***
Musim panas berakhir. Memasuki musim gugur tahun pertama sebagai mahasiswa, Mai tetap melakukan trainingnya dengan harapan tahun depan ia juga ingin terbang. Musim gugur ini, mahasiswa tahun ketiga mundur dari klub dan Saeki, mahasiswa tahun kedua diangkat menjadi ketua menggantikan Tsuruta. Tahun depan, mereka juga ingin ikut kontes Icarus dan akan mempersiapkan semuanya dari awal, termasuk pilot. Ada tiga kandidat pilot, Yura, Mai dan teman laki-laki mereka. Setelah dilakukan tes fisik, akhirnya Yura terpilih sebagai pilot pesawat mereka tahun depan. Mai terlihat kecewa tapi ia tetap mengucapkan selamat pada Yura-senpai.
Saat Yura kembali training sebagai pilot, Mai dan teman-temannya mulai membuat pesawat baru yang akan mereka gunakan tahun depan. Mai mengatakan ia akan membuat sayap terbaik untuk Yura, tapi perasaan Mai yang ingin terbang selalu muncul. Ia tidak bisa melupakan perasaan bahagia saat ia terbang di langit danau Biwa. Ia sering merenung karena hal itu. Bahkan saat melihat pesawat terbang di langit, Mai kembali memikirkan hal itu. Impian Mai yang ingin membuat pesawat perlahan berubah menjadi ingin terbang di langit luas.
Suatu hari, Mai membaca buku tentang pilot di bangku taman kampus dan Yura yang sedang latihan melihatnya. Mai mencoba menyembunyikan buku itu tapi Yura keburu melihatnya dan mengatakan hal seperti ini tidak perlu disembunyikan. Yura mengambil buku itu dan melihatnya, kemudian tersenyum dan membicarakan pengalamannya. Ia mengatakan kalau keinginannya untuk terbang juga mempengaruhi pilihannya. Ia pernah mendaftar di sekolah penerbangan untuk menjadi pilot pesawat Jet. Sayangnya ia tidak lulus bahkan sebelum ujian karena tinggi badannya tidak sesuai standar. Yura bertanya berapa tinggi Mai dan Mai mengatakan tingginya 159 cm. Yura mengatakan kalau begitu Mai bisa lolos untuk mengikuti ujian.
Mai kemudian mencoba mencari tahu mengenai sekolah penerbangan dan bahkan sudah punya formulir pendaftarannya. Ia ingin menyampaikan hal itu pada ibunya tapi ia ragu dan akhirnya tidak jadi mengatakannya.
Mai memutuskan mencari biaya sekolah sendiri dan ia meminta shift kerjanya di cafe ditambah. Pemilik sih senang-senang aja karena memang cafe mereka ramai. Ayah Kurumi hari itu datang ke cafe dan pemilik cafe memuji ayah Kurumi yang bertahan cukup lama dipekerjaannya sebagai security kali ini. Ayah mengatakan kalau ia tidak boleh terus merepotkan puterinya, karena itu ia ingin serius. Sebelum ayah pergi, ayah memberikan uang pada Kurumi, meski cuma receh. Kurumi bingung dan mengatakan ayahnya tidak perlu memberikan uang untuknya, tapi ayah mengatakan hari ini adalah ulang tahun Kurumi. Kurumi kaget karena ayahnya ingat. Ayah kemudian memberikan sebuah surat pada Kurumi. Kurumi terdiam dan melihat surat itu dari seseorang di Fukuoka.
Pulang ke rumah, kurumi di kamarnya melihat banyak surat yang sama dari ibunya yang mengucapkan selamat ulang tahun. Ada nomor telpon ibunya juga di setiap suratnya.
Sejak memutuskan untuk masuk ke sekolah penerbangan, Mai sibuk belajar di kamarnya. Saat ia mulai agak bosan, ia membuka jendela kamar untuk mencari udara segar sekalian menatap langit malam. Saat ia membuka jendela kamar, Takashi juga membuka jendela kamarnya. Keduanya mengobrol sebentar tapi kemudian terhenti saat senpai dari perusahaan tempat Takashi bekerja menelpon. Akhirnya Takashi permisi pada Mai dan menutup jendelanya. Mai kelihatan khawatir pada Takashi.
Mai kembali memberanikan diri untuk memberitahu orang tuanya mengenai keinginannya masuk sekolah penerbangan. Tapi lagi-lagi ia tak bisa menyampaikannya karena melihat sang ibu khawatir karena kakaknya Haruto tidak mengangkat telpon. Ibu meminta Mai menghubungi kakaknya dan Mai mengerti.
Di kamar, Mai menelpon Haruto dan Haruto menjawabnya. Mai kesal kenapa kakaknya tidak mau menjawab telpon ibu dan Haruto mengatakan paling ibunya menyuruhnya pulang saat tahun baru. Mai kesal kalau kakaknya tahu harusnya kakaknya pulang. Haruto mengatakan ia sibuk. Apa yang Mai tidak bisa sampaikan pada orang tuanya, Mai bisa mengatakan pada kakaknya. Ia mengatakan kalau ia ingin menjadi pilot dan Haruto mengatakan bukannya Mai sudah jadi pilot?
Mai menjelaskan bukan pilot pesawat tenaga manusia, tapi pilot pesawat penumpang. Haruto agak kaget sih, tapi lebih kaget karena Mai belum mengatakan pada orang tua mereka.
MAlam natal, Mai, Takashi dan Kurumi bertemu untuk merayakan natal di cafe tempat Mai dan Kurumi bekerja. Tapi kali ini mereka sebagai pelanggan. Mai mengatakan impiannya pada teman-temannya disana, bahwa dia ingin menjadi pilot. Takashi berkomentar kalau Mai akhirnya menemukan apa yang ingin ia lakukan dan Mai tentu saja senang. Tapi Mai khawatir karena ia belum mengatakan pada orang tuanya. Kurumi mengatakan kalau Mai berasal dari keluarga tidak berada mungkin bisa mengerti kenapa sulit mengatakannya, mengingat biayanya tidak murah.
Takashi sendiri iri pada kedua temannya yang menemukan jalan hidup masing-masing.
Lalu Takashi kemudian mendapat telpon lagi dari senpainya dan ia harus meninggalkan tempat itu. Mai khawatir lagi melihat Takashi dan bertanya apakah Takashi baik-baik saja?
Takashi mengatakan ia baik-baik saja, ia mengucapkan selamat natal pada keduanya dan kemudian pergi. Di luar, Takashi baru menjawab telpon senpainya yang memintanya kembali ke kantor.
***
Takashi kerjanya dimana sih? Kok gitu banged nggak bisa istirahat di rumah ataupun punya waktu senggang, ditelpon terus. Siapapun itu ya pasti stress lah.
Tapi kalau dilihat dari curhatan orang-orang ditwitter banyak perusahaan yang kayak gini nih. Makanya katanya kalau liburan mending HP dimatiin aja. Ada yang punya 2 nomor juga sengaja dibedakan nomer untuk kerja dll. Apakah sestress itu?
0 komentar:
Posting Komentar