Sabtu, 11 Mei 2019

[Sinopsis] Natsuzora Week 6: Episode 34-36

Di episode 34-36 ini kelihatan banged kalau kakek nggak mau Teruo kalah sama Tenyo dan ingin Teruo melakukan sesuatu yang membuat Natsu terpesona. Sejak dulu kakek memang agak terganggu sih kalau Natsu membicarakan mengenai Tenyo tapi di minggu ke-6 ini kelihatan banged kekhawatiran kakek semakin memuncak dan dia jadi nggak sabaran. Karena hal itu hubungan Natsu dan keluarga Shibata juga jadi retak. Tapi karena hal itu juga-lah nantinya Natsu membuat keputusan untuk menggapai impiannya.

Sinopsis Natsuzora Week 6: Natsu yo, Setsugen ni Ai o Sakebe!
-Natsu, Cry Out Love!-

Natsu dan Tenyo masih di Setsu-Getsu Obihiro. Kemaren aku pikir Yukijiro tidak ada di rumah, ternyata dia ada di rumah, lagi latihan bikin makanan di dapur. Ia menyapa Tenyo dan Natsu saat pesanan mereka berdua datang dan sempat agak menggoda Tenyo gitu saat tahu mereka berdua baru nonton film di bioskop HAHHAHHAHAHA.
Ayah Yukijiro menyajikan makanan yang baru mereka kembangkan, biskuit dari butter. Yukijiro mengatakan mereka mencoba membuat dari butter yang mereka buat saat praktek di sekolah. Natsu dan Tenyo mencoba, mereka mengatakan rasanya sangat enak. Ayah Yukijiro mengatakan kalau ia ingin membuat biskuit itu menjadi makanan khas Tokachi dimana kalau wisatawan datang mereka bisa membeli biskuit butter di Setsu-Getsu dan jika wisatawan memakannya mereka akan ingat pada Tokachi. Natsu mengerti itu sebabnya ayah Yukijiro ingin menggunakan butter asli Tokachi.
Nenek Yukijiro datang membawa kaleng kecil untuk tempat biskuit itu, ia ingin membawakan beberapa untuk kakek Natsu. Kalau nggak salah nenek mengatakan dulu orang yang mengajarkan kakek membuat butter juga menaruh butternya dalam kaleng seperti itu. Setsu Getsu juga sudah memikirkan akan menggunakan kemasan kaleng untuk menjual biskuit butter mereka. Selanjutnya ayah Yukijiro berfikir mengembangkan makanan dari butter karena itu ia meminta Natsu dan keluarga juga berusaha agar bisa cepat-cepat membuat butter khas Tokachi. Natsu mengerti.

Dalam perjalan pulang ke Tokachi, di kereta, Tenyo bertanya kenapa Natsu tidak berdiskusi dengan kakek mengenai ke Tokyo. Natsu bertanya kenapa ia harus melakukannya dan Tenyo meminta Natsu memikirkannya sendiri alasannya kenapa. Tenyo mengatakan kalau kakak Natsu ada di Tokyo dan keluarga Shibata juga pasti tidak akan melarang Natsu ke Tokyo. Natsu terdiam sejenak kemudian mengatakan kalau ia tidak bilang ia ingin pergi ke Tokyo.
Tenyo kemudian berkata, kalau begitu jangan pergi.
Natsu terdiam, ia tidak mengatakan apapun. Tenyo kemudian menyadari kalau ia sudah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia katakan dan mulai mengubah pembicaraan, ia mengatakan kalau ia akan ikut turnamen ski yang akan datang. Natsu terkejut karena ia tak tahu kalau Tenyo bisa main ski. Tenyo mengatakan ia tidak punya peralatan ski jadi ia akan membuatnya sendiri. Natsu bertanya apakah Tenyo akan baik-baik saja dengan itu dan Tenyo tertawa mengatakan ia akan baik-baik saja.

Saat tiba di rumah, Natsu ke peternakan menemui kakek untuk memberikan oleh-oleh dari Setsu Getsu. Yukichi, Kikusuke dan Teruo juga ada disana dan mereka makan biskuit butter itu bersama-sama. Kikusuke berkomentar kalau rasanya agak aneh tapi ia kagum dengan Setsu Getsu yang mau melakukan eksperimen dengan bahan baru dari pada toko lain yang fokus pada bahan itu-itu saja.
NAtsu mengatakan karena itu ia ingin mereka segera membuat butter agar bisa digunakan oleh Setsu Getsu. Kakek mengatakan pada Natsu mengenai butter ia akan menyerahkan sepenuhnya pada Natsu dan Teruo, mereka bisa memikirkan hal itu mulai dari sekarang. Teruo kayaknya menelan ludah gitu karena tahu tujuan kakek. Tapi Natsu yang tidak tahu apa-apa menganggap itu biasa-biasa saja. Kemudian kakek mengatakan kalau ia mendengar Natsu pergi bersama Tenyo dan Natsu yang teringat Tenyo mengatakan pada mereka kalau Tenyo akan ikut turnamen ski. Kikusuke yang memang bersemangat mengenai ski mengatakan kalau ia akan mengajari Tenyo. Natsu senang mendengarnya. Kakek tidak tenang mendengar hal itu.
Fujiko kemudian datang menemui mereka untuk meminta mereka segera bekerja dan yang lain mulai beranjak. Kakek tiba-tiba mengatakan kalau Teruo juga akan ikut turnamen ski itu. Teruo terkejut. Kakek menatap Teruo dengan wajah serius mengatakan Teruo pasti bisa. Yukichi tertarik karena ini seperti pertandingan antara Teruo dan Tenyo. Kikusuke langsung pindah ship mengatakan kalau begitu ia akan ada dipihak Teruo, karena sejak kecil ia sudah mengajari Teruo main ski. Natsu protes karena seolah-olah mereka mengatakan kalau Tenyo adalah musuh. TApi Kikusuke mengatakan Tenyo adalah musuh kalau Teruo juga ikut pertandingan itu wkkwkwkwkwk.
Fujiko jadi nggak tenang karena pembicaraan itu jadi segera menyuruh Natsu untuk bekerja. Natsu mengerti. Setelah Natsu dan yang lain pergi, Teruo jadi nggak enak gitu karena dari tadi kakek terus menatapnya dengan tatapan pokoknya kau harus menang dari Tenyo wkkwkwkwkkwk. Kakek belakangan kalau denger nama Tenyo gitu jadi nggak sabar pengen Teruo dan Natsu cepet-cepet nikah XD

Malam harinya, Fujiko dan Takeo berdua di kamar, Fujiko tampak khawatir. Ia mengatakan kalau Natsu tahu akan hal itu kira-kira bagaimana reaksi Natsu. Takeo awalnya nggak ngedit kemudian Fujiko menjelaskan mengenai kakek yang akan menjodohkan mereka berdua. Yang dikhawatirkan Fujiko adalah jika Teruo punya perasaan pada Natsu dan Natsu tidak bisa menolak demi kakek dan keluarga, ia pikir itu benar-benar kejam bagi keduanya.
Takeu berfikir kemudian bertanya apakah menurut Fujiko Natsu itu menyukai Tenyo. Fujiko mengatakan ia tidak tahu. Takeo mengatakan jika Natsu tidak menyukai Tenyo secara romantis, mungkin masih ada kesempatan bagi Teruo untuk membuat Natsu menyukainya. Fujiko bertanya apakah Takeo mengharapkan itu dan Takeo mengatakan kalau misalnya hal itu terjadi, apakah Fujiko akan menolak mereka?
Fujiko berfikir kemudian mendesah mengatakan kalau ia menyukai keadaan mereka yang sekarang, ia ingin mereka tetap menjadi keluarga seperti sekarang. Takeo mengerti.

Malam yang sama, Tenyo di gudang tempat ia dan Natsu biasa melukis. Ia sedang mengasah papan ski yang akan ia gunakan untuk pertandingan. Tenyo menatap gambar Natsu yang ia tempelkan di dinding, gambar Natsu yang ia lukis sendiri. Tenyo teringat bagaimana di kereta ia meminta Natsu untuk tidak pergi dan itu adalah perasaan Tenyo yang sesungguhnya kalau sebenarnya ia tak ingin Natsu pergi ke Tokyo. Ia juga teringat wajah Natsu saat menonton film bersamanya, Natsu sangat fokus pada film kartun itu dan terlihat sangat bahagia. Tenyo sepertinya dihadapkan pada keinginannya agar Natsu tetap disisinya tapi juga ingin melihat wajah bahagia Natsu meraih impiannya.
Tenyo mencoba mengusir perasaan itu dari dalam dirinya dan kembali fokus untuk membuat papan ski.

Keesokan harinya di keluarga Shibata, kakek membelikan papan ski untuk Teruo. Teruo kaget karena kakek sampai beli yang baru. Natsu mengatakan kalau itu curang, Tenyo tidak punya uang membelinya makanya Tenyo membuat sendiri. Akemi mengatakan kalau Natsu kan bisa bantu membelinya (meminjamkannya?) tapi Natsu mengatakan ia tidak akan melakukan itu, karena kalau buatan sendiri kan lebih keren.
Yumiko mengejek Natsu yang mengatakan kalau Tenyo keren sementara kakek jadi makin nggak sabaran dan meminta Teruo untuk memenangkan pertandingan ski ini, karena kalau Teruo menang kan kelihatan keren wkwkwkwkkwkkkw. Takeo dan Fujiko saling tatap wkwkkwkwkw.

Hari-H turnamen ski.
Teruo mengajak Tenyo bicara 4 mata karena ada hal penting yang ingin ia bicarakan. Keduanya pergi agak jauh dari tempat turnamen agar tidak ada yang mendengarkan. Yang ingin Teruo tanyakana pada Tenyo adalah mengenai Natsu, ia bertanya apa yang dipikirkan Tenyo tentang Natsu?
Tenyo tentu saja kaget ditanya tiba-tiba begitu dan Teruo langsung ke intinya, bertanya apakah Tenyo menyukai Natsu. Tenyo bertanya kenapa Teruo menanyakan hal itu dan Teruo tidak menjawab, ia meminta Tenyo yang menjawab pertanyaannya. Karena melihat Teruo cukup serius dengan pertanyaan itu, akhirnya Tenyo juga menjawab dengan serius. Ia mengatakan kalau ia menyukai Natsu.
Teruo terkejut dengan jawaban itu dan Tenyo juga terkejut dengan reaksi Teruo LOL. Teruo bertanya apakah Tenyo sudah mengatakannya pada Natsu dan Tenyo mengatakan belum. Teruo meminta Tenyo mengatakannya pada Natsu dan Tenyo bingung kenapa ia harus melakukannya. Teruo nggak peduli dan meminta Tenyo mengatakannya, Tenyo bingung kenapa Teruo kok sangat memaksa gitu.

Teruo awalnya mencari kata-kata yang bagus untuk merespon itu, tapi akhirnya mengatakan itu karena ia adalah kakak laki-laki Natsu. Jika Tenyo menyukai Natsu, ia ingin Tenyo mengatakan langsung pada Natsu.
Tenyo terdiam kemudian ia mengatakan kalau ia memang menyukai Natsu, tapi ia tidak bisa mengatakannya. Teruo bingung dan bertanya kenapa. Tenyo menjawab kalau ia mengatakannya pada Natsu, Natsu mungkin akan menyerah pada impiannya. (Tenyo ini yakin banged gitu kalau dia bilang suka, Natsu akan terima trus Natsu nggak jadi ke Tokyo AHHAHAHAHAHHA)
Teruo bertanya apa maksudnya dengan impian Natsu dan Tenyo meminta maaf karena ia tak bisa mengatakan lebih dari ini. Ia ingin Teruo menunggu sampai Natsu mengatakannya sendiri suatu hari nanti. Teruo jadi kesal dan mengatakan kalau impian Natsu itu adalah bersama dengan Tenyo. Tenyo tersenyum pahit mengatakan kalau ia tidak tahu bagaimana perasaan Natsu. Teruo makin kesal dan mengatakan sebelum memikirkan perasaan Natsu harusnya Tenyo memikirkan perasaannya terlebih dahulu. Tenyo tidak menjawab dan ia hanya mendesah.
Teruo kemudian menantang Tenyo untuk bertanding main ski. Jika ia menang, ia ingin Tenyo menyatakan perasaan pada Natsu. Tapi jika Tenyo menang, maka terserah Tenyo mau ngapain. Tenyo menerima tantangan itu, ia mengatakan jika ia kalah maka ia akan menyerah akan Natsu.

Natsu yang tidak mengetahui mengenai hal itu asik menghabiskan waktu bersama Akemi-chan. Main lempar bola salju, bahkan membuat boneka salju. Saat ia melihat ayah dan ibu Tenyo datang, Natsu menyapa mereka dan bertanya dimana Tenyo. Mereka kemudian melihat Tenyo berjalan ke arah mereka dari kejauhan. Tenyo sudah menggunakan papan ski-nya. Natsu memuji Tenyo benar-benar membuat papan ski itu dan mengatakan seharusnya ia membantu Tenyo membuatnya waktu itu. Tenyo mengatakan Natsu bisa mendukungnya saat pertandingan Natsu jika memang ingin melakukan sesuatu untuknya dan Natsu mengatakan kalau hanya mendukung saja itu membosankan, tapi ia akan tetap mendukung Tenyo.
Fujiko, Takeo dan kakek bersama-sama. Kakek penasaran kemana Natsu dan Fujiko sengaja mengatakan mungkin Natsu ke tempat Tenyo. Kakek bergumam kalau Natsu sedang ada di markas musuh HAHAHHAHHAHAHAHAHA. Fujiko kesal karena ayahnya melibatkan Teruo dan Kakek mengatakan kalau ia hanya ingin melihat perasaan Teruo yang sesungguhnya. Kalau bagi kakek, jika Teruo memang nih di turnamen ski ini, setidaknya menang cepat dari Tenyo, maka Teruo serius suka sama Natsu wkwkkwkkw.

Kikusuke ternyata adalah pemenang tahun lalu, makanya dia excited banged mengajari Teruo HAHAHHAAHA. Tahun ini dia nggak bertanding jadi dia memberikan banyak tips pada Teruo, sampai-sampai Kikusuke mengganggu pertandingan karena pertandingan akan dimulai tapi Kikusuke nggak mau keluar lapangan wkkwkwkkwk. Natsu excited banged dengan pertandingan ini.
Pertandingan dimulai, tapi start Tenyo cukup buruk sehingga ia tertinggal jauh di belakang. Teruo lancar meninggalkan Tenyo. Semua orang mendukung jagoan mereka masing-masing dan meneriakkan nama mereka. Teruo tidak ingin kalah dalam pertandingan ini, ia harus menang supaya Tenyo mengatakan perasaannya pada Natsu. Aku pikir Teruo bahkan nggak ngerti kenapa ia bertaruh begitu pada Tenyo. Sementara itu Tenyo dibelakang masih berusaha mengejar ketertinggalannya. Ia tiba-tiba tersenyum dengan senyuman penuh arti dan entah apa yang merasukinya, ia jadi tidak ingin kalah dalam pertandingan ini meski itu artinya ia akan menyerah akan Natsu.
Tenyo berhasil melewati satu per satu pemain dan mengejar ketertinggalannya. Ia berhasil menyusul Teruo dan Teruo jadi kesal karena itu sama artinya dengan Tenyo akan menyerah pada Natsu. Teruo tidak mau kalah, Tenyo juga tidak mau kalah. Keduanya sama-sama berusaha untuk memenangkan pertandingan ski itu.
Natsu yang melihat perjuangan mereka berdua, hatinya tergerak dan mendukung mereka berdua dengan sepenuh hati. Aku rasa awalnya Natsu memang ingin mendukung Tenyo tapi pada akhirnya ia memilih mereka berdua.
Memasuki putaran akhir, persaingan Tenyo dan Teruo semakin ketat, keduanya berusaha mencapai garis finish yang pertama. Mereka berdua tiba diwaktu yang hampir bersamaan, sayangnya Tenyo kalah cepat dari Teruo. Teruo memenangkan pertandingan ski tersebut.
Natsu sudah tidak peduli siapa yang menang, karena ia mendukung keduanya. Sementara kakek senang banged karena dengan ini ia tahu perasaan Teruo lol, kakek nggak tahu alasan Teruo menang untuk apa XD

Setelah pertandingan, Teruo masih tiduran di salju karena kelelahan. Tenyo datang mendekatinya dan Teruo kesal melihat Tenyo karena Tenyo berniat menyerah akan Natsu. Tenyo mengatakan kali ini ia mengkui kekalahannya dan Teruo meminta Tenyo menepati janjinya. Tenyo mengerti.
Tenyo membantu Teruo berdiri dan Teruo mengatakan kalau ia menyerahkan Natsu pada Tenyo. Natsu datang tak lama kemudian, ia memuji keduanya, Teruo yang cepat banged saat ber-ski dan Tenyo yang nggak kalah karena sudah berusaha. Teruo mengatakan yang kalah adalah dirinya. Natsu tentu saja nggak ngedit dan mengatakan baginya mereka berdua adalah pemenangnya.
Tenyo kemudian meminta Natsu datang ke rumahnya sebelum liburan musim dingin berakhir karena ia ingin mendiskusikan mengenai sapi perah milik mereka dan juga ia ingin mengatakan sesuatu pada Natsu. Natsu merespon biasa aja, nggak ada pikiran lain, ia bahkan mengatakan besok ia akan ke rumah Tenyo. Tenyo kemudian meninggalkan mereka. Teruo menatap Tenyo dengan mata sedih? LOL. Natsu kemudian mengajak Teruo pulang karena semuanya sudah menunggu.

Keluarga Shibata tiba di rumah. Natsu naik ke lantai dua untuk memanggil Yumiko yang sejak pagi sibuk belajar, dia nggak tertarik pada turnamen ski HAHAHHAHAHHA.
Yumiko mengatakan kalau ada surat untuk Natsu, dari Nobu-san di Tokyo. Ia sudah meletakkan di meja belajar Natsu. Natsu langsung membuka suratnya. Yumiko bertanya apa isi suratnya dan Natsu mengatakan kalau kakaknya sudah kembali ke Shinjuku.
Isi surat dari Nobu-san adalah bahwa ia mendengar kalau Saitaro sudah datang ke Kawamura ya, meski cuma sebentar. Ia belum tahu dimana Saitaro tinggal atau apa yang ia lakukan sekarang, tapi dari kabar yang ia dengar kedatangan Saitaro ke Kawamura ya adalah untuk membayar hutangnya pada madam. Saitaro baru membayar 10.000 yen dari 100.000 yen yang ia pinjam. BTW Saitaro berjanji pada diri sendiri kalau dia nggak akan ke Shinjuku sebelum ia bisa mengumpulkan 100.000 yen, hutangnya pada madam, jadi mendengar Saitaro sudah datang ke Kawamura ya tentu saja itu adalah kemajuan yang sangat baik.
Nobu juga mengatakan kalau Saitaro meminta maaf dan berterima kasih karena madam sudah menjaga Natsu selama di Tokyo. Nobu mengatakan kalau ia percaya pada Saitaro, ia yakin Saitaro akan kembali ke Kawamura ya lagi suatu hari nanti.
Natsu terharu membaca surat dari Nobu dan Yumiko juga diam-diam tersenyum karena hal itu.
*Aku terharu banged ini Nobu duh, bikin baper makin lama, dia satu-satunya yang memikirkan Natsu dan Saitaro T_T

Keesokan harinya, setelah pekerjaan di peternakan, Natsu meminta izin pada kakek untuk keluar sebentar. Kakek memberi izin, Tapi saat tahu kalau Natsu akan ke rumah Tenyo, kakek jadi khawatir. Apalagi saat NAtsu mengatakan kalau Tenyo ingin berdiskusi mengenai sapi perah + ada sesuatu yang ingin Tenyo katakan. Kakek jadi nggak tenang. Natsu kemudian akan pergi tapi kakek menahannya, ia mengatakan ada yang ingin ia bicarakan dengan NAtsu dan mengajak Natsu ke rumah.
Kakek kemudian bertanya apakah Natsu ada pikiran untuk menikah dan Natsu tentu saja bingung tiba-tiba ditanya begitu. Kakek mengatakan ia tidak mengatakan secepatnya dan Natsu mengatakan suatu hari nanti tentu saja ia ingin menikah. Kakek kemudian bertanya, bagaimana dengan Teruo? Jika Teruo menjadi pasanganmu, apakah kau mau memikirkannya lebih serius lagi?
Natsu terkejut mendengar hal itu, ia tidak mengerti dan menganggap kakeknya bercanda. Kakek mengatakan kalau ia serius memikirkan hal ini. Ia juga sudah membicarakan dengan Teruo, meski ia belum tahu jawaban Teruo tapi ia pikir Teruo juga memikirkannya dengan serius. Jika Natsu dan Teruo bersama-sama, maka ia akan mewariskan peternakan Shibata pada mereka.

Natsu memotong kata-kata kakek dan bertanya kenapa kakek mengatakan hal seperti itu, kenapa kakek membicarakan hal seperti itu?
Kakek bertanya apakah Natsu tidak menyukai ide itu. Natsu mengatakan kalau masalahnya bukan ia menyukainya atau tidak, ia tidak menyangka kakek memikirkan hal seperti itu mengenai dirinya dan Teruo, itu sangat memalukan baginya. Kakek mengatakan hal seperti itu pada Teruo menurutnya juga tidak sopan, kakek sangat jahat pada Teruo.
Natsu menangis mengatakan kalau sekali saja ia memikirkan mengenai hal seperti itu, maka mereka tidak akan bisa kembali menjadi keluarga. Kakek memikirkan hal seperti itu artinya kakek tidak menganggapnya keluarga Shibata.
Kakek mengatakan kalau ia hanya ingin Natsu menjadi keluarga Shibata yang sesungguhnya dan Natsu menangis sedih mengatakan itu artinya selama ini kakek menganggapnya orang asing, bukan keluarga.

Natsu tidak bisa menghentikan air matanya. Fujiko, Yukichi dan Teruo sebenarnya sejak tadi melihat hal itu dari luar. Melihat Natsu menangis, Teruo nggak tahan lagi dan masuk ke dalam, ia meminta Natsu tenang, semuanya akan baik-baik saja, tidak akan ada yang berubah.
Teruo bicara pada kakek, ia mengatakan kalau ia tidak bisa melakukannya, ia tidak bisa melihat Natsu sebagai seorang wanita dan hanya bisa melihat Natsu sebagai adik perempuannya. Teruo mengatakan ia tidak mengatakannya selama ini karena ia tidak mau membuat kakek kecewa. IA meminta kakek menyerahkan perasaan NAtsu pada Natsu dan Teruo juga ingin Natsu mengerti mengenai perasaan kakek, kenapa kakek sampai melakukan hal ini.
Natsu menangis dan meminta maaf pada kakek berkali-kali. Kakek meminta Natsu untuk tidak meminta maaf dan ia berjalan ke luar. Natsu ingin mengejar kakek tapi Teruo melarangnya. Ia mengatakan pada NAtsu untuk membiarkan kakek sendiri.
Teruo menyuruh Natsu pergi ke rumah Tenyo karena tadi Natsu mengatakan akan pergi ke sana, tapi Natsu nggak enak meninggalkan kakek seperti itu. Teruo mengatakan kakek hanya butuh waktu menyendiri sebentar dan meminta Natsu tidak mengkhawatirkan hal itu.

Natsu kemudian berangkat ke rumah Tenyo. Salju saat itu masih sangat tebal, Natsu berangkat menggunakan papan ski. Tapi karena kejadian di rumah tadi, Natsu jadinya merasa nggak bersemangat ke rumah Tenyo, meski ia mencoba mengumpulkan semangatnya untuk melangkahkan kakinya. Sepertinya cuaca semakin memburuk, Natsu masih dalam perjalanan dan tiba-tiba ia merasa kakinya lemas, entah kenapa ia merasa tidak ingin bertemu dengan Tenyo dan sedih juga karena kakek. Natsu terduduk di salju dan menangis.
Tenyo menunggu Natsu dengan senyuman di wajahnya, sepertinya ia tidak sabar. Tapi Natsu tidak kunjung datang. Tenyo kembali ke rumah dan bertanya pada ayah dan ibunya apakah Natsu sudah datang. Ayah dan ibunya tidak tahu kalau Natsu akan datang hari ini dan mereka pikir Natsu nggak mungkin datang dicuaca buruk seperti ini. Di luar terjadi badai salju. Natsu masih di tempat yang sama dan sepertinya ia mulai kehilangan kesadaran dan pingsan.

Kakek menyendiri di kamar dan Fujiko menemuinya membawakan makanan dan minuman. Fujiko hanya bisa mendesah dan mengatakan kalau ini semua karena kakek melakukan sesuatu seenaknya. Kakek meminta maaf, mungkin keluarga mereka tidak akan bisa seperti dulu lagi. Kakek mengatakan seperti kata Natsu, perasaan Natsu mungkin tidak akan bisa kembali seperti dulu lagi saat sebelum mereka mambahas hal itu.

Takeo kembali ke rumah dan mengatakan kalau badai diluar sangat parah, nggak bisa lihat jalan, putih semua. Fujiko khawatir karena Natsu tadi keluar, ia bertanya apakah Takeo tidak bertemu Natsu di jalan? Teruo meminta ayah dan ibunya untuk tidak khawatir karena Natsu pergi ke rumah Tenyo, ia yakin Natsu sudah sampai karena Natsu berangkat sudah cukup lama.
Malam harinya, suasana di rumah jadi nggak enak, Yumiko mengatakan kalau Natsu di rumah Tenyo, malam ini Natsu mungkin nggak akan pulang. Fujiko mengatakan dia nggak masalah kalau memang Natsu sudah tiba di rumah Tenyo sebelum badai. Yumiko terkejut karena orang tuanya nggak apa-apa anak gadisnya bermalam di rumah pria.  Yumiko mengatakan nanti pulang-pulang Natsu menjadi keluarga Yamada lho. HAHAHHAHAHAHA.
Kikusuke dan Yukichi mencoba menghentikan Yumiko untuk tidak membicarakan mengenai hal itu dan Takeo juga meminta mereka jangan membahas pernikahan. Yumiko bertanya ada apa dengan pernikahan dan Takeo baru ingat kalau Yumiko nggak tahu apa-apa LOL.

Badai salju di luar semakin parah, jalanan tertutupi salju putih yang tebal.
Natsu yang tadi pingsan di jalan sudah berada di rumah seseorang. Natsu membuka matanya dan terkejut karena hal pertama yang ia lihat adalah wajah beruang. Natsu mendengar ada suara orang memotong kayu dan Natsu mencoba melihat kesekitarnya. Ia melihat seorang pria sedang melakukan sesuatu dengan kayu dan juga meihat seorang wanita. Natsu terkejut dan bingung karena ia tidak tahu ia sedang ada dimana.

-To Be Continued-

Komentar:
Akhirnya dua karakter terakhir untuk Hokkaido-hen akan muncul minggu depan. Siapakah mereka?
Seperti yang terlihat di akhir episode 36, mereka adalah penyelamat hidup Natsu. Di Cast & Details Natsuzora sebenarnya sudah dijelaskan karakter mereka berdua, mereka adalah ayah dan anak yang tinggal di pedalaman hutan Tokachi.
Keduanya juga kelak akan punya hubungan yang dalam dengan keluarga Shibata.

Natsu akhirnya mengetahui keinginan kakeknya untuk menjodohkannya dan Teruo agar Natsu menjadi 'keluarga yang sebenarnya'. Natsu tentu saja sangat sedih karena itu artinya selama ini kakek tidak menganggapnya keluarga, hanya orang asing. Makanya Natsu menangis gitu.
Natsu juga selama ini sama sekali tidak pernah menganggap Teruo lebih dari kakak laki-laki baginya, tidak ada perasaan romantis diantara mereka. Ikatan Natsu dan keluarga Shibata memang cukup tipis mengingat Natsu adalah anak angkat, karena itu saat pembicaraan pernikahan diangkat Natsu mengatakan kalau mereka mungkin tidak akan bisa kembali seperti yang dulu lagi. Makanya bisa dibilang itu hal yang tabu sih, kalau udah dibahas mereka nggak akan bisa memandang satu sama lain seperti dulu lagi.
Mungkin itu juga sebabnya kenapa Natsu menangis saat ia pergi ke rumah Tenyo, karena ia sedih ia akan kehilangan keluarganya.

Awalnya aku pikir Teruo diam-diam menyukai Natsu, tapi sepertinya memang tidak. Karena kakek ingin menjodohkan mereka, Teruo mencoba untuk melihat Natsu sebagai wanita tapi pada akhirnya ia tidak bisa. Ia juga nggak bisa menolak permintaan kakek karena itu Natsu menggunakan Tenyo. Kalau Tenyo menyatakan cinta pada Natsu dan Natsu menerima, maka ia tidak akan menyakiti perasaan kakek. Selain itu ia juga tahu NAtsu dan Tenyo saling menyukai. Setidaknya ia sudah mengkonfirmasi perasaan Tenyo sebelum turnamen ski. Hanya saja mengenai perasaan Natsu, aku masih belum jelas sih. Dia nyaman bersama Tenyo tapi dari yang aku lihat Natsu saat ini masih melihat Tenyo hanya sebagai sahabat, temannya menggambar. Tapi jelas sih Tenyo lebih spesial dari Yukijiro. Jadi menurutku, Tenyo memang spesial bagi Natsu hanya saja belum ke tahap dimana dia memandang Tenyo sebagai seorang pria.
Tenyo ingin mendukung impian Natsu kalau memang Natsu ingin ke Tokyo, tapi dalam hatinya terdalam ia tidak ingin Natsu pergi ke Tokyo makanya saat di kereta Tenyo mengatakan pada Natsu jangan pergi.
Tapi sepertinya Tenyo cukup percaya diri Natsu menyukainya meski dia bilang dia nggak tahu perasaan Natsu. Buktinya ia mengatakan pada Teruo jika ia menyatakan cinta pada Natsu, Natsu mungkin akan menyerah pada impiannya. Artinya dia kan tahu kemungkinan Natsu akan menerimanya HAHAHAHAHAHHAHA. Padahal katanya dia nggak yakin perasaan Natsu. Bisa saja kan Natsu menolak atau menerima tapi tetap pergi ke Tokyo. well, tapi kalau menerima sih artinya Natsu dan Tenyo akan menikah dan Natsu nggak akan bisa ke Tokyo. Masa dulu menikah usia 18 tahun itu adalah hal biasa, makanya pembicaraan pernikahan mulai ada di drama ini sebelum Natsu lulus SMA.

Meski kemungkinannya semakin kecil, aku masih tetap suka sama Nobu-san T_T
Aku suka bagaimana dia perhatian banged sama Natsu, dia bahkan tetap mengirim surat untuk mengabarkan apa yang terjadi pada Saitaro. Nobu ini benar-benar memikirkan kebahagiaan Natsu dan ingin kakak adik itu kembali bersatu meski nggak tinggal serumah, setidaknya ingin mereka berbaikan lagi.
Nobu ini pengorbanannya banyak banged ya ampun, gimana aku nggak baper. Waktu kecil dia menyelamatkan Natsu, menjadi keluarga Natsu, bahkan setelah berpisah dia janji akan menemukan Natsu dan berhasil menemukannya, dia bahkan mencari Saitaro dan mempertemukan mereka. Nanti juga Nobu akan mencari tahu mengenai adik Natsu, Chiharu.
Memang sih ya, Nobu ini udah kayak kakak bagi Natsu dan mungkin memang penulis hanya akan menjadikannya seseorang seperti kakak yang bisa diandalkan T__________T
Tapi waste banged adegan episode 1 yang emosional itu HAHAHAHHAHAHAAHHA.


Aku nggak sabar untuk segera pindah ke Tokyo-hen, Animation-hen!
Aku ingin ketemu lebih banyak tokoh baru dan juga Nakagawa Taishi yang akan menjadi bagian dari masa muda NAtsu di Tokyo hohohoho.

Share:

1 komentar:

  1. Wah, kalau Tenyo udah nyatain perasaannya secara eksplisit gini, berarti..

    Tapi love line Natsu sama Tenyo juga masih tanda tanya kan di relationship chart nya? Ini harapan setipis benang XD Tapi tak apa-apa, ditunggu postingan selanjutnya :D (btw ko seneng ya cuman baca nama Nobu di recap minggu ini meskipun ga liat orangnya XD)

    BalasHapus

Translate

Ads Here

NOTE:

DILARANG RE-UPLOAD / COPY PASTE TULISAN DI BLOG INI!

JIKA INGIN SHARE, CUKUP LINK KE POSTINGANNYA SAJA, BUKAN ISINYA!


[Trivia] Japanese Movie Recommendations List

Karena ada banyak yang menanyakan rekomendasi untuk J-Movie, jadi aku memutuskan untuk membuat list rekomendasi Japanese Movi...

Popular Posts This Month

Actor / Actress

Airi Matsui Ando Sakura Anna Ishii Aoi Miyazaki Aoi Morikawa Aoi Wakana Aoi Yu Aom Sushar Araki Yuko Ayase Haruka Bebe Tanchanok Chen Duling Chiba Yudai Chinen Yuri Choi Ara Dai Lu Wa Daiki Shigeoka Darren Wang Dori Sakurada Eikura Nana Eita Elaiza Ikeda Fujiki Naohito Fuka Koshiba Fukagawa Mai Fukatsu Eri Fukuchi Momoko Fukushi Sota Fuma Kikuchi Fumi Nikaido Furuhata Seika Gao Zhi Ting Go Kyung Pyo Gong Yoo Gou Ayano Hamano Kenta Han Seung Yeon Han Yeri Hana Sugisaki Haru Kuroki Haruka Fukuhara Haruma Miura Haruna Kawaguchi Hasegawa Hiroki Hashimoto Ai Hashimoto Kanna Hayami Akari Hayato Isomura Higa Manami Hikari Mitsushima Hirano Sho Hiroki Narimiya Hirose Alice Hirose Suzu Honoka Yahagi Horii Arata Hou Ming Hao Hu Yi Tian Hwang Jung Eum Hyeri Igawa Haruka Imada Mio Inoue Mao Ishihara Satomi Jang Se Hyun Ji Soo Ji Woo Joo Won Jun Shison Jung So Min Kaku Kento Kamiki Ryunosuke Kamishiraishi Moka Kamishiraishi Mone Kaname Jun Kanichiro Kanjiya Shihori Kasumi Arimura kawakami juria Kei Tanaka Kengo Kora Kentaro Kento Hayashi Kento Nagayama Kim Go Eun Kim Ji Won Kim Min Suk Kim So Hyun Kim Soo Hyun Kim Tae Ri Kim Woo Bin Kim Yoo Bin Kim Yoo Jung Kim Yoo Mi Kinami Haruka Kiritani Kenta Kitamura Takumi Kiyohara Kaya Kiyohara Sho Komatsu Nana Koseki Yuta Kou Shibasaki Kubota Sayu Kudo Asuka L Lee Bo Young Lee Chung Ah Lee Dong Hwi Lee Dong Wook Lee Gi Kwang Lee Jong Suk Lee Joon Lee Soo Hyuk Lee Yoo Jin Li Lan Di Lily Franky Mackenyu Mahiro Takasugi Maika Yamamoto Maki Horikita Makita Aju Mamiya Shotaro Marie Itoyo Masahiro Higashide Masaki Okada Masaki Suda Masataka Kubota Matsumoto Jun Matsushima Nanako Mayu Matsuoka Mei Nagano Mikako Tabe Mike D angelo Min Do Hee Minami Hamabe Minami Sara Mio Yuki Mirai Moriyama Mirai Shida mirai suzuki Mitsuki Takahata Mitsushima Shinnosuke Miwa Miyazawa Hio Miyu Yoshimoto Mizuki Yamamoto Moe Arai Mone Kamishiraishi Mugi Kadowaki Nadine Lustre Nagasawa Masami Nagase Ren Nakajima Kento Nakamura Tomoya Nao Nao Matsushita Nijiro Murakami Nounen Rena Okada Kenshi Osamu Mukai Otani Ryohei Park Bo Gum Park Eun Bin Park Hae Jin Park Seo Joon Park Shin Hye Pattie Ungsumalynn Phan Pagniez Reina Visa Rena Matsui Riho Yoshioka Rina Kawaei Ryo Ryusei Ryo Yoshizawa Ryoma Takeuchi Ryota Katayose Ryu Hwa Young Ryu Jun Yeol Sagara Itsuki Sairi Itoh Saito Takumi Sakaguchi Kentaro Sakuma Yui Sakurako Ohara Sato Kanta Satoshi Tsumabuki Seino Nana Seo Hyun Jin Seto Koji Shen Yue Shim Eun Kyung Shimon Okura Shin Hyun Soo Shirota Yuu Shohei Miura Shono Hayama Shuhei Nomura Shunya Shiraishi sometani shota Son Seung Won Song Ha Yoon Suga Kenta Sun Woong Suzuki Ryohei Suzy Taiga Taishi Nakagawa Takahashi Issei Takanori Iwata Takayuki Yamada Takeru Sato Takuya Kusakawa Tamaki Hiroshi Tao Phiangphor Tasuku Emoto Tomita Miu Tomoshita Yamashita Tori Matsuzaka Toyokawa Etsushi Tsubasa Honda Tsuchiya Tao Uchida Rio Ueno Juri Wan Peng Yamazaki Kento Yamoto Yuma Yo Oizumi Yoo In Na Yoo Seung Ho Yook Sung Jae Yoon Park Yoon So Hee Yoshine Kyoko Yosuke Sugino Yu Aoi yua shinkawa Yui Aragaki Yuina Kuroshima Yuki Furukawa Yuki Izumisawa Yuki Yamada Yukino Kishii Yuko Oshima Yuna Taira Yuriko Yoshitaka Yuta Hiraoka Yuya Matsushita Yuya Yagira Zhang Yao

Drama / Movie

3A 99.9 A Love So Beautiful A Story of Yonosuke Age of Youth 2 Always Sunset on Third Street amachan Anikoma Anohana Anone Ao Haru Ride Arbitratily Fond Asa ga Kita Ashi Girl At Cafe 6 Beppin-San Biscuit Teacher and Star Candy Bittersweet Boku Dake ga Inai Machi Boku no Ita Jikan Boukyaku no Sachiko Bubblegum Cafe Waiting Love Carnation Chia Dan Chihayafuru Chimudondon Chugakusei Nikki Churasan Come Come Everybody Crybaby Pierrot's Wedding Crying Out Love in the Center of the World Daily Lives of High School Boys Dating DNA Departures Eulachacha Waikiki Evergreen Love Father is Strange Fight Fleet of Time Forever Young Frankenstein no Koi From Five to Nine Gakko no Kaidan Gegege no Nyobo Gochisousan God Gift Good Morning Call Good Morning Call 2 Goon Ju Hana and Alice Hana Nochi Hare Hanako to Anne Hanbun Aoi Haruchika Hirunaka no Ryuusei Hirune Hime Hiyokko Honey and Clover Hot Road Hyouka I Love You in Tokyo I Want to Eat Your Pancreas If We Were A Season Itakiss LIT Itakiss LIT S2 Itakiss Movie Kahogo no Kahoko Kakegurui Kaze no Haruka Keiji Yugami Kidnap Tour Kiki Delivery Service Kimi no Na Wa Kingyo Club Kiss Me Thailand Koe no Katachi Koinaka Kuragehime Linda Linda Linda Little Forest Love Letter Lucky Romance Ma Boy Maiagare Man From The Stars Manpuku March Comes in Like a Lion Mare Massan May Who? Meteor Garden 2018 Moriyamachu Driving School My Huckleberry Friends My Husband Can Not Work My Little Sweet Pea My Old Classmate Nagi no Asukara Narratage Natsuzora Nodame Cantabile Oboreru Knife Ochoyan Ohisama Okaeri Mone Omotesando On The Wings of Love One Million Yen Girl One Week Friends Operation Love Orange Orange Days Ore Monogatari Our Little Sister Our Times Peach Girl Pinocchio Princess Hours Thailand Rage Rainbow Song ReLIFE Reply 1988 Romance Full of Life Sannin No Papa she was pretty Shigatsu wa Kimi no Uso Sing Salmon Sing Solanin Sound of Your Heart Splish Splash Love Ssam My Way Strobe Edge Sukina Hito ga Iru Koto Teiichi no Kuni Tenno no Ryoriban The 100th Love The Anthem of the Heart The Best Hit The Great Passage The Left Ear The Woodsman and The Rain The World of Us Today's Kira-kun Todome no Kiss Toki wo Kakeru Shojo Tokyo Tarareba Girls Tomorrow Cantabile Tonari no Kaibutsu-kun Toto Nee Chan Twenty Years Old Twilight Saya in Sasara Uchiage Hanabi Under the Hawthorn Tree Unnatural Wakamonotachi Warotenka We All Cry Differently What A Wonderful Family When We Were Young While You Were Sleeping Wise Prison Life Wood Job Yellow Elephant Yesterday Once More Your Lie in April Youth Over Flowers

Blog Archive

Advertise here

Recent Comments

Random Posts