Kamis, 18 Juli 2019

[Sinopsis] Fleet of Time Episode 1

Udah lama nggak nyoba nulis recap drama Thailand sejak Princess Hours Thailand, kali ini mau nyoba recap drama yang sedang menarik hati yaitu Fleet of Time. Mungkin judulnya nggak asing karena memang drama ini adalah adaptasi dari novel China berjudul sama karya Jiu Ye Hui. Novel tersebut juga pernah diadaptasi menjadi movie berjudul Fleet of Time pada tahun 2014 dan drama berjudul Back in Time pada tahun 2014. Aku hanya menonton versi movienya yang sempat aku bahas di blog ini dan aku sengaja nggak nonton drama China-nya karena katanya endingnya ga bagus, lebih bagus versi movie lol.
Kenapa aku tertarik pada drama Thailand ini? Pertama adalah karena belakangan aku bosan sama drama Korea jadi pengen nyoba drama Thailand mengingat udah lama nggak nyoba. Awalnya kemaren sih tertarik sama Secret Garden, cuma ga jadi nonton HAHAHAHAAHHA.
Alasan kedua adalah karena pemain Fleet of Time versi Thailand ini adalah Pattie Ungsumalynn dan Bank Thiti. Aku cukup mengenal keduanya yang aktingnya pernah aku lihat di Princess Hours Thailand dan May Who. Keduanya juga co-starring di Hormones: The Series meski aku belum pernah nonton.
Sebenarnya cuma karena dua cast ini makanya aku memutuskan menonton drama ini HAHAHHAHAHAHAHA.


Kalau aku baca di MyDramaList, Fleet of Time ini berjumlah 20 episode. Tapi di tempat aku download yaitu dramacools, episodenya banyak banged. Aku coba selidiki gitu, ternyata episode di dramacools itu dibagi per sesi, jadi 4 episode dramacools itu adalah 1 episode aslinya. Awalnya aku pengen ikuti versi dramacools, tapi setelah cek episode 1 yang cuma 15 menit, aku shock karena mungkin kalau aku tulis cuma 2-4 paragraf HAHAHAHHAHAHA. Makanya aku memutuskan untuk episode pertama ini aku langsung 1 episode aja, mungkin selanjutnya aku mengikuti episode aslinya..
Fleet of Time Thailand ini kalau aku cek di episode 1 sih kayaknya slice of life gitu, banyak ketawanya karena memang kisahnya tentang persahabatan, hari-hari geng di sekolah gitu. Untuk episode 1 masih tahap perkenalan jadi masalahnya belum banyak.
Di postingan ini aku akan menulis ringkasannya aja ^^~

-Fleet of Time Episode 1-

"Orang-orang berkata hidup adalah sebuah perjalanan tanpa akhir, sebuah perjalanan yang panjang. Kita semuanya dipaksa untuk melangkah ke depan dan tidak boleh mundur di jalan yang sama. Apa yang kita katakan, apa yang kita lakukan, tak peduli itu salah atau benar, tidak akan bisa kita ulangi kembali. Sekarang aku berusia 35 tahun. Aku masih memikirkan masa lalu itu. Meskipun hal itu membuatku berjalan lebih lambat dari yang lain, tapi bagiku, jika aku bisa kembali ke masa lalu, aku akan kembali hidup dimasa laluku. Jika aku berjalan mundur, apakah waktu itu akan kembali? Jika aku bisa kembali ke masa lalu, aku akan kembali ke hari itu. Tahun 1999, saat aku berusia 16 tahun. Segala sesuatu disekitarku adalah keceriaan".

Seperti narasi awal drama ini, tokoh utama Win (Bank Thiti) diawal episode pertama adalah seorang pria dewasa berusia 35 tahun yang berjalan di jalanan kota tempat ia menghabiskan masa mudanya. Ia kembali ke sekolah SMA-nya, melihat sebuah pohon yang meninggalkan kenangan mendalam baginya. Di pohon itu, terukir sesuatu yang menjadi kenangan penting baginya. Saat ia menyentuh pohon itu, ingatannya kembali ke tahun 1999, saat ia masih berusia 16 tahun. Kehidupan awal masa-masa SMA-nya yang penuh dengan keceriaan bersama 2 sahabatnya, Yae (Best Natashit Kotimanuswanich) dan Chiew (Victor Chatchawit Techarukpong). Win berangkat sekolah dengan sepedanya dan melewati rumah Yae yang menunggunya untuk mencontek PR. Sementara itu Chiew tinggal di rumah yang tampak bagus (anak orang kaya) dan berangkat dengan sepedanya sambil mendengarkan musik. Mereka biasanya ketemu dipertigaan jalan. Tapi tujuan mereka nggak langsung ke sekolah. Win dan Yae biasanya singgah di kedai dekat sekolah untuk main game terlebih dahulu, sementara Chiew singgah membeli cemilan (ia usil memberi banyak garam di cemilan yang akan ia berikan pada Yae, untuk mengerjai Yae dan selalu berhasil) sebelum menyusul keduanya di kedai tempat main game (kayaknya PS deh). Tapi hal itu nggak berlangsung lama karena Yae dan Win pasti bertengkar kalau salah satu dari mereka kalah, lalu terjadi sesuatu yang membuat pemilik kedai memarahi mereka.

Hari itu, mereka bertiga terlambat masuk kelas, padahal itu jam pelajaran guru paling menyeramkan di sekolah yang mereka panggil dengan pak Gorilla karena badan guru itu memang besar. Win dan Chiew berhasil menyelinap masuk saat guru sibuk di papan tulis, tapi begitu giliran Yae, ia tersandug sesuatu dan membuat guru sadar. Win dan Chiew udah seneng banged tuh karena Yae akan dihukum, tapi guru juga nggak bodoh, dia tau Win dan Chiew sama-sama telat dan ia menghukum mereka bertiga, berdiri di luar kelas dengan satu kaki, tangan diangkat dan mulut mengigit penggaris (kayak hukuman Mario Maurer di Crazy Things Called Love XD). Tapi tentu saja mereka bertiga nggak serius melakukannya. Udah jelas yang salah mereka tapi mereka malah berencana balas dendam sama pak guru. Jadi pada waktu itu ada kelas malam gitu untuk para siswa dan wajib diikuti, Win merasa mereka nggak punya kekebasan karena dipaksa untuk ikut kelas malam, sebenarnya alasan utamanya karena malam itu ada pertandingan bola Manchester United dan mereja nggak bisa nonton karena harus ikut kelas malam. Jadi ia berencana untuk memulai pemberontakan, Yae dan Chiew mendukung ide itu.

Saat jam istirahat, Win mengumumkan di depan kelas mengenai rencananya itu dan meminta pendapat teman sekelasnya. Well, Win cukup pandai juga berpidato di depan kelas mengenai kebebasan, bagaimana dunia berubah, kenapa mereka harus melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai, mereka butuh istirahat dan bla bla bla. Intinya ia ingin mereka mendukung pendapatnya mengenai rencana untuk membatalkan kelas malam. Win juga bicara masalah demokrasi sih, dia nggak mau mengambil keputusan sepihak jadi yang setuju angkat tangan gitu dan hampir semuanya angkat tangan kecuali satu orang. Itu sebenarnya membuat Chiew khawatir karena ia berfikir siswi yang tidak mengangkat tangan itu nggak akan menandatangani petisi. Siswi itu bernama Fang (Pattie Ungsumalynn) yang merupakan anak pindahan ke sekolah mereka. Fang pendiam, nggak punya teman juga, jadi nggak banyak yang tertarik padanya kecuali Chiew yang bahkan tahu namanya.
Para siswa diminta untuk menandatangani petisi pembatalan kelas malam dan saat giliran Fang tiba, ia ragu untuk menandatanganinya. Yae dan Chiew bahkan tertaruh apakah Fang akan menandatanganinya atau tidak lol. Dan sepertinya Fang memutuskan menandatanganinya.

Suatu hari di perpustakaan, Chiew ingin membaca buku The Little Prince, tapi ia tidak menemukannya dimanapun. Saat ia bertanya pada petugas perpustakaan, petugas mengatakan mungkin seseorang sedang membacanya. Dan saat itulah Chiew melihat Fang sedang membaca buku itu. Saat melihat Fang membaca buku itu, Chiew jadi tertarik padanya untuk mengajaknya bicara. Ia mendekati Fang dan bertanya, jadi kau yang membaca buku itu?
Fang meminta maaf ia tidak tahu kalau Chiew ingin membacanya juga. Ia memberikan bukunya pada Chiew tapi Chiew mengatakan tidak apa-apa, ia hanya becanda, ia sudah membaca buku itu berkali-kali. Fang mengatakan kalau ia juga sudah membaca buku itu berkali-kali.
Chiew mengatakan kalau buku the Little Prince itu bukan buku yang ditranslate dengan baik, masih ada buku yang lebih baik lagi. Chiew menyebutkan sebuah kalimat dalam buku Little Prince "Hanya dengan hati kita bisa melihat hal-hal dengan benar..."
Lalu Fang menyambungnya, "Hanya dengan hati seseorang bisa menilai sesuatu dengan benar, apa yang penting tidak terlihat oleh mata".
Chiew terdiam menatap Fang. Fang memberikan buku itu pada Chiew dan meninggalkan Chiew yang masih terdiam.

Saat jam pelajaran, papan tulis sudah ditulis dengan aksi protes para siswa yang menuntut kebebasan, ingin kelas malam dibatalkan. Guru pemarah itu, pak Ling merobek kertas berisi nama siswa (tanda tangan petisi) yang mendukung aksi itu. Guru Ling bertanya siapa yang melakukan itu dan Win tidak ragu untuk berdiri, Guru Ling marah banged mengingat Win ternyata adalah ketua kelas. Guru Ling mengatakan kalau Win tidak mau belajar jangan sekolah. Win mengatakan ia mau belajar, jadi guru menyuruhnya memperbaiki kelakuannya, guru mengatakan ia sudah lama mengajar tapi nggak pernah ada siswa yang melawan seperti Win. Win nggak menyerah dan mulai menjelaskan mengenai kebebasan pada guru Ling karena yang ia harapkan adalah mereka melakukan sesuatu tanpa paksaan. Menurut Win kelas malam itu memberatkan para siswa. Pekerjaan mereka para siswa bukan hanya belajar dan belajar, sepulang sekolah beberapa siswa harus membantu pekerjaan orang tuanya, beberapa siswa punya hal lain untuk dikerjakan. Menurutnya kelas malam itu merenggut kebebasan para siswa.  Guru Ling marah banged, Win sudah melakukan hal yang salah malah melawan dan nggak menyesal. Win mengatakan mereka punya hak untuk menyampaikan pendapat, tapi guru Ling nggak mau mendengarkan. Ia bahkan menghukum Win untuk menulis kata 'kebabasan' sebanyak 5000 kali, bahkan sabtu minggu juga harus ke sekolah. Jika mereka nggak menurut ia akan menngeluarkan Win dari sekolah. win kesal banged dan keluar dari kelas, nggak peduli bagaimana guru Ling memanggulnya.

Alasan kenapa Win adalah ketua kelas dan kenapa para siswa menuruti apa yang ia katakan adalah karena Win salah satu siswa paling populer di sekolah, bersama dengan Chiew. Win, Chiew dan Yae hobby main basket di halaman sekolah dan kalau mereka sudah main basket bersama-sama, para siswa sibuk teriak histeris sampai aku ngakak, kok ya segitunya.
Yae tentu saja nggak populer sama sekali, ia bahkan mencoba melakukan dunk seperti Win dan Chiew tapi dia nggak mendapat sorakan sama sekali. Ia bahkan memutar bola basket di jarinya dimana Win dan Chiew tidak bisa melakukannya, tapi ia sama sekali tidak mendapat sorakan LOL. Karena itu ia kesal pada fans Win dan Chiew. 
Win masih bekum menyerah untuk membatalkan kelas malam dan ia punya rencana lainnya yang akan ia lakukan malam ini.

Malam itu, para siswa kelas mereka mengikuti kelas malam. Kelas malam disini sepertinya adalah kelas belajar sendiri gitu tapi memang dilakukan malam hari. 3 sekawan sampai mengantuk menghabiskan waktu menunggu guru keluar. Setelah itu mereka bertiga dengan alasan ke toilet, pergi ke sekring listrik sekolah. Mereka berencana untuk mematikan aliran listrik sekolah, membuat seolah-olah mati lampu. Kalau mati lampu, kelas akan dibubarkan.
Saat mereka bertiga berusaha mematikan aliran listrik yang berada di area tangga darurat, letaknya cukup tinggi, tiba-tiba pintu terbuka dan ketiganya shock. Yang membuka pintu adalah Fang yang melihat dengan jelas apa yang mereka bertiga coba lakukan. Mereka bertiga saling bertatapan dengan Fang, tapi Fang dengan cepat pergi dari sana seolah-olah ia tidak melihat apapun. Setelah Fang pergi mereka tetap melakukan sesuai rencana, mematikan aliran listrik sekolah. Dan begitu listrik mati, para siswa happy banged dan meninggalkan sekolah.

3 sekawan langsung ke kedai dekat sekolah tempat mereka biasa main PS, nonton bareng pertandingan ManU vs Spurs. Mereka bahkan taruhan gitu karena Win adalah pendukung Spurs sementara Yae pendukung ManU, taruhannya bukan duit sih, tapi pukulan HAHAHAHAHAHA.
Sayangnya acara nonton bareng nggak berlangsung lama, karena guru Ling muncul disana tepat saat ManU mendapat 1 angka, Yae saking senangnya langsung memukul kepala Win yang ada dibelakangnya, tanpa ia tahu kalau Win sudah nggak ada disana tapi guru Ling, yang ia pukul adalah kepala guru Ling LOL.
Guru memarahi mereka dan mereka terpaksa pulang.

Keesokan harinya, saat jam pelajaran, guru Ling memanggil Fang dan mereka bicara berdua di pintu kelas. Win, Chiew dan Yae curiga kalau Fang mengadu pada guru Ling mengenai kejadian pemutusan aliran listrik.
Setelah Fang kembali ke tempat duduknya, guru Ling masuk ke kelas dan mulai membahas siapa yang memutuskan aliran listrik semalam, ia meminta pelakunya mengakuk karena ia tahu pelakunya ada di kelas mereka. Tapi semua siswa diam.
Saat pulang sekolah malam harinya, salah satu teman sekelas mereka berfikir kalau Fang pasti mengadu pada guru. Saat Fang melewati mereka, anak cewek itu sengaja mengatakan dengan keras kalau ada seseorang yang bermuka dua yang mengkhianati teman-temannya.

Keesokan harinya, saat jam pelajaran olahraga di gedung olahraga, anak laki-laki pemanasan dengan lari dalam gedung, sementara anak perempuan berbaris gitu dan pelatih meminta beberapa orang menyiapkan matras. Para siswi mulai mengerjai Fang dengan mendorong Fang ke depan seolah-olah Fang mengajukan diri untuk menyiapkan matras. Karena hanya Fang sendiri yang maju guru khawatir karena matras cukup berat, ia tak yakin Fang sendirian bisa melakukannya, tapi cewek penyihir kemarin mengatakan kalau Fang kuat pasti bisa melakukannya sendiri.
Fang akhirnya nggak punya pilihan dan mulai menyiapkan matras sendirian. Ia cukup kesulitan melakukannya. Saat itu Chiew yang sedang berlari bersama anak laki-laki yang lain melihatnya dan nggak tega melihat Fang kesulitan sendirian, akhirnya ia memutuskan keluar dari barisan lari dan membantu Fang. Fang kaget melihat Chiew membantunya dan berterima kasih. Sayangnya hal itu nggak lama karena Yae langsung mengajak Chiew kembali ke barisan lari lagi. Ugh.

Saat di kelas, Fang juga dicuekin oleh seluruh siswi, saat ia bicara agar mereka mengumpulkan tugas, nggak ada yang mendengarkan. Pada akhirnya Fang harus menemui mereka satu per satu untuk meminta buku tugas. Chiew melihat hal itu dan ia mengeluarkan buku tugasnya untuk dikumpulkan pada Fang. Chiew kayaknya nggak bisa berhenti memandangi Fang, jadi ia tidak mendengarkan saat Yae, Win dan teman yang lain merencanakan sesuatu untuk mengerjai Fang.
Chiew kayaknya hobi ke perpustakaan, hari itu ia juga ke perpustakaan dan tidak menemukan buku yang ia cari. Ia terus menggumamkan buku yang ia cari, Fang ada disana dan mendengarnya, awalnya ia ragu, tapi akhirnya ia bicara menunjukkan rak buku yang dicari oleh Chiew. Chiew cukup kagum karena Fang hafal dengan rak-rak buku di perpustakaan, cara penyusunan bukunya juga. Fang mengatakan itu karena ia selalu menghabiskan waktunya di perpustakaan.
Chiew jadi kasihan melihat Fang tidak punya teman dan meminta Fang jangan memikirkan apa yang dikatakan orang-orang tentang dirinya. Ia juga mengatakan kalau ia percaya bukan Fang yang mengadu pada guru Ling mengenai masalah listrik mati waktu itu. Ia yakin akan hal itu karena seseorang yang menyukai the Little Prince tidak akan melakukan hal seperti itu. Fang yang tadinya terdiam menunduk mulai mengangkat wajahnya menatap Chiew. Tapi Chiew mengatakan ia tak akan menganggu Fang lagi dan pergi meninggalkan Fang untuk mencari buku yang ia cari.
(UGHHHHH, TBH I ship them!!!!!! What should I do, 2nd lead syndrom??????)

Fang kembali ke kelas pada jam pelajaran berikutnya. Tapi saat ia membuka pintu, tiba-tiba ia disiram air. Itu adalah ulah Yae yang sengaja menaruh ember diatas pintu, jadi pas dibuka airnya menyiram Fang. Ia memang sengaja menunggu Fang lewat. Fang basah, seisi kelas menertawakannya.
Fang hampir menangis saat ia meninggalkan kelas dan ia berselisih dengan Chiew. Chiew terkejut melihat Fang basah dan ia sangat marah. Chiew kembali ke kelas dan berteriak kalau mereka sudah sangat keterlaluan, lalu ia pergi mengejar Fang.
Chiew melepaskan seragamnya dan memberikannya pada Fang agar Fang menutup pakaian basahnya karena memang tembus pandang. Fang mengatakan kalau ia baik-baik saja dan berterima kasih pada Chiew. Chiew meminta Fang jangan mengambil hati apa yang teman-teman sekelas lakukan. Fang mengatakan kalau ia sudah terbiasa dengan hal ini, lalu ia meninggalkan Chiew yang masih kelihatan khawatir.

Chiew masih marah pada Win dan Yae, ia menemui mereka di lapangan saat jam istirahat dan bertanya kenapa keduanya membully Fang. Win nggak ngerti kenapa Chiew marah begitu. Chiew mengatakan kalau guru Ling belum menghukum siapapun, artinya Fang tidak mengadu pada guru Ling. Win tertawa dan bertanya apakah Chiew membela Fang. Chiew mengatakan ia ada dipihak yang benar. Win kesal sekali karena ia tak tahu kalau Chiew ternyata lembek banged jadi cowok. Chiew membalas kalau membully orang lain juga bukan tindakan pria manly.
win kesal karena Chiew menyalahkannya, keduanya hampir bertengkar hebat, untung Yae menghentikan mereka.

Suatu hari, Fang mengumpulkan PR para siswa di kelasnya dan saat melewati tangga, ada yang menabraknya, buku-bukunya terjatuh. Ada seorang gadis yang menolongnya sambil protes mengenai para siswa yang nggak punya sopan santun yang menabrak Fang.
Gadis itu kemudian menyadari saat melihat buku yang ia pungut kalau itu buku kelas 1 dan senang banged karena Fang adalah anak kelas 1. Ia mengatakan kalau ia adalah anak pindahan ke sekolah mereka dan ia juga kelas 1. Gadis itu sangat cantik dan penuh semangat, ia memperkenalkan namanya adalah Khing (Jomjam Suphitcha Subannaphong). Ia bertanya nama Fang dan Fang mengatakan namanya. Lucu banged saat Khing mengatakan ia dan Fang pasti sudah ditakdirkan untuk berteman karena nama mereka Fang-Khing-Fang-Khing HAHAAHHAHAAHA.
Khing ramah banged pada Fang dan meminta Fang menunjukkan jalan ke ruang guru, karena Fang juga akan ke ruang guru, jadi mereka pergi bersama-sama. Khing bahkan membawakan separuh buku yang dibawa oleh Fang. Khing baik banged, plis jangan sampai pertemanan mereka terganggu gara-gara cinta.

Di kantin sekolah, Fang makan bekalnya sendirian. Yae makan dibelakang Fang bersama 2 teman sekelasnya (Si penyihir). Yae ini lucu banged, dia nggak tahu bekal apa yang dibuatkan oleh ibunya hari itu, excited karena dari luar warnanya kuning, kelihatan seperti tumis labu+telur. Sayangnya pas dia buka ternyata cuma telur dadar HAHAHAHAAH, Dia kecewa banged karena dia makan telur dadar tiap hari. Dia iri sama bekal teman disebelahnya, sosis panggang dan jamur shitake. Yae mengatakan kalau shitake itu nggak baik untuk kesehatan, temannya kesal mengatakan kalau mau minta ya minta aja, jangan pake alasan aneh. HAHAAHAHAAHHA.
Yae akhirnya meminta 2 potong sosis, gadis itu membiarkannya tapi Yae malah mengambil lebih dari 2 potong HAHAHHAHHAAHAH. Temannya kesal banged.
Disaat yang sama, Khing datang ke kantin dan melihat Fang makan sendirian. Ia sedih karena ia tidak membawa bekal makan siang dan harus menahan diri sampai makan malam nanti. Fang jadi kasihan dan meminta Khing memakan bekalnya, Fang mengatakan kalau makannya sedikit jadi Khing bisa menghabiskan bekalnya. Khing senang banged, lauk Fang juga enak, ikan saus. Yae yang mendengar ikan saus langsung tergerak karena ia sudah lama nggak makan itu LOL.
Si penyihir mengatakan kalau anak baru itu benar-benar nggak tahu siapa Fang, Fang bukan anak baik seperti yang dipikirkan Khing. Tapi Yae malah membela Fang mengatakan kalau Fang itu cantik, mereka iri karena mereka jelek HAHAHHAHHAHAHHAHA.

Yae kemudian mendekati Fang dan Khing, lebih tepatnya fokus pada bekal Fang. Ia menawarkan untuk mengecek bekal Fang karena kelihatannya ada cabe pedas banged. Ujung-ujungnya Yae memakan semua bekal Fang dan membuat Fang & Khing ternganga melihatnya HAHAAHHAHAH.
Yae mengatakan mereka harusnya beruntung karena mereka sedang bicara pada anak laki-laki paling populer di sekolah, ia menyuruh Khing bertanya siapa namanya tapi Khing tidak tertarik. Yae tetap mengatakan siapa namanya sambil mengatakan ia adalah pemain basket sekolah, dan jika Khing mendapat masalah di sekolah, Khing tinggal melapopr padanya.
Khing tertawa karena anak laki-laki seperti Yae nggak akan bisa membantu banyak, Yae bertingkah seperti tahu semuanya padahal nggak tau apa-apa. Keduanya terus adu mulut sampai Yae melihat kalau Khing membawa buku bersamanya, lebih tepatnya komik slam dunk dan Yae juga penggemar slamdunk, lalu hanya dengan itu keduanya jadi akrab dan nggak bertengkar lagi wkwkkwkwkw.
Si penyihir dibelakang mereka masih saja disana dan mengingatkan pada Yae kalau Win bilang jangan bicara pada pengkhianat. Khing awalnya bingung tapi ia dengan cepat mengerti apa maksud mereka, dan siapa yang mereka katakan pengkhianat. Khing membalas pada gadis itu sambil bertanya Win yang mereka maksud itu siapa dan berapa usianya, bagaimana bisa dia menyuruh-nyuruh orang untuk melakukan sesuatu. Nggak masuk akal.
Yae dengan polosnya mengatakan kalau Win itu berusia 16 tahun HAHAHAHAHHAHA. Khing kesal dan mengatakan kalau dia nggak bertanya.

Win, Yae dan Chiew duduk berdekatan di ruang komputer, sepertinya sih pelajaran komputer tapi mereka asik main game. Mereka masih membicarakan mengenai guru Ling yang mungkin akan mengatakan masalah ini pada orang tua mereka, tapi belakangan agak aneh karena guru Ling nggak mengungkit itu lagi.
Chiew mengatakan mungkin Fang tidak mengatakan siapa pelakunya makanya guru Ling nggak punya bukti jadi menunggu pelakunya mengaku.
Lalu saat jam pelajaran di kelas, guru Ling yang ditunggu-tunggu masuk ke kelas mereka dan mulai membahas mengenai pemutusan aliran listrik waktu itu, pelakunya belum mengaku. Karena nggak ada yang mengaku, maka hari ini sebelum pelakunya mengaku, anak kelas tersebut nggak boleh pulang. Guru Ling kemudian meminta Fang berdiri dan mengatakan padanya siapa pelakunya.
Win, Chiew dan Yae saling pandang dan takut-takut. Tapi Fang kemudian mengatakan kalau ia tidak tahu. Ketiganya terkejut.
Guru Ling merasa kesal karena Fang melindungi teman sekelasnya, artinya Fang ada di tim yang sama dengan pelaku. Ia kemudian menghukum Fang untuk lari keliling lapangan olahraga sebanyak 10 kali karena Fang melindungi pelaku.
Fang tidak bisa menghindar dan pergi. Win tampak khawatir dan merasa bersalah karena selama ini ia berfikir Fang sudah mengadu, padahal Fang tidak mengatakan apapun.
Fang berlari keliling lapangan seperti perintah guru Ling. Tapi tak lama kemudian, tiba-tiba seluruh teman sekelasnya berlari menuju lapangan dan berlari bersamanya.
Mereka meminta maaf karena sudah membully Fang dan seluruh kelas berlari bersama-sama dengan penuh semangat menjalani hukuman mereka.

"Bagi kami, tahun itu penuh dengan rasa sakit, tawa dan air mata. Apapun yang terjadi, kami tidak akan pernah berubah. Saat aku merasa sedih, aku akan memikirkan seluruh temanku yang bisa mengisi hidupku dengan penuh energi. Jika aku bisa kembali ke masa lalu, aku akan kembali pada mereka dan berlari bersama-sama dengan mereka lagi."

-To Be Continued-

Komentar:
Awalnya cuma ingin membuat recap singkat, tapi kayaknya berakhir dengan sinopsis lengkap. Meski ada beberapa bagian yang kurang penting yang aku lewatkan hehehehe.
Jujur aja, aku mengikuti IG Pattie, tapi aku nggak tahu kapan Pattie syuting drama ini HAHAHAHAHAHA, makanya aku kaget banged dia main drama lagi. Kebetulan aku tertarik dan pengen nulis juga.
Menurutku episode 1 cukup bagus meski rasanya ada yang kurang untuk membuatnya berkesan.

Sebelum menonton episode 1, aku udah ship Bank Thiti dan Pattie, tapi setelah nonton, aku kok kayaknya suka sama Chiew. Duh, gawat nih kalau kena 2nd lead syndrom. Karakter Chiew di episode 1 manis banged, dia satu-satunya yang berada disisi heroine saat ia menghadapi masa sulitnya karena diacuhkan oleh teman-teman sekelasnya. Cara Chiew memandang Fang juga aduh, kayaknya dia jatuh cinta tuh. Sayangnya tokoh utama drama ini adalah Win dan Win itu sangat menyebalkan di episode 1 ini, jadi aku benar-benar nggak bisa suka sama dia.
Nggak tahu deh gimana episode 2 nanti, kayaknya dia bakalan dapat banyak screentime berdua sama Fang. Tapi aku nggak tega melihat wajah Chiew sedih.

Aku sudah menduga akan ada cinta segitiga dalam drama ini, tapi aku nggak mau ada perebutan pria antara Khing dan Fang, karena mereka udah cocok tuh jadi sahabat. Khing anaknya asik banged, ramah dan mudah didekati, bertolak belakang dengan Fang yang pendiam dan jarang bicara. Apalagi mereka berdua sebangku gitu.
Untuk saat ini aku cukup menikmati drama ini. Semoga bisa menulisnya sampai akhir XD

Share:

1 komentar:

Translate

Ads Here

NOTE:

DILARANG RE-UPLOAD / COPY PASTE TULISAN DI BLOG INI!

JIKA INGIN SHARE, CUKUP LINK KE POSTINGANNYA SAJA, BUKAN ISINYA!


[Trivia] Japanese Movie Recommendations List

Karena ada banyak yang menanyakan rekomendasi untuk J-Movie, jadi aku memutuskan untuk membuat list rekomendasi Japanese Movi...

Popular Posts This Month

Actor / Actress

Airi Matsui Ando Sakura Anna Ishii Aoi Miyazaki Aoi Morikawa Aoi Wakana Aoi Yu Aom Sushar Araki Yuko Ayase Haruka Bebe Tanchanok Chen Duling Chiba Yudai Chinen Yuri Choi Ara Dai Lu Wa Daiki Shigeoka Darren Wang Dori Sakurada Eikura Nana Eita Elaiza Ikeda Fujiki Naohito Fuka Koshiba Fukagawa Mai Fukatsu Eri Fukuchi Momoko Fukushi Sota Fuma Kikuchi Fumi Nikaido Furuhata Seika Gao Zhi Ting Go Kyung Pyo Gong Yoo Gou Ayano Hamano Kenta Han Seung Yeon Han Yeri Hana Sugisaki Haru Kuroki Haruka Fukuhara Haruma Miura Haruna Kawaguchi Hasegawa Hiroki Hashimoto Ai Hashimoto Kanna Hayami Akari Hayato Isomura Higa Manami Hikari Mitsushima Hirano Sho Hiroki Narimiya Hirose Alice Hirose Suzu Honoka Yahagi Horii Arata Hou Ming Hao Hu Yi Tian Hwang Jung Eum Hyeri Igawa Haruka Imada Mio Inoue Mao Ishihara Satomi Jang Se Hyun Ji Soo Ji Woo Joo Won Jun Shison Jung So Min Kaku Kento Kamiki Ryunosuke Kamishiraishi Moka Kamishiraishi Mone Kaname Jun Kanichiro Kanjiya Shihori Kasumi Arimura kawakami juria Kei Tanaka Kengo Kora Kentaro Kento Hayashi Kento Nagayama Kim Go Eun Kim Ji Won Kim Min Suk Kim So Hyun Kim Soo Hyun Kim Tae Ri Kim Woo Bin Kim Yoo Bin Kim Yoo Jung Kim Yoo Mi Kinami Haruka Kiritani Kenta Kitamura Takumi Kiyohara Kaya Kiyohara Sho Komatsu Nana Koseki Yuta Kou Shibasaki Kubota Sayu Kudo Asuka L Lee Bo Young Lee Chung Ah Lee Dong Hwi Lee Dong Wook Lee Gi Kwang Lee Jong Suk Lee Joon Lee Soo Hyuk Lee Yoo Jin Li Lan Di Lily Franky Mackenyu Mahiro Takasugi Maika Yamamoto Maki Horikita Makita Aju Mamiya Shotaro Marie Itoyo Masahiro Higashide Masaki Okada Masaki Suda Masataka Kubota Matsumoto Jun Matsushima Nanako Mayu Matsuoka Mei Nagano Mikako Tabe Mike D angelo Min Do Hee Minami Hamabe Minami Sara Mio Yuki Mirai Moriyama Mirai Shida mirai suzuki Mitsuki Takahata Mitsushima Shinnosuke Miwa Miyazawa Hio Miyu Yoshimoto Mizuki Yamamoto Moe Arai Mone Kamishiraishi Mugi Kadowaki Nadine Lustre Nagasawa Masami Nagase Ren Nakajima Kento Nakamura Tomoya Nao Nao Matsushita Nijiro Murakami Nounen Rena Okada Kenshi Osamu Mukai Otani Ryohei Park Bo Gum Park Eun Bin Park Hae Jin Park Seo Joon Park Shin Hye Pattie Ungsumalynn Phan Pagniez Reina Visa Rena Matsui Riho Yoshioka Rina Kawaei Ryo Ryusei Ryo Yoshizawa Ryoma Takeuchi Ryota Katayose Ryu Hwa Young Ryu Jun Yeol Sagara Itsuki Sairi Itoh Saito Takumi Sakaguchi Kentaro Sakuma Yui Sakurako Ohara Sato Kanta Satoshi Tsumabuki Seino Nana Seo Hyun Jin Seto Koji Shen Yue Shim Eun Kyung Shimon Okura Shin Hyun Soo Shirota Yuu Shohei Miura Shono Hayama Shuhei Nomura Shunya Shiraishi sometani shota Son Seung Won Song Ha Yoon Suga Kenta Sun Woong Suzuki Ryohei Suzy Taiga Taishi Nakagawa Takahashi Issei Takanori Iwata Takayuki Yamada Takeru Sato Takuya Kusakawa Tamaki Hiroshi Tao Phiangphor Tasuku Emoto Tomita Miu Tomoshita Yamashita Tori Matsuzaka Toyokawa Etsushi Tsubasa Honda Tsuchiya Tao Uchida Rio Ueno Juri Wan Peng Yamazaki Kento Yamoto Yuma Yo Oizumi Yoo In Na Yoo Seung Ho Yook Sung Jae Yoon Park Yoon So Hee Yoshine Kyoko Yosuke Sugino Yu Aoi yua shinkawa Yui Aragaki Yuina Kuroshima Yuki Furukawa Yuki Izumisawa Yuki Yamada Yukino Kishii Yuko Oshima Yuna Taira Yuriko Yoshitaka Yuta Hiraoka Yuya Matsushita Yuya Yagira Zhang Yao

Drama / Movie

3A 99.9 A Love So Beautiful A Story of Yonosuke Age of Youth 2 Always Sunset on Third Street amachan Anikoma Anohana Anone Ao Haru Ride Arbitratily Fond Asa ga Kita Ashi Girl At Cafe 6 Beppin-San Biscuit Teacher and Star Candy Bittersweet Boku Dake ga Inai Machi Boku no Ita Jikan Boukyaku no Sachiko Bubblegum Cafe Waiting Love Carnation Chia Dan Chihayafuru Chimudondon Chugakusei Nikki Churasan Come Come Everybody Crybaby Pierrot's Wedding Crying Out Love in the Center of the World Daily Lives of High School Boys Dating DNA Departures Eulachacha Waikiki Evergreen Love Father is Strange Fight Fleet of Time Forever Young Frankenstein no Koi From Five to Nine Gakko no Kaidan Gegege no Nyobo Gochisousan God Gift Good Morning Call Good Morning Call 2 Goon Ju Hana and Alice Hana Nochi Hare Hanako to Anne Hanbun Aoi Haruchika Hirunaka no Ryuusei Hirune Hime Hiyokko Honey and Clover Hot Road Hyouka I Love You in Tokyo I Want to Eat Your Pancreas If We Were A Season Itakiss LIT Itakiss LIT S2 Itakiss Movie Kahogo no Kahoko Kakegurui Kaze no Haruka Keiji Yugami Kidnap Tour Kiki Delivery Service Kimi no Na Wa Kingyo Club Kiss Me Thailand Koe no Katachi Koinaka Kuragehime Linda Linda Linda Little Forest Love Letter Lucky Romance Ma Boy Maiagare Man From The Stars Manpuku March Comes in Like a Lion Mare Massan May Who? Meteor Garden 2018 Moriyamachu Driving School My Huckleberry Friends My Husband Can Not Work My Little Sweet Pea My Old Classmate Nagi no Asukara Narratage Natsuzora Nodame Cantabile Oboreru Knife Ochoyan Ohisama Okaeri Mone Omotesando On The Wings of Love One Million Yen Girl One Week Friends Operation Love Orange Orange Days Ore Monogatari Our Little Sister Our Times Peach Girl Pinocchio Princess Hours Thailand Rage Rainbow Song ReLIFE Reply 1988 Romance Full of Life Sannin No Papa she was pretty Shigatsu wa Kimi no Uso Sing Salmon Sing Solanin Sound of Your Heart Splish Splash Love Ssam My Way Strobe Edge Sukina Hito ga Iru Koto Teiichi no Kuni Tenno no Ryoriban The 100th Love The Anthem of the Heart The Best Hit The Great Passage The Left Ear The Woodsman and The Rain The World of Us Today's Kira-kun Todome no Kiss Toki wo Kakeru Shojo Tokyo Tarareba Girls Tomorrow Cantabile Tonari no Kaibutsu-kun Toto Nee Chan Twenty Years Old Twilight Saya in Sasara Uchiage Hanabi Under the Hawthorn Tree Unnatural Wakamonotachi Warotenka We All Cry Differently What A Wonderful Family When We Were Young While You Were Sleeping Wise Prison Life Wood Job Yellow Elephant Yesterday Once More Your Lie in April Youth Over Flowers

Blog Archive

Advertise here

Recent Comments

Random Posts