Yoon Hoo mengibaratkan ia mendengar permainan Richter.
Ia bertanya-tanya tidak mungkin bisa bermain secepat itu. Tapi Yoon Hoo menyadari, nada terdengar indah bukan hanya karena kecepatannya, Jeax d'eau, ia ingin memainkannya juga, bermain seperti dalam air.

Nae Il menyadari ada yang mengintip dan ia menghentikan permainannya. Ia berdiri menunduk, malu.
Yoon Hoo minta maaf, ia sama sekali tak berniat mengintip. Ia tersenyum dan masuk ke ruangan itu. Nae Il juga tersenyum malu.
Keduanya saling bertatapan tepan saat Yoo Jin lewat disana dan melihat semuanya.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Ads Here

NOTE:

DILARANG RE-UPLOAD / COPY PASTE TULISAN DI BLOG INI!

JIKA INGIN SHARE, CUKUP LINK KE POSTINGANNYA SAJA, BUKAN ISINYA!


[Trivia] Japanese Movie Recommendations List

Karena ada banyak yang menanyakan rekomendasi untuk J-Movie, jadi aku memutuskan untuk membuat list rekomendasi Japanese Movi...

Popular Posts This Month

Actor / Actress

Airi Matsui Ando Sakura Anna Ishii Aoi Miyazaki Aoi Morikawa Aoi Wakana Aoi Yu Aom Sushar Araki Yuko Ayase Haruka Bebe Tanchanok Chen Duling Chiba Yudai Chinen Yuri Choi Ara Dai Lu Wa Daiki Shigeoka Darren Wang Dori Sakurada Eikura Nana Eita Elaiza Ikeda Fujiki Naohito Fuka Koshiba Fukagawa Mai Fukatsu Eri Fukuchi Momoko Fukushi Sota Fuma Kikuchi Fumi Nikaido Furuhata Seika Gao Zhi Ting Go Kyung Pyo Gong Yoo Gou Ayano Hamano Kenta Han Seung Yeon Han Yeri Hana Sugisaki Haru Kuroki Haruka Fukuhara Haruma Miura Haruna Kawaguchi Hasegawa Hiroki Hashimoto Ai Hashimoto Kanna Hayami Akari Hayato Isomura Higa Manami Hikari Mitsushima Hirano Sho Hiroki Narimiya Hirose Alice Hirose Suzu Honoka Yahagi Horii Arata Hou Ming Hao Hu Yi Tian Hwang Jung Eum Hyeri Igawa Haruka Imada Mio Inoue Mao Ishihara Satomi Jang Se Hyun Ji Soo Ji Woo Joo Won Jun Shison Jung So Min Kaku Kento Kamiki Ryunosuke Kamishiraishi Moka Kamishiraishi Mone Kaname Jun Kanichiro Kanjiya Shihori Kasumi Arimura kawakami juria Kei Tanaka Kengo Kora Kentaro Kento Hayashi Kento Nagayama Kim Go Eun Kim Ji Won Kim Min Suk Kim So Hyun Kim Soo Hyun Kim Tae Ri Kim Woo Bin Kim Yoo Bin Kim Yoo Jung Kim Yoo Mi Kinami Haruka Kiritani Kenta Kitamura Takumi Kiyohara Kaya Kiyohara Sho Komatsu Nana Koseki Yuta Kou Shibasaki Kubota Sayu Kudo Asuka L Lee Bo Young Lee Chung Ah Lee Dong Hwi Lee Dong Wook Lee Gi Kwang Lee Jong Suk Lee Joon Lee Soo Hyuk Lee Yoo Jin Li Lan Di Lily Franky Mackenyu Mahiro Takasugi Maika Yamamoto Maki Horikita Makita Aju Mamiya Shotaro Marie Itoyo Masahiro Higashide Masaki Okada Masaki Suda Masataka Kubota Matsumoto Jun Matsushima Nanako Mayu Matsuoka Mei Nagano Mikako Tabe Mike D angelo Min Do Hee Minami Hamabe Minami Sara Mio Yuki Mirai Moriyama Mirai Shida mirai suzuki Mitsuki Takahata Mitsushima Shinnosuke Miwa Miyazawa Hio Miyu Yoshimoto Mizuki Yamamoto Moe Arai Mone Kamishiraishi Mugi Kadowaki Nadine Lustre Nagasawa Masami Nagase Ren Nakajima Kento Nakamura Tomoya Nao Nao Matsushita Nijiro Murakami Nounen Rena Okada Kenshi Osamu Mukai Otani Ryohei Park Bo Gum Park Eun Bin Park Hae Jin Park Seo Joon Park Shin Hye Pattie Ungsumalynn Phan Pagniez Reina Visa Rena Matsui Riho Yoshioka Rina Kawaei Ryo Ryusei Ryo Yoshizawa Ryoma Takeuchi Ryota Katayose Ryu Hwa Young Ryu Jun Yeol Sagara Itsuki Sairi Itoh Saito Takumi Sakaguchi Kentaro Sakuma Yui Sakurako Ohara Sato Kanta Satoshi Tsumabuki Seino Nana Seo Hyun Jin Seto Koji Shen Yue Shim Eun Kyung Shimon Okura Shin Hyun Soo Shirota Yuu Shohei Miura Shono Hayama Shuhei Nomura Shunya Shiraishi sometani shota Son Seung Won Song Ha Yoon Suga Kenta Sun Woong Suzuki Ryohei Suzy Taiga Taishi Nakagawa Takahashi Issei Takanori Iwata Takayuki Yamada Takeru Sato Takuya Kusakawa Tamaki Hiroshi Tao Phiangphor Tasuku Emoto Tomita Miu Tomoshita Yamashita Tori Matsuzaka Toyokawa Etsushi Tsubasa Honda Tsuchiya Tao Uchida Rio Ueno Juri Wan Peng Yamazaki Kento Yamoto Yuma Yo Oizumi Yoo In Na Yoo Seung Ho Yook Sung Jae Yoon Park Yoon So Hee Yoshine Kyoko Yosuke Sugino Yu Aoi yua shinkawa Yui Aragaki Yuina Kuroshima Yuki Furukawa Yuki Izumisawa Yuki Yamada Yukino Kishii Yuko Oshima Yuna Taira Yuriko Yoshitaka Yuta Hiraoka Yuya Matsushita Yuya Yagira Zhang Yao

Drama / Movie

3A 99.9 A Love So Beautiful A Story of Yonosuke Age of Youth 2 Always Sunset on Third Street amachan Anikoma Anohana Anone Ao Haru Ride Arbitratily Fond Asa ga Kita Ashi Girl At Cafe 6 Beppin-San Biscuit Teacher and Star Candy Bittersweet Boku Dake ga Inai Machi Boku no Ita Jikan Boukyaku no Sachiko Bubblegum Cafe Waiting Love Carnation Chia Dan Chihayafuru Chimudondon Chugakusei Nikki Churasan Come Come Everybody Crybaby Pierrot's Wedding Crying Out Love in the Center of the World Daily Lives of High School Boys Dating DNA Departures Eulachacha Waikiki Evergreen Love Father is Strange Fight Fleet of Time Forever Young Frankenstein no Koi From Five to Nine Gakko no Kaidan Gegege no Nyobo Gochisousan God Gift Good Morning Call Good Morning Call 2 Goon Ju Hana and Alice Hana Nochi Hare Hanako to Anne Hanbun Aoi Haruchika Hirunaka no Ryuusei Hirune Hime Hiyokko Honey and Clover Hot Road Hyouka I Love You in Tokyo I Want to Eat Your Pancreas If We Were A Season Itakiss LIT Itakiss LIT S2 Itakiss Movie Kahogo no Kahoko Kakegurui Kaze no Haruka Keiji Yugami Kidnap Tour Kiki Delivery Service Kimi no Na Wa Kingyo Club Kiss Me Thailand Koe no Katachi Koinaka Kuragehime Linda Linda Linda Little Forest Love Letter Lucky Romance Ma Boy Maiagare Man From The Stars Manpuku March Comes in Like a Lion Mare Massan May Who? Meteor Garden 2018 Moriyamachu Driving School My Huckleberry Friends My Husband Can Not Work My Little Sweet Pea My Old Classmate Nagi no Asukara Narratage Natsuzora Nodame Cantabile Oboreru Knife Ochoyan Ohisama Okaeri Mone Omotesando On The Wings of Love One Million Yen Girl One Week Friends Operation Love Orange Orange Days Ore Monogatari Our Little Sister Our Times Peach Girl Pinocchio Princess Hours Thailand Rage Rainbow Song ReLIFE Reply 1988 Romance Full of Life Sannin No Papa she was pretty Shigatsu wa Kimi no Uso Sing Salmon Sing Solanin Sound of Your Heart Splish Splash Love Ssam My Way Strobe Edge Sukina Hito ga Iru Koto Teiichi no Kuni Tenno no Ryoriban The 100th Love The Anthem of the Heart The Best Hit The Great Passage The Left Ear The Woodsman and The Rain The World of Us Today's Kira-kun Todome no Kiss Toki wo Kakeru Shojo Tokyo Tarareba Girls Tomorrow Cantabile Tonari no Kaibutsu-kun Toto Nee Chan Twenty Years Old Twilight Saya in Sasara Uchiage Hanabi Under the Hawthorn Tree Unnatural Wakamonotachi Warotenka We All Cry Differently What A Wonderful Family When We Were Young While You Were Sleeping Wise Prison Life Wood Job Yellow Elephant Yesterday Once More Your Lie in April Youth Over Flowers

Blog Archive

Advertise here

Recent Comments

Random Posts