Test Flight yang dilakukan oleh Mai dan anggota Naniwa Birdman berhasil dengan sukses. Swan terbang dengan baik dan Mai merasakan terbang untuk pertama kalinya. Setelah test flight semuanya rapat kembali sambil menonton video test flight yang mereka rekam. Semua bagian terlihat oke tapi Mai merasa kalau kayuhan pedal nya lebih berat daripada saat latihan. Karena kenyamanan pilot memang sangat penting akhirnya Kariya mengecek lagi dan mengatakan kalau ingin pedalnya ringan sepertinya mereka harus memperbaiki sudut pemasangan baling-baling. Anggota tim yang bertanggungjawab terhadap baling-baling mengeluh karena harus mengubahnya lagi dan untuk mengubah itu juga mereka butuh sesuatu untuk penghubung baling-baling gitu dan itu sangat sulit mendapatkannya.
Mai jadi nggak enak pada teman-temannya itu.
Tapi kemudian Yura ingat kalau keluarga Mai punya pabrik yang membuat sekrup dan bertanya apakah ayah Mai bisa membuatkan mereka alat itu. Mai kemudian menelpon ayahnya untuk menanyakan hal itu dan ayah juga nggak yakin dia bisa membuatnya atau tidak, karena dia nggak tahu seperti apa yang diinginkan Mai dkk, jadi ia meminta mereka datang menunjukkan alat itu.
Setelah menutup telponnya, ayah kelihatan bahagia sekali karena ini pertama kalinya setelah sekian lama, Mai meminta bantuannya. Saat itu, Akira oni-san, salah satu pekerja lama disana menggoda ayah Mai. Ia mengatakan mungkin pacar Mai akan datang bersama Mai nanti. Ayah kaget. Akira mulai mengatakan bagaimana diklub Mai kebanyakan adalah mahasiswa laki-laki dan bagaimana Mai sering pulang terlambat sejak masuk klub itu, nggak salah lagi kalau Mai punya pacar di klub itu. Akira bahkan mengatakan kalau wallpaper HP Mai adalah foto pacarnya.
Ayah jadi makin khawatir mendengarnya.
Sore harinya, saat satu per satu karyawan pulang, ayah Mai masih kepikiran apa yang dikatakan Akira itu. Ayah jadi nggak bersemangat seharian. Pekerja senior, Kasamaki-san menegur ini semua gara-gara Akira dan Akira juga merasa nggak enak karena dia nggak menyangka ayah akan sampai seperti ini.
Tak lama kemudian, Mai pulang bersama 3 seniornya, Tsuruta, Kariya dan si rambut kribo (aku lupa namanya). Ayah dan Akira langsung melihat ketiganya satu per satu dan penasaran yang mana pacar Mai. LOL.
Mereka naik ke lantai 2, ruangan kantor untuk mediskusikan malsaha itu. Tsuruta dkk memperlihatkan alat yang mereka inginkan dan ayah mengeceknya. ayah belum pernah membuat alat itu dan ia mengatakan kalau sepertinya pabrik mereka tidak bisa membuatnya. Mai kecewa dan juga meminta maaf pada teman-temannya yang sudah jauh datang, karena ia juga nggak terlalu tahu apa yang diproduksi pabrik mereka. Tapi ayah mengatakan ia akan meminta tolong pada pabrik lain milik temannya. Saat itu Kasamaki mengatakan kalau ia akan mencoba membuatnya, karena sebelumnya ia pernah bekerja di pabrik metal dan pernah membuat sesuatu seperti itu.
Saat yang lain turun ke lantai 1, ke pabrik, Tsuruta dan Kariya tetap dilantai 2 dan ibu Mai menyajikan teh untuk mereka. Ibu berterima kasih telah menjaga Mai dan meminta maaf kalau Mai merepotkan mereka. Tsuruta mengatakan kalau Mai bekerja sangat keras di klub. Mai selalu datang paling awal dan latihan dengan baik. Mai bahkan berusaha membawa Kariya kembali ke klub mereka. Kariya yang sejak tadi cuma diam di depan laptopnya jadi malu tapi ia mengatakan kalau Mai adalah anak yang gigih, dia tidak mudah menyerah bahkan meski ia menolak kembali ke klub berkali-kali. Mai selalu datang padanya tanpa ragu dan mendengarkannya dengan baik. Kariya memuji Mai yang sangat pantas menjadi pilot pesawat tenaga manusia mereka dan mengatakan kalau kegigihan Mai sangat penting bagi Naniwa Birdman.
Ibu terkejut karena Mai begitu dipuji oleh teman-temannya.
Kasamaki mulai membuat alat seperti sekrup yang diinginkan oleh Mai dkk dan sepertinya Kasamaki berhasil membuat seperti keinginan mereka. Tsuruta langsung menelpon teman-teman lain di klub dan semuanya lega karena alat yang sulit didapat itu akhirnya bisa mereka dapatkan.
Malamnya, ayah mengecek lagi alat yang diinginkan oleh Mai dkk, sepertinya sih yang dibuat Kasamaki itu baru contohnya dan kemudian mereka membuat lagi yang lebih sempurna gitu. Ibu menceritakan bagaimana teman-teman Mai memuji Mai dan ibu lega Mai dikelilingi oleh orang-orang baik di klub. Sementara itu, ayah masih khawatir salah satu yang datang tadi adalah pacar Mai dan melihat HP Mai sedang di cas di meja.
Mai selesai mandi dan ayah memperlihatkan alat yang sudah jadi dan Mai senang sekali. Itu adalah alat yang digunakan sebagai bagian dari baling-baling Swan. Mai mengambil ponselnya dan memperlihatkan pada ibunya kalau Swan itu keren sekali.
Ayah penasaran ingin melihat wallpaper Hp Mai (karena Akira mengatakan kalau Mai mungkin menggunakan foto pacarnya sebagai wallpaper).
Dan ternyata Mai menggunakan foto Swan yang terbang saat test flight sebagai wallpaper HP-nya dan ayah lega sambil bergumam kalau Mai ternyata masih anak kecil. LOL.
Besoknya, Mai ke klub dan menyerahkan 2 buah alat yang mereka inginkan dan semuanya senang sekali karena alatnya sempurna seperti yang mereka harapkan. Kariya bahkan mengatakan pada yang lain kalau dia ingin Swan menjadi pesawat yang sempurna. Yang lain bersemangat lagi membuat Swan dan Mai juga latihan dengan serius bersama Yura.
***
Ayah sadar nggak sih kalau impiannya itu mulai terlihat realisasinya, membuat bagian dari pesawat terbang. Meski kali ini hanya pesawat tenaga manusia, tapi apa yang ayah buat sudah menjadi bagian dari pesawat. Aku yakin nanti saat Mai mengubah arah impiannya menjadi membuat pesawat, sesuatu yang dibuat oleh pabrik ayahnya akan menjadi bagian dari pesawat penumpang itu. Lalu impian ayah dan Mai akan terwujud bersama-sama. Nggak sabar.
BTW lucu banged melihat ayah nggak tenang gadis kecilnya sudah punya pacar. Kalau beneran punya pacar nanti ayah gimana ya?
Apakah kandidat pacar Mai ada di antara anggota klub? Paling kalau bener ya Kariya sih.
Tapi Akira oni-san ini nggak nyangka menarik perhatianku juga. Awalnya aku pikir dia akan berhenti dari pabrik ayah karena kerjaannya mengeluh terus. Ternyata bertahan sampai sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar