Hari itu adalah hari tes terbang pertama para siswa sekolah penerbangan. Sebelum terbang, ada yang namanya briefing. Setiap kelompok briefing dengan pelatih mereka mengenai kondisi cuaca hari itu, bagaimana rencana mereka terbang dll. Kelompok Mai dkk lulus briefing itu setelah menjelaskan dengan baik kalau cuaca hari itu aman untuk terbang. (Kayaknya mereka batal terbang kalau penjelasan mereka nggak meyakinkan).
Semuanya berangkat ke lapangan terbang dan masing-masing kelompok mempunyai pesawat mereka masing-masing. Pelatih Okochi memilih Mai sebagai yang pertama untuk terbang, karena waktu latihan prosedur Mai tidak bisa melakukannya dengan baik. Jadi, Mai memulai prosedur pengecekan pesawat langsung dengan pesawatnya (bukan simulator lagi). BTW Kashiwagi kelihatan agak khawatir melihat Mai nervous.
Mai mulai mengecek bagian luar pesawat, kemudian duduk di kokpit dan Pelatih ada disampingnya, sementara Kashiwagi dan Mizushima duduk di belakang. Mai memulai prosedur dalam pesawat dengan hati-hati dan Mai bisa melakukannya dengan baik.
Mai menyalakan mesin sesuai dengan prosedur dan mulai menggerakkan pesawat. Kita bisa melihat bagaimana Mai nervous tapi dia bisa melakukannya dengan baik. Saat pesawat mulai berjalan, Mai agak kehilangan arah dan pelatih mengatakan kalau Mai harus ditengah landasan, Mai mengerti. Begitu sampai pada kecepatan yang ditentukan, barulah Mai boleh melepaskan kendali gravitasi dan pesawat mulai naik ke atas. Mai harus bisa menyetel kecepatan, pengendali arah dan juga sesuatu dikakinya agar pesawtanya tidak goyang dan tetap lurus gitu. Pelatih memberikan banyak instruksi pada Mai yang nervous. Setelah pesawatnya stabil, Mai bisa menghela nafas lega dan akhirnya menyadari kalau dirinya terbang untuk pertama kalinya. Mai berkaca-kaca dan hampir meneteskan air mata tapi ia kembali diminta fokus oleh Okochi.
Mai membuat beberapa kesalahan juga selama penerbangannya dan pelatih harus turun tangan karena hal itu. Pelatih juga punya pengendali kontrol sama dengan Mai, jadi jika Mai tidak bisa melakukannya maka pelatih yang melakukannya. Mai juga sempat nervous dan tidak menjawab saat ditanya. Misalnya saat Mai diminta putar balik, ia tidak bisa melakukannya dengan baik, mungkin karena nervous, kendali kontrolnya tidak bisa ditarik dengan baik. Akhirnya pelatih Okochi yang harus melakukannya.
Setelah pelatih merasa Mai sudah cukup untuk latihan terbang pertama, pelatih meminta Mizushima menggantikan Mai. Tapi Mizushima sepertinya mabuk dan muntah. Akhirnya Kashiwagi yang menggantikan Mai. Mai saat itu terlalu deg degan jadi pelatih harus memanggilnya dua kali agar dia pindah ke tempat duduk Kashiwagi. BTW posisinya masih di udara saat mereka gantian tempat duduk. Dan sepertinya nggak ada masalah saat Kashiwagi melakukannya.
Setelah penerbangan selesai, semuanya kembali ke kelas dan melakukan debriefing. Pelatih Okochi akan menjelaskan banyak hal selama mereka terbang tadi, misalnya mereka harus tahu kapan saatnya melakukan ini dan itu.
Waktu makan siang, Mai kayaknya tidak selera makan jadi dia agak ragu memilih makanan. Dan bukan hanya MAi yang kehilangan semangat, teman-temannya yang lain juga tidak banyak bicara. Sepertinya setelah penerbangan pertama semuanya kehilangan selera makan. Mizushima agak depresi dan bertanya-tanya apakah dia bisa melakukannya dengan baik.
Ayah dan ibu Mai sedang menikmati waktu mereka di restoran Okonomiyaki Umezu. Ibu mengatakan pada ibu Takashi kalau hari ini adalah pertama kalinya Mai akan terbang. Ia penasaran bagaimana hasilnya karena MAi belum memberi kabar. Ibu ingin menelpon tapi ibu Takashi melarangnya. Ia mengatakan nggak ada telpon adalah kabar baik. ayah Takashi mengejek ibu yang bisa menasehati seperti itu, padahal ibu heboh kalau Takashi tidak menelpon. Semuanya tertawa. Ibu Mai akhirnya memutuskan mengirim pesan saja dan ayah meminta ibu juga menuliskan mengenai perkembangan pabriknya.
Malam itu, Mai mengirim jawaban pesan dari ibunya, pesannya singkat dan tidak mengatakan kejadian hari ini. Ia ingin terlihat baik-baik saja. Perutnya berbunyi karena lapar dan Mai akhirnya pergi ke ruang istirahat dan memasak mi instan dalam cup. Saat itu, Yoshida datang membawa mi instan juga. Keduanya makan mi bersama-sama.
Mereka membicarakan mengenai penerbangan hari ini, Yoshida mengatakan kalau ia sedikit nervous tapi ia sangat bahagia. Hari ini adalah pertama kalinya ia terbang dengan tangannya sendiri.
Mai teringat bagaimana ia juga sangat terharu untuk beberapa saat waktu terbang tadi. Ia mengatakan kalau itu adalah pemandangan yang selama ini ia ingin lihat saat terbang.
Yoshida mengatakan pada Mai kalau ia senang Mai ada disini bersamanya, kalau Mai tidak ada maka ia mungkin akan menyerah saat di Miyazaki dan ia tidak akan pernah bisa terbang. Ia berterima kasih pada Mai.
Mai senang mendengarnya karena artinya ia bisa membantu.
Tanpa mereka ketahui, Kashiwagi mendengarkan pembicaraan mereka dari luar. Kashiwagi juga membawa mi instan dan akan makan di sana, tapi saat melihat Mai dan Yoshida, dia hanya diam mendengarkan di luar. Dan mungkin karena suasananya, Kashiwagi memutuskan meninggalkan keduanya.'
***
Eh Eh Eh Eh?
Ada apa ini? Apakah akan dimulai? WKKWKWKKW.
Ada apa dengan Kashiwagi? Kalau dia biasa aja harusnya dia masuk dan bergabung dengan Mai dan Yoshida, tapi kok dia diam saja mendengarkan dari luar?
Apakah dia merasa gimana gitu melihat keduanya atau dia agak cemburu karena Mai nggak mau curhat padanya?
Atau dia merasa kesepian karena nggak bisa bergabung dengan mereka berdua?
Soalnya ekspresi Kashiwagi agak lain gitu guys.
0 komentar:
Posting Komentar