Tinggal 1 episode lagi menjelang ending drama ini. Rasanya nggak sanggup berpisah dengan drama ini. Sudah lama sekali aku nggak jatuh hati sama drama jepang, sampe bela belain nonton live streaming. Nggak salah ternyata ngikutin drama ini sejak pengumuman sampai menuju ending. Bakalan kangen sama pasangan pasutri Takimasa dan Natsumi. Semoga endingnya tidak mengecewakan. Aku berharap endingnya nanti minimal punya anak 😂
Ngomong-ngomong soal anak, di episode 9 ini banyak yang lucu gara-gara anak. Jadi kakak kedua Natsumi akan melahirkan dan seluruh keluarga sibuk sekali. Natsumi dan Takimasa juga datang ke rumah keluarga Natsumi untuk membantu kakak Natsumi lahiran. Ini pertama kalinya Natsumi membantu kakaknya lahiran. Dulu saat kakak pertamanya melahirkan keponakannya, kakaknya lahiran di rumah sakit, jadi dia tidak membantu. Karena sekarang Natsumi sudah dewasa dan akan merasakannya juga suatu hari nanti, jadi dia diminta membantu dari awal sampai akhir sebagai pelajaran gitu.
Suami kakaknya saat itu tidak ada di rumah dan akan pulang besok pagi karena pekerjaannya. Natsumi mulai memikirkan bagaimana kalau dia melahirkan nanti. Suami kakaknya bisa pulang cepat karena bekerja di darat, kalau Takimasa kan bekerja di laut, jadi nggak akan bisa pulang cepat meski tahu istrinya akan melahirkan. Meskipun nanti akan ada Ikuko dan yang lain membantunya, Natsumi sebagai istri tentu saja berharap suaminya ada disampingnya. Tapi Natsumi mencoba menghilangkan pikiran itu karena dia tidak mau membebani Takimasa.
Sementara itu Takimasa sangat panik karena proses lahiran ini. Padahal dia bukan suami, tapi dia panik banged bolak balik melihat ke kamar. Takimasa ingin membantu sesuatu jika ada yang bisa dia bantu, tapi Natsumi mengatakan Takimasa istirahat saja, nanti kalau ada yang bisa dibantu, dia akan memanggil Takimasa. Takimasa ternyata nggak tenang dan malah menunggu di lorong dekat kamar karena dia menunggu panggilan Natsumi. Natsumi tersenyum bahagia meliat Takimasa dan ikut duduk di samping Takimasa. Natsumi kelihatan bahagia sekali dan sudah memikirkan kalau dia ingin punya bayi.
Tapi Takimasa dipengaruhi oleh ayah Natsumi saat menunggu kelahiran cucunya itu. Teriakan terdengar di kamar dan kakak Natsumi sempat mengumpat. Takimasa yang mendengar dari luar merasa itu sakit sekali. Ayah membenarkan, itu sangat menyakitkan karena katanya yang keluar adalah sebesar buah semangka (biji semangka diamsukkan ke dalam hidung?). Takimasa terkejut mendengarnya, dia nggak bisa membayangkan bayi sebenar itu keluar. Dia yakin kalau Natsumi nanti pasti akan kesakitan dan dia nggak mau Natsumi kesakitan. Tiba-tiba saja pikiran untuk tidak punya anak karena dia nggak mau Natsumi kesakitan muncul. Dia bahkan mulai menghindari pembicaraan mengenaia 'anak' saat Natsumi mulai membahasnya. Natsumi juga jadi bingung dan berfikir kalau Takimasa mungkin tidak mau punya anak.
Natsumi curhat pada Ikuko mengenai hal ini dan Ikuko mengatakan kalau mungkin saja Takimasa memang punya pikiran seperti itu mengingat bagaimana ia menghabiskan masa kecilnya setelah orang tuanya meninggal. Tapi dia ingin Natsumi membicarakannya 4 mata dengan Takimasa, karena ini adalah hal penting. Ikuko juga jadi ingat bagaimana dulu dia menikah dengan suaminya. Setelah lulus sekolah, ia sakit-sakitan dan untuk pemulihan dia tinggal di rumah kakeknya. Suatu hari, kakeknya membawa seorang perwira angkatan laut ke rumah mereka, itu adalah suaminya yang sekarang. Mereka menjadi dekat dan Ikuko sadar kalau dia tidak boleh terlalu menaruh hati, karena dia tidak bisa punya anak. Ia juga mengatakan mengenaia penyakitnya itu pada sauminya dan kemudian suaminya berhenti menemuinya. Tapi 6 bulan kemudian, suaminya muncul lagi dan meminta menikah denganya. Ikuko menjelaskan lagi kalau dia tidak bisa punya anak, tapi suaminya mengatakan dia menikah dengan Ikuko bukan karena dia ingin anak, tapi dia ingin menghabiskan waktu dengan Ikuko sampai mereka tua nanti. Ikuko saat itu senang sekali mendengarnya dan akhirnya mereka menikah. Meski dia tidak bisa punya anak, tapi dia merasakan punya anak karena suaminya sering membawa juniornya ke rumah. Bahkan saat Takimasa datang ke rumah mereka, dia merasa punya anak laki-laki. Hal-hal yang ingin dia lakukan dengan anak perempuan, sekarang dia bisa melakukannya bersama Natsumi. Natsumi yang mendengar cerita itu langsung menangis tanpa henti, dia nggak bisa menghentikan air matanya dan Ikuko panik juga menghapus air mata Natsumi. Dia mengatakan saat itu Suaminya menyampaikan isi hatinya dengan tulus makanya pikiran Ikuko berubah dan dia bahagia sekarang, jadi dia ingin Natsumi dan Takimasa juga bicara dari hati ke hati mengenai masalah ini.
Takimasa juga galau saat dia bekerja, dia bahkan nggak selera makan karena dia sedikit bertengkar dengan Natsumi gara-gara dia menghindari pembicaraan mengenai anak. Fukami menggodanya karena Takimasa galau lagi gara-gara istrinya. Lalu dia mengabarkan kalau dia sudah bertunangan dan akan menikah. Takimasa terkejut tapi senang saat tahu calon Fukami adalah Fumiko, teman Natsumi. Takimasa senang karena pasti Natsumi akan bahagia, dia bukan senang karena temannya akan menikah 😂
Yang lain yang mendengarkan kalau Fukami akan menikah juga senang sekali, mereka bahagia banged karena akhirnya pria populer itu akan menikah, jadi mereka nggak akan menjadi tukang antar surat lagi. Soalnya selama ini banyak cewek yang menitipkan surat untuk Fukami pada mereka. 😂 Yang satunya juga senang karena adiknya akan berhenti minta dijodohkan dengan Fukami.
Ada juga yang sempat melihat Fukami bersama Fumiko dan mengatakan kalau calon Fukami itu cantik dan cool, hanya saja terlihat agak tua dan kaku. Fukami yang mendengar itu langsung emosi dan marah. Ini pertama kalinya Fukami kelihatan marah karena wanita dan itu membuktikan kalau dia benar-benar jatuh cinta pada Fumiko. Btw sebelum hari ini, Fukami dan Fumiko kencan berdua bersama adik-adik Fumiko yang ngotot pengen ikut untuk bertemu Fukami. Awalnya mereka memasang wajah jutek gitu karena ingin menginterogasi Fukami, apakah Fukami cocok dengan kakaknya. Tapi Fukami ini memang sweet talker sih, jadi dengan mudah dia mengambil hati dua adik Fumiko. Dan Fumiko juga lama-lama kelihatan mulai jatuh pada kata-kata manis Fukami sampai dia diam-diam memerah dibelakang Fukami. Mereka berdua ini cocok banged sih, pasangan cool. Fukami juga seperri biasa bersikap cool pada Fumiko, tapi Fumiko selalu menemukan bagian tidak cool dari dirinya.
Takimasa dan Natsumi akhirnya memutuskan untuk bicara berdua. Komunikasi memang hal yang penting dalam sebuah pernikahan, jadi melalui ini mereka akhirnya membicarakan bagaimana perasaan mereka sebenarnya mengenai keputusan punya anak atau tidak. Seperti dugaan, Takimasa ini agak trauma dengan masa lalunya, dia tidka punya apapun untuk diwariskan, makanya dia selama ini tidak berfikir untuk punya anak, dia juga tidak berfikir menikah dan akan hidup dan mati sendirian. Tapi setelah menikah dengan Natsumi, Natsumi mengajarinya mengenai keluarga dan rumah untuk pulang. Tentu saja Takimasa juga ingin punya anak, tapi dia tidak tahu kalau melahirkan itu sesuatu yang sangat sulit dengan taruhan nyawa, dia nggak mau Natsumi kesakitan saat melahirkan. Dan lagi, saat melahirkan, ada kemungkinan dia tidak akan bisa disamping Natsumi dan itu membuatnya khawatir.
Tapi Natsumi mengatakan kalau dia baik-baik saja, dia cukup kuat untuk melalui semuanya demi punya anak bersama Takimasa. Ada Ikuko yang akan membantunya nanti jika Takimasa tidak ada. Natsumi kelihatan banged pengen punya anak bersama Takimasa. Akhirnya Takimasa menyerah, jika itu membuat Natsumi senang. Tapi Natsumi mengatakan mungkin saat melahirkan nanti dia akan berteriak dan mengatai Takimasa, jadi dia ingin Takimasa memaafkannya. Takimasa mengatakan Natsumi bolah melakukannya kapan saja. Awwww.
BTW mereka juga membicarakan mengenai anak yang mirip dengan Takimasa dan Natsumi. Aku punya feeling mereka berdua nanti punya 1 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.
Malam itu, Takimasa mengajak Natsumi minum sake bersama-sama. Katanya dia tahu bagaimana cara membuat sake bisa mudah untuk diminum. Temannya mengajarinya. Dan teryata itu sake dicampur dengan cuka apel. Tapi sepertinya Natsumi masih kesulitan meminum sake yang pahit itu. Kemudian Takimasa menambahkan cuke lebih baanyak lagi dan barulah Natsumi bisa meminumnya. Kayaknya sih Takimasa menambahkan banyak apa gitu, sehingga yang diminum Natsumi tidak bisa disebut Sake lagi. Tapi Natsumi tetap mabuk saat meminumnya.
Keduanya menikmati malam itu dengan bahagia dan mereka mulai terbuka satu sama lain. Takimasa mengatakan kalau misalnya Natsumi menginginkan sesuatu, mulai sekarang harus ngomong gitu, karena kalau Natsumi tidak ngomong maka dia tidak akan tahu. Natsumi memikirkan sesuatu, apa yang sedang dia ingin lakukan sekarang, tapi dia nggak bisa mengatakannya. NAtsumi ingin lebih dekat dengan Takimaa tai dia malu mengatakannya. Dia malah minum dan minum lagi sehingga dia mabuk berat. PAda akhirnya, dalam keadaan mabuk, Natsumi akhirnya mengatakan apa yang dia inginkan pada Takimasa, yaitu duduk dipangkuan Takimasa. Takimasa agak kaget mendengarnya, Natsumi kemudian sadar dan malu banged, dia akan kabur, tapi Takimasa menarik tangannya sehinggal Natsumi duduk dipangkuannya.
Keduanya menikmati malam itu dengan bahagia dan mereka mulai terbuka satu sama lain. Takimasa mengatakan kalau misalnya Natsumi menginginkan sesuatu, mulai sekarang harus ngomong gitu, karena kalau Natsumi tidak ngomong maka dia tidak akan tahu. Natsumi memikirkan sesuatu, apa yang sedang dia ingin lakukan sekarang, tapi dia nggak bisa mengatakannya. NAtsumi ingin lebih dekat dengan Takimaa tai dia malu mengatakannya. Dia malah minum dan minum lagi sehingga dia mabuk berat. PAda akhirnya, dalam keadaan mabuk, Natsumi akhirnya mengatakan apa yang dia inginkan pada Takimasa, yaitu duduk dipangkuan Takimasa. Takimasa agak kaget mendengarnya, Natsumi kemudian sadar dan malu banged, dia akan kabur, tapi Takimasa menarik tangannya sehinggal Natsumi duduk dipangkuannya.
NAtsumi terdiam, deg degan, malu. Tapi Takimasa dengan lembut memelukn Natsumi dan menggenggam tangan Natsumi agar Natsumi lebih rileks. ACKKKKKKKKKKKKK MANIS BANGEEEEEEEEED!!!!
Setelah agak tenang, Takimasa bertanya apakah dia boleh minta KI. Natsumi bingung. Takimasa menjelaskan kalau KI adalah bahasa rahasia di angkatan laut, yang artinya KISSU >.<
Ini pertama kalinya Takimasa menggunakan itu dan Natsumi memperbolehkannya. Takimasa kemudian mencium Natsumi (bentar banged).
Natsumi kayaknya nggak puas dan dia balik mencium Takimasa. Takimasa kaget banged. Natsumi mengatakan ini pertama kalinya dia inisiatif mencium duluan. Takimasa dan Natsumi saling menatap dan tersenyum bahagia.
(Aku pikir bakalan ada lanjutan kissu yang lebih HOT, ternyata nggak ada guys HAHAHHAHHA).
Kemudian suasana romantis mereka terganggu oleh kehadiran kunang-kunang. Sebenarnya nggak terganggu sih, cuma karena ada kunang-kunang lewat, Natsumi jadi berdiri dari pangkuan Takimasa dan excited karena kuang-kunang itu. Takimasa juga. Kunang-kunangnya masuk ke semak dan karena mereka ingin melihatnya lagi, Takimasa menggendong Natsumi dan Natsumi terkejut. Takimasa menggendong Natsumi ke taman, tapi kunang-kunangnya sudah pergi. Ini sudah masuk musim panas dan Takimasa ingat janji mereka, jadi dia mengajak Natsumi besok ke tempat rahasianya melihat kunang-kunang. Itu adalah janji event tahunan keluarga mereka dan Natsumi senang sekali karena Takimasa ingat dan mereka akan pergi besok.
Keesokan harinya, Natsumi sudah berdandan cantik dan mereka bersiap untuk pergi, tapi tiba-tiba suami Ikuko, atasan Takimasa datang dengan tergesa-gesa dan mengabarkan sesuatu pada Takimasa. Takimasa terkejut dan dia meminta maaf pada Natsumi kalau dia harus pergi. Natsumi meski tampak kecewa, tapi dia tahu ini adalah tugas negara, jadi dia mengantarkan kepergian Takimasa. Takimasa sebenarnya juga berat meninggalkan Natsumi, saat akan pergi, dia kembali lagi dan memeluk istrinya itu. Natsumi baru ingat kalau dia belum memotong rambut Takimasa dan Takimasa berjanji kalau dia akan kembali dengan selamat.
Di tempat kerjanya, sepertinya terjadi sesuatu yang gawat. Ada badai juga dan seluruh awak kapal sedang sibuk sekali. Kapal bergoncang diterpa badai dan ada bagian kapal yang rusak juga. Takimasa dan Fukami sedang mencari bagian yang rusak itu. Saat mereka akan ke ruangan mesin di bawah, Fukami jatuh dari tangga dan terluka. Takimasa terkejut dan menolongnya tapi Fukami meminta Takimasa segera pergi ke ruang mesin dan meninggalkannya. Ini situasi yang sangat gawat dan Takimasa akhirnya pergi ke ruang mesin untuk menemukan bagian mana yang rusak. Saat itu ruang mesin terasa begitu menyeramkan dan tiba-tiba ada yang meledak mengenai Takimasa. Takimasa terjatuh dan seperti ada yang berdenging kencang sekali di telinganya. Takimasa tidak menyerah dan berusaha bangkit kembali.
Sementara itu, di rumah, Natsumi sedang memasak sambil mendengarkan radio saat dia mendengar sebuah berita penting. Aku nggak tahu apa beritanya, tapi kayaknya berita mengenai kapal angkatan laut yang diterjang badai, entah itu kecelakaan atau bagaimana.
Di tempat kerjanya, sepertinya terjadi sesuatu yang gawat. Ada badai juga dan seluruh awak kapal sedang sibuk sekali. Kapal bergoncang diterpa badai dan ada bagian kapal yang rusak juga. Takimasa dan Fukami sedang mencari bagian yang rusak itu. Saat mereka akan ke ruangan mesin di bawah, Fukami jatuh dari tangga dan terluka. Takimasa terkejut dan menolongnya tapi Fukami meminta Takimasa segera pergi ke ruang mesin dan meninggalkannya. Ini situasi yang sangat gawat dan Takimasa akhirnya pergi ke ruang mesin untuk menemukan bagian mana yang rusak. Saat itu ruang mesin terasa begitu menyeramkan dan tiba-tiba ada yang meledak mengenai Takimasa. Takimasa terjatuh dan seperti ada yang berdenging kencang sekali di telinganya. Takimasa tidak menyerah dan berusaha bangkit kembali.
Sementara itu, di rumah, Natsumi sedang memasak sambil mendengarkan radio saat dia mendengar sebuah berita penting. Aku nggak tahu apa beritanya, tapi kayaknya berita mengenai kapal angkatan laut yang diterjang badai, entah itu kecelakaan atau bagaimana.
Preview episode selanjutnya memperlihatkan kalau Takimasa tidak kembali ke rumah dalam waktu yang lama setelah berita di radio itu dan membuat Natsumi kehilangan semangatnya. Dia tidak tahu suaminya hidup atau tidak. Ikuko dan Fumiko mencoba menghiburnya.
Aku sih 100% yakin ini drama akan happy ending, jadi aku nggak terlalu khawatir. Hanya saja, happy ending seperti apa, itu yang aku khawatirkan. Aku akan sangat kecewa kalau adegan terakhirnya cuma Takimasa yang kembali ke rumah, berpelukan dan tamat. Aku ingin ada kelanjutannya, happy ending yang benar-benar happy gitu.
Misalnya, Takimasa dan Natsumi ke tempat rahasia itu melihat kunang-kunang, atau akhirnya mereka menjemput cincin itu. Atau kalau bisa mereka sampai punya anak gitu HAAHAHAHAAHA.
Sedih banged drama ini akan berakhir dan kita akan berpisah dengan pasangan Takimasa dan Natsumi minggu depan.
Aku sih 100% yakin ini drama akan happy ending, jadi aku nggak terlalu khawatir. Hanya saja, happy ending seperti apa, itu yang aku khawatirkan. Aku akan sangat kecewa kalau adegan terakhirnya cuma Takimasa yang kembali ke rumah, berpelukan dan tamat. Aku ingin ada kelanjutannya, happy ending yang benar-benar happy gitu.
Misalnya, Takimasa dan Natsumi ke tempat rahasia itu melihat kunang-kunang, atau akhirnya mereka menjemput cincin itu. Atau kalau bisa mereka sampai punya anak gitu HAAHAHAHAAHA.
Sedih banged drama ini akan berakhir dan kita akan berpisah dengan pasangan Takimasa dan Natsumi minggu depan.
0 komentar:
Posting Komentar