Senin, 13 November 2017

[Sinopsis] A Love So Beautiful Episode 2


Kalau episode pertama kemarin perkenalan karakter yang bikin baper, maka episode 2 ini menurut aku lebih serius dari episode pertama, karena disini kita akan melihat sisi lain dari Jiang Chen. Episode yang menurut aku cukup sedih dan mengharukan.
Aku sangat menyukai Xiao Xi yang selalu perhatian pada Jiang Chen:)

To Our Pure Little Beauty Episode 2: Can You Find Me?

Di Sekolah, Xiao Xi terlihat tidak bersemangat. Ia berjalan dibelakang dua orang siswi yang sedang bergosip mengenai admin fansite Chun Chun yang akan memilih moderator baru.
Awalnya sih Xiao Xi tidak terlalu tertarik, tapi saat mendengar kalau itu informasi rahasia ia jadi tertarik dan diam-diam mendengarkan percakapan keduanya. Ia kemudian malah bergabung dengan percakapan mereka, bertanya apakah info itu benar dan apa yang akan dilakukan oleh moderator baru apabila terpilih?
Keduanya menatap Xiao Xi dengan wajah berkerut karena Xiao Xi tidak tahu apa-apa mengenai dunia fanclub, mereka kemudian meninggalkannya.
Xiao Xi berfikir apakah moderator itu begitu istimewa, kenapa mereka main rahasiaan padanya.

Tema pelajaran hari ini adalah orang tua, lebih tepatnya ayah. Guru menjelaskan mengenai jasa orang tua dan bagaimana para siswa harus menghargai orang tua mereka dan lain sebagainya.
Guru memberikan tugas untuk menulis essay mengenai ayah, sebelum hari rabu, mereka harus mengumpulkannya.
Selama jam pelajaran, Jiang Chen kelihatan tidak bersemangat, ia terus menunduk dan Xiao Xi hanya memperhatikannya dari tempat duduknya.
Saat tugas diumumkan, Jiang Chen juga kelihatan sakit kepala karenanya.

Saat jam istirahat, Xiao Xi bersama Fei Mao mengisi air minum dan Xiao Xi mengatakan hari ini Jiang Chen kelihatan aneh, tidak bicara satu katapun. Fei Mao sih santai saja dan menjawab, well, kalau dia bicara juga ga lebih dari 3 kalimat. Saat pertama kali kita masuk ke sekolah ini, aku bahkan berfikir dia itu bisu.
Xiao Xi kesal sekali karena Fei Mao mengatakan hal yang jahat tentang Jiang Chen, ia menyikut Fei Mao dengan kesal. Fei Mao mengerti dan mengatakan kalau Xiao Xi sangat protective pada Jiang Chen.

Xiao Xi mengisi minumannya dan bertanya pada Fei Mao apa yang biasanya moderator lakukan. Fei Mao tak percaya Xiao Xi bahkan tidak tahu hal itu. Ia kemudian menjelaskan mengenai Tieba yang mempunyai banyak sekali member/pengunjung dan itu akan memberikan keuntungan besar jika menjadi moderator disana (tieba itu kalau nggak salah semacam naver-nya China?).
Fei Mao mengatakan kalau sampai menjadi moderator, maka itu artinya ditakdirkan hidup dengan nyaman. Xiao Xi mengerti dan mengatakan kalau ia terpilih menjadi moderator.  Fei Mao shock.
Tadi sewaktu pelajaran, Xiao Xi mendapat sms dan ternyata itu pemberitahuan kalau Xiao Xi terpilih menjadi moderator HAHAAHHAHAHA. Ia menunjukkan sms-nya sebagai bukti.
Dua siswi yang pernah mengabaikan Xiao Xi saat Xiao Xi bertanya mengenai moderator mendengar hal itu dan mendekatinya, mereka meminta Xiao Xi untuk memberi bintang pada tiap postingan mereka dan bahkan bersikap baik untuk menuangkan air padanya.
Fei Mao segera mengamankan Xiao Xi dan membawanya kabur dari sana.

Saat makan siang, Xiao Xi bertanya kenapa dua siswi itu jadi berubah sikap padanya dan Fei Mao menjelaskan mengenai mengoleksi 100.000 perak dalam 3 tahun (kayaknya semacam ranking gitu, mungkin kalau post bagus kan dapat bintang, trus itu bisa ditukarin nanti jadi uang, gitu kali ya HAHHAHAHAH. Aku kurang ngerti nih T_T).
Saat keduanya sedang bicara, tiba-tiba Lu Yang datang dan bertanya apakah Xiao Xi sedang berusaha mencari uang?
Keduanya menghentikan pembicaraan mereka. Bo Song dan Jiang Chen kemudian datang dan duduk dihadapan keduanya. Mereka makan siang satu meja.

Xiao Xi terus memandangi Jiang Chen, ia ingin mengajak Jiang Chen pulang bersama hari ini. Tapi Lu Yang kemudian memeluk Jiang Chen dan Bo Song, meminta mereka berdua ke internet cafe hari ini, karena ia akan menikah hari ini. HAHAHHAAHHAHAH. Karakter game-nya kali ya.
Jiang Chen dan Bo Song sama-sama menolak, dan Lu Yang kecewa, kalian ini apakah kalian benar-benar saudaraku?
Lu Yang terus berusaha mengajak mereka dan mengatakan suatu saat nanti mereka juga akan mempunyai istri masing-masing. Xiao Xi yang mendengarkan mereka kesal sekali karena Lu Yang membicarakan istri masa depan Jiang Chen dihadapannya HAHHAHAHA..

Pulang sekolah, Lu yang masih mencoba mengajak mereka. Jiang Chen menolak lagi mengatakan ia tidak tertarik melihat Lu Yang menikah. Lu Yang malah mengatakan kalau Jiang Chen cemburu dan menyuruhnya untuk move on HAHHAHAHAH. Aku ga ngerti permainannya, jangan-jangan ada hubungannya sama game di episode 1, mungkin Lu Yang menang, hadiahnya menikah. Kan Jiang Chen waktu itu berhasil mengalahkan Bo Song, jadi dia melawan Lu Yang dan mungkin kalah, makanya dibilang supaya cepat move on lol.
Lu Yang menarik tangan Jiang Chen mengajaknya pergi, ia juga mengajak Bo Song yang masih menolak dan lagi-lagi Lu Yang mengatakan, apa kau benar saudaraku?
Akhirnya keduanya ikut ke internet cafe.
Xiao Xi yang sejak tadi mendengarkan mereka, kemudian menarik Fei Mao agar ikut dengannya, mereka akan pergi melihat sebuah pernikahan HAHHHAAHAHA.
Fei Mao mahkan belum selesai memasukkan barangnya ke tas dan Xiao Xi sudah menariknya.

Xiao Xi dan Fei Mao tiba di internet cafe alias warnet saat pernikahan Lu Yang sedang berlangsung. Lu Yang excited banged dan tidak sadar Fei Mao sudah berdiri disampingnya. Saat ia melihat ke kiri, wajah Fei Mao sangat dekat dengannya dan ia terpesona. Tapi kok dia memanggil Fei Mao 'kakak ipar' ya? Apakah subnya salah? lol. Fei Mao memukul kepalanya.
Xiao Xi bertanya apakah Lu Yang sudah menemukan istri untuk Jiang Chen dan Bo Song. Lu Yang menjawab kalau keduanya belum cukup level untuk menikah. Xiao Xi lega mendengarnya HAHAAHHAHAHHA. This girl, apakah dia cemburu sama karakter game? HAHHAHAHAHA.

Xiao Xi duduk disamping Jiang Chen dan mulai membuka sesuatu, kayaknya sebuah web apa gitu, namanya QQ.
Bo Song memnaggil Xiao Xi dengan Boss / Big Bro dan bertanya apa yang sedang dibuka oleh Xiao Xi. Xiao Xi mengatakan itu adalah QQ dan bingung kenapa Bo Song tidak tahu. Bo Song mengatakan mereka tidak diperbolehkan sering-sering main internet oleh pelatih, jadi dia tidak pernah memainkannya.
Kemudian ada iklan yang muncul di komputer dan Bo Song mengatakan kalau ia akan ikut pertandingan itu, ia bertanya apakah Xiao Xi akan datang.
Xiao Xi malah bertanya apakah menontonnya membutuhkan uang? Bo Song tertawa dan mengatakan ia akan membayar Xiao Xi kalau Xiao Xi mau datang.
Xiao Xi setuju dengan hal itu dan mengatakan ia akan datang. Keduanya terus dalam mood yang bagus dan tidak menyadari kalau Jiang Chen yang sejak tadi diam mendengarkan merubah ekspresinya.
Xiao Xi menatap sesuatu di layar komputernya, aku nggak tau itu apa huhuhuhuhu. Di site yang aku tonton ga diterjemahin itu apa.
Xiao Xi kemudian menatap Jiang Chen yang fokus pada layar komputernya. Wajah Xiao Xi kelihatan sedih.

Guru sedang melakukan kunjungan mendadak ke warnet dan bertanya apakah ada anak sekolah main disana. Mata Lu Yang dengan cepat menangkap kehadiran guru disana dan mengajak semuanya kabur.
Mereka kabur diam-diam dan segera menuju sepeda masing-masing. Xiao Xi menyadari sepedanya hilang dan ia panik sendiri. Bo Song menyuruh Xiao Xi duduk dibelakang sepedanya dan Xiao Xi menurut. Fei Mao naik sepeda sedniri.
Jiang Chen membonceng Lu Yang yang terus memeluk dengan erat dan membuatnya risih banged HHAAHHAHAHAAHHA.

Bo Song dan Xiao Xi boncengan dan keduanya terjatuh karena ada orang yang lewat tiba-tiba.
Untuk melindungi Xiao Xi, Bo Song menggunakan tangan kirinya, agar Xiao Xi tidak terhempas ke jalan.
Bo Song kelihatan kesakitan dan yang lain khawatir tapi ia kemudian mengatakan ia hanya bercanda, jadi semuanya lega.
Lu Yang sendiri kesal karena ia belum selesai main game tadi tapi sudah diganggu oleh kedatangan guru.
Mereka meneruskan perjalanan mereka. Bo Song kelihatan memegang lengannya dan sepertinya lengannya memang sakit, tapi ia pura-pura baik-baik saja. awwww.
Btw aku lupa menjelaskannya di episode 1, Bo Song ini adalah seorang atlet renang.

Di rumah, orang tua Xiao Xi memarahinya karena ia kehilangan sepedanya lagi. Saat ditanya kenapa bisa hilang, Xiao Xi membuat alasan ia kehilangan sepedanya saat ia ke toko buku. Ia juga mengatakan kalau belakangan ada banyak siswa yang kehilangan sepedanya.
Ibu mengerti dan mengatakan akan membelikan yang baru. Tapi Xiao Xi berusaha menolak, mengatakan belakangan ia tidak butuh sepeda, ia ingin jalan kaki ke sekolah. Karena ini akan menjadi kesempatan bagus baginya untuk berolahraga. Ayah Xiao Xi memandang puterinya dengan curiga.

Mereka kemudian mengalihkan pembicaraan ke ayah Jiang Chen. Ternyata ayah Jiang Chen sudah meninggal dunia dan sebentar lagi adalah peringatan kematian ayah Jiang Chen. Sejak ayahnya meninggal dunia, Jiang Chen tinggal sendirian di apartemen itu. Aku kurang tau ibunya kemana, apakah menikah lagi atau pindah dari sana, yang jelas tidak tinggal bersama Jiang Chen.
Saat Xiao Xi menawarkan untuk membantu Jiang Chen mengurus peringatan kematian,  ayah Xiao Xi mengatakan ibu Jiang Chen akan pulang saat peringatan kematian nanti. Xiao Xi kemudian mengatakan pada ibunya kalau mereka setidaknya harus membantu Jiang Chen karena ibunya akan kembali, Jiang Chen adalah seorang pria yang pasti tidak tahu apa yang harus ia beli untuk ibunya nanti. Mereka adalah tetangga jadi setidaknya mereka harus membantu.
Ayah Xiao Xi sepertinya mengerti kenapa puterinya bersikeras membantu Jiang Chen dan akhirnya memberikan uang untuk Xiao Xi agar Xiao Xi membantu membelikan sesuatu untuk Jiang Chen.
Saat memberikan uang ayah bahkan mendorong kepala puterinya dengan manja, awwwww, kayaknya ayah tahu Xiao Xi suka sama Jiang Chen HAHAHHAHAHA.

Pagi itu Xiao Xi bahagia banged, dia keluar rumah sambil bernyanyi-nyanyi, mengatakan hari ini dia akan berangkat sekolah bersama Jiang Chen. Xiao Xi sengaja nggak minta dibeliin sepeda supaya ia bisa nebeng Jiang Chen HAHAAHHAHAHAHA.
Tapi Xiao Xi shock saat ia tiba di parkiran sepeda apartemen mereka, sepeda Jiang Chen sudah menghilang HAHAHAHAHAHHA. Jiang Chen sudah berangkat duluan. NGAKAK! Nggak si sms dulu kek XD
Xiao Xi kesal sekali dan menendang udara.

Akhirnya pagi itu Xiao Xi berlari ke sekolah agar ia tidak terlambat. Sekolahnya jauh banged kayaknya, ia sampai ngos-ngosan.
Kebetulan Bo Song juga baru berangkat dan melihat Xiao Xi. Ia kemudian membonceng Xiao Xi. Dalam perjalanan, Xiao Xi bertanya pada Bo Song mengenai hadiah yang bagus untuk seorang wanita seumuran ibu Bo Song misalnya. Bo Song berfikir dan mengatakan untuk ibunya sepertinya ibunya akan menyukai seorang suami yang baru.
Xiao Xi malah setuju dengan hal itu tapi itu adalah sesuatu diluar jangkauannya HAHAHHAHAA.

Di sekolah, Fei Mao sudah menunggu Xiao Xi, ia tahu mereka berdua akan membicarakan sebuah rahasia, jadi ia mengatakan ia tidak akan mecuri dengar pembicaraan mereka. Bo Song meninggalkan keduanya.
Fei MAo ternyata cuma ingin membicarakan masalah moderator itu, membicarakan apa pekerjaan Xiao Xi sebagai moderator dan Fei Mao yang lebih tertarik agar Xiao Xi membuat uang dari pekerjaannya sebagai moderator.
Kemudian pembicaraan mereka terhenti saat dua siswi yang dulu datang lagi meminta Xiao Xi untuk membuat post mereka berating tinggi. Xiao Xi mengatakan belakangan ia sibuk dengan ini dan itu, ia akan mempertimbangkannya nanti.
Tapi setelah keduanya pergi Xiao Xi kesal dan mengatakan kalau site mereka punya peraturan, nggak sembarangan membuat post berating tinggi, ia bisa kena masalah.
Fei Mao hanya tertawa dan keduanya benar-benar menikmati berada diposisi tinggi alias diharapkan orang lain wkkwkwkw.

Saat jam pelajaran, guru membahas mengenai tugas 'ayah' yang sudah dikumpulkan para siswa dan guru mengumumkan nama-nama yang membuat tugas dengan baik. Ia juga memuji Jiang Chen yang terbaik diantara semuanya, guru mengatakan essay yang dibuat Jiang Chen sangat menyentuh dan pada kesempatan ini, ia meminta Jiang Chen membacakan tugasnya. Jiang Chen tentu saja terkejut dan ia menolak membacakannya.
Akhirnya guru meminta yang lain membacakannya, ia meminta yang bersedia untuk tujuk tangan dan Xiao Xi malu-malu mengangkat tangannya. Saat itu teman sebangku Fei Mao juga mengangkat tangannya tapi Fei Mao menahannya dan mengatakan pada guru Xiao Xi akan membacakannya. LOL.
Guru mengerti dan memuji Xiao Xi yang belakangan sangat aktif di kelas.
Xiao Xi kemudian membacakan essay milik Jiang Chen.

"Aku tidak terlalu ingat, apakah ayahku pernah benar-benar menyemangatiku. Ingatan manusia tidak pernah sempurna. Tapi aku punya kenangan tentang ayahku, kenangan yang paling aku ingat saat aku berusia 7 tahun. Aku tidak sengaja membuat adikku jatuh. Adikku menangis. Ayah datang dan mendorongku. Aku ingat saat itu aku hanyalah anak umur 7 tahun.  Itu adalah pertama kalinya aku meninggalkan rumah, aku duduk sendirian dipinggir sungai. Aku menangis dan menunggu ayah untuk datang dan menemukanku. Ayah datang saat matahari hampir terbenam. Mengendarai sepeda, ia membawaku untuk makan mie. Duduk dibangku belakang sepeda, melihat kembang api di kota, mendengarkan suara gaduh di jalanan. Mungkin ini adalah salah satu-satunya momen dalam hidupku dimana aku merasa aku sangat dekat dengan ayahku."

Seluruh kelas terdiam saat Xiao Xi membacakan essay itu. Beberapa anak menatap ke arah Jiang Chen. Jiang Chen hanya diam menunduk. Ia teringat kenangan masa kecilnya itu, saat makan mie di sebuah kedai, ia masih marah pada ayahnya dan kemarahannya hilang saat ayah memberikan telur mata sapi padanya.

Saat jam makan siang, Lu Yang mengatakan essay yang ditulis Jiang Chen kali ini benar-benar mengharukan, ia bertanya apakah ayah Jiang Chen masih memperlakukannya seperti itu sekarang?
Jiang Chen diam saja dan kemudian membenarkan. Xiao Xi menatap Jiang Chen dengan khawatir dan mengajaknya pulang bersama hari ini. Jiang Chen setuju.
Hmmmm, Jiang Chen ga bilang kalau ayahnya sudah meninggal dunia, sepertinya satu-satunya yang tahu adalah Xiao Xi.

Jiang Chen dan Xiao Xi pulang bersama, mereka berdua jalan kaki, Jiang Chen mengiring sepedanya.
Suasana sepi, karena tidak ada yang bicara. Akhirnya Xiao Xi memulai pembicaraan, mengajak Jiang Chen makan malam di rumah mereka hari ini.
Jiang Chen hanya menatap Xiao Xi dan kemudian memberikan kunci sepedanya, ia menyuruh Xiao Xi membawa sepedanya pulang dan menaruh kuncinya di depan pintu rumahnya nanti. Ia ingin singgah ke suatu tempat.
Jiang Chen kemudian meninggalkan Xiao Xi. Xiao Xi tak bisa menahannya.

Jiang Chen pergi ke kedai tempat ia dan ayahnya makan mie dulu. Tapi Jiang Chen hanya menatap tempat itu, ia tidak masuk.

Xiao Xi bersama Fei Mao di supermarket, mereka membeli barang-barang untuk keperluan ibu Jiang Chen selama menginap di rumah Jiang Chen nanti.
Fei Mao tidak mengerti kenapa Xiao Xi membeli barang-barang itu dan bertanya apakah Xiao Xi akan menikah dengan Jiang Chen HAHAAHAHAH.
Xiao Xi berkata, kau tidak pernah dengar? Jika kau ingin menaklukkan hari wanita, maka kau harus memenangkan hati ibunya. *pinter wkwkkwkwkwkw
Fei Mao penasaran apa hubungan Xiao Xi dan ibu Jiang Chen. Xiao Xi mengatakan Fei Mao tidak akan mengerti meski-pun ia menjelaskan, Xiao Xi mengatakan meski Jiang Chen tidak membicarakan ibunya, tapi dalam hati Jiang Chen selalu berharap ibunya akan pulang. Xiao Xi bertanya apakah Fei Mao tidak menyadari sikap Jiang Chen belakangan?
Fei Mao mengambil kesimpulan kalau Xiao Xi menggunakan kesempatan ini untuk mendekati ibu Jiang Chen agar Jiang Chen menyukainya HAHAHAHHHA. Xiao Xi mengatakan nanti juga kalau mereka menikah, mereka akan hidup bersama lol.

Fei Mao kemudian bertanya bagaimana rasanya menyukai seseorang. Xiao Xi bersemangat dan mengatakan rasanya itu seperti, saat si dia muncul dihadapanmu, semua yang ada disekitarmu seperti kehilangan warna dan diantara banyaknya orang-orang, hanya dia-lah yang bersinar.
Xiao Xi kemudian menceritakan bagaimana ia mulai menyukai Jiang Chen. Jadi saat itu Xiao Xi melihat Jiang Chen membeli buku di toko buku, kemudian seorang anak kecil yang ingin membeli pensil warna, ia meminta Jiang Chen membayarkan itu ke kasir karena si anak pendek. Saat Jiang Chen akan membayarnya, uang anak itu kurang dan Jiang Chen menambahkannya.
Xiao Xi terpesona pada Jiang Chen sejak saat itu.

Fei Mao dan Xiao Xi sedang asik cerita saat 2 siswi yang dulu menemuinya lagi, bertanya apakah Xiao Xi sudah mempertimbangkan akan memberikan rating tinggi untuk post mereka.
Xiao Xi jadi kesal dan meminta mereka jangan terus memberinya beban dengan permintaan itu. Ia mengatakan akan mempertimbangkannya lagi dan meninggalkan mereka. Keduanya jadi kesal dengan sikap Xiao Xi.

Xiao Xi dan Fei Mao keluar dari supermarket dan Fei Mao memuji sikap Xiao Xi tadi, menurutnya keren. Ia menyuruh Xiao Xi jangan bersikap lemah, apalagi saat pertemuan para fans nanti.
Xiao Xi tiba-tiba teringat sesuatu, kalau jadwalnya bentrok. Ia kemudian mengirim sms pada admin fanclub mengatakan kalau ia tidak bisa membantu besok, karena ia sudah ada janji lain. Tapi ia berjanji akan melindungi fanclub Chun Chun. Xiao Xi kemudian menerima pesan terima kasih yang panjang seolah admin mengerti kalau Xiao Xi sangat sibuk tapi ujung-ujungnya dia dipecat dari jabatan moderator HAHHAHHAAHAHA. Xiao Xi berkerut.

Xiao Xi sedang dijalan saat ia bertemu dia siswi tadi dan mereka mencoba berbaik hati mengantarkan Xiao Xi pulang. Mereka kembali bertanya mengenai rating itu dan Xiao Xi mengatakan kalau ia sudah dipecat, ia bukan moderator lagi.
Keduanya kecewa berat dan mengatakan kalau Xiao Xi sudah menerima hadiah mereka. Xiao Xi mengatakan akan mengembalikannya besok, ia meminta maaf.
Bo Song tiba-tiba muncul disana dan mengajak Xiao Xi pulang bersamanya. Xiao Xi merasa terselamatkan dan segera naik sepeda Bo Song.

Setelah cukup jauh, ia meminta Bo Song berhenti. Xiao Xi waspada memandang kebelakang dan saat ia merasa aman, ia menarik nafas lega.
Bo Song tak mengerti apa yang terjadi. Xiao Xi mengatakan ia pikir menjadi moderator akan membuatnya berkuasa, ternyata hanya dalam satu kedipan mata ia sudah dipecat. Sangat memalukan.
Bo Song tersenyum dan berkata, bagaimana kau bisa membandingkan menjadi moderator dan menjadi bos-ku? Kau adalah bos seorang perenang olimpiade, kau tahu?
Xiao Xi terkejut, kau bisa memenangkan medali?
Bo Song berkata, besok datang dan lihatlah pertandinganku, aku akan memenangkanya untukmu.
Xiao Xi dan Bo Song sama-sama tersenyum.
Awwwwww, ternyata acara yang dimaksud Xiao Xi pada admin itu adalah pertandingannya Bo Song XD

Hari itu Xiao Xi datang ke pertandingan Bo Song dengan membawa banner yang ia buat sendiri.
Tapi sangat disayangkan Bo Song tidak memenangkan pertandingan itu, ia berada di tempat kedua. Hal ini karena lengannya yang cidera waktu itu T_T
PAra wartawan mengerumuni si juara 1 sementara hanya satu yang mewawancarai Bo Song, bertanya bagaimana perasaannya karena selama ini ia selalu menjadi nomor 1, tapi hari ini menjadi nomor 2.
Bo Song sebenarnya malas menjawab pertanyaan itu, tiba-tiba terdengar teriakan dari kursi penonton, Xiao Xi dengan bannernya berteriak pada Bo Song, Bosong Bosong yang terkuat! Bosong Bosong is the best!
Bo Song melihat ke arah Xiao Xi yang memegang banner itu, ia tersenyum melihatnya. Bo Song kemudian menjawab pertanyaan dengan senyuman, meski mendapatkan tempat kedua, menurutku itu cukup bagus.
Meski Bo Song tersenyum saat itu, tapi tentu saja saat dibelakang ia dimarahi habis-habisan oleh pelatihnya. Bo Song diam saja dan memegang lengannya, sepertinya bahunya memang cidera saat itu.
Aku takut cideranya parah nih, jangan sampai gara-gara itu dia berhenti renang T________T

Jiang Chen sibuk di rumah, beres-beres karena ibunya akan datang. Tapi kemudian ia mendapat pesan kalau ibunya tidak bisa datang karena adiknya sakit. Jiang Chen kecewa.

Bo Song bersiap pulang dan Xiao Xi menunggunya di kolam renang. Xiao Xi mencoba menyemangatinya, Siswa Bo Song, meski kau mendapat tempat kedua, itu tidak masalah, hal yang lebih baik akan terjadi, bos ini akan mentraktirmu.
Bo Song dan Xiao Xi ada dikedai mi untuk makan. Bo Song terus memandangi Xiao Xi dengan tatapannya yang aduuuuhhhhhhhhhhhhhh penuh cintaaaaa *tahan nafas*
Karena Bo song diam saja, Xiao Xi bertanya apakah Bo Song masih kecewa. Ia mengingatkan Liu Xiang (pemenang medali olimpiade) juga pernah mendapatkan tempat kedua. Apa yang kau takutkan? Coba lihat aku, seumur hidupku, berapa kali aku mendapatkan tempat pertama? Saat aku masih kecil aku mendapatkan tempat pertama membuat gelang plastik, saat SMP guru menggambarku memilihku sebagai lukisan yang paling mirip dengan aslinya. hmmmm hanya itu saja. Lihat, bukankan aku ketinggalan jauh darimu?
Bo Song diam saja menatap Xiao Xi sambil tersenyum. Xiao Xi bertanya apakah Bo Song setidaknya sudah tenang sekarang? Kegagalan dalam 16 tahun, tapi semakin aku gagal, semakin kuat diriku. Hatiku ini sangat gigih.
Bo Song mengangguk dan mengatakan ia akan belajar dari pengalaman gagal Xiao Xi.

Bo Song kemudian melihat banner Xiao Xi dan bertanya apakah Xiao Xi bisa memberikan itu padanya?
Xiao Xi menolak karena ia salah menulis nama Bo Song, ia mengatakan lain kali ia akan membuatkan yang lebih bagus dan memberikannya pada Bo Song.
Bo Song bersikeras ingin itu, dan mengatakan Xiao Xi tak perlu khawatir karena namanya memang mudah salah tulis.
Xiao Xi membenarkan, nama Bo Song itu ibarat tulisan lebah dan madu (katanya dalam tulisan china karakternya sama, anak-anak sering salah tulis dua karakter ini).
Bo Song tertawa dan Xiao Xi senang karena akhirnya Bo Song bisa tertawa.

Bo Song masih menginginkan banner itu, ia bahkan akan barter dengan medali yang baru saja ia menangkan.
Xiao Xi sebenarnya sedang resah karena mie pesanan mereka belum datang. Ia mengecek sudah pukul 6 sore dan mengatakan sepertinya ia tak bisa makan bersama Bo Song, karena ia ada janji penting.
Xiao Xi mengatakan lain kali, Bo Song harus mentraktirnya dan ia bahkan mengatakan ia ingin makan steak HAHAHHAHAHAA.
Bo Song setuju, tapi Xiao Xi harus barter dengannya. Xiao Xi melihat medali itu dan mengatakan jika Bo Song menyukainya ia bisa menggambarkan 10 buah untuknya.
Bo Song tetap memaksa ia menginginkan yang itu, ia bahkan mengatakan kalau nanti ia mendapat medali emas, ia akan membarternya lagi.
Xiao Xi akhirnya menyerah dan memberikan banner itu pada Bo Song. Bo Song menyukainya.
Hmmmm, apakah karena itu pertama kalinya ada yang membuat banner untuknya? Atau Xiao Xi adalah orang pertama yang mendukungnya? awww, co cweet banged XD

Jiang Chen masih di rumahnya, ia melihat pesan dari ibunya yang bertanya apakah uang Jiang Chen cukup, apakah Jiang Chen membutuhkan sesuatu, dalam beberapa hari ibunya akan pulang. Itu adalah pesan yang dikirimkan oleh ibunya beberapa waktu yang lalu, jadi Jiang Chen memang menantikan kedatangan ibunya. Tapi hari ini ibunya malah tidak jadi datang dan Jiang Chen kecewa.
Tiba-tiba bel berbunyi, Jiang Chen membuka pintu dan Xiao Xi sudah ada di depan pintu dengan barang belanjaannya. Ia bertanya apakah ia boleh masuk, tapi Jiang Chen memblok pintu dengan tangannya dan Xiao Xi dengan mudah masuk sambil menunduk, karena ia pendek HAHAHHAAHHAHAHHAA.
Xiao Xi senang sekali bisa masuk ke rumah Jiang Chen. Jiang Chen bertanya apa yang dibawa Xiao Xi dan Xiao Xi mengatakan ia membelikan beberapa barang keperluan sehari-hari, karena ia dengar ibu Jiang Chen akan pulang. Ia tahu anak laki-laki biasanya tidak bagus memilih sesuatu, jadi ia memilih beberapa barang yang berguna dan cantik untuk digunakan ibu Jiang Chen.
Jiang Chen yang sedang bad mood mengatakan ia tidak membutuhkan itu dan menyuruh Xiao Xi pulang.
Xiao Xi bingung dan berfikir ia salah beli barang. Jiang Chen mengatakan lagi ia tidak membutuhkan itu.

Xiao Xi bertanya apakah Jiang Chen sudah menyiapkan keperluan untuk ibunya?
Jiang Chen kesal, kenapa aku harus menyiapkannya?
Xiao Xi juga kesal, kalau kau belum menyiapkannya kenapa kau tidak mau menggunakan yang aku belikan? Apakah menggunakan barang yang aku beli sangat menganggumu?
Jiang Chen makin kesa, benar, jadi tinggalkan aku sendirian!
Xiao Xi menolak pergi, ia kesal karena Jiang Chen selalu memperlakukan orang lain dengan dingin, Apa kau tidka tahu orang lain yang memperlakukanmu dengan baik itu sangat menganggu? Ibumu juga sangat menganggu. Ibumu menelpon ibuku pagi dan malam untuk bertanya apa yang puteranya lakukan, Apakah dia kurusan? Apakah dia sakit? Kenapa dia tidak membalas pesanku? Apa kau tidak menyadarinya? Atau kau pura-pura tidak menyadarinya?
Jiang Chen terdiam dan kemudian ia mendorong Xiao Xi untuk meninggalkan rumahnya.
Xiao Xi kesal sekali dan berteriak, tutup pintumu dengan baik dan jangan biarkan orang lain masuk!!!

Jiang Chen diam di rumah sampai malam, setelah mandi ia duduk di sofa dan melihat foto keluarga mereka yang terakhir. Jiang Chen merenung.

Keluarga Chen Xiao Xi sedang makan malam, ayah dan ibu membicarakan orang tua Jiang Chen. Xiao Xi terkejut karena ia baru tahu kalau ibu Jiang Chen tidak jadi kembali. Ibu Xiao Xi kesal pada ibu Jiang Chen, ia tak mengerti apa yang ibu Jiang Chen pikirkan membiarkan anaknya tinggal sendirian. Ia bertanya pada ayah sejak umur berapa Jiang Chen tinggal sendirian. Sejak ayah Jiang Chen meninggal, Jiang Chen tinggal sendirian. Ibu mengerti pasti Jiang Chen sangat kesal ibunya tidak kembali.
Ayah sendiri mengatakan kalau mereka tidak bisa menyalahkan ibu Jiang Chen atas semuanya. Ibu Xiao Xi kesal mendengarnya karena ayah membela ibu Jiang Chen.
Xiao Xi diam saja mendengarkan pembicaraan orang tuanya.
Ibu kemudian memberikan sesuatu pada Xiao Xi, sebuah kertas, sepertinya pengumuman untuk penghuni apartemen, ia meminta Xiao Xi mengantarnya ke rumah Jiang Chen setelah selesai makan. Ibu merasa kasihan karena Jiang Chen harus mengurus itu sendirian tanpa orang dewasa yang mendampinginya.
Xiao Xi makan dengan kecepatan kilat dan mengambil kertas itu untuk mengantarkannya ke rumah Jiang Chen.
Ayah dan ibu saling pandang melihat puteri mereka. HAHAHAHHAHA.

Jiang Chen pulang dari apotik membeli obat karena ia merasa ia tidak enak badan. Ia kemudian tidur di sofa.
Xiao Xi datang membawa kertas pengumuman, ia melihat pintu rumah Jiang Chen terbuka karena tadi Jiang Chen tidak menutupnya dengan baik.
Xiao Xi masuk dengan hati-hati, ia mengatakan ia datang mengantar kertas pengumuman dan meminta maaf atas kejadian tadi, ia tak tahu ibu Jiang Chen tidak jadi datang.
Karena tidak ada jawaban, Xiao Xi berjalan masuk ke ruang tengah dan terkejut melihat Jiang Chen tertidur disana.
Xiao Xi mendekatinya dan menyentuh Jiang Chen, karena masih bergerak, Xiao Xi lega HAHHAHAHA.

Ia menyentuh kepala Jiang Chen dan menyadari Jiang Chen demam. Udara malam itu sangat dingin karena sedang hujan lebat.
Xiao Xi dengan sigap mengambil selimut di kamar, mengambil baju-baju Jiang Chen untuk menutupi badannya agar merasa hangat.
Xiao Xi ada di rumah Jiang Chen sampai jam 9 malam, ia terus menatap Jiang Chen dan mencoba menyentuh wajahnya. Tapi Jiang Chen menyadari ia tak boleh melakukan itu. Ia kemudian membereskan meja dan melihat foto keluarga Jiang Chen.
Xiao Xi menatap Jiang Chen, ia yakin Jiang Chen sangat merindukan ibunya. Ia kemudian meninggalkan rumah Jiang Chen.

Tak lama setelah itu, Jiang Chen terbangun.
Ia kaget karena badannya terasa berat. Xiao Xi tadi memakaikan berlapis-lapis baju pada Jiang Chen, tepatnya hanya menutupi bagian depan aja sih ehhehee.
Ia kemudian melihat sebuah kertas diatas meja. Aku nggak tahu itu apa, mungkin pengumuman yang dibawa Xiao Xi tadi kali ya, atau Xiao Xi menulis sesuatu sebelum pulang?

MAlam itu, Jiang Chen keluar dan pergi ke kedai mie tempat dia dan ayahnya makan dulu. Jiang Chen memesan mie dengan telur mata sapi diatasnya.
Pemilik toko itu mengenal Jiang Chen dan menanyakan kenapa Jiang Chen datang sendirian hari ini, ia juga bertanya apakah ayah Jiang Chen sehat?
Jiang Chen membenarkan. Pemilik meminta Jiang Chen sering datang makan disana.
Jiang Chen kemudian mengambil ponselnya dan membalas pesan dari ibunya, mengatakan ia mengerti ibunya tidak bisa datang karena adiknya sakit dan meminta ibunya merawat adiknya.

Keesokan harinya, ayah masuk ke kamar Xiao Xi untuk membangunkannya. Xiao Xi malas keluar dari tempat tidur dan mengatakan pada ayahnya sepertinya ayahnya harus membelikannya sepeda baru. HAHHAHAHAHA Udah nggak kuat jalan kaki si Xiao Xi xD

Xiao Xi mengantuk keluar dari apartemen, ia menguap lebar dan terkejut melihat Jiang Chen ada disana, duduk diatas sepeda sambil membaca buku.
Xiao Xi menyapanya dan mendekati Jiang Chen dan sepedanya, ia mengatakan bangku belakang sepeda Jiang Chen kelihatan sangat nyaman, tapi ia tidak akan tahu apakah benar-benar nyaman karena ia belum pernah mendudukinya.

Jiang Chen memasukkan buku ke dalam tasnya saat Xiao Xi terus membicarakn kursi belakang sepeda Jiang Chen yang hangat dimusim dingin dan dingin dimusim panas HAHHAAHHAHAAHHAHA.
Karena Jiang Chen tidak ada reaksi, Xiao Xi kemudian berkata kalau ia akan duduk. Jiang Chen diam saja. Xiao Xi kecewa. JIang Chen kemudian memberikan tasnya pada Xiao Xi. Xiao Xi terkejut dan senyuman lebar muncul diwajahnya. Ia mulai duduk di sepeda Jiang Chen sambil mengatakan kalau ia sangat ringan.
Dan begitulah, akhirnya dalam diam, Jiang Chen dan Xiao Xi berangkat kesekolah bersama-sama, untuk pertama kalinya, Jiang Chen dan Xiao Xi boncengan berdua.

-The End-

Epilog

Karena ibu Jiang Chen akan datang, Xiao Xi ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan hati calon mertua. Ia menyanyi diatas tempat tidurnya, nyanyian mengenai ibu Jiang Chen.
-Kau, keluarga yang tidak mempunyai ayah, kau keluarga yang tidak mempunyai ayah, ayah sudah meninggal, ibu yang kesepian karena menjadi janda, Xiao Xi akan datang dan merawatmu.-
Karena asik menyanyi, Xiao Xi tidak sadar ayahnya membuka pintu dan mendengarkan semua itu. Ayahnya kesal dengan nyanyian Xiao Xi yang ia pikir mendoakan dia cepat mati HAHHAHHAHAH.
Ayah marah, memangnya apa yang sudah ayah lakukan padamu? Kenapa kau membicarakan ibu yang kesepian karena menjanda? Membicarakan tidak punya ayah?!
Xiao Xi terkejut dan mencoba menjelaskan, tapi ayah keburu marah dan membanting pintu HAHHAHAHAHAHHAHA.

Komentar:
Ayah Xiao Xi lucu banged, meski baru tampil di episode 2 ini, aku sudah menyukai karakternya XD
Dia tau anaknya suka sama Jiang Chen, dan bahkan membuatkan kesempatan untuk anaknya bisa bersama Jiang Chen hehehhe.
Aku penasaran apa yang terjadi dengan orang tua Jiang Chen, kenapa ibunya tidak tinggal bersama mereka. Apakah dulu orang tuanya sempat cerai?
Ayah Xiao Xi mengatakan mereka tak bisa melimpahkan semua kesalahan pada ibu Jiang Chen maksudnya apa ya?
Dan kenapa kok kayaknya nggak ada yang tahu ayah Jiang Chen meninggal dunia?
Apakah karena Jiang Chen memang nggak punya teman akrab?

Xiao Xi lucu banged, imut-imut ngegemesin. Dia seorang teman yang loyal, ingat aja dia punya janji untuk menonton pertandingan Bo Song dan memilih janji itu daripada  perkumpulan dengan fanclub, sampai ia dipecat jadi moderator.
Aku suka sekali saat Xiao Xi menyemangati Bo Song yang gagal mendapat tempat pertama. Aku rasa sejak saat itu Bo Song mulai menyukai Xiao Xi dengan serius.
Sejak awal sih Bo Song sudah tertarik, tapi mungkin masih belum serius kali ya, tapi di episode 2 ini kelihatan banged. Aku jadi galau karena Bo Song juga bikin baper XD XD
Jiang Chen sih kayaknya udah mulai merasakan itu sejak di warnet saat Bo Song mengajak Xiao Xi menonton pertandingannya.
BTW aku khawatir nih cidera Bo Song akan membawa hal buruk pada hubungan Xiao Xi dan Jiang Chen, takutnya nanti kalau Xiao Xi tau dia jadi merasa bersalah banged :'(

Aku baru nyadar kalau Jiang Chen memang nggak banyak bicara ya. Saat Fei Mao mengatakan Jiang chen juga kalau buka mulut nggak lebih dari 3 kalimat, ternyata bener banged. Kayaknya sampai episode 2 ini dia memang bicara nggak pernah lebih dari 3 kalimat sekali buka mulut HAHAHAHHAHAHAHAAHHA.
Dari pov Fei Mao bener sih, dia nggak ngerti apa menariknya si Jiang Chen itu. Tapi dari pov Xiao Xi, Jiang Chen memang bikin baper. Mereka berdua udah mulai makin dekat, Jiang Chen dan Xiao Xi. Dari yang menunggu berangkat sampai berangkat sama-sama, udah boleh naik sepedanya pula, aduh XD
Aku pengen liat masa kecil keduanya, kira-kira ada nggak ya, kan mereka satu apartemen udah lama banged ya XD
Mungkin mereka sering ketemu, tapi gitu-gitu aja, Xiao Xi sendiri baru merasa tertarik sejak melihat Jiang Chen membayarkan anak kecil itu.
Kalau Jiang Chen kapan ya? Apa karena Xiao Xi ngekor terus jadinya dia tertarik? Masa?
Karena di episode 1 lalu aku merasa Jiang Chen udah sejak lama memperhatikan Xiao Xi.

Bagi yang bertanya dimana aku menonton drama ini, aku menontonnya di youtube, pake engsub. Tapi kayaknya sudah banyak yang dihapus nih, biasalah youtube memang gitu 😅
Silakan Klik untuk Episode 1 dan Episode 2 ☺️


Share:

4 komentar:

  1. Yang saya tonton, tulisan di website yang dibaca xiao xi pas di warnet itu tentang peringatan kematian ayahnya jiang chen. Makanya hari itu si jiang chen kayak gak mood dan sedih gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. hooo kayak pemberitahuan di facebook gitu ya.
      btw aku baru cek yg versi sub lain iya ada keterangannya tapi kok ada garis miring mom birthday ya? mamanya xiao xi ultah pas ayah jiang chen meninggal?

      Hapus
  2. Ini film kan ud lwt epsdx,,, smg updatannya c4 y mbak...

    BalasHapus

Translate

Ads Here

NOTE:

DILARANG RE-UPLOAD / COPY PASTE TULISAN DI BLOG INI!

JIKA INGIN SHARE, CUKUP LINK KE POSTINGANNYA SAJA, BUKAN ISINYA!


[Trivia] Japanese Movie Recommendations List

Karena ada banyak yang menanyakan rekomendasi untuk J-Movie, jadi aku memutuskan untuk membuat list rekomendasi Japanese Movi...

Popular Posts This Month

Actor / Actress

Airi Matsui Ando Sakura Anna Ishii Aoi Miyazaki Aoi Morikawa Aoi Wakana Aoi Yu Aom Sushar Araki Yuko Ayase Haruka Bebe Tanchanok Chen Duling Chiba Yudai Chinen Yuri Choi Ara Dai Lu Wa Daiki Shigeoka Darren Wang Dori Sakurada Eikura Nana Eita Elaiza Ikeda Fujiki Naohito Fuka Koshiba Fukagawa Mai Fukatsu Eri Fukuchi Momoko Fukushi Sota Fuma Kikuchi Fumi Nikaido Furuhata Seika Gao Zhi Ting Go Kyung Pyo Gong Yoo Gou Ayano Hamano Kenta Han Seung Yeon Han Yeri Hana Sugisaki Haru Kuroki Haruka Fukuhara Haruma Miura Haruna Kawaguchi Hasegawa Hiroki Hashimoto Ai Hashimoto Kanna Hayami Akari Hayato Isomura Higa Manami Hikari Mitsushima Hirano Sho Hiroki Narimiya Hirose Alice Hirose Suzu Honoka Yahagi Horii Arata Hou Ming Hao Hu Yi Tian Hwang Jung Eum Hyeri Igawa Haruka Imada Mio Inoue Mao Ishihara Satomi Jang Se Hyun Ji Soo Ji Woo Joo Won Jun Shison Jung So Min Kaku Kento Kamiki Ryunosuke Kamishiraishi Moka Kamishiraishi Mone Kaname Jun Kanichiro Kanjiya Shihori Kasumi Arimura kawakami juria Kei Tanaka Kengo Kora Kentaro Kento Hayashi Kento Nagayama Kim Go Eun Kim Ji Won Kim Min Suk Kim So Hyun Kim Soo Hyun Kim Tae Ri Kim Woo Bin Kim Yoo Bin Kim Yoo Jung Kim Yoo Mi Kinami Haruka Kiritani Kenta Kitamura Takumi Kiyohara Kaya Kiyohara Sho Komatsu Nana Koseki Yuta Kou Shibasaki Kubota Sayu Kudo Asuka L Lee Bo Young Lee Chung Ah Lee Dong Hwi Lee Dong Wook Lee Gi Kwang Lee Jong Suk Lee Joon Lee Soo Hyuk Lee Yoo Jin Li Lan Di Lily Franky Mackenyu Mahiro Takasugi Maika Yamamoto Maki Horikita Makita Aju Mamiya Shotaro Marie Itoyo Masahiro Higashide Masaki Okada Masaki Suda Masataka Kubota Matsumoto Jun Matsushima Nanako Mayu Matsuoka Mei Nagano Mikako Tabe Mike D angelo Min Do Hee Minami Hamabe Minami Sara Mio Yuki Mirai Moriyama Mirai Shida mirai suzuki Mitsuki Takahata Mitsushima Shinnosuke Miwa Miyazawa Hio Miyu Yoshimoto Mizuki Yamamoto Moe Arai Mone Kamishiraishi Mugi Kadowaki Nadine Lustre Nagasawa Masami Nagase Ren Nakajima Kento Nakamura Tomoya Nao Nao Matsushita Nijiro Murakami Nounen Rena Okada Kenshi Osamu Mukai Otani Ryohei Park Bo Gum Park Eun Bin Park Hae Jin Park Seo Joon Park Shin Hye Pattie Ungsumalynn Phan Pagniez Reina Visa Rena Matsui Riho Yoshioka Rina Kawaei Ryo Ryusei Ryo Yoshizawa Ryoma Takeuchi Ryota Katayose Ryu Hwa Young Ryu Jun Yeol Sagara Itsuki Sairi Itoh Saito Takumi Sakaguchi Kentaro Sakuma Yui Sakurako Ohara Sato Kanta Satoshi Tsumabuki Seino Nana Seo Hyun Jin Seto Koji Shen Yue Shim Eun Kyung Shimon Okura Shin Hyun Soo Shirota Yuu Shohei Miura Shono Hayama Shuhei Nomura Shunya Shiraishi sometani shota Son Seung Won Song Ha Yoon Suga Kenta Sun Woong Suzuki Ryohei Suzy Taiga Taishi Nakagawa Takahashi Issei Takanori Iwata Takayuki Yamada Takeru Sato Takuya Kusakawa Tamaki Hiroshi Tao Phiangphor Tasuku Emoto Tomita Miu Tomoshita Yamashita Tori Matsuzaka Toyokawa Etsushi Tsubasa Honda Tsuchiya Tao Uchida Rio Ueno Juri Wan Peng Yamazaki Kento Yamoto Yuma Yo Oizumi Yoo In Na Yoo Seung Ho Yook Sung Jae Yoon Park Yoon So Hee Yoshine Kyoko Yosuke Sugino Yu Aoi yua shinkawa Yui Aragaki Yuina Kuroshima Yuki Furukawa Yuki Izumisawa Yuki Yamada Yukino Kishii Yuko Oshima Yuna Taira Yuriko Yoshitaka Yuta Hiraoka Yuya Matsushita Yuya Yagira Zhang Yao

Drama / Movie

3A 99.9 A Love So Beautiful A Story of Yonosuke Age of Youth 2 Always Sunset on Third Street amachan Anikoma Anohana Anone Ao Haru Ride Arbitratily Fond Asa ga Kita Ashi Girl At Cafe 6 Beppin-San Biscuit Teacher and Star Candy Bittersweet Boku Dake ga Inai Machi Boku no Ita Jikan Boukyaku no Sachiko Bubblegum Cafe Waiting Love Carnation Chia Dan Chihayafuru Chimudondon Chugakusei Nikki Churasan Come Come Everybody Crybaby Pierrot's Wedding Crying Out Love in the Center of the World Daily Lives of High School Boys Dating DNA Departures Eulachacha Waikiki Evergreen Love Father is Strange Fight Fleet of Time Forever Young Frankenstein no Koi From Five to Nine Gakko no Kaidan Gegege no Nyobo Gochisousan God Gift Good Morning Call Good Morning Call 2 Goon Ju Hana and Alice Hana Nochi Hare Hanako to Anne Hanbun Aoi Haruchika Hirunaka no Ryuusei Hirune Hime Hiyokko Honey and Clover Hot Road Hyouka I Love You in Tokyo I Want to Eat Your Pancreas If We Were A Season Itakiss LIT Itakiss LIT S2 Itakiss Movie Kahogo no Kahoko Kakegurui Kaze no Haruka Keiji Yugami Kidnap Tour Kiki Delivery Service Kimi no Na Wa Kingyo Club Kiss Me Thailand Koe no Katachi Koinaka Kuragehime Linda Linda Linda Little Forest Love Letter Lucky Romance Ma Boy Maiagare Man From The Stars Manpuku March Comes in Like a Lion Mare Massan May Who? Meteor Garden 2018 Moriyamachu Driving School My Huckleberry Friends My Husband Can Not Work My Little Sweet Pea My Old Classmate Nagi no Asukara Narratage Natsuzora Nodame Cantabile Oboreru Knife Ochoyan Ohisama Okaeri Mone Omotesando On The Wings of Love One Million Yen Girl One Week Friends Operation Love Orange Orange Days Ore Monogatari Our Little Sister Our Times Peach Girl Pinocchio Princess Hours Thailand Rage Rainbow Song ReLIFE Reply 1988 Romance Full of Life Sannin No Papa she was pretty Shigatsu wa Kimi no Uso Sing Salmon Sing Solanin Sound of Your Heart Splish Splash Love Ssam My Way Strobe Edge Sukina Hito ga Iru Koto Teiichi no Kuni Tenno no Ryoriban The 100th Love The Anthem of the Heart The Best Hit The Great Passage The Left Ear The Woodsman and The Rain The World of Us Today's Kira-kun Todome no Kiss Toki wo Kakeru Shojo Tokyo Tarareba Girls Tomorrow Cantabile Tonari no Kaibutsu-kun Toto Nee Chan Twenty Years Old Twilight Saya in Sasara Uchiage Hanabi Under the Hawthorn Tree Unnatural Wakamonotachi Warotenka We All Cry Differently What A Wonderful Family When We Were Young While You Were Sleeping Wise Prison Life Wood Job Yellow Elephant Yesterday Once More Your Lie in April Youth Over Flowers

Blog Archive

Advertise here

Recent Comments

Random Posts