Senin, 31 Juli 2017

[Review] J-Movie: The Woodsman and the Rain (2012)


Sebuah movie yang awalnya aku tertarik karena judul dan posternya, karena dari posternya, sudah terasa kalau ini slice of life movie.
Aku pertama kali menemukan posternya kalau nggak salah saat jalan-jalan di google, nggak sengaja gitu. Kemudian aku sudah berniat download, tapi malah nggak jadi-jadi dan entah kenapa pas jalan-jalan di lk21, aku malah menemukan movie ini dan langsung download.
Aku menyimpannya cukup lama, karena nggak sempat nonton. Dan pada akhirnya aku menonton movie ini, gila banged, 1 kata, KEREN!!!!


The Woodsman and the Rain / Kitsutsuki to Ame merupakan sebuah movie yang rilis pada tahun 2012, di sutradarai oleh Shuichi Okita (A Story of Yonosuke, Ecotherapy Getaway Holiday, The Mohican Comes Home) dan naskahnya ditulis bersama Fumio Moriya (Underwater Love, Uncle's Paradise).
Movie berdurasi 129 menit ini dibintangi oleh Koji Yakuso (The World of Kanako, Hara-Kiri, Admiral Yamamoto), Shun Oguri (Museum, Nobunaga Concerto, Lupin The Third), Kengo Kora (A Story of Yonosuke, Beppin-san, Shin Godzilla), Asami Usuda (Koizora, Suzuki Sensei, The Furthnest End Awaits), Kanji Furutachi (Harmonium, Maestro!, The Sun) dan cast lainnya.
Movie bergenre slice-of-life, comedy, drama ini tampil di berbagai film festival baik di Jepang maupun luar negeri dan memenangkan penghargaan di Special Jury Prize dan Nippon Cinema Award.

Seperti yang aku katakan, ini movie slice-of-life banged, menceritakan kehidupan sehari-hari sang tokoh utama kita yang bertemu dengan orang asing, awalnya ia sebal pada mereka tapi lama-lama ia malah menjadi tertarik dan menjadi dekat dengan mereka. Di usia tuanya ia menemukan sesuatu yang membuatnya excited daripada pekerjaannya.
Judulnya adalah Tukang kayu dan hujan, pas banged memang, karena tokoh utama kita adalah tukang kayu dan hujan merupakan awal dan akhir dari kisahnya.

SINOPSIS
~spoiler alert~

Tokoh utama kita adalah Katsuhiko Kishi (Koji Yakuso) yang biasa di panggil sebagai Katsu, tinggal di sebuah desa dan bekerja sebagai penebang kayu. Penebang kayu disini, bukan hanya asal tebang, bagi yang nonton Wood Job maka akan tahu bagaimana pekerjaan para penebang kayu yang juga harus merawat pepohonan di hutan.
Suatu hari saat sedang bekerja, ia didatangi oleh seseorang yang memintanya untuk berhenti bekerja sebentar karena suara mesin penebang kayu Katsu-san sangat berisik, dia adalah salah satu kru film yang sedang melakukan syuting di sungai dekat situ. Ia meminta Katsu berhenti bekerja sebentar. Katsu pada dasarnya orang baik, jadi setelah dijelaskan berkali-kali akhirnya ia berhenti.

Kemudian kita melihat sedikit mengenai kehidupan Katsu sehari-hari. Ia memasak sendiri dan membuat bekal sendiri, kemudian ia berangkat bekerja. Ia bekerja bersama teman-temannya sesama penebang kayu, dan kalau hujan datang, KAtsu-san bisa meramalkan kemungkinan berapa lama hujan akan turun. Mereka akan istirahat dan makan-makan. Saat itu salah seorang temannya membanggakan betapa cute-nya anaknya yang berusia 3 tahun dan pertumbuhan anaknya sangat cepat. Katsu tidak begitu tertarik mengatakan temannya harus menikmati kelucuan anaknya selagi bisa.
Katsu kembali ke rumah saat hujan deras dan jemurannya basah semua, ia buru-buru mengangkatnya dan saat ia masuk ke rumah, ternyata anak laki-lakinya malah asik makan dan Katsu kesal sekali.  Katsu tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya bernama Koichi Kishi (Kengo Kora). Istrinya meninggal sudah hampir 2 tahun lalu dan hubungannya dengan puteranya tidak begitu baik, karena puteranya baru saja berhenti dari pekerjaannya. Keduanya sempat bertengkar hebat saat itu, pertengkaran ayah dan anak, tapi mereka juga cepat baikannya.

Kisah ini memasuki inti cerita saat Katsu berangkat bekerja dan ia melihat ada mobil mogok disana. Itu adalah mobil kru film dari kota kemarin. Katsu yang baik bersedia mengantar mereka ke tempat tujuan mereka karena searah dengan tempatnya bekerja,  mereka berdua adalah Torii (Kaji Furutachi) dan seorang anak muda yang clumsy tak bersemangat, Koichi Tanabe (Shun Oguri). Torii menceritakan kalau mereka gagal syuting kemarin karena hujan dan akan ke sana melihat lokasi lagi. Katsu mengatakan itu hal buruk karena biasanya sungai itu akan banjir kalau hujan turun. Bingung, Torii meminta Katsu mengantarkan ke sungai lain dimana kira-kira bisa dimasuki 10 orang.
Katsu mengerti dan membawa mereka ke sebuah sungai yang kata Katsu sih sungai tercantik di desa. Tapi ternyata itu sungainya kecil banged dan Katsu mengatakan ia nggak salah bawa karena disana bisa berjejer 10 orang LOL. Tapi maksud Torii itu sungai yang lebih besar. Dan Katsu membawa mereka ke sebuah singai yang lebih besar, cocok sih tapi dibelakang sungai ada love hotel, jadi akan sulit syuting disana HAHAHHAHAHHAHA.
Torii yang bingung menghubungi seseorang sementara Koichi sepertinya hanya menemani dan tidak melakukan apa-apa, ia bahkan tak membantu sedikitpun membuat Katsu kesal sekali karena Koichi masih muda tapi pemalas. TApi Koichi juga ga ada gunanya sih, niat membantu tapi malah bikin ribet, pokoknya Koichi ini nggak banged gitu awalnya.

Setelah menelpon orang itu, Torii meminta bantuan lagi membawa mereka ke sebuah sungai dan Katsu yang baik hati meski ia harus kerja, akhirnya mengantar mereka. Bukannya naik mobil ternyata jalan kaki menaiki gunung. Dan mereka tiba di sungai tersebut, sungainya pas seperti yang mereka inginkan dan meminta Katsu menunjukkan jalan kalau menggunakan mobil kesana.
Menunggu para kru film di sebuah kedai, Katsu menelpon teman-teman penebang kayunya kalau ia akan terlambat datang karena ia tertahan oleh kru film. Saat pemilik kedai bertanya kenapa Katsu menolong mereka, Katsu bahkan tak tahu mau jawab apa HAHAHAHAHAH.
Saat kru film yang lain datang, ternyata ada 1 mobil yang tersesat, Torii meminta Katsu mengantar satu mobil kesana dan kembali lagi ke kedai itu untuk menjemput mobil lainnya. Katsu beneran kesal karena dia akan kerja dua kali, ia lebih kesal karena si Koichi ini nggak ada kerjaan, ia terlihat seperti orang bingung dari tadi dan menyuruh Torii memecatnya saja, karena Koichi kelihatan nggak berguna.

Katsu akhirnya mengantar semua kru film ke sungai itu. Saat mereka akan mulai syuting, ia bahkan disuruh minggir dengan tidak sopan karena menghalangi kamera, jadi ia harus naik ke bukit (pokoknya kasian banged, aku kesal banged sama kru film ini awalnya).
Tidak hanya itu, mereka kekurangan pemain figuran dan Torii harus meminta bantuan lagi pada Katsu untuk mau melakukannya, sebenarnya Torii ini udah merasa nggak enak karena sejak tadi merepotkan. Tapi dasar Katsu-san yang baik, ia mau melakukannya. Ia akan memerankan tokoh zombie dan adegannya disana hanya berjalan, ditempak, terjatuh, bangkit lagi dan begitulah. Sebuah adegan yang sangat sederhana.
Tapi Katsu berhasil melakukannya. Setelah itu ia diabaikan lagi, ia bosan karena nggak ada kerjaan dan saat Koichi lewat ia bertanya apakah ia sudah bisa pulang, Katsu sudah naik darah dan marah-marah karena mereka tak menghormatinya. Koichi panik dan bertanya pada kru lainnya, ia kembali dan mengatakan Katsu boleh pulang. Tapi Katsu minta make up zombienya dihapus, Koichi pergi lagi menemui kru dan mengatakan kalau tim make up sudah pindah ke lokasi berikutnya. HAHAHHAHAHAHHAHA. Kasian banged sumpah pak Katsu ini HAHAHHA.

Katsu sudah kembali ke rumahnya saat rumahnya di ketuk dan ternyata Torii datang kesana, Katsu heran bagaimana Torii bisa menemukan rumahnya. Torii mengatakan paman yang di kedai yang memberitahunya. Torii membawakan makanan untuk Katsu sebagai ucapan terima kasih hari ini meski Katsu menolak karena ia tak makan makanan manis. Torii juga mengajak Katsu menonton screening adegan yang mereka ambil hari ini, tapi Katsu menolak, ia tak tertarik dengan film dan lagi, ia masih kesal pada kru film itu.
Katsu bekerja seperti biasanya bersama teman-temannya dan saat sedang makan, teman-temannya membahas mengenai Katsu yang membantu kru film bahkan ambil bagian menjadi pemain figuran. Katsu sih biasa aja, tapi teman-temannya memujinya sangat hebat karena bisa bergabung dengan kru film. Bahkan saat temannya meminta Katsu menirukan adegannya, teman-temannya sangat excited dan memuji-muji Katsu. Katsu senang mendengar hal itu.
Dan Katsu yang ternyata agak polos juga akhirnya datang ke screening adegan malam harinya. HAHAHAHAHAHA.

Tidak disangka, Katsu benar-benar terpesona dengan adegan di sungai itu. Meski diambil dari jarak jauh, ia tersenyum melihat dirinya di layar. Bahkan saat mandi di pemandian, ia menirukan adegan zombienya tadi, pokoknya ia sudah terpengaruh dengan hal itu.
Tiba-tiba seseorang masuk dan ternyata itu Koichi. Mereka mandi berendam dan Katsu mulai bicara dan semakin mendekat pada Koichi sementara Koichi semakin menjauhinya. Katsu menceritakan tentang pemandian disana paling bagus di desa dan ia terkejut Koichi datang jauh-jauh mandi disana. Ia juga mengatakan tentang melihat aktingnya sendiri di layar ternyata sangat memalukan. Intinya Katsu bicara sendiri dan senyam senyum sendiri.

Sepulang dari sana, ia mengantar Koichi ke stasiun kereta, karena Koichi mengatakan kalau ia harus kembali ke Tokyo malam ini. Dalam perjalanan, Katsu mulai bertanya-tanya tentang film itu. Awalnya sih nanya filmnya tentang apa dan Koichi menjawab tentang zombie. Katsu kemudian bertanya lagi dan lagi, mengenai ceritanya dan KOichi menjelaskan sedikit. Katsu bbenar-benar kelihatan tertarik dengan cerita zombie ini dan Koichi sampai berkali-kali bertanya apakah cerita ini benar-benar menarik.
Disana kita bisa melihat kalau Koichi sendiri menganggap cerita itu sama sekali tidak menarik dan membosankan, makanya ia terus bertanya pada Katsu apakah ceritanya benar-benar menarik. Katsu memang sangat tertarik dengan cerita film ini.
Jadi inti cerita filmnya diambil di masa depan, dimana ada zombie yang membunuh orang yang dicintai si tokoh utama dan untuk membalas dendam ia bergabung dengan pasukan bamboo wanita yang menyerang zombie dengan hanya menggunakan bambu runcing.
Katsu mengantar Koichi sampai ke stasiun kereta dan Koichi memberikan naskahnya pada Katsu kalau penasaran dengan ceritanya Katsu bisa membacanya.

Ternyata malam itu Koichi berniat kabur dari kru film, karena ia sudah tidak mau bergabung dengan mereka lagi. Tapi ia tertangkap oleh Torii dan 2 staf yang mencoba menghentikannya kabur. Ternyata Koichi adalah sutradara dan penulis naskah film ini, aku cukup kaget mengingat dirinya yang terlihat tidak berguna saat mereka syuting. Tapi salah satu staf yang bersama Torii malah kabur sendiri naik kereta karena Torii sibuk memukul Koichi dan temannya satunya sibuk menghentikan mereka.
Sementara itu Katsu yang membaca naskah film menangis karena menurutnya itu naskah bagus, menarik dan menyentuh.
Di malam yang sama, Katsu pulang dan anaknya mengatakan akan pergi ke Tokyo. Katsu tidak menghentikannya meski anaknya kelihatan ingin dihentikan. Katsu mencoba bersikap biasa dengan melipat Kain, tapi tentu saja ia mengkhawatirkan anaknya.
Saat itu pintu di ketuk dan Katsu berfikir itu Koichi anaknya, ternyata adalah Koichi si sutradara film yang datang ke rumah meminta naskahnya kembali.
Katsu mengajak Koichi masuk, menyuguhkan minum dan makanan. Koichi sempat melihat papan shogi (kayaknya sih gitu) yang bertuliskan 'Koichi 10 tahun' disana. Sepertinya Katsu tahu sih kalau Koichi melirik jadi mereka memutuskan main shogi.

Keesokan harinya, syuting akan dimulai lagi. Koichi yang bersiap di kamarnya mendapat bisikan dalam dirinya untuk tidak mengenakan kaos kaki hitam. Pernahkah kalian mengalami hal seperti ini? Aku pernah, tiba-tiba merasa kalau mengenakan A atau B bakalan sial gitu, jadi semacam bisikan HAHHAHAHA
Dan saat syuting hari itu kita melihat sedikit mengenai bagaimana Koichi di lokasi syuting, dia beneran nggak tegas sama sekali, ia sering bingung sendiri saat ditanya mengenai adegan ini dan itu, bahkan para kru menyuruhnya minggir kesana sini saat mereka memindahkan barang, artis menyuruhnya mengganti dialog ini dan itu awalnya dia ragu tapi setuju, dan begitulah, ia sutradara yang di kendalikan oleh kru-nya. Suaranya juga kecil dan agak bisik-bisik gitu, kalau kameramen bertanya apakah mereka bisa mulai, ia ragu, apakah adegan sudah oke, ia juga ragu.
Kalau tekanan sudah memuncak, asam lambungnya akan naik. Hari itu Katsu-san datang ke lokasi dan melihat bagaimana proses syuting. Koichi bahkan harus bertanya pada Katsu apakah adegan itu sudah oke atau belum HAHAHHAHA, ia tak bisa memutuskan sendiri.

Saat jam makan siang, Koichi bahkan makan menyendiri. Ia sendirian makan jauh dari para kru. Katsu san datang mendekatinya dan makan disana, ia duduk di kursi sutradara yang harusnya menjadi kursi Koichi.
Mereka menikmati makan siang dengan percakapan sederhana. Menanyakan umur Koichi, yang ternyata 25 tahun dan Katsu memperlihatkan pohon yang berusia sama dengan Koichi dan pohon yang usianya jauh lebih tua dan pohon tempat bersandar Koichi yang berusia 50 tahun. Katsu menjelaskan kalau sebatang pohon menjadi dewasa setelah berusia 100 tahun, waktu yang lama. Sebenarnya Katsu ingin mengatakan kalau Koichi masih muda masih punya banyak kesempatan untuk memperbaiki dirinya. Katsu juga baru tahu kalau Koichi ternyata adalah bos di produksi film ini.
Saat Torii datang karena syuting akan dimulai, ia meminta Katsu jangan duduk di kursi itu karena kursi itu kursi sutradara. Koichi sih nggak masalah, karena katanya duduk disana sangat memalukan. Karenanya malam harinya, Katsu datang ke kamar Koichi membawakannya kursi pahatannya sendiri, mirip papan shogi, bertuliskan Koichi 25 tahun. Koichi cukup kaget.
Saat itu salah satu staf datang dan sepertinya mereka ada masalah karena mereka hanya punya 5 orang pemain untuk pasukan bamboo wanita. Katsu merasa jumlah itu sangat sedikit, Koichi juga. Dan Katsu menawarkan bantuannya.

Katsu datang ke rumah salah satu temannya, membawa hadiah Torii yang waktu itu, meminta bantuan pada istri temannya mengumpukan 20 istri grup penjaga hutan untuk syuting film.
Suasana syuting hari itu langsung berubah karena sangat ramai, tidak kelam seperti biasanya. Para istri penjaga hutan siap dengan bambu mereka dan mereka latihan, bahkan Torii jadi punya ide untuk membentuk pemimpin pasukan dan warga melakukannya dengan sangat baik. Mereka sangat bersemangat. Kameramen bahkan menjadi bersemangat juga dan menyarankan pengambilan gambar menggunakan dolly.
Syuting berjalan sangat lancar. Malam harinya, Katsu dan Koichi bahkan latihan di pemandian umum untuk adegan selanjutnya bagusnya bagaimana.
Dan begitulah Katsu san sangat menikmati pekerjaan menjadi kru film, bergabung dengan mereka dan bahkan untuk syuting berikutnya dia menjadi penjaga jalan karena syuting butuh ketenangan.
Dan saat ada mobil lewat, ia menghentikan mereka yang ternyata mobil teman-teman penebang pohonnya HAHHAHAHA. Ternyata Katsu izin nggak masuk karena sakit, tentu saja mereka bertanya-tanya apa yang KAtsu lakukan disana, dan berfikir kalau Katsu dipaksa oleh kru film itu LOL

Tapi Katsu nggak menjelaskan apa-apa pada mereka, ia malah di hubungi dengan walkie talkie dan mereka membicarakan mengenai mereka yang kehilangan aktor pemeran anak dan kru sibuk mencari anak baru untuk pemeran itu. Katsu sendiri malah mendekati temannya yang punya anak usia 3 tahun itu dan meminta bantuannya.
Ini adegannya lucu banged, jadi anak itu akan menjadi anak zombie, dimake up, dimasukkan ke kotak yang terbukan di atasnya, lalu dihanyutkan disungai.
Ayahnya beneran khawtair pada anaknya, saat akhirnya adegan selesai ia segera berlari menemui anaknya yang ternyata tertidur pulas di dalam HAHAHHHAHAHA.
Setelah itu semakin banyak warga yang membantu dan mengambil peran dalam film ini, pria menjadi zombie dan wanita ada yang jadi zombie ada yang jadi pasukan bamboo. Katsu yang mengurus mereka semuanya, pokoknya KAtsu-san sudah menjadi bagian kru film ini.
Katsu bahkan lebih tegas dari sutradaranya sendiri dan mengatur mereka dengan baik. Koichi jadi sangat terbantu.

Waktu berlalu, para warga syuting dengan tidak meninggalkan pekerjaan mereka sehai-hari, jadi mereka syuting dengan wajah masih di make up zombie HAHAHHAHA.
Ada 3 orang yang baru datang ke desa dan sampai bingung apa yang terjadi. Ternyata 3 orang itu adalah keluarga Katsu yang datang untuk peringatan kematian istri Katsu dan Katsu sendiri saking sibuknya ia sampai lupa.
Saat ia kembali ke rumah hari itu, rumahnya sudah rapi, pakaian untuk upcara sudah digantung rapi. Ternyata anaknya Koichi sudah pulang.
Katsu masih tidak bisa melupakan peran zombienya yang selalu ia lakukan saat sedang sendirian, tapi ia tak punya waktu lagi karena bahkan melupakan peringatan kematian istrinya.
Malam itu saat mandi di pemandian, Koichi datang dan ia kelihatan sudah nyaman dengan Katsu, bahkan kali ini dia yang mendekat ke arah KAtsu, dan Katsu perlahan menjauh, kebalikan saat pertama mereka mandi bersama.
Mereka berdua berakhir dengan makan malam bersama, percakapan sederhana. Katsu menanyakan bagaimana awalnya Koichi tertarik membuat Film dan Koichi menjawab ia mulai tertarik sejak ayahnya membeli sebuah kamera, awalnya ia hanya merekam acara-acara disekolah, tapi lama-lama ia jadi ingin membuat filmnya sendiri.
Katsu mengatakan ayah Koichi pasti bangga, anaknya menjadi sutradara dan menemukan jalannya sendiri karena kamera yang ia beli. Koichi mengatakan ayahnya mungkin kecewa, karena ia seharusnya melanjutkan bisnis penginapan keluarga tapi ia malah menjadi sutradara. Tapi menurut Katsu, ayahnya pasti bangga karena anaknya punya jalan sendiri.

Hari peringatan kematian istrinya, Katsu tidak datang ke lokasi syuting. Ia menghabiskan waktu di rumah untuk upacara. Para keluarga berdatangan dan mulai mengatakan sesuatu tentang anaknya Koichi yang berhenti dari pekerjaannya dan seharusnya meneruskan pekerjaan ayahnya sebagai tukang kayu.
Sepertinya Koichi sejak dulu memang diharapkan meneruskan pekerjaan ayahnya, makanya ia memberontak. Katsu san jadi kesal pada mereka yang membicarakan anaknya seperti itu dan mengatakan kalau Koichi menjadi penebang Kayu, bagaimana dengan perasaan Koichi sendiri, anaknya pasti punya sesuatu yang ingin dilakukan.
Sepertinya ini pertama kalinya ayahnya mengatakan hal itu dan Koichi menjadi tersentuh.

Sementara di lokasi syuting, mereka mengundang aktor yang cukup populer sebagai cameo, Keijiro Haba. Keijiro sendiri sedang sakit wasir dan ia kesulitan duduk, jalanan ke desa tidak mulus jadi ia sudah kesakitan di mobil.
Saat akan syuting, ia langsung minta dimulai tanpa adegan percobaan, ia berusaha menahan sakit wasirnya saat berakting karena ia harus duduk, tapi ia banyak melakukan kesalahan. Koichi bukan lagi Koichi yang diam saja, ia perlahan sudah berubah, ia sudah bisa mengambil keputusan sendiri, ia tahu kalau Keijiro kesakitan tapi ia juga ingin adegan yang bagus, jadi mereka mengulang dan mengulang terus sampai adegannya bagus. Keijiro sendiri tidak protes karena itu kesalahannya juga, ia lupa kalimat dan salah disana sini.
Koichi sendiri mengira Keijiro marah padanya karena tidak memikirkan keadaan kesehatannya, ia takut-takut saat diundang oleh Keijiro dan ternyata Keijiro menyukai Koichi dan bahkan meminta bekerja sama kembali di lain waktu.
Ia menyukai Koichi yang memintanya terus mengulang sampai adegannya bagus, menurutnya Koichi adalah sutradara yang baik.
Koichi tentu saja tersentuh mendengatnya, ia bahkan menangis. Tapi setelah itu ia menjadi lebih percaya diri lagi atas pujian itu.

Akhirnya syuting terakhir akan dilakukan. Torii datang ke rumah Katsu malam itu untuk memintanya datang besok karena syuting terakhir, Torii sangat berharap Katsu datang besok, karena selama ini KAtsu sudah banyak membantu mereka. Katsu tidak menjawab saat itu.
Sementara itu hubungan Katsu dan anaknya masih seperti biasa, mereka kebanyakan diam di rumah, tanpa kata-kata, tapi kita melihat kalau mereka sudah baikan. Koichi bahkan mengambil shogi dan menyusunnya dan ayahnya tanpa diberitahu mengerti maksudnya dan mereka main berdua setelah sekian lama.

Keesokan harinya, syuting adegan utama, tapi terganggu karena hujan lebat. Koichi meminta mereka menunggu hujan berhenti, tapi yang lain ragu kalau hujan nggak akan berhenti, sementara para pemain sudah kedinginan. Mereka meminta Koichi segera mengambil keputusan, karena menurut mereka syuting di tengah hujan juga nggak akan kelihatan di kamera kalau sedang hujan. Tapi Koichi ingin mereka syuting tanpa hujan.
Tapi karena hujan belum juga berhenti, Koichi harus mengambil keputusan, dan saat itulah Katsu terlihat berlari ke arah para kru dan mengataakn hujan akan berhenti sebentar dan saat itu mereka bisa mulai syuting. Koichi percaya pada Katsu dan mulai meminta pemain dan kru bersiap, mereka mengenakan jas hujan dan payung, kalau hujan berhenti mereka harus cepat membukanya dan syuting langsung dimulai.
Para kru ragu hujan akan berhenti tiba-tiba. Tapi ternyata tebakan Katsu benar, hujan benar-berhenti langit cerah, mereka langsung mengadakan syuting.
Kali ini Koichi untuk pertama kalinya mengeluarkan suara lantangnya dan berteriak saat syuting di mulai dan syuting berjalan dengan sangat lancar, sekali take. Dan saat mereka selesai, hujan kembali turun.

Begitulah akhir persahabatan Koichi dan Katsu selama kru film syuting di desa mereka.
Setelah itu semuanya kembali ke kehidupan normal.
Katsu kembali menjadi penebang pohon, dimana anaknya Koichi sepertinya memutuskan mengikuti jejaknya.
Sementara Koichi melanjutkan pekerjaannya sebagai sutradara untuk film berikutnya.

Aku membaca sebuah review di salah satu blog mengenai film ini dan mereka mengatakan kalau adegan terakhirnya membuat mereka menangis. Sebenarnya awalnya aku tidak paham, tapi kemudian aku mengerti apa maksudnya.
Karena di adegan terakhir, Katsu-san tampak masih merasakan kehadian kru film di sekitarnya, sepertinya ia merindukan masa singkat dimana ia menemukan sesuatu yang membuatnya tertarik.
Dan Koichi di akhir, terlihat meninggalkan kursi pemberian Katsu-san, karena mereka harus berangkat dan buru-buru, Koichi tidak bisa mengangkat kursi itu dan ia meninggalkannya disana.
Sepertinya penulis ingin menunjukkan kalau persahabatan singkat seperti itu ada dua kemungkinan yang akan terjadi, ada orang yang akan terus mengingat hal itu sebagai kenangan yang berharga dan sesekali merindukannya, dan ada orang yang akan melupakan kenangan itu dan meninggalkannya sebagai masa lalu belaka.
Jadi aku mengerti kenapa ada sesuatu yang sedih di akhir.

Koichi adalah seorang sutradara baru yang merasa film buatannya membosankan, ia merasa tertekan karena disana ia tak dihormati, ia tak percaya diri dan tak bisa mengambil keputusan. Ia mencoba kabur dan bertemu seseorang yang ternyata sangat tertarik dengan cerita yang ia buat. Kita bisa melihat bagaimana perkembagan karakter Koichi dari awal sampai akhir, bagaimana ia berubah dengan bantuan Katsu. Pada dasarnya seseorang butuh orang lain untuk mendorongnya maju.
Katsu sendiri menjalani hari yang sama setiap harinya, makan, kerja, pulang, melakukan pekerjaan rumah dan begitu terus. Karena itu saat ia terlibat dengan kru film, ia merasa sangat tertarik dan melakukan hal baru itu menyenangkan.
Ia berhasil membawa perubahan pada kru film yang sepertinya melakukan pekerjaan setengah-setengah menjadi serius dengan hal ini.

Aku sebenarnya berharap Katsu dan Koichi melanjutkan persahabatan mereka meski mereka sudah berpisah. Tapi ternyata penulis ingin menunjukkan kisah dimana semua itu tinggal sebuah kenangan yang pada akhirnya perlahan akan dilupakan. Dan itu membuat aku sedih. Katsu kelihatan kesepian setelah semuanya berakhir. Kembali ke kehidupan kesehariannya. Sementara Koichi juga sibuk sendiri dengan film selanjutnya. Well, pada awalnya mereka orang asing sih dan membuat sebuah kenangan kemudian berpisah. Pada kenyataan kita juga begitu.

Ini movie sangat direkomendasikan bagi penggemar slice of life movie. Yang suka movie seperti is a Wood Job, Miracle Apples, Little Forest, ini movie cocok banged. Jangan berharap ada kisah cinta disini ya HAHAHAAHHAHAHA.

Skor:

Story: 4/5
Acting/Character: 4/5
Cinematography: 4/5
Music: 3/5
Opening: 4/5
Ending: 3/5

Share:

1 komentar:

Translate

Ads Here

NOTE:

DILARANG RE-UPLOAD / COPY PASTE TULISAN DI BLOG INI!

JIKA INGIN SHARE, CUKUP LINK KE POSTINGANNYA SAJA, BUKAN ISINYA!


[Trivia] Japanese Movie Recommendations List

Karena ada banyak yang menanyakan rekomendasi untuk J-Movie, jadi aku memutuskan untuk membuat list rekomendasi Japanese Movi...

Popular Posts This Month

Actor / Actress

Airi Matsui Ando Sakura Anna Ishii Aoi Miyazaki Aoi Morikawa Aoi Wakana Aoi Yu Aom Sushar Araki Yuko Ayase Haruka Bebe Tanchanok Chen Duling Chiba Yudai Chinen Yuri Choi Ara Dai Lu Wa Daiki Shigeoka Darren Wang Dori Sakurada Eikura Nana Eita Elaiza Ikeda Fujiki Naohito Fuka Koshiba Fukagawa Mai Fukatsu Eri Fukuchi Momoko Fukushi Sota Fuma Kikuchi Fumi Nikaido Furuhata Seika Gao Zhi Ting Go Kyung Pyo Gong Yoo Gou Ayano Hamano Kenta Han Seung Yeon Han Yeri Hana Sugisaki Haru Kuroki Haruka Fukuhara Haruma Miura Haruna Kawaguchi Hasegawa Hiroki Hashimoto Ai Hashimoto Kanna Hayami Akari Hayato Isomura Higa Manami Hikari Mitsushima Hirano Sho Hiroki Narimiya Hirose Alice Hirose Suzu Honoka Yahagi Horii Arata Hou Ming Hao Hu Yi Tian Hwang Jung Eum Hyeri Igawa Haruka Imada Mio Inoue Mao Ishihara Satomi Jang Se Hyun Ji Soo Ji Woo Joo Won Jun Shison Jung So Min Kaku Kento Kamiki Ryunosuke Kamishiraishi Moka Kamishiraishi Mone Kaname Jun Kanichiro Kanjiya Shihori Kasumi Arimura kawakami juria Kei Tanaka Kengo Kora Kentaro Kento Hayashi Kento Nagayama Kim Go Eun Kim Ji Won Kim Min Suk Kim So Hyun Kim Soo Hyun Kim Tae Ri Kim Woo Bin Kim Yoo Bin Kim Yoo Jung Kim Yoo Mi Kinami Haruka Kiritani Kenta Kitamura Takumi Kiyohara Kaya Kiyohara Sho Komatsu Nana Koseki Yuta Kou Shibasaki Kubota Sayu Kudo Asuka L Lee Bo Young Lee Chung Ah Lee Dong Hwi Lee Dong Wook Lee Gi Kwang Lee Jong Suk Lee Joon Lee Soo Hyuk Lee Yoo Jin Li Lan Di Lily Franky Mackenyu Mahiro Takasugi Maika Yamamoto Maki Horikita Makita Aju Mamiya Shotaro Marie Itoyo Masahiro Higashide Masaki Okada Masaki Suda Masataka Kubota Matsumoto Jun Matsushima Nanako Mayu Matsuoka Mei Nagano Mikako Tabe Mike D angelo Min Do Hee Minami Hamabe Minami Sara Mio Yuki Mirai Moriyama Mirai Shida mirai suzuki Mitsuki Takahata Mitsushima Shinnosuke Miwa Miyazawa Hio Miyu Yoshimoto Mizuki Yamamoto Moe Arai Mone Kamishiraishi Mugi Kadowaki Nadine Lustre Nagasawa Masami Nagase Ren Nakajima Kento Nakamura Tomoya Nao Nao Matsushita Nijiro Murakami Nounen Rena Okada Kenshi Osamu Mukai Otani Ryohei Park Bo Gum Park Eun Bin Park Hae Jin Park Seo Joon Park Shin Hye Pattie Ungsumalynn Phan Pagniez Reina Visa Rena Matsui Riho Yoshioka Rina Kawaei Ryo Ryusei Ryo Yoshizawa Ryoma Takeuchi Ryota Katayose Ryu Hwa Young Ryu Jun Yeol Sagara Itsuki Sairi Itoh Saito Takumi Sakaguchi Kentaro Sakuma Yui Sakurako Ohara Sato Kanta Satoshi Tsumabuki Seino Nana Seo Hyun Jin Seto Koji Shen Yue Shim Eun Kyung Shimon Okura Shin Hyun Soo Shirota Yuu Shohei Miura Shono Hayama Shuhei Nomura Shunya Shiraishi sometani shota Son Seung Won Song Ha Yoon Suga Kenta Sun Woong Suzuki Ryohei Suzy Taiga Taishi Nakagawa Takahashi Issei Takanori Iwata Takayuki Yamada Takeru Sato Takuya Kusakawa Tamaki Hiroshi Tao Phiangphor Tasuku Emoto Tomita Miu Tomoshita Yamashita Tori Matsuzaka Toyokawa Etsushi Tsubasa Honda Tsuchiya Tao Uchida Rio Ueno Juri Wan Peng Yamazaki Kento Yamoto Yuma Yo Oizumi Yoo In Na Yoo Seung Ho Yook Sung Jae Yoon Park Yoon So Hee Yoshine Kyoko Yosuke Sugino Yu Aoi yua shinkawa Yui Aragaki Yuina Kuroshima Yuki Furukawa Yuki Izumisawa Yuki Yamada Yukino Kishii Yuko Oshima Yuna Taira Yuriko Yoshitaka Yuta Hiraoka Yuya Matsushita Yuya Yagira Zhang Yao

Drama / Movie

3A 99.9 A Love So Beautiful A Story of Yonosuke Age of Youth 2 Always Sunset on Third Street amachan Anikoma Anohana Anone Ao Haru Ride Arbitratily Fond Asa ga Kita Ashi Girl At Cafe 6 Beppin-San Biscuit Teacher and Star Candy Bittersweet Boku Dake ga Inai Machi Boku no Ita Jikan Boukyaku no Sachiko Bubblegum Cafe Waiting Love Carnation Chia Dan Chihayafuru Chimudondon Chugakusei Nikki Churasan Come Come Everybody Crybaby Pierrot's Wedding Crying Out Love in the Center of the World Daily Lives of High School Boys Dating DNA Departures Eulachacha Waikiki Evergreen Love Father is Strange Fight Fleet of Time Forever Young Frankenstein no Koi From Five to Nine Gakko no Kaidan Gegege no Nyobo Gochisousan God Gift Good Morning Call Good Morning Call 2 Goon Ju Hana and Alice Hana Nochi Hare Hanako to Anne Hanbun Aoi Haruchika Hirunaka no Ryuusei Hirune Hime Hiyokko Honey and Clover Hot Road Hyouka I Love You in Tokyo I Want to Eat Your Pancreas If We Were A Season Itakiss LIT Itakiss LIT S2 Itakiss Movie Kahogo no Kahoko Kakegurui Kaze no Haruka Keiji Yugami Kidnap Tour Kiki Delivery Service Kimi no Na Wa Kingyo Club Kiss Me Thailand Koe no Katachi Koinaka Kuragehime Linda Linda Linda Little Forest Love Letter Lucky Romance Ma Boy Maiagare Man From The Stars Manpuku March Comes in Like a Lion Mare Massan May Who? Meteor Garden 2018 Moriyamachu Driving School My Huckleberry Friends My Husband Can Not Work My Little Sweet Pea My Old Classmate Nagi no Asukara Narratage Natsuzora Nodame Cantabile Oboreru Knife Ochoyan Ohisama Okaeri Mone Omotesando On The Wings of Love One Million Yen Girl One Week Friends Operation Love Orange Orange Days Ore Monogatari Our Little Sister Our Times Peach Girl Pinocchio Princess Hours Thailand Rage Rainbow Song ReLIFE Reply 1988 Romance Full of Life Sannin No Papa she was pretty Shigatsu wa Kimi no Uso Sing Salmon Sing Solanin Sound of Your Heart Splish Splash Love Ssam My Way Strobe Edge Sukina Hito ga Iru Koto Teiichi no Kuni Tenno no Ryoriban The 100th Love The Anthem of the Heart The Best Hit The Great Passage The Left Ear The Woodsman and The Rain The World of Us Today's Kira-kun Todome no Kiss Toki wo Kakeru Shojo Tokyo Tarareba Girls Tomorrow Cantabile Tonari no Kaibutsu-kun Toto Nee Chan Twenty Years Old Twilight Saya in Sasara Uchiage Hanabi Under the Hawthorn Tree Unnatural Wakamonotachi Warotenka We All Cry Differently What A Wonderful Family When We Were Young While You Were Sleeping Wise Prison Life Wood Job Yellow Elephant Yesterday Once More Your Lie in April Youth Over Flowers

Blog Archive

Advertise here

Recent Comments

Random Posts