Mai berhasil masuk ke sekolah penerbangan Miyazaki dan akan mulai tinggal di asrama sekolah penerbangan. Hari pertama ia datang ke asrama, Mai membuka pintu dengan kuncinya sendiri dan ternyata teman sekamarnya sudah datang. Keduanya saling berkenalan. Teman sekamarnya bernama Yano Rinko (Yamazaki Hirona). Karena Rinko pertama datang jadi dia duluan memilih tempat tidur dan tempat belajarnya dan Mai juga nggak masalah sih. Mai senang sekali karena dia punya teman perempuan, karena selama tes yang dia temui hanya laki-laki.
Mai melihat temannya itu sudah menata ruangannya sendiri, banyak baju modis, perhiasan dan make-up. Mai juga mulai mengeluarkan barang-barangnya dan Mai tidak lupa membawa baramon-tako bersamanya. Baramon tako sepertinya sudah jadi penyemangat Mai.
Hari pertama di sekolah penerbangan, semuanya mengenakan seragam yang sama dan masuk kelas untuk pertama kalinya. Sistem belajar disana adalah dalam satu kelas itu dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 6 orang. Saat jam makan siang, Mai dan anggota kelompoknya makan bersama-sama dan saling berkenalan. Semuanya kelihatan awkward awalnya dan Mai mulai memperkenalkan dirinya. Ia mengatakan namanya Iwakura Mai (20) dari Osaka. Lalu salah satu diantara mereka membuat lelucon karena biasanya orang osaka pandai membuat lelucon. Lalu yang lain mulai memperkenalkan diri, Yano Rinko (25), Mizushima Yuki (Sano Hiroki, 24), Nakazawa Shinichi (Hama Shogo, 25), Yoshida Taisei (Daigo Kotaro, 21) dan Kashiwagi Hiroaki (Meguro Ren, 23).
Mai satu kelompok dengan pria dingin waktu itu, Kashiwagi, yang ternyata memang dingin dan tidak bersahabat dengan semua orang.
Mai juga ingin tahu asal daerah mereka tapi Kashiwagi mengatakan untuk apa tahu, lagian nggak ada gunanya mereka mengenal lebih dalam. Semua terdiam.
Saat jam pelajaran, Mai tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik. Saat ia ditanya, Mai tidak bisa menjawab dan KAshiwagi berdiri dan menjawab pertanyaan itu dengan sempurna. Pertanyaan selanjutnya, Yoshida berdiri dan dengan yakin menjawab dengan baik. Mai terdiam dan menatap Yoshida yang menjawab dengan benar. Setelah jam pelajaran selesai, Mai mendekati Kashiwagi dan berterima kasih karena sudah membantunya menjawab. Tapi Kashiwagi mengatakan kalau ia sama sekali tidak membantu Mai. Kashiwagi lagi-lagi menjawab dengan dingin. Mai menatap seisi keras dan menyadari kalau ia banyak ketinggalan pengetahuan dari yang lain. Karena itu, malamnya Mai belajar lebih giat lagi. Saat Mai belajar, Rinko sedang bermake-up cantik dan kemudian pergi ke suatu tempat.
Dalam pelajaran berikutnya, lagi-lagi Mai merasa ketinggalan karena dia tidak bisa menjawab dan menghapal bagian-bagian mesin kendali pesawat. Mai saat itu berpasangan dengan Rinko dan Rinko bisa menjawabnya dengan baik. Mai kaget sekali, kapan Rinko belajarnya, karena setiap malam Rinko selalu keluar. Malam itu, Mai menghapal bagian-bagian mesin kedali dan Rinko berhias dan keluar lagi. Mai penasaran dan curiga kenapa Rinko keluar tiap malam. Kali ini, Mai mengikuti Rinko dan bertapa terkejutnya Mai melihat Rinko masuk ke kamar senior laki-laki mereka.
Keesokan harinya, Rinko tampil baik lagi di kelas, dia bahkan dipuji pelatih mereka. Setiap pertanyaan dia jawab dengan benar dan itu membuat Mai terkejut. Malam itu, Mai mengikuti Rinko lagi dan Rinko masuk ke kamar senior yang sama. Mai sangat curiga dan takut kalau Rinko melakukan sesuatu yang terlarang. Mai mendekati pintu kamar itu dan mencoba menguping di pintu. Yoshida lewat di sana dan keduanya sama-sama terkejut. Yoshida bertanya apa yang Mai lakukan dan Mai mencoba bersikap biasa saja. Tapi ia membuat suara di dekat pintu dan itu membuat Rinko keluar. Rinko kaget melihat mereka berdua di sana. Yoshida membantah dia hanya lewat di sana dan Rinko bertanya apakah Mai mengikutinya, Mai membenarkan.
Rinko menarik Mai pergi dari sana dan membawa Mai ke kamar asrama mereka. Rinko bertanya kenapa Mai melakukannya dan ternyata Mai salah paham berfikir kalau Rinko main dengan senior mereka. Rinko membantah dan mengatakan kalau dia hanya belajar di kamar senior itu. Mai mengatakan kalau belajar kan Rinko bisa melakukan di kamar, lagian Rinko pake dandan cantik dan pergi ke kamar senior itu. Rinko mengatakan kalau itu memang gayanya, fashionable dengan make-up dia jadi lebih percaya diri. Rinko juga mengatakan kalau dia tidak bisa membuat kemajuan jika tidak bersama dengan seseorang yang pandai. Mai terdiam karena itu menyinggung dia yang bodoh.
Rinko meminta maaf dan kemudian mengajak Mai belajar bersama jika Mai mau. Mai senang sekali mendengarnya.
Sejak malam itu, hubungan Mai dan Rinko menjadi lebih dekat dan keduanya menjadi lebih terbuka. Mereka juga sudah mulai memanggil dengan nama kecil sekarang. Yang lain menyadari kalau keduanya dalam hubungan baik sekarang. Mereka makan siang dekat pelatih mereka yang sudah menyelesaikan makan siangnya dan meninggalkan cafetaria. Saat itu salah satu temannya mulai bergosip kalau bapak itu selalu membawa buku dan selalu mencatat sesuatu. Katanya bapak itu mencatat detail demi detail siswa yang ada di sana dan ada poin khusus dari bapak itu, makanya semua siswa selalu bersikap ramah pada bapak itu. Mai tertarik dengan gosip besar itu.
***
Memang bapak itu mencurigakan sejak awal. Dia selalu membawa buku dan mencatat sesuatu sambil mengamati siswanya. Tapi apakah dia punya poin khusus untuk siswanya seperti yang digosipkan?
0 komentar:
Posting Komentar