Sabtu, 05 Mei 2018

[Recap] Hanbun, Aoi Week 5 (Ep 25-30)


Aku pikir di minggu ke-5 ini Suzume sudah berangkat ke Tokyo, ternyata proses mendapat persetujuan dari orang tua cukup panjang. Bahkan kelulusan SMA juga belum. Memang agak lambat sih dibanding asadora lain yang aku tonton. Drama ini formatnya mirip banged sama Mare, aku jadi kangen pengen nonton Mare lagi.
BTW Chemistry Mei Nagano dan Takeru Satoh bagus ya, mungkin karena karakter Takeru yang unik kali ya + hubungan mereka masih sebatas teman jadi asik aja gitu liatnya hehehhee.

Mungkin masih ada yang bingung dengan asadora. Asadora atau drama pagi tayang setiap pagi, senin sampai sabtu. Makanya sinopsisnya aku buat per minggu (6 episode, 15 menit pe episode) karena biasanya satu sub judul untuk 1 minggu. Asadora tayang selama 2 musim, biasanya ada 26 minggu. Semoga aku bisa menyelesaikannya. Untuk subtitle, sayang sekali sub drama ini lambat banged, jadi jangan banyak berharap.

Half Blue Week 5: Tokyo Ikitai!

Suzume dan Ritsu menemui Akikaze Haori karena Akikaze Haori penasaran dengan gohei-mochi yang sangat enak pemberian Suzume. Suzume menggunakan kesempatan itu untuk meminta foto bersama dengan Akikaze Haori, tentu saja Ritsu ikutan. Suzume sangat senang karena ia adalah fans dari Akikaze Haori dan saat ia dan Ritsu akan pulang, Suzume kemudian berfikir untuk memperlihatkan manga yang ia buat pada Akikaze Haori.
Akikaze Haori bersedia mengecek manga Suzume dan ia kelihatan tertarik karena Suzume membuat manga itu secara manual, tanpa alat sama sekali, meski sebenarnya ia memanggil Suzume bodoh karena saat dia tanya apa itu 'tone' dan berbagai istilah dalam manga, Suzume tidak mengerti.
Dalam membuat manga, para mangaka biasanya membuat 'name' terlebih dahulu, sketsa kasarnya. Kemudian baru digambar menggunakan tinta dan barulah diberi tone dan lain sebagainya. Kalau Suzume dia langsung menggambar tanpa sketsa gitu.
Akikaze Haori kemudian menatap Suzume dengan serius dan bertanya apakah Suzume mau menjadi asistennya. Suzume agak kaget tapi ia langsung menjawab mau dan itu membuat Ritsu terkejut.

Sepulang dari sana, Suzume dan Ritsu singgah di cafe dan Suzume dengan cepat memutuskan impiannya, kalau ia ingin menjadi mangaka. Ritsu cukup kagum karena Suzume bisa memutuskan semuanya dalam waktu beberapa jam saja.
Tapi tentu saja Ritsu khawatir. Menurut Suzume, Akikaze Haori itu bisa membuat sebuah dunia lain melalui manga-nya dan ia terpesona dengan dunia itu.
Sementara itu, editor Akikaze Haori bertanya pada Akikaze apakah Akikaze serius dengan Suzume. Akikaze mengatakan kalau ia serius, tapi masalah apakah Suzume berhasil di dunia manga atau tidak, hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Tapi sejak semangatnya yang berapi-api saat itu, seminggu sudah berlalu dan Suzume masih belum mengatakan hal itu pada orang tuanya. Hari itu, saat Suzume kembali ke rumah, ibu Nao sudah ada di kamarnya bersama ibunya. Ibu Suzume meminta ibu Nao membuatkan seragam kerja untuk Suzume, karena mulai musim semi nanti, Suzume akan bekerja di sebuah kantor di Gifu.
Suzume merasa nggak enak karena dia masih belum mengatakan keinginannya yang sebenarnya pada ibunya. Saat Suzume mencoba baju itu, Suzume memutukan untuk jujur pada ibunya. Ia mengatakan kalau ia tidak akan bekerja di kantor itu, tapi ia akan ke Tokyo dan menjadi mangaka.
Ibu tentu saja terkejut mendengarnya karena Suzume akhirnya mendapatkan pekerjaan tapi sekarang Suzume malah menolaknya. Apakagi Suzume mengatakan ia akan menjadi mangaka dan pergi ke Tokyo. Ibu melarangnya dengan keras.
Suzume tidak menyerah karena ia akhirnya menemukan apa yang ingin ia lakukan. Terjadi pertengkaran antara ibu dan anak di hadapan ibu Nao yang cuma begong, bahkan Suzume dan bunya tarik-tarikan jas buatan ibu Nao smapai jasnya robek HAHAHHAHAHHA.

Karena belum ada kabar dari Suzume, Akikaze Haori meminta editornya, Hishimoto Wakana (Igawa Haruka) untuk menelpon ke rumah Suzume. Yang mengangkat telpon adalah ayah Suzume. Adegan telponan ini panjang banged karena ayah dan Wakana sempat bertengkar di telpon. Wakana tipenya nggak mau mengalah kalau dalam hal adu mulut, ayah juga. Intinya ayah tidak suka mereka mempengaruhi puterinya yang masih 18 tahun untuk pergi ke Tokyo menjadi mangaka, pekerjaan yang tidak pasti.
Akikaze Haori dan asistennya ternyata takut juga kalau Wakana sedang marah, karena Wakana sangat menyeramkan saat dia marah HAHAHAHHAAhA.
Akikaze kayaknya malah nggak peduli sama Suzume, dia meminta Wakana menanyakan gohei-mochi tapi Wakana sedang emosi dan menolak menanyakan itu LOL. Ini mangaka nggak tahu situasi.

Suzume menceritakan mengenai ibunya yang menolak impiannya pada teman-temannya dan Ritsu sudah menduga ibu Suzume akan seperti itu. Suzume kesal sekali dan ia menyipitkan matanya pada Ritsu yang ternyata tidak mendukung impiannya.
Saat Ritsu sibuk bersama Nao, Butcha bicara pada Suzume berdua. Ia meminta Suzume untuk tidak terlalu sering meminta saran pada Ritsu, karena belakangan ini Ritsu sedang kesulitan dalam belajar, sepertinya nilai Ritsu juga sulit untuk masuk ke Universitas Kyoto.
Butcha mengatakan kalau Suzume mau meminta saran, sebaiknya Suzume memanggilnya saja. Tapi Suzume menyipitkan mata karena nggak ada gunanya curhat pada Butcha HAHAHAHHHAHHAHA.

Saat makan malam, Suzume terkejut mendengar kalau ayah bicara pada editor Akikaze Haori, bahkan memarahi editor dan menegaskan kalau Suzume tidak akan ke Tokyo. Suzume sangat sedih mengetahui hal itu, bagaimana ayahnya bisa mengatakan hal seperti itu padahal ini mengenai impian puterinya.
Ibu menyuruh Suzume berhenti karena bagaimanapun ia tak akan menyetujui Suzume pergi ke Tokyo. Ia mengingatkan Suzume kalau Suzume kesulitan mencari pekerjaan selama ini dan akhirnya ada satu kantor yang mau menerima Suzume, harusnya Suzume berterima kasih pada kakek. Suzume terkejut mengetahui kalau ternyata ia diterima kerja karena koneksi kakeknya, apalagi semua orang tahu kecuali dirinya. Suzume merasa di khianati oleh semuanya dan ia tambah sedih.
Suzume tidak bisa menghentikan air matanya dan kabur dari rumah.

Suzume menangis disepanjang jalan malam itu. Langkah kakinya membawanya ke rumah Ritsu. Ia menatap jendela kamar Ritsu dan mengeluarkan peluit yang biasa ia tiup untuk memanggil Ritsu. Tapi ia ingat Ritsu juga punya kesulitan dalam belajar dan ia tidak mau menganggu Ritsu. Suzume hanya menatap kamar Ritsu.

Keesokan harinya, Suzume terus mencoba menelpon kantor Akikaze Haori dari telpon yang ada di cafe langganannya. Suzume menelpon satu jam sekali dan membuat pemilik cafe sampai bingung apa yang dilakukan Suzume, karean Suzume terus menatap jam dan begitu jarum panjang sampai ke angka 12, Suzume akan langsung berlari ke telpon.
Meski pemilik cafe tidak tahu apa yang dilakukan Suzume, ia tetap melayani Suzume, bahkan saat sudah waktunya tutup, ia membiarkan Suzume tetap disana.
Telpon Suzume akhirnya tersambung dan yang mengangkatnya adalah Akikaze Haori, tapi Akikaze Haori malah mengubah suaranya dan mengatakan kalau itu bukan dia HAHHAHAAHHAHA, tapi Suzume tahu itu Akikaze Haori.
Akikaze Haori tidak mengenal nama Nireno Suzume, tapi saat Suzume menyebutkan gohei mochi, Akikaze Haori baru mengenalinya LOL.
Suzume menelpon untuk meminta maaf atas kekasaran ayahnya pada Wakana waktu itu, ia juga mengatakan apapun yang terjadi ia akan tetap ke Tokyo. Suzume sepertinya berencana kabur dari rumah kalau ibunya tidak juga memberinya izin. Tapi Akikaze Haori mengatakan ia punya ide yang bagus untuk meyakinkan orang tua Suzume.

Keesokan harinya, keluarga Nireno sibuk beres-beres rumah. Ibu hanya diam duduk, tidak bergerak dengan wajah seram. Ibu mengatakan pada mereka kalau ia tak akan bicara nanti.
Ternyata rencana Akikaze Haori untuk meyakinkan orang tua Suzume adalah menyuruh Wakana dan editor lainnya ke Gifu. Ayah langsung terpesona pada Wakana yang cantik, editor satunya adalah  editor dari mangaka favorite ayah, jadi dengan cepat ayah mulai menyukai mereka. Ibu benar-benar kesal pada ayah.
Wakana sangat pandai bicara dan berhasil membuat ayah tersentuh dengan ceritanya, ibu sampai mencubit ayah karena kesal lol. wakana menceritakan bagaimana dia juga pergi ke Tokyo saat dia masih muda seperti Suzume dan hidup sendiri, tapi ia berhasil melakukannya.

Saat Wakana dan orang tuanya bicara, Suzume menelpon Ritsu untuk memberitahukan kabar itu. Suzume mengatakan sepertinya kali ini ia akan berhasil meyakinkan ayah dan ibunya.
Suzume mengatakan sebelum ia berjuang untuk meyakinkan orang tuanya, ia ingin mendengar suara Ritsu makanya ia menelpon. Ritsu dengan enteng bertanya, apa kau sedang menyatakan perasaanmu?
Suzume dengan cepat membantah dan meminta maaf karena sudah mengganggu belajar Ritsu, ia langsung menutup telpon. Ritsu terdiam menatap telpon dan memberi semangat pada Suzume dan mengatakan ia akan mendukung Suzume meski Suzume menutup telponnya dengan cara seperti itu HAHHAHAHAHAAH.

Sore harinya, Wakana dan rekannya pulang. Tentu saja mereka membawa gohei-mochi buatan kakek sebagai oleh-oleh dan menurutku salah satu alasan Akikaze Haori menyuruh Wakana ke Gifu adalah karena ia ingin makan gohei-mochi wkkwkwkwkwkwkkw.

Malam harinya, seluruh keluarga kembali berkumpul untuk membicarakan masalah itu. Suzume masih bersikeras ia akan ke Tokyo dan menjadi mangaka sementara ibu masih tidak setuju. Sota merasa suasana menjadi semakin tegang dan ia ingin kembali ke kamarnya, tapi ibu melarangnya, ia ingin semuanya tetap disana.
Ibu menjelaskan pada Suzume selama ini Suzume kesulitan mendapatkan pekerjaan adalah karena telinga kirinya, itu sebabnya tidak ada yang mau mempekerjakan Suzume. Suzume mengatakan ia sudah tahu sejak awal kalau ia tidak diterima di perusahaan manapun karena hal itu. Saat wawancara, Suzume sengaja mengatakan mengenai masalah telinga kirinya, karena ia tidak mau berbohong.
PAda akhirnya ia menemukan apa yang ingin ia lakukan dan Suzume tetap bersikeras ia akan ke Tokyo dan menjadi mangaka.

Keesokan harinya, ibu berkunjung ke rumah keluarga Hagio dan curhat pada ibu Ritsu mengenai hal itu. Ia juga memperlihatkan manga buatan Suzume dan ibu Ritsu mengatakan kalau manga itu cukup seru. Ibu Suzume berkata ia tidak terlalu mengerti manga, apakah itu seru atau tidak, apakah itu akan terjual atau tidak, ia sama sekali tidak tahu. Ia sangat khawatir Suzume akan pergi ke Tokyo sendirian dengan kondisi telinganya yang seperti itu dan mengambil pekerjaan yang tidak tahu masa depannya.
Ibu Ritsu mengatakan begitulah seorang ibu dalam membesarkan anaknya, meski mereka sudah dewasa, bagi ibu, mereka tetap anak-anak. Cinta orang tua pada mereka anak selalu cinta sebelah pihak, anak-anak selalu tumbuh tidak sesuai dengan kemauan orang tua.

Para pria keluarga Hagio juga rapat, kakek, ayah dan Sota. Kakek mengatakan kalau ia mendukung impian cucunya. Sota juga mendukung impian kakaknya. Sota mengatakan kalau Suzume cukup beruntung bertemu dengan Akikaze Haori, bahkan Akikaze sendiri yang mengajak Suzume menjadi asistennya, itu adalah kesempatan yang tidak akan datang dua kali. Ia yakin kakaknya akan berhasil.
Pamilik cafe ikutan nimbrung mengatakan kalau Suzume sangat serius akan hal itu, beberapa waktu lalu, Suzume terus menelpon Akikaze Haori setiap 1 jam 1 kali, sampai ia bisa bicara pada Akikaze Haori.

Ibu ada di kamar melihat mainan yang dulu pernah dibuat Suzume dan Ritsu saat Suzume kehilangan pendengaran di telinga kirinya. Ibu teringat kenangan itu dan mulai menangis. Ayah masuk ke dalam kamar dan mencoba menenangkan istrinya.
Ibu sangat sedih karena ia tahu apapun yang ia katakan, ia tak akan bisa menghentikan puterinya, meski ia khawatir, ia harus mendukung impian puterinya.

Saat makan malam, Suzume sangat senang karena seluruh keluarga akhirnya setuju ia akan ke Tokyo. Kakek, ayah, ibu dan Sota mendukung impiannya. Suzume merasa nggak enak pada kakek, karena kakek bahkan sudah meminta juniornya mencarikan Suzume pekerjaan, tapi kakek mengatakan itu bukan masalah besat.
Suzume mengatakan ia harus menelpon Ritsu untuk menyampaikan kabar gembira itu. Sota bingung kenapa Suzume memberitahu Ritsu yang pertama, bukannya Akikaze Haori. Suzume juga mikir kenapa, tapi ia tak menemukan jawabannya, pokoknya ia mau memberitahu Ritsu pertama kali karena Ritsu mengkhawatirannya lol.
Saat Suzume bersemangat akan menelpon, ibu tiba-tiba menangis dan membuat semuanya terdiam. Ibu agak kesal karena Suzume bisa segembira itu padahal akan berpisah dengannya, dengan keluarga dan kampung halamannya, itu membuat ibu sangat sedih. Suzume terdiam karena ia sama sekali tidak memikirkan sampai kesana.

Keesokan harinya, Suzume akan pergi ke kantor tempat dimana ia sudah diterima bekerja, untuk meminta maaf karena ia tidak bisa mengambil pekerjaan itu. Kakek sudah bersiap-siap, tapi Suzume malah turun dari lantai 2 dengan pakaian biasa.
Suzume mengatakan kalau ia tidak akan ke Tokyo, ia akan tetap mengambil pekerjaan itu. Ibu tentu saja terkejut mendengar hal itu, karena selama ini Suzume terus mengatakan Tokyo dan Tokyo, tapi malah berubah pikiran disaat terakhir.
Suzume mengatakan ia tidak berpikir jauh sebelumnya, ia sama sekali tidak memikirkan perasaan ibunya yang akan berpisah dengannya, juga perasaan keluarga yang akan ia tinggalkan. Ibu menenangkan Suzume dan mengatakan pada Suzume untuk menggapai impiannya di Tokyo, karena impian Suzume adalah impian ibunya. Ibu akan menjadi fans pertama Suzume.
Suzume menangis mendengarkan hal itu.

Waktu berlalu, Gifu sudah memasuki bulan Desember. Fukuro-kai (gengnya Suzume, Ritsu, Butcha dan Nao) berkumpul pertama kalinya serelah sekian lama di cafe langganan, merayakan Suzume yang akan berangkat ke Tokyo. Butcha juga sudah diterima di salah satu universitas di Kyoto. Nao sepertinya akan kuliah di Nagano. Ritsu masih berjuang belajar untuk ujian masuk universitasnya.
Meski Ritsu biasanya kelihatan santai mengenai Suzume yang akan ke Tokyo, tapi sebenarnya Ritsu mengkhawatirkan Suzume yang akan tinggal sendirian. Itu membuat Suzume terkejut.

Suzume dan Ritsu pulang berdua meninggalkan Butcha dan Nao. Nao dan Butcha sengaja membiarkan mereka berdua pulang bersama, karena ia tahu keduanya pasti butuh waktu untuk bicara berdua. Nao adalah shipper nomor 1 Ritsu x Suzume, jadi ia penasaran apa yang dibicarakan oleh keduanya. Ia bahkan mulai menyanyikan lagu perpisahan karena ia yakin suasana hati Ritsu dan Suzume sedang mellow, karena keduanya akan berpisah saat musim semi nanti.

Suzume dan Ritsu jalan berdua ditengah rintik hujan bulan desember. Mereka berdua melihat-lihat tempat yang selama ini penuh dengan kenangan masa kecil mereka.
Saat memasuki area Fukurocho, Suzume mengatakan ia merindukan suara hujan di telinga kirinya, ia sudah lupa bagaimana rasanya mendengar suara hujan yang mengenai payung dengan kedua telinganya. Ia bertanya pada Ritsu bagaimana suaranya.
Ritsu menatap Suzume dan sengaja menjawab kalau suaranya tidak begitu bagus, jadi Suzume tidak perlu mendengarnya.  Suzume hanya tersenyum mendengar jawaban itu.
Suzume tahu impian Ritsu adalah ingin menjadi nobelist dan meminta Ritsu untuk membuat payung yang mengeluarkan suara indah saat terkena hujan. Ia ingin Ritsu berjanji padanya.

Saat mereka sedang bicara, sebuah mobil lewat dengan kencang disamping Suzume dan ada genangan air disana, jadi percikannya mengenai rok Suzume.
Ritsu tanpa pikir panjang melepaskan payungnya dan segera membersihkan rok Suzume. Ia protes kenapa Suzume hari ini mengenakan rok bagus dan Suzume mengatakan ia ingin terlihat sedikit lebih cantik karena sudah lama mereka bereka berempat tidak berkumpul. Ritsu mengatakan ia tahu alasan Suzume pasti itu.
Saat Ritsu berdiri, wajah Ritsu dan Suzume sangat dekat, keduanya sempat saling tatap dan mengalihkan pandangan. Ritsu mengambil payungnya lagi dan mereka berjalan dalam diam.

Dalam hatinya, Suzume berkata, Hatiku berdebar. Tapi aku harap perasaan ini tidak ada disini. Perasaan dalam hatiku ini, aku ingin melupakannya. Bagi Ritsu, perasaan seperti ini sangat menganggu. Perasaan seperti ini, tidak cocok untuk kami berdua.

Tahun baru 1990.
Suzume dan keluarganya baru pulang dari kuil dan Suzume langsung singgah ke rumah Ritsu. Seperti biasanya ia meniup peluit dan Ritsu akan muncul di jendela kamarnya. Mereka sama-sama mengucapkan selamat tahun baru dan Suzume memamerkan dirinya yang mengenakan kimono lengkap.
Suzume memperlihatkan jimat keberuntungan yang ia dapatkan dari kuil, ia akan memberikannya pada Ritsu, karena ujian masuk universitas Ritsu sebentar lagi.

Suzume sangat perhatian pada Ritsu. Ia selalu datang ke rumah Ritsu kalau ia mendapatkan jimat untuk kelancaran ujian, ia akan memberikannya pada Ritsu. Ritsu sebenarnya cukup tersentuh karena hal itu. Kadang aku merasa Ritsu ini gimana gitu...., dia menatap Suzume dengan tatapan berbeda, terutama kalau Suzume sedang fokus pada hal lain. Ia akan tersenyum diam-diam.
Suzume dan Ritsu masih punya tempat penyimpanan berkas bergambar samba-land dan mereka berdua menggunakan tempat penyimpanan berkas itu untuk menyimpan barang berharga. Hari itu Suzume membawa tempat penyimpanan berkas itu ke rumah Ritsu karena ia menyimpan jimat keberuntungan Ritsu disana. Ritsu akan ujian masuk universitas besok.
Suzume sedang main dengan Furansowa dan mengatakan kalau Furansowa akan sedirian kalau Ritsu ke Kyoto, jadi Suzume berfikir ia akan membawa Furansowa ke Tokyo. Ritsu menolak, karena ia akan membawa Furansowa ke Kyoto, Furansowa akan menjadi teman pertamanya di Kyoto. Suzume mengerutkan kening dan mengingatkan kalau Butcha juga akan ada di Kyoto bersama Ritsu. Ritsu shock karena ia lupa kalau Butcha juga kuliah di Kyoto HAHHAHHAHAHAHA.

Malam harinya, Ritsu tidak bisa tidur karena khawatir akan ujiannya. Ia bahkan bangun lebih awal dari biasanya dan masih sempat belajar sebelum berangkat. Sebelum berangkat, ia mengecek kelengkapan ujian, termasuk nomor ujiannya. Tapi Ritsu shock saat membuka tempat penyimpanan berkas, disana malah ada fotonya dan Suzume, juga manga buatan Suzume. Ritsu baru ingat semalam saat Suzume pulang, ia salah memberikan tempat penyimpanan samba land, karena gambarnya sama. Ia malah memberikan miliknya yang berisi kartu ujian pada Suzume.
Ritsu mencoba tenang, ia menarik nafas dalam dan mengecek jam, masih ada banyak waktu.

Ritsu datang ke rumah Suzume pagi itu dan bertemu dengan kakek yang sudah bangun pagi-pagi sekali, ia sedang menyiram bunga di halaman kedai. Kakek sempat bercerita panjang lebar pada Ritsu mengenai acara TV semalam, untung Ritsu bisa menghentikannya. Ritsu bertanya dimana Suzume dan kakek mengatakan Suzume masih tidur di kamar.
Ritsu masuk ke kedai dan kebetulan ia melihat tempat penyimpanan berkas ada di dapur. Tapi saat ia akan mengambilnya, terdengar sebuah suara di luar. Ritsu terkejut karena kakek Suzume kelihatan kesakitan dan pingsan. Ritsu segera berteriak minta tolong. Ibu Suzume kemudian keluar dan panik, sampai ia lupa nomor ambulance.
Ritsu baik banged, dia menemani ibu ke klinik untuk mengantar kakek. Untungnya kakek baik-baik saja, dia hanya anemia.
Dokter Kimiko terkejut melihat Ritsu masih ada disana, karena hari ini adalah hari ujian masuk universitas. Ibu lebih shock karena ia sama sekali tidak tahu kalau Ritsu ada ujian hari ini. Ritsu mengatakan ia baik-baik saja karena masih ada waktu.

Ritsu berlari kembali ke rumah Suzume, karena sebenarnya ia sudah hampir terlambat. Ia akan mengambil penyimpanan berkas miliknya, tapi sudah tidak ada di dapur lagi. Ritsu mencoba memanggil seseorang di rumah itu tapi tak ada jawaban, karena itu ia masuk ke rumah dan menuju kamar Suzume sendirian. Ia mengetuk kamar Suzume tapi tak ada jawaban. Saat ia masuk, Suzume sudah tidak ada disana lagi, Ritsu terdiam.
Ritsu kembali ke lantai satu dan merenung disana, karena ia tak tahu apa yang harus ia lakukan. Saat ada yang menelpon, ia akan menjawab dengan cepat, berharap itu adalah Suzume, sayangnya itu hanya pelanggan.
Telpon kemudian berdering lagi dan Ritsu menjawabnya. Itu telpon dari ibu dan ibu shock kenapa Ritsu masih beum berangkat ujian. Ritsu tidak mengatakan mengena kartu ujiannya yang dibawa oleh Suzume. Ritsu bertanya mengenai Suzume dan ibu mengatakan kalau Suzume mungkin sudah berangkat ke Tokyo karena Suzume harus mengecek tempat tinggal dan menyapa Akikaze Haori. Ritsu terdiam.

Suzume ada dalam bus menuju Tokyo. Ia satu tempat duduk dengan seorang anak kecil dan asik bermain dengannya. Tentu saja ia tak menyadari kalau ia membawa kartu ujian Ritsu, karena kartu itu adalah dalam penyimpanan berkas yang gambarnya sama dengan miliknya.
Suzume menyadarinya saat ia akan memperlihatkan sesuatu pada anak kecil itu, ia shock melihat kartu ujian Ritsu ada disana.  Suzume sempat berfikir beberapa detik mengenai apa yang terjadi dan saat ia sadar, ia langsung berteriak meminta sopir menghentikan bus.
Seluruh penumpang tentu saja bingung kenapa Suzume meminta berhenti ditengah jalan, anak kecil itu mikir kalau Suzume mau pipis HAHAHAHHA.
Suzume mengerutkan keningnya, ia benar-benar bingung.

To Be Continued...

Komentar:
Wah, episode terakir di minggu ke-5 ini lumayan seru. Tapi aku cukup shock karena ternyata Suzume masih belum ke Tokyo HAHAHAHAha, aku pikir di episode 30 ini Suzume akan berangkat ke Tokyo dan meninggalkan kampung halamannya. Ternyata Hanbun Aoi ini lama juga ya HAHHAHAHA.

Ritsu orangnya benar-benar baik dan agak sial dalam hal ujian masuk. Saat ujian masuk SMA, ia menolong anak anjing dan terlambat mengikuti ujian, jadi dia tidak lulus. Kali ini dia salah memberikan berkas pada Suzume, kakek pingsan dan Suzume ternyata udah dijalan menuju Tokyo. Ritsu sudah terlambat ujian dan sepertinya itu adalah alasan kenapa ia gagal masuk universitas Kyoto.
Awalnya aku bertanya-tanya kenapa Ritsu ada di Tokyo saat preview Tokyo-hen ditayangkan, aku pikir karena dia tidak lulus ujian, ternyata memang tidak lulus bukan karena nilainya tidak mencapai, tapi karena dia tidak ikut ujian. Poor Ritsu.
Tapi Ritsu cukup tenang ya saat kartu ujiannya hilang, dia tidak terlihat panik sama sekali, meski aku yakin dalam hati dia panik banged.
Keluarga Suzume pasti merasa sangat bersalah karena hal itu, terutama Suzume. Dia akan berfikir kalau ini adalah kesalahannya, Ritsu gagal masuk Kyodai. Meski Ritsu nggak akan menyalahkan Suzume sih.

Jadi sebenarnya Suzume tuh sudah merasakan perasaan berbeda pada Ritsu. Aku suka bagaimana dia menyadari akan hal itu. Tapi mereka berdua berteman sejak lahir sih ya, jadi kalau ada perasaan baru seperti itu, rasanya pengen menghilangkannya aja, karena perasaan seperti itu memang menganggu sih apalagi bagi yang sudah berteman lama.
Katanya kalau temenan udah lama, kalau mulai suka itu memang susah mengungkapkannya, karena banyak pertimbangan ini dan itu. Kalau perasaan bersambut sih oke, tapi kalau nanti berpisah, susah jadi teman lagi, bukannya nggak bisa jadi teman sih. Tapi aku mengerti bagaimana perasaan Suzume saat hatinya berdebar karena Ritsu.
Nah, perasaan Ritsu ini aku masih abu-abu. Dia sebenarnya selalu perhatian pada Suzume tapi kadang sikapnya hanya sebagai teman saja. Atau jangan-jangan sebenarnya perasaan mereka itu sama ya, cuma mereka sama-sama mencoba menghilangkannya?

Nanti pas Tokyo-hen baru mulai seru sih, karena saingan kembali muncul. FYI, jangan berharap banyak Ritsu dan Suzume akan jadian karena sejak awal NHK sudah memberikan spoiler kalau keduanya akan menikah dengan orang yang berbeda. HAHAHHAAHAHAHA.
Cuma nanti ada spoiler kalau Suzume bercerai dan kembali ke Gifu, disana dia ketemu sama Ritsu lagi. Cuma aku nggak tahu Ritsu yang ditemui Suzume kali ini, apakah sudah menikah atau sudah bercerai?
Intinya titik balik kehidupan Suzume itu saat ia nanti kembali ke Gifu. Mungkin ceritanya itu akan muncul di paruh kedua drama ini. Jadi masih panjang.

Aku merasa makin lama Nao makin manis aja. Aku suka sekali pada Nao, sayangnya screentime-nya dikit banged. Butcha juga orangnya seru dan screentimenya juga sangat sedikit. Part Gifu akan selesai minggu depan dan kita akan berpisah dengan Nao dan Butcha. Mereka pasti akan muncul sih, cuma nggak sebanyak saat di Gifu lagi, bahkan bisa jadi mereka nggak akan muncul selama cerita fokus di Tokyo. Aku sudah bisa membayangkan Butcha yang patah hati karena berpisah dari Ritsu HAHAHHAHA.
Nao ini shipper pertama Ritsu dan Suzume. Dia selalu terlihat nggak peduli sama hubungan keduanya, tapi kalau dibelakang dia excited sendiri lol. Butcha sepertinya hanya pendengar sejati sih, bukan shipper.
Aku penasaran nanti Nao ini jadiannya sama siapa ya? Kalau di Mare sih teman heroine jadiannya sama keluarga heroine, jadi kemungkinan Nao nanti akan ada hubungan dengan Sota HAHHAAHHAHAH. Tapi bisa juga sih sama salah seorang teman Suzume di Tokyo, atau mungkin Butcha?
Tapi sebenarnya Nao dan Sota itu cocok lho, sama-sama bishoujo dan bishounen hehhehehehe.

Bagaimanapun seorang ibu selalu mengkhawatirkan anaknya, meskipun anaknya sudah dewasa, sudah menikah, tetap yang namanya ibu ya ibu. Ibu Suzume melarang Suzume bukan karena dia tidak setuju, tapi memang kharena dia khawatir. Tokyo bukan kota yang kecil dan Suzume juga punya masalah dengan pendengarannya. Tapi bagaimanapun nggak ada yang bisa mengalahkan cinta seorang ibu pada anaknya, jadi ibu tetap mendukung Suzume.
Sota adalah adik yang sangat baik, kalau nggak salah jarak umur mereka cuma 1 tahun. Dia benar-benar menyayangi kakaknya. Aku juga punya adik tapi kami lebih sering bertengkarnya dari pada baikannya HAHHAHAHAHA..
Kadang kalau melihat hubungan adik kakak yang harmonis itu aku jadi bertanya-tanya kenapa aku sama adikku sering banged bertengkar ya LOL.
Sekarang udah jarang ketemu sih, tapai kalau ketemu pasti nanti ada adu mulutnya. LOL.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

Ads Here

NOTE:

DILARANG RE-UPLOAD / COPY PASTE TULISAN DI BLOG INI!

JIKA INGIN SHARE, CUKUP LINK KE POSTINGANNYA SAJA, BUKAN ISINYA!


[Trivia] Japanese Movie Recommendations List

Karena ada banyak yang menanyakan rekomendasi untuk J-Movie, jadi aku memutuskan untuk membuat list rekomendasi Japanese Movi...

Popular Posts This Month

Actor / Actress

Airi Matsui Ando Sakura Anna Ishii Aoi Miyazaki Aoi Morikawa Aoi Wakana Aoi Yu Aom Sushar Araki Yuko Ayase Haruka Bebe Tanchanok Chen Duling Chiba Yudai Chinen Yuri Choi Ara Dai Lu Wa Daiki Shigeoka Darren Wang Dori Sakurada Eikura Nana Eita Elaiza Ikeda Fujiki Naohito Fuka Koshiba Fukagawa Mai Fukatsu Eri Fukuchi Momoko Fukushi Sota Fuma Kikuchi Fumi Nikaido Furuhata Seika Gao Zhi Ting Go Kyung Pyo Gong Yoo Gou Ayano Hamano Kenta Han Seung Yeon Han Yeri Hana Sugisaki Haru Kuroki Haruka Fukuhara Haruma Miura Haruna Kawaguchi Hasegawa Hiroki Hashimoto Ai Hashimoto Kanna Hayami Akari Hayato Isomura Higa Manami Hikari Mitsushima Hirano Sho Hiroki Narimiya Hirose Alice Hirose Suzu Honoka Yahagi Horii Arata Hou Ming Hao Hu Yi Tian Hwang Jung Eum Hyeri Igawa Haruka Imada Mio Inoue Mao Ishihara Satomi Jang Se Hyun Ji Soo Ji Woo Joo Won Jun Shison Jung So Min Kaku Kento Kamiki Ryunosuke Kamishiraishi Moka Kamishiraishi Mone Kaname Jun Kanichiro Kanjiya Shihori Kasumi Arimura kawakami juria Kei Tanaka Kengo Kora Kentaro Kento Hayashi Kento Nagayama Kim Go Eun Kim Ji Won Kim Min Suk Kim So Hyun Kim Soo Hyun Kim Tae Ri Kim Woo Bin Kim Yoo Bin Kim Yoo Jung Kim Yoo Mi Kinami Haruka Kiritani Kenta Kitamura Takumi Kiyohara Kaya Kiyohara Sho Komatsu Nana Koseki Yuta Kou Shibasaki Kubota Sayu Kudo Asuka L Lee Bo Young Lee Chung Ah Lee Dong Hwi Lee Dong Wook Lee Gi Kwang Lee Jong Suk Lee Joon Lee Soo Hyuk Lee Yoo Jin Li Lan Di Lily Franky Mackenyu Mahiro Takasugi Maika Yamamoto Maki Horikita Makita Aju Mamiya Shotaro Marie Itoyo Masahiro Higashide Masaki Okada Masaki Suda Masataka Kubota Matsumoto Jun Matsushima Nanako Mayu Matsuoka Mei Nagano Mikako Tabe Mike D angelo Min Do Hee Minami Hamabe Minami Sara Mio Yuki Mirai Moriyama Mirai Shida mirai suzuki Mitsuki Takahata Mitsushima Shinnosuke Miwa Miyazawa Hio Miyu Yoshimoto Mizuki Yamamoto Moe Arai Mone Kamishiraishi Mugi Kadowaki Nadine Lustre Nagasawa Masami Nagase Ren Nakajima Kento Nakamura Tomoya Nao Nao Matsushita Nijiro Murakami Nounen Rena Okada Kenshi Osamu Mukai Otani Ryohei Park Bo Gum Park Eun Bin Park Hae Jin Park Seo Joon Park Shin Hye Pattie Ungsumalynn Phan Pagniez Reina Visa Rena Matsui Riho Yoshioka Rina Kawaei Ryo Ryusei Ryo Yoshizawa Ryoma Takeuchi Ryota Katayose Ryu Hwa Young Ryu Jun Yeol Sagara Itsuki Sairi Itoh Saito Takumi Sakaguchi Kentaro Sakuma Yui Sakurako Ohara Sato Kanta Satoshi Tsumabuki Seino Nana Seo Hyun Jin Seto Koji Shen Yue Shim Eun Kyung Shimon Okura Shin Hyun Soo Shirota Yuu Shohei Miura Shono Hayama Shuhei Nomura Shunya Shiraishi sometani shota Son Seung Won Song Ha Yoon Suga Kenta Sun Woong Suzuki Ryohei Suzy Taiga Taishi Nakagawa Takahashi Issei Takanori Iwata Takayuki Yamada Takeru Sato Takuya Kusakawa Tamaki Hiroshi Tao Phiangphor Tasuku Emoto Tomita Miu Tomoshita Yamashita Tori Matsuzaka Toyokawa Etsushi Tsubasa Honda Tsuchiya Tao Uchida Rio Ueno Juri Wan Peng Yamazaki Kento Yamoto Yuma Yo Oizumi Yoo In Na Yoo Seung Ho Yook Sung Jae Yoon Park Yoon So Hee Yoshine Kyoko Yosuke Sugino Yu Aoi yua shinkawa Yui Aragaki Yuina Kuroshima Yuki Furukawa Yuki Izumisawa Yuki Yamada Yukino Kishii Yuko Oshima Yuna Taira Yuriko Yoshitaka Yuta Hiraoka Yuya Matsushita Yuya Yagira Zhang Yao

Drama / Movie

3A 99.9 A Love So Beautiful A Story of Yonosuke Age of Youth 2 Always Sunset on Third Street amachan Anikoma Anohana Anone Ao Haru Ride Arbitratily Fond Asa ga Kita Ashi Girl At Cafe 6 Beppin-San Biscuit Teacher and Star Candy Bittersweet Boku Dake ga Inai Machi Boku no Ita Jikan Boukyaku no Sachiko Bubblegum Cafe Waiting Love Carnation Chia Dan Chihayafuru Chimudondon Chugakusei Nikki Churasan Come Come Everybody Crybaby Pierrot's Wedding Crying Out Love in the Center of the World Daily Lives of High School Boys Dating DNA Departures Eulachacha Waikiki Evergreen Love Father is Strange Fight Fleet of Time Forever Young Frankenstein no Koi From Five to Nine Gakko no Kaidan Gegege no Nyobo Gochisousan God Gift Good Morning Call Good Morning Call 2 Goon Ju Hana and Alice Hana Nochi Hare Hanako to Anne Hanbun Aoi Haruchika Hirunaka no Ryuusei Hirune Hime Hiyokko Honey and Clover Hot Road Hyouka I Love You in Tokyo I Want to Eat Your Pancreas If We Were A Season Itakiss LIT Itakiss LIT S2 Itakiss Movie Kahogo no Kahoko Kakegurui Kaze no Haruka Keiji Yugami Kidnap Tour Kiki Delivery Service Kimi no Na Wa Kingyo Club Kiss Me Thailand Koe no Katachi Koinaka Kuragehime Linda Linda Linda Little Forest Love Letter Lucky Romance Ma Boy Maiagare Man From The Stars Manpuku March Comes in Like a Lion Mare Massan May Who? Meteor Garden 2018 Moriyamachu Driving School My Huckleberry Friends My Husband Can Not Work My Little Sweet Pea My Old Classmate Nagi no Asukara Narratage Natsuzora Nodame Cantabile Oboreru Knife Ochoyan Ohisama Okaeri Mone Omotesando On The Wings of Love One Million Yen Girl One Week Friends Operation Love Orange Orange Days Ore Monogatari Our Little Sister Our Times Peach Girl Pinocchio Princess Hours Thailand Rage Rainbow Song ReLIFE Reply 1988 Romance Full of Life Sannin No Papa she was pretty Shigatsu wa Kimi no Uso Sing Salmon Sing Solanin Sound of Your Heart Splish Splash Love Ssam My Way Strobe Edge Sukina Hito ga Iru Koto Teiichi no Kuni Tenno no Ryoriban The 100th Love The Anthem of the Heart The Best Hit The Great Passage The Left Ear The Woodsman and The Rain The World of Us Today's Kira-kun Todome no Kiss Toki wo Kakeru Shojo Tokyo Tarareba Girls Tomorrow Cantabile Tonari no Kaibutsu-kun Toto Nee Chan Twenty Years Old Twilight Saya in Sasara Uchiage Hanabi Under the Hawthorn Tree Unnatural Wakamonotachi Warotenka We All Cry Differently What A Wonderful Family When We Were Young While You Were Sleeping Wise Prison Life Wood Job Yellow Elephant Yesterday Once More Your Lie in April Youth Over Flowers

Blog Archive

Advertise here

Recent Comments

Random Posts