Mai yang menemukan impiannya untuk menjadi pilot pesawat penumpang, ingin masuk ke sekolah penerbangan. Ia kesulitan menyampaikan keinginannya itu pada orang tuanya. Tapi suatu malam, akhirnya ia menyampaikan hal itu pada orang tuanya. Ia mengatakan kalau ia akhirnya menemukan sesuatu yang ingin ia lakukan. Ia ingin masuk sekolah penerbangan dan mendapatkan lisensi pilot kemudian bekerja di bandara. Ia ingin menantang dirinya sendiri. Saat ia terbang diudara ia merasa sangat bahagia, ia melupakan semua tekanan dan merasa kalau ia terlahir untuk itu. Karena itu ia ingin orang tuanya mengizinkannya masuk sekolah penerbangan. Ayah dan ibu tentu saja terkejut dengan keinginan Mai yang tiba-tiba itu. Apalagi saat tahu Mai akan berhenti kuliah dan mengambil ujian masuk sekolah penerbangan. Ibu tidak setuju Mai berhenti kuliah mengingat impian Mai adalah membuat pesawat bersama-sama dengan ayahnya. Ayah sangat menantikan hal itu dan sudah sejauh ini, ia ingin Mai tetap kuliah sampai lulus dan selama itu Mai harus memikirkannya.
Mai meminta orang tuanya mengerti dirinya kali ini saja. Ia yakin kalau ibu juga mengerti karena dulu ibu berhenti kuliah demi bersama ayah, toh jalan hidup yang ibu pilih sama sekali tidak salah. Ayah menegur Mai. Mai menangis dan berlari keluar dari rumah.
Mai pergi ke cafe tempat ia bekerja sambilan dan curhat pada Kurumi. Kurumi lega karena Mai sudah membicarakan hal ini dengan orang tuanya tapi setidaknya Mai punya orang tua yang mengkhawatirkannya. Kurumi membandingkan dengan dirinya karena tidak ada yang khawatir padanya. Pemilik cafe menegur Kurumi mengatakan kalau tidak ada orang tua yang tidak khawatir pada anak mereka. Ayah Kurumi semalam juga menelpon ke cafe karena Kurumi pergi dari rumah. Ia yakin ibu Kurumi juga mengkhawatirkan Kurumi. Ia meminta keduanya pulang ke rumah sekarang karena orang tua mereka pasti khawatir.
Mai dan Kurumi akhirnya pulang ke rumah. Di depan rumah, Mai mendapat telpon dari kakaknya Haruto. Mai curhat bagaimana orang tua mereka tidak setuju dia masuk ke sekolah penerbangan, dia bahkan mengatakan hal kejam pada ibunya. Haruto terkejut karena Mai bisa mengatakan hal seperti itu pada orang tua mereka. Karena sejak dulu Mai adalah anak baik dan penurut, ia pikir ini adalah kali pertama Mai memberontak. Haruto malah penasaran sampai kapan Mai dan orang tuanya bertengkar dan kemudian menutup telpon tanpa memberikan solusi.
Sementara itu Kurumi juga kembali ke rumah dan melihat ayahnya sedang menelpon lowongan pekerjaan di koran. Kurumi meminta maaf atas apa yang terjadi kemarin. Di kamar, Kurumi melihat kartu ulang tahun dari ibunya yang ada nomor telpon sang ibu. Ia kemudian keluar dan melihat ayahnya sudah tidur, Kurumi menyelimuti ayahnya. Ayah ternyata masih bangun. Ayah mengatakan kalau Kurumi ingin menemui ibunya, Kurumi bisa melakukannya dan jangan khawatir tentang ayah. Kurumi mengatakan apa yang ayah bicarakan dan kemudian masuk ke dalam kamarnya.
Di kedai Okonomiyaki Umezu, ibu Takashi sedang mengkhawatirkan Takashi yang tidak pulang ke rumah selama 3 hari ini. Ayah meminta ibu jangan khawatir karena ini bukan pertama kalinya. Tapi ibu mengatakan dulu saat Takashi tidak pulang setidaknya dia menelpon, tapi kali ini sama sekali tidak ada kabar. Ibu ingin menelpon perusahaan tapi ayah melarangnya,.
Pagi itu, di rumah keluarga Iwakura, ayah dan ibu minum teh sambil membicarakan mengenai Mai yang tidak mau lagi membuat pesawat terbang. Ayah sebenarnya agak shock karena hal itu. Ibu mengecek selebaran mengenai sekolah penerbangan, ada poster disana dan pilotnya semua laki-laki. Ibu mengatakan kalau wanita menjadi pilot akan sangat sulit. Ayah mengatakan kalau di Jepang belum ada pilot wanita. Saat itu bel rumah mereka berbunyi. Ibu keluar dan membuka pintu,. Ibu Takashi menangis masuk ke rumah karena panik, mengatakan mengenai puteranya Takashi.
***
Minggu ini sepertinya fokus pada 3 sekawan dengan masalah mereka. Mai yang ingin masuk sekolah penerbangan tapi orang tuanya tidak setuju, hubungan Kurumi dan orang tuanya dan masalah Takashi dan pekerjaannya. Takashi paling mengkhawatirkan sih karena kabur dari rumah, ternyata sudah 3 hari nggak pulang.
0 komentar:
Posting Komentar