Nggak terasa sudah masuk episode terakhir aja. Padahal rasanya baru kemarin pengumuman drama ini dan ngebucinin episode 1 drama ini. Keren banged drama ini bisa membangkitkan semangatku nonton drama ongoing lagi, bahkan nonton tanpa subtitle di jam dramanya tayang di Jepang. Ini drama sebenarnya potensinya sangat besar, sayangnya Fuji TV memang sedang dalam masalah makanya sponsor dramanya sedikit. Tapi syukurlah dramanya viral dan menjadi kesayangan setiap malam Jumat.
Aku sejak awal percaya kalau drama ini akan happy ending, meski settingnya adalah masa perang. Karena nggak mungkin sad ending setelah kita dihujanin momen gemes pasutri baru ini.
A Calm Sea and Beautiful Days with You Episode 10 FINAL
Di akhir episode 9 kemarin, diperlihatkan kalau kapal yang dinaiki Takimasa dan Fukami menghadapi badai besar yang menyebabkan banyak awak terluka, termasuk Takimasa dan Fukami. Natsumi yang ada di rumah sempat mendengarkan siaran radio yang memberitakan ada kapal angkatan laut yang terhadang badai dan kehilangan kontak. Tapi pada masa itu dimana tidak ada ponsel atau telpon juga belum sebagus sekarang sinyalnya, mereka hanya bisa menunggu saja. Menunggu kabar yang tidak pasti, apakah suami selamat atau tidak, tentu saja Natsumi sangat khawatir. Tapi dia berusaha kuat dan tidak terlalu memikirkan mengenaia berita itu. Dia bangun pagi seperti biasa dan mulai membersihkan rumah untuk membuat dirinya sibuk, agar tidak memikirkan berita itu.
Pagi itu, Ikuko datang ke rumah Natsumi dan mengajakanya sarapan bersama. Mereka makan seperti biasa tanpa membicarakan mengenai hal itu. Sepertinya Ikuko mengkhawatirkan Natsumi karena hal itu, tapi karena Natsumi tidak membicarakannya, dia juga nggak mau mengungkit hal itu. Natsumi berusaha kelihatan baik-baik saja, padahal jelas dia kepikiran suaminya.
Saat kembali ke rumah, Natsumi kembali menghidupkan radio dan mendengar mengenai berita itu lagi. Lalu dia ingat sesuatu yang dikatakan Takimasa mengenai pekerjaannya, mungkin lokasi kantor atau bagaimana, Natsumi punya ide untuk pergi ke sana menanyakan, siapa tahu dia mendapat informasi mengenai kapal yang kehilangan kontak itu. Diaa segera siap-siap dan akan pergi, saat Fumiko tiba-tiba datang ke rumahnya. Fumiko melihata Natsumi yang bersiap pergi dan bertanya Natsumi mau kemana?
Pada akhirnya, Natsumi masuk lagi bersama Fumiko dan menceritakan mengenai hal itu. Fumiko mengerti, ternyata Natsumi akan pergi ke kantor radio/AL untuk menanyakan mengenai kapal Takimasa. Tapi Fumiko mengatakan kalau mereka tidak akan memberitahukan situasi dan kondisinya, bahkan pada keluarga. Fumiko mengatakan dia datang ke sini sebenarnya ingin berdiskusi dengan Ikuko. Natsumi bertanya apakah Fumiko akan bertanya mengenai pernikahannya dan Fukami, mengingata Fukami nggak ada kabar, apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Fumiko membenarkan, tapi saat dia dan Fukami bertemu terkhir kali, dia mengatakan sesuatu yang jahat pada Fukami dan sepertinya Fumiko menyesal. Sebelumnya, Fukami bertanya pada Fumiko apa yang akan Fumiko lakaukan jika dia mati, dan Fumiko menjawab dia akan memikirkan jalan hidup yang lain, seolah-olah kematian Fukami bukan apa-apa, atau bukan sesuatu yang akan mempengaruhi hidup Fumiko.
Natsumi kemdian menyadari kalau yang khawatir akan hal ini ternyata bukan dirinya saja. Fumiko meminta Natsumi juga bercerita padanya jika dia sedang mengkhawatirkan sesuatu. Natsumi akhirnya membicarakan mengenai kekhawatirannya untuk pertama kalinya. Bagaiamana dia tidak bisa tidur karena mimpi buruk, ketakutannya membaca koran (takut ada berita buruk tentang angkatan laut), setiap hari dia khawatir, tapi dia tidak mau orang lain tahu mengenai dirinya yang lemah. Karena dia yakin Takimasa lebih menderita disana. Karena dia adalah istri Takimasa, jadi dia harus kuat dan selalu tersenyum. Natsumi menangis mengatakan hal itu.
Fumiko mengerti perasaan Natsumi dan memeluk Natsumi. Natsumi menangis di pelukan Fumiko. Ikuko datang kemudian dan melihat keduanya. Dia mengatakan dia mengkhawatairkan Natsumi sejak sarapan tadi, makanya dia datang lagi. Ikuko duduk di dekat mereka dan mulai memberikan nasehatnya sebagai senior. Dia mengatakan sebagai istri perwira angkatan laut, mereka juga bertarung bersama suami mereka. Jika mereka terus memikirkan hal buruk maka itu tidak sopan pada suami mereka yang aada di laut berjuanag untuk negara, jadi dia meminta Natsumi tidak melakukannya. Tapi jika hati sudah tidak tahan, Natsumi boleh menangis kapan saja. Dan lagi, Natsumi punya teman untuk bersandar, Natsumi tidak sendirian. Natsumi mengerti. Ikuko juga mengatakan pada keduanya mengenai sifat Takimasa dan Fukami yang pernah dikatakan suaminya, jadi mereka berdua tidak akan kalah dengan mudah.
Mendengar itu, Natsumi dan Fumiko tertawa. Kemudian mereka bertiga makan daifuku yang manis dan suasana hati mereka mulai membaik.
Suatu hari, Natsumi sibuk menjemur pakaian di halaman. Dia mendengar suara pintu terbuka, tapi dia pikir cuma perasaannya saja. Natsumi terus bekerja dan kemudian mendengar suara Takimasa memanggil namanya. Natsumi merasa kalau dia berhalusinasi, tapi kemudian dia berlari kencanag ke pintu untuk memastikaan dan melihat suaminya ada di sana. Natsumi terkejut dan langsung berlari memeluk Takimasa. Natsumi memangis di pelukan Takimasa dan mengucapkan 'okaerinasai'. Takimasa juga terkejut dan menataap wajah Natsumi, diaa menyentuh wajah istrinya yang khawatir itu dana mengatakan 'tadaima'. Natsumi yang masih menangis menyentuh wajah Takimasa dan memastikan kalau itu adalah Takimasa. Dia melihat ada luka di wajah Takimasa dan mengkonfirmasi kalau kapal yang mengalami kecelakaan yang selama ini dia khawatirkan memang kapal Takimasa.
Fumiko saat itu sedang berbelanaja saat tiba-tiba Fikami muncul dengna mengatakan klau dia ingin makan rice kare dengan kentang. Fumiko terkejut dan melihat ke arah samping. Fukami tersenyum menatapnya. Fumiko menahan air matanya, tapi dia tidak bisa dan menutup wajahnya, kemudian dia menangis.
Keduanya kemudian berjalan setelah Fumiko tenang. Fukami menceritakan apa yang terjadi dikapal bagaimana kapal mereka diserang badai, bahkan mesin hampir meledak dan dia berfikir kalau mereka akan mati. Tapi mereka punya keberuntungan yang bagus menghadapi hal itu, makanya mereka bisa kembali dengan selamat. Fumiko kemudian meminta maaf tentang apa yang dia katakan pada Fukami waktu itu. Fukami tahu kalau Fumiko pasti akan kepikiran hal itu, saat dia sudah bersiap akan mati, dia berfikir ingin bertemu Fumiko sekali lagi dan dia senang akhirnya bisa mewujudkan hal itu.
Kemudian Fukami kembali ke mode biasanya dan mulai mengejek Fumiko yang menangis tadi, dia bertanya apakah Fumiko sebegitunya mengkhawatirkannya. Fumiko kemudian mendekatoi Fukami dan mencubit tangan Fukami yang patah dan Fukami kesakitan dikit. Fukami berharap kalau tangannya segera sembuh sebelum pernikahan mereka dan Fumiko mengatakan kalau itu akan sembuh karena dia akan menyembuhkannya. Fumiko tersenyum pada Fukami untuk pertama kalinya, nggak malu-malu lagi. Fukami mengatakan 'sasuga Fumiko-san'. Fumiko senyum sambil mencubit Fukami lagi.
Untuk merayakan kepulangan Takimasa, keluarga Natsumi datang ke rumah keluarga Ebata. Mereka makan besar hari itu. Ayah nggak sengaja keceplosan memanggil Takimasa dengan Taki-kun dan membuat kakak Natsumi curiga, kapan mereka menjadi sedekat itu. Yang kakak-kakak tahu, ayah dan Takimasa sempat berdua cumaa pada saat kakak kedua melahirkan, tapi mereka yakin keduanya nggak punya kesempatan menjadi sedekat itu. Ayah dan Takimasa tidak bisa menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Kakak pertama bertanya kenapa ayah menjodohkan Natsumi dan Takimasa, apakah karena demi bisnis? Mendengar itu Takimasa agak kecewa, tapi ayah membantah. Dia mengatakan karena waktu itu Takimasa menyelamatkan Natsumi, jadi dia pikir Takimasa adalah orang yang baik, makanya dia menjodohkan mereka. Takimasa lega mendengarnya. Tapi kakak pertama agak kecewa hanya itu. Ibu kemudian ingat kalau dia dan ayah juga menikah karena hal seperti itu, ayah dulu juga menyelmatkan itu. Ibu udah excited cerita tapi anak-anak kelihatan tidak tertarik.
Natsumi datang membawa teh dan memberikan pada Takimasa. Ternyata tehnya panas banged dan tangan Takimasa kena. Natsumi dengana sigap meraih tangan Takimasa, lalu keduanya menyadari mereka diperhatikan seluruh keluarga dan mulai malu-malu. Adik Natsumi, Fuyu-chan iri melihat kemesraan Takimasa dan Natsumi. Dia mengatakan melihat keduanya membuat dia ingin menikah juga. Mendengar itu, Natsumi excited. Ayah kelihatan resah dan bertanya apakah Fuyu-chan sudah punya orang yang dia sukaia, Fuyu-chan dengan polos mengatakan belum ada dan ayah memastikan pada Fuyu untuk tidak menyukai siapapun sebelum dia menjodohkan Fuyu-chan.
*Aku pikir Fuyu-chan suka sama Seta-san, apakah cuma perasaanku saja?
Dua keponakan Natsumi menjatuhkan soyu ke baju mereka dan setelah makan siang, kakak pertama mencuci baju si kembar, ditemani Natsumi. Kakak mulai mengatakan tentang sulit sekali membesarkan anak, mereka melakukan ini dan itu, dia sangat kerepotan. Tapi kalau dua anaknya sudah tidur, dia selalu berfikir keduanya menggemaskan. Kakak kemudian bertanya pada Natsumi mengenai rencana mereka punya anak, tapi kemudian dia menarik kembali pertanyaan itu. Dia mengatakan selama Natsumi dan suaminya bahagia, semuanya sudah cukup. Dia memberi nasehat pada Natsumi untuk menyayangi mereka yang Natsumi sayangi. Natsumi mengerti.
Setelah selesai mencuci, keluarga Natsumi pulang. Sebelum berpisah, ibu mengatakan bersyukur karena Takimasa kembali dengan selamat dan juga mengatakan pada Natsumi untuk mendukung suaminya dan kapanpun itu Natsumi tidak boleh lupa tersenyum. Natsumi mengerti.
Setelah keluarganya pulang, Natsumi meminta maaf karena keluarganya ribut banged. Tapi Takimasa mengatakan dia senang karena sudah bisa berbaur dengan keluarga Natsumi. Takimasa kelihatan senang sekali karena benar-benar mempunyaia keluarga besar sekarang. Takimasa mendekati Natsumi dan menyentuh tangannya, dia akan mencium Natsumi. Tapi tiba-tiba ada yang datang lagi dan kissu mereka terganggu. Takimasa kelihatan sangat kecewa.
Ternyata yang datang adalah teman Takimasa si penjual ohagi. Dia datang untuk merayakan Takimasa yang kembali dengan selamat dana memberikan ohagi pada Natsumi. Natsumi mengajaknya masuk dan teman Takimasa senang sekali, tapi Takimasa mendorong temannya itu dan memberi kode agar temannya pulang. Untung saja temannya itu cepat tanggap dana mengatakan kalau dia masih harus menjaga tokonya, jadi dia akan pulang saja. Tapi saat dia mndengar Takimasa dan Natsumi masih meenggunakan keigo (bahasa sopan), dia protes bertanya kenapa mereka masih menggunakan keigo. Temannya memberi nasehat pada Natsumi kalau laki-laki itu suka sekali-kali menggunakan bahasa santai dan Natsumi dengan serius menanggapinya.
Padahal mereka baru makan siang, tapi Natsumi sudah memikirkan Takimasa mau makan malam apa. Dia mencoba menebak Takimasa mau makan apa, tapi tebakannya salah. Natsumi kayaknya senang banged mau masakin suami yang udah lama nggak pulang. Saat Natsumi memasak, Takimasa membaca jurnal Natsumi dan tersenyum melihata istrinya itu. Dia juga nggak mau diam saja dan duduk, jadi dia menawarkan membantu Natsumi memasak. Awalnya Natsumi menolak dan ingin Takimasa istirahat saja. Tapi Natsumi juga senang sekali suaminya mau membantu memasak. Tugas Takimasa adalah meniup api sementara Natsumi memasak. Natsumi sangat terbantu dengan hal itu dan memuji berkat Takimasa, nasi mereka masak dengan baik.
Takimasa berterima kasih pada Natsumi yang selalu melakukan yang terbaik memasak untuknya dan Natsumi mengatakan kalau ini memang tugasnya sebagai seorang istri. Takimasa juga mengatakan dia bersyukur orang yang menghabiskan waktu dengannya seperti ini adalah Natsumi dan Natsumi mengatakan dia juga senang orang itu adalah Takimasa. Keduanya tersenyum bahagia.
ACKKKKKKKKKKKK!!!! bener kata Fuyu-chan, PASUTRI ini memang bikin pengen nikah XD 😍
Takimasa dan Natsumi kemudian makan malam berdua. Ini adalah untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Mereka makan sambil mengenang masa lalu, saat menikah, saata pertama kali bertemu, saat mereka menghabiskan malam pertama kalinya, saat pertama kali pegangan tangan, saat bulan madu, saat pertama kali kissu dan Natsumi pingsan, saat pergi jalan-jalan di kota, saat membicarakan mengenai kunang-kunang, saat mereka berjanji tiap tahun pergi ke tempat rahasia Natsumi tiap tahun, saat membuat jas bersama-sama di tukang jahit, saat foto bersama juga.
Takimasa kemudian menyadari kalau dalam pembicaraan ini dia banyak minta maaf pada Natsumi, karena tiba-tiba dia meninggalkan Natsumi saat bulan madu, saat menyuruh Natsumi menjemput foto sendiri, Takimasa merasa nggak enak selalu meninggalkan Natsumi sendirian. Tapi Natsumi mengatakan kalau bukan begitu, dia bahagia dan selalu merasa terselamatkan oleh Takimasa. Tapi Takimasa mengatakan justru dia yang selalu terselamatkana oleh Natsumi, misalnya saat Natsumi marah pada perlakuan keluarganya setelah orang tuanya meninggal dunia. Takimasa mengatakan dia sangat senang dan Natsumi juga mengatakan hal yang sama, dia sangat senang Takimasa ada disampingnya.
Lalu keduanya ingatan malam pertama mereka dan mereka malu lagi. Mereka juga membicarakan mengenai cincin yang mereka pesan. Takimasa mengatakan kalau mereka akan mengambilnya bersama-sama besok. Natsumi senang sekali mendengarnya. Apalagi saat Takimasa mengatakan setelah itu mereka akan pergi melihat kunang-kunang bersama-sama. Takimasa lega dia bisa kembali sebelum musim panas berakhir. Natsumi happy banged dan dia terharu.
Natsumi kemudian dia ingat kalau dia membuat sesuatu dan akan mengambilnya, tapi Takimasa meminta Natsumi menyelesaikan makannya dulu. Natsumi mengerti.
Setelah selesai makan, selesai beres-beres dan mencuci piring, Natsumi kemudian membawakan apa yang dia buat itu. Dia duduk di samping Takimasa dan memperlihatkan cincin palsu. Dia membuat itu untuk membantu latihana tukar cincin. Takimasa tidak mengerti dan Natsumi menjelaskan kalau cincin pernikahan itu dipakaikan oleh pasangan masing-masing. Takimasa baru tahu. Natsumi mengambil cincin Takimasa dan mengatakan dia sudah latihan memasukkan cincin itu ke jari Takimasa (dalam khayalannya).
Dia juga memperlihatkan cincin miliknya dan mengatakan dia membayangkan Takimasa memakaikan pada jari manis tangan kanannya. Takimasa bertanya kenapa tangan kanan? (kan harusnya jari manis kiri?)
Natsumi dengan malu-malu mengatakan karena dia ingin Takimasa yang pertama memakaikan cincin di jari manis tangan kirinya.
Suasana jadi awkward dan Takimasa mengambil cincinnya lalu menyadari ada yang aneh dengan cincin itu. Cincinnya besar sekali. Natsumi terkejut dan setelah melihatnya ternyata dia juga baru sadar kalau cincinnya kebesaran, padahal dia pikir jari Takimasa memang sebesar itu. Takimasa tampak kecewa Natsumi lupa besar jarinya. Takimasa ngambek dan meminta tangan Natsumi, kemudian menggenggam tangan Natsumi (mengaitkan jarinya ke jari Natsumi). Takimasa mengatakan padahal dia sudah meminta Natsumi tidak melupakannya saat dia pergi. Natsumi bingung lalu ingat itu adalah kata-kata Takimasa saat malam pertama mereka. Natsumi panik karena dia pikir maksud Takimasa adalah jangan melupakan Takimasa. Takimasa mengatakan itu termasuk untuk mengingat jarinya. Natsumi panik dan malu. Lalu dia memakaikan cincin itu kee jari manis Takimasa dan memang kebesaran banged, dia menekannya dan cincinnya jadi agak rusak, lalu dia memperbaikinya dan memakaikan lagi ke jari manis+kelingking Takimasa. Lucu bangeeeeed. 💕
Keesokan harinya, Takimasa dan Natsumi datang ke toko tempat mereka memesan cincin waktu itu. Pemilik sudah menunggu mereka. Takimasa dan Natsumi kagum melihat cincin couple milik mereka. Pemilik toko kelihatan perhatian sekali pada keduanya, dia sengaja meninggalkan mereka untuk menikmati waktu. Takimasa dan Natsumi excited dengan cincin mereka dan Natsumi langsung memberikan tangan kirinya, agar Takimasa memasangkan cincin di jari manis tangan kirinya. Takimasa mengambil cincin Natsumi dan memasangnya dengan hati-hati. Natsumi senang sekali.
Kemudian gantian Natsumi yang memasangkan cincin ke jari manis Takimasa. Keduanya kagum dengan cincin couple mereka. Natsumi mengatakan ternyata ada gunanya juga mereka latihan memasang cincin dan Takimasa membenarkan. Keduanya menyandingkan tangan kiri mereka bersama-sama. Lucu banged saat Takimasa menjauhkan tangan kirinya, Natsumi mendekatkan tangan kirinya, pokoknya dia mau tangan mereka bersanding. Takimasa sengaja semakin menjauhkan tangannya, dan Natsumi pokoknya mendekatkan tangannya lagi. Lucuuuuukkk. 😂💓
Malam harinya, sambil bergandengan tangan, Takimasa dan Natsumi pergi ke tempat rahasia Takimasa untuk melihat kunang-kunang. Ada banyak sekali kunang-kunang di sana, Natsumi menatapnya dengan wajah kagum. Takimasa juga tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Natsumi. Tapi saat Natsumi menatapnya, Takimasa mengalihkan pandangannya dengan malu. Natsumi berterima kasih Takimasa sudah mengajaknya kesana. Tapi Takimasa mengatakan Natsumi tidak perlu berterima kasih, karena ini adalah acara tahunan keluarga mereka. Mereka kembali bergandengan tangan dan mencari tempat duduk untuk menikmati lautan kunang-kunang itu.
Sudah satu tahun berlalu sejak Natsumi mendengkan kisah mengenai kunang-kunang dari Takimasa dan Natsumi mengatakan waktu cepat sekali berlalu. Takimasa berkomentar itu karena waktu yang dia habiskan berdua dengan Natsumi hanya sebentar (karena dia banyak pergi bekerja meninggalkan Natsumi). Natsumi mengatakan bukan itu maksudnya. Saat dia mencoba mencari kata-kata yang tepat, mata Natsumi menatap kearah langit dan galaksi bima sakti terlihat sangat jelas. Indah sekali.
Natsumi teringat pada kisah Orihime dan Hikoboshi yang terpisah dan hanya bisa bertemu setahun sekali. Itu menjadi hari yang istimewa bagi keduanya. Menurutnya hal ini sama dengan mereka, karena waktu kebersamaan mereka sedikit, maka mereka harus menghargai baik itu sehari, sejam, semenit ataupun sedetik kebersamaan mereka. Meski singkat, tapi itu terasa sangat lama saat mereka bersama-sama seperti ini. Natsumi tersenyum menatap Takimasa. Takimasa menatap istrinya itu dan menyentuh tangan Natsumi. Ia kemudian mendekatkan diri dan memberikan ciuman hangat untuk Natsumi. Natsumi tersenyum bahagia dan mengatakan pada Takimasa untuk datang kesini setiap tahun. Takimasa tersenyum dan mengatakan tentu saja. Keduanya tersenyum bahagia sekali malam itu.
END
Komentar:
Akhirnya berakhir juga, drama yang aku ikuti setiap minggu, bahkan membuat aku menonton live streaming pas tayang di Jepang setelah sekian lama. Drama ini benar-benar mencuri hatiku musim semi ini. Nggak nyangka dramanya akan sebagaus ini, nggak nyangka aku akan sesuka ini pada drama ini. Menyesal dulu pas awal diumumkan aku bilang Yoshine Kyoko kurang cocok, ternyata, kalau bukan Yoshine Kyoko, drama ini nggak akan sebagus ini.
Kehidupan Takimasa dan Natsumi diawali dengan makan siang bersama dan berakhir juga dengan makan siang bersama di episode 10. Sebenarnya setelah ending diatas, ada sedikit lanjutannya, yaitu Takimasa dan Natsumi makan siang bersama-sama. Dan Natsumi mencoba menggunakan bahasa tidak formal pertama kalinya, tapi pada akhirnya dia tidak bisa. Bicara dengan Takimasa menggunakan bahasa formal lebih nyaman baginya. Masih panjang agar keduanya bisa santai satu sama lain. Tapi perkembangan mereka beneran kelihatan sih, dari episode pertama sampai episode 10 ini, sudah banyaka perkembangan pada hubungan suami istri keduanya.
Menurutku drama ini sempurna banged mengadaptasi versi aslinya. Bahkan mangaka-nya sendiri juga excited setiap minggu menonton drama ini. Manga aslinya itu josei dan ada beberapa adegan yang memang untuk 15 tahun keatas, beda dengan dramanya yang sengaja dibuat untuk bisa ditonton semua kalangan. Sepertinya manganya masih lanjut dan belum tamat. Aku bakalan mencari kelanjutkan kisah mereka melalui manganya 😂
Di episode terakhir ini, penulis berusaha memunculkan semua karakter yang ada di drama ini, tapi sepertinya penulis melupakan Seta-san yang adalah salah satu karakter penting. Kenapa dia nggak muncul ya? Apakah karena kemunculannya akan mengguncang kemesraan Natsumi dan Takimasa? Itu sih yang agak bikin aku kecewa. Dan aku pikir Fuyu-chan suka sama Seta, ternyata nggak ya? 😂
Dan mungkin ada yang kecewa kenapa pernikahan Fukami dan Fumiko tidak ada dalam drama ini? Sebenarnya banyak netizen yang bertanya-tanya juga, tapi guys ini adalah sebuah harapan bagi kita semua, untuk sequel drama ini. Banyak netizen jepang juga yanag berfikir kalau Fuji TV pasti akan membuat sequel drama ini, apakah itu Special Episode atau Season 2. Atau bahkan sebuah movie?
Kalau aku sih, feelingku drama ini akan kembali pada tahun baru 2026 nanti sebagai drama tahun baru. Yang jelas aku yakin akan ada kelanjutan dari kisah Takimasa dan Natsumi ini. Kalau misalnya ada SP, nanti mereka bisa memfokuskan kisahnya pada pernikahan Fukamid an Fumiko. Bukankah itu ide yang bagus?
*colek Fuji TV
Aku sempat membaca tulisan seseorang sebelum episode terakhir tayang, saat masih banyak yang penasaran apakah happy ending atau tidak. Katanya sih, angkatan laut selama PD II itu banyak yang tidak selamat. Jadi bisa dibilang 98% perwira angkatan laut itu gugur di medan perang saat PD II, jadi bisa dibayangkan kalau kisah drama ini smapai tahun 1945, maka kemungkinan Takimasa akan meninggal di medan perang. Jadi daripada kisah yang membuat depresi, mending yang manis-manis aja diperlihatkan. Seperti kata Fuyu-chan, melihat Takimasa dan Natsumi membuat dia pengen menikah. Nah, Jeoang harus banyak membuat drama gemes seperti ini, untuk membuat rakyatnya berfikir untuk menikah 😂
Di akhir drama, aku terkesan saat narator bertanya, apakah kalian menghargai kebahagiaan kecil yang dalam kehidupan sehari-hari?
Apakah aku menikmatinya? Kadang hal-hal yang terjadi setiap hari, kebahagian-kebahagian kecil itu sering terlupakan oleh sesuatu yang membuat kita stress. Misalnya pikiran penat sekali, tapi saat pulang singgah sebentar beli makanan dan kita suka banged sama makanan itu, apakah kita menghargai hal-hal seperti itu?
Takimasa dan Natsumi sangat menghargai kebersamaan mereka setiap hari yang singkat. Bahkan adegan memasak bersama terlihat manis banaged bagi kedanya. Natsumi percaya pada suaminya, meski apa yang dikatakan orang, ya istri lah yang tahu betul bagaimana suaminya. Aku suka banged pada perasaan Natsumi yang kuat seperti itu.
Dengan berakhirnya drama ini, maka berakhir juga pembahasanku tentang Nami Uraraka ni, Meoto Biyori. Aku menulis ini awalnya tanpa subtitle, jadi ada beberapa bagian yang salah. Tapi setelah aku menontonnya dengan subtitle, aku mengedit lagi kok mana yang salah. 😂
Nanti kita ketemu lagi di blog ini membahas drama yanag sama saat sequelnya diumumkan. *mode yakin kalau pasti ada sequel*
Nonton dimana kak, yang pakai subtitle?
BalasHapus